DI SUSUN OLEH :
NIM : 220240025
KELAS : 4A Fikes
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Epidemiologi Penyakit Menular”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular di
program Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan pada Universitas Muhammadiyah
Parepare. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Henni Kumaladewi H, SKM, M. Kes selaku dosen pembimbing mata Epidemiologi
Penyakit Menular dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan makalah ini.
A. Latar Belakang
Sejak tahun 2020 sampai sekarang tahun 2022 terhitung sudah dua tahun lebih Bangsa
Indonesia dilanda oleh pandemic Covid-19 (Coronavirus Disease-19). Selama itu juga telah
mengubah tatanan perabadan semua sector kehidupan, baik dari sector sosial, ekonomi,
pendidikan, perdagangan dan sebagainya. Meskipun demikian semua sector tersebut tidak
boleh berhenti bergerak dan harus adaptif terhadap perubahan yang ada. Dalam keadaan
tersebut dibutuhkan pemimpin yang dapat dijadikan panutan dan mampu melihat
permasalahan yang diamai oleh bangsa, serta dapat menemukan solusi untuk memecahkan
permasalahan.
Suatu lembaga atau organisasi memiliki fokus utama yaitu pencapaian tujuan. Namun
dalam prakteknya, pencapain tujuan tersebut tidak selamanya berjalan dengan lancar, tidak
sedikit organisasi bisnis yang bangkrut akibat berbagai kesulitan yang dihadapi. Ikhsan
Ingratubun selaku ketua Asosiasi UMKM Indonesia mengatakan bahwa selama 2020 ada 30
juta UMKM yang bangkrut kerena Covid-19. Tantang permasalahan yang di hadapi seperti
kesulitan keuangan, pemasaran, pertumbuhan, dan ketatnya persaingan. Permasalahan
tersebut akan menjadi rumit mana kala tidak di selesaikan dengan cepat. Bukan di lingkungan
organisasi bisnis saja tetapi juga dalam organisasi pemerintahan yang sering kali gagal dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang selanjutnya memicu masyarakan melakukan
tindakantindakan yang tidak elegan sebagai rasa ketidak puasan atas pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah. Sebagai pemimpin harus mampu membaca, mengidentifikasi
berbagai masalah di tengah masyarakat, serta menemukan solusi untuk memecahkan masalah
yang terjadi. Pemimpin jangan menghindar masalah melaikan mencari solusi untuk
menyelesaikan masalah.
Kepemimpinan sebelum dan masa pendemi ini sangatlah berberda. Oleh karena itu
Pemimpin organisasi harus mampu beradaptasi dengan kebijakan PSBB, PPKM dan
penerapan protokol kesehatan. Munculnya gaya baru dalam mengawal organisasi seperti pola
komunikasi, cara kerja serta cara berinteraksi merupakan tantang yang harus dihadapi oleh
pemimpin oraganisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Kepemimpinan adaptif?
2. Bagaimanakah Gaya Kepemimpinan adaptif di masa Pandemi Covid-19?
3. Bagaimanakah aspek-aspek transformasi kepemimpinan adaptif ?
4. Bagaimana implementasi Stimulasi 'Leadership Plasticity' Berbasis Neuroplastisitas:
Strategi Membangun 'Adaptive Leader' Di Era Perubahan?
5. Bagaimana pencegahan COVID-19, dengan Social Distancing atau Physical Distancing?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk dapat mengetahui pengertian Kepemimpinan adaptif.
2. Untuk dapat mengetahui gaya Kepemimpinan adaptif di masa Pandemi Covid-19.
3. Untuk dapat mengetahui aspek-aspek transformasi kepemimpinan adaptif.
4. Untuk dapat mengetahui implementasi Stimulasi 'Leadership Plasticity' Berbasis
Neuroplastisitas: Strategi Membangun 'Adaptive Leader' Di Era Perubahan
5. Untuk dapat mengetahui bagaimana pencegahan COVID-19, dengan Social
Distancing atau Physical Distancing
BAB II
PEMBAHASAN
Konsepsi kepemimpinan dapat dilihat dari konsepsi secara luas maupun secara sempit. Secara
luas kepemimpinan mengarah pada konsep tindakan mempengaruhi anggota kelompoknya,
sehingga dari konsepsi luas pengaruh dan kepatuhan merupakan komponen yang paling utama.
Sedangkan secara sempit komponen utama dari kepemimpinan adalah pengaruh dan komitmen dari
pemimpin tersebut.
Sedangkan Kepemimpinan Adaptif adalah kepemimpinan yang mampu dan cerdas menghadapi
berbagai situasi dalam kepelbagaian perisatiwa. Artinya kepemimpinan Adaptif merupakan
kepemimpinan yang tidak banyak berpikir, melainkan cepat bergerak dengan berbagai tindakan,
untuk mencari sosusi untuk memecakan masalah yang terjadi sesuai dengan kebutuhan.
Kepemimpinan adaptif selalu mampu menata kepribadiannya dan meningkatkan kualiatas mental
untuk terlibah dalam perubahan.