Anda di halaman 1dari 6

RESUME PEMBEKALAN ASN HARI KE 4 SENIN 18 JANUARI 2021

NAMA : Sri Sulastri, A.Md


NIP : 19960307 202012 2 004

ASN DI ERA ADAPTASI KERJA BARU


Pemateri : Tauchid Jatmiko S.H, M.Si
Jabatan : Kepala BKN KAnreg III Bandung

Pandemic Covid 19 telah mengubah kebiasaan struktur social dalam masyarakat


Sejak keberadaan Covid 19 diumumkan pada desember 2019, tanda-tanda akhir pandemic ini
masih belum diketahui
WHO mempromosikan kondisi dinamai Newe Normal
Presiden JokoWidodo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan menerapkan era
Kenormalan Baru
Kementrian PAN RB juga telah mengeluarkan surat Edaran NO 58 tahun 2020 tentang petunjuk
sistem kerja ASN dan tatanan New Normal
ASN sebelum New Normal

- Interaksi ASN dan Pelayanan masyarakat tidak berjarak


- Upacara dan pelantikan berkumpul
- Ruangan kerja tidak berjarak

Beberapa pendapat terkait era Kenormalan Baru


- Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya perubahan birokrasi agar memiliki
kemampuan adaptasi dengan berbagai kondisi termasuk pandemic
- Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo langkah menciptakan ASN yang unggul pasca
pandemic
Flexible working Arrangement  WFO, WFH dan WFA
Infrastruktur penunjang /SPBE
SDA ASN  membangun digital government, memiliki literasi teknologi informasi,
serta penguatan kompetisi sesuai perkembangan organisasi.
Hal ini menciptakan hal yang biasanya manual atau melalui kirmi mengirim berkas antar
SKPD m,njadi digital, melalui email, googledocs dll.
Beberapa pendapat terkait Era New Normal
Kepala BKN dipandemic ini inovasi merupakan hal paling penting, jadikan tantangan ini
menjadi inovasi, pelayanan public secara online adalah inovasi penting yang wajib
dijalankan.
ASN di ERA Society 5.0
Keadaan sekarang sangat berubah, semua ketergantungan dengan Gadget (Handphone)
dikarenakan semua informasi diterima melalui HP.
Ada 3 pilar pengelolaan ASN 4.0
1. Leadership kepemimpinan yang akan berubah (menghadap langsung menjadi rapat
online melalui aplikasi)
2. Behavior kebiasaan yang berubah
3. Technical
Ditambah dengan Tools (alat yang digunakan) dan stage (sarana menampilan inovasi dan
kreativitas digital)
Penguatan talenta ASN
1. Melatih strategic thinking (softskill)
2. Kwnoladge
3. Monitoring &coaching
4. Relationship management
5. Penguatan layanan birokrasi
6. Adaptif sesuai tuntutan public Adaptasi dengan apa yang masyarakat butuhkan
7. Membangun kapabilitas masa depan kebutuhan apa saja dimasa depan yang
dibutuhkan
8. Digitalisasi & one data kepegawaian
9. Melakukan kolaborasi dalam inovasi

ASN DI ERA ADAPTASI KERJA BARU


Pemateri : Tauchid Jatmiko S.H, M.Si
Jabatan : Kepala BKN Kanreg III Bandung
Perusahaan Telkomsel berdiri sejak 1995. Telkomsel sekarang mempunyai 5.364
karyawan (SDM) dan mempunyai 160 juta pelanggan. Perusahaan Telkomsel mempunyai anak
perusahaan diantaranya TMI danFInarya (Linkaja).
Telkomsel melakukan transformasi dari legacy ke digital service. Yang tadinya layanan
produk yang disediakan seperti sms dan telefon berubah atau bahkan bertambah menjadi
munculnya aplikasi yang dapat diaksis secara online seperti MyTelkomsel, Orbit, Maxstream,
dll.
Tidak hanya teknologi namun SDM juga mengalami transformasi evolusi. Dari awal
fungsi SDM itu fungsinya hanya secara admistratif saja, namun seeiring perkembangan fungsi
mengalami perubahan lebih spesifik seperti interaksi di organisasi yang lebih kompleks. Fungsi
SDM ini lebih strategis dalam suatu organisasi, karena para top leader menyadari bahwa kunci
keberhasilan adalah kinerja SDM itu sendiri. Sehingga SDM mampu mencapai visi misi bagi
sebuah perusahaan atau organisasi. Tujuan utama dari SDM itu sendiri adalah membangun
strategi, alat perangkat mencapai tujuan, menjadi relasi dan aliansi bisnis, dan memastikan
loyalitas dalam bekerja secara menyeluruh.
Siklus pemebentukan SDM dalam perusahaan akan mengalami proses atau tahapan yang
dimulai dari proses rekrutmen, orientasi, pemberdayaan, pengembangan, retensi, pemisahan dan
terakhir proses mewujudkan daya tarik dan minat.
Strategi SDM di Telkomsel mengacu pada visi perusahaan menjadi business partner.
Sebelum masuk ke strategi lakukan dahulu operating mode untuk menentukan strukstural yang
relevan dengan visi perusahaan.
Tantangan Telkomsel yang harus dihadapi ayaitu kompetitor sebgai pesaing perusahaan
di bidang yang sama, distrupsi yang menimbulkan kompetitor yang baru di luar provider
komunikasi seperti munculnya medsos., lalu Covid 19 menajdi pandemik yang memaksa
perusahaan melakukannya perubahan, meningkatkan regulasi, menyiapkan dengan teknologi
jaringan baru 5G, dan terakhir berubahnya fenomena VUCA ke TUNA, yang dimana TUNA
disini adalah Turbulent, Uncertain, Novel dan Ambiguous.
Eksekusi yang dilakukan pertama adalah membangun pola pikir dan pola perilaku secara
internal. Pola ini dibangun berdasarkan tujuan perusahaan yang dimana ingin bertransformasi
menjadi Digital Service.
Membangun kultur baru yang relevan dengan era Digitalisasi yang disebut Telkomsel’s
New Digital Culture diantaranya adalah Creativity, Open Mindset, Agility, Experimental,
Networking, Innovation dan Anticiparation.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat disimpulkan dari materi pemaparan Studi
Komparasi Human Capital Development di PT.Telkomsel.

STRATEGI KOMPLEMENTER PEMBELAJARAN DI MASA DARURAT COVID


(Sebuah Upaya Mengusir Kemalasan Untuk Meraih Kebanggaan)
Pemateri : H. Agus Wahidin S.Pd, M.Si
Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sumedang

Covid 19 adalah hambatan dan tantangan yang harus kita ubah menjadi kekuatan dan peluang
Teori/Konsep/Praktek Pengajaran Kontemporer/Kekinian : Strategi kontemporer dan dinamis
Jauhkan alam pemikiran pelaku pendidikan dari belenggu kebiasaan-kebiasaan normal (sebelum
pandemic)
Prinsip dasar pendidikan dan pengajaran
1. Adil
2. Merata
3. Menjangkau semua siswa

Tujuh strategi komplementer pengajaran di masa pandemi:


1. Pembelajaran Virtual
2. Pembelajaran Tematik Terintegrasi Berbasis Proyek
3. Pembelajaran melalui Modul / LKS
4. Home Visit
5. Televisi/Radio dan Media Lainnya
6. Grup Media Sosial
7. Penugasan berkala dan terukur

PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) DI MASA PANDEMIC COVID 19 DI


KABUPATEN SUMEDANG
Pemateri : dr. H Hilman Taufik Wijaya Somantri M.Kes
Jabatan : Asisten Pembangunan Kab. Sumedang
Derajat Kesehatan dibagi menjadi empat bagian :
1. Perilaku (50%)
2. Keuturan (10%)
3. Yankes (20%)
4. Lingkungan (20%)

Masyarakat harus menyesuaikan kehidupan sehari-hari terhadap adanya pandemic


COVID 19. Ada dua penyebab terjadinya sakit yaitu pola makan dan gaya hidup. Gaya hidup
pun dibagi menjadi gaya hidup sehat dan gaya hidup tidak sehat. Timbulnya yang tidak sehat
terjadi karena stress, cemas, kelelahan dan rasa takut. Lalu otak akan memproduksi hormone
noradrenalin dan adrenalin sehingga timbul racun dan daya tahan tubuh menurun. Maka dari itu
agar tetap sehat harus selalu berpikir positif sehingga memproduksi hormone beta endorphin dan
enkafaliun, dan juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.
Ada delapan gaya hidup sehat di era AKB ini yaitu :
1. 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak hingga menjauhi
kerumunan.
2. Makan makanan yang bergizi dan berimbang pola makan
3. Hindari kebiasaan merokok
4. Olahraga teratur
5. Hilangkan stress
6. Tidur yang cukup
7. Hindari perilaku seks tidak sehat
8. Rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan

Pemerintah sudah mengalakan proses vaksinisasi terhadap masyarakat. Namun adapun


masyarakat yang tidak boleh dipaksin seperti penyintas covid, orang sakit terutama infeksi dana
tau demam, wanita hamil/menyusui/berencana hamil selama periode vaksinasi, riwayat alergi
berat terhadap vaksin/komposisi vaksin (kemerahan, sesak nafas, bengkak), riwayat penyakit
pembekuan darah yang ridak terkontrol/kelainan darah, penyakit kronis/penyerta tertentu dan
riwayat penyakit gangguan sistem imun.
Dari segi ekonomi kabupaten Sumedang secara geografis diuntungkan karena dikelilingi
kota metropolitan seperti Bandung Raya, BODABEK dan Cirebon. Kabupaten Sumedang
dilintasi Jalan Tol Cisumdawu dan mempunya enam pintu Tol. Kedepannya akan dibangun Rest
Area Tol Cisumdawu. Hal-hal berikut tentunya dapat dimanfaatkan sebagai penopang
meningkatkan ekonomi di Sumedang.
Berikutnya kawasan agrobisnis di Sumedang akan di dororng karena sector ini tidak
bewgitu terpengaruh oleh adanya pandemic COVID 19.
Tidak kalah penting Sumedang mempunyai banyak SDA seperti Gunung Tampomas
yang bisa di manfaatkan juga demi peningkatan ekonomi. Adapun Waduk Jatigede yang
tentunya bisa dimanfaatkan juga.
Berikut adalah hasil rangkuman dari pemaparan materi Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) Di Masa Pandemi COVID 19 di Kabupaten Sumedang.

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN PROSPEK EKONOMI DI KAB.


SUMEDANG
Pemateri : Ir. Ine Inajah,MSE,M.Sc
Jabatan : Kepala BPKAD Kab Sumedang
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban dearah dalam rangka penyelenggaraan
pemda yang dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik
daerah berhubung dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perncanaaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatauasahaan, pelaporan, pertanggungjwaban, dan pengawasan
keuangan daerah. Siklus pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penggangaran, pelaksaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan
daerah yang ditetapkan dengan perda. Azaz umum APBD disusun sesuai kebuthuan
penyelanggaraan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah dan kemampuan
pendapatan daerah. Lalu mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada RKPD dan
mempunyai fungsi orientasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi.
Struktur APBD terdapat tiga komponen yaitu :
1. Pendapatan : PAD, Pendapatan transfer, dan yang lainnya seperti hibah.
2. Belanja : Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan Belanja
transfer.
3. Pembiayaan : Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Struktur kekuasaan pengeolaan keuangan daerah :


1. Kepala Daerah
2. Sekretaris Daerah
3. Pengguna anggaran (SKPD) : bendahara kuasa PA, PPTK, PPK-SKPD
4. PPKD selaku BUD (Kepala BPKAD : Kuasa BUD

Alur pelaporan keuangan pemda dimulai dari laporan keuangan SKPD paling lambat dua
bulan setelah tahun anggaran berakhir dilaporkan ke pemerintah daerah paling lambat tiga bulan
setelah tahun anggaran berakhir ke kepala daerah lalu ke BPK dan direkomendasikan paling
lambat dua bulan setelah LK diterima ke kepala daerah.
Fungsi APBD dibagi menjadi tiga golongan yaitu fungsinya sebagai otoritas, distribusi
dan alokasi. Adapun program prioritas daerah yang dilakukan yaitu penangulangan kemiskinan,
layanan dasar dan non dasar untuk mengurangi kerentanan sosek dan pemulihan perekonomian
daerah.
Berikut adalah kesimpulan dari pemaparan materi Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Prospek Ekonomi di Kabupaten Sumedang.

Anda mungkin juga menyukai