Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENELITIAN

MATA KULIAH OBSERVASI DAN WAWANCARA

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Mochammad Sa’id, S.Psi., M.Si

Oleh:

Fikri Athallah Cahyadi (190811637006)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
Oktober 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang dalam proses menimba
ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah
satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012:5). Secara umum, usia
mahasiswa di jenjang Strata 1 (S1) berkisar 18 hingga 25 tahun. Mahasiswa
dianggap memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam
berpikir, juga kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri
setiap mahasiswa. Sifat-sifat tersebut dapat menjadi bekal untuk menjadi
wirausahawan handal jika dimanfaatkan dengan baik.

Entrepreneur (wirausahawan), yaitu para sarjana yang mempunyai


social responsibility untuk diupayakan dan dipersiapkan terbentuk menjadi
inovator, entrepreneur yang mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain,
menciptakan nilai tambah, meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta
menciptakan keunggulan bersaing bagi bangsa Indonesia nantinya. (Idrus,
1999). Untuk menjadi wirausahawan, tidak perlu menunggu seseorang untuk
selesai menempuh pendidikan. Meskipun masih menempuh pendidikan
sebagai mahasiswa, tidak menutup kemungkinan untuk seseorang
menjalankan bisnisnya dan menjadi wirausahawan.

Menjadi seorang wirausahawan sekaligus mahasiswa tentu bukanlah


hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus ditempuh. Kesibukan sebagai
seorang mahasiswa juga menjadi suatu penghambat untuk menjadi
wirausahawan yang sukses. Kesulitan membagi waktu antara kuliah dengan
bisnis juga tidak bisa dianggap remeh. Kesulitan ini semakin besar karena
adanya pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 yang berawal dari kota
Wuhan, Cina kemudian dengan cepat menyebar hampir seluruh negara di
dunia termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo mengumungkan kasus
COVID-19 pertama di Indonesia pada hari Senin, 2 Maret 2020. Kasus
tersebut berasal dari seorang ibu dan anaknya yang berdomisili di Depok.
Setelah kasus pertama muncul, tidak butuh waktu lama untuk virus tersebut
menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Hingga tanggal 12 Novembwe 2020
sudah tercatat 452.291 kasus positif dengan angka kesembuhan mencapai
382.084 dan kasus kematian mencapai 14.933.
Untuk mengatasi pandemi ini, pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan dan
kegiatan masyarakat sehari-hari. Secara umum, peraturan yang dibuat
mengatur tentang menjaga jarak, mengatur jam operasional tempat-tempat
umum, mengurangi kegiatan yang mengikutsertakan individu dengan jumlah
banyak, serta menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dan
menggunakan masker. Seluruh sektor kehidupan wajib mengikuti peraturan
yang ada, tak terkecuali sektor perekonomian yang juga berimbas kepada para
mahasiswa yang berwirausaha. Keterbatasan untuk bertemu dengan para
konsumen serta kesulitan distribusi logistik akibat adanya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi COVID-19 menjadi penghambat
bisnis para mahasiswa yang berwirausaha.

Dengan bertambahnya rintangan yang ada pada masa pandemi ini,


maka diperlukan ketangguhan (hardiness) yang lebih dari para mahasiswa
yang berwirausaha. Ketangguhan (hardiness) adalah karakteristik kepribadian
yang melibatkan kemampuan untuk mengendalikan kejadian-kejadian yang
tidak menyenangkan dan memberikan makna positif terhadap kejadian
tersebut sehingga tidak menimbulkan stres pada individu yang bersangkutan.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis tertarik untuk membuat


penelitian berjudul “Ketangguhan Mahasiswa Berwirausaha di Masa
Pandemi”. Wirausahawan yang handal tentu harus menempuh proses panjang.
Pembelajaran di perguruan tinggi menjadi salah satu sarana untuk
mempersiapkan jiwa wirausahawan-wirausahawan hebat sejak bangku
perkuliahan karena untuk menjadi wirausahawan sekaligus mahasiswa,
tentunya membutuhkan mental kuat dan pengetahuan yang luas agar dapat
menghadapi segala macam rintangan yang ada terlebih di masa pandemi
COVID-19.

B. Fokus Penelitian
Dalam Penelitian ini akan dibahas perilhal ketangguhan dari mahasiswa yang
menjalakan wirausaha pada masa pandemic. Bagaimana pandangan mereka
tentang perkembangan bisnis mereka kedepannya, bagaimana mereka
menghadapi masalah yang ada pada masa pandemic, serta apa pengarh
keadaan di masyarakat saat ini terhadap tindakan yang akan mereka ambil
dalam berbisnis.
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Perkembangan Bisnis di Masa Pandemi.
2. Mengetahui Bagaimana Mahasiswa Menghadapi Masalah di Masa
Pandemi.
3. Mengetahui Keadaan Masyarakat Terhadap Tindakan Mereka Dalam
Berbisnis.
4. Mengetahui Tujuan Mahasiswa Berbisnis di Masa Pandemi.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Pengambilan judul “Ketangguhan Mahasiswa Berwirausaha di Masa
Pandemi Covid 19” ini agar dapat menambah wawasan para pembaca
untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan terhadap mahasiswa
yang membuka usaha di masa pandemic Covid 19 ini.

2. Manfaat Bagi Mahasiswa


Mahasiswa dapat mengetahui kendala apa saja yang terjadi saat membuka
usaha di masa pandemic seperti ini.

3. Manfaat Bagi Tenaga Kerja


Tenaga kerja dapat mengetahui apa saja yang harus di siapkan untuk
berkerja di bisnis tersebut selama masa pandemic ini dan dapat
mengetahui plus dan minus nya dari berkerja disaat pandemic.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

A. Ketangguhan
Ketangguhan (Hardiness) adalah karakter yang berperan besar untuk
mempengaruhi cara pandang atau pola pikir seseorang untuk menghadapi
yang namanya stres, dan pada akhirnya akan bisa memberikan atau
menentukan bagaimana seharusnya dia memiliki respon yang efektif.
Ketangguhan dapat diartikan sebagai karakteristik kepribadian yang
mempunyai fungsi sebagai sumber perlawanan di saat individu menemui
suatu kejadian yang menimbulkan stress (Maddi & Khoshaba, 2005). Menurut
Nevid, Rathus, dan Greene (2005),Ketangguhan adalah sekumpulan
traitindividu yang dapat membantu dalam mengeolola stress yang dialami.
Ketangguhan dapat dikatakan tidak hanya keras dan tahan terhadap
goncongan stress tetapi sebuah kekuatan untuk keluar dari kondisi-komdisi
krisis dan berhasil menghadapinya.

Ketangguhan membantu individu menjadi tabah serta ulet dengan


bertahan dan bertumbuh dalam situasi-situasi stres. Ketangguhan itu sendiri
biasa disingkat dan dirumuskan aspeknya menjadi 3C yaitu control,
commitment, challenge (Maddi & Khoshaba, 2005). 3C ini juga disebt dalam
tulisan Sarafino (2008) tentang hardiness, dia menyebutkan Kontrol (control)
merupakan keyakinan individu bahwa dirinya dapat mempengaruhi peristiwa
dalam kehidupan, Komitmen (commitment) adalah perasaan individu tentang
tujuan hidupnya dan menunjukkannya terhadap kehidupan sehari-hari entah
peristiwa, aktivitas, maupun orang-orang yang dikenalnya. Dan challenge
merupakan suatu dorongan untuk melakukan perubahan untuk terus tumbuh
dan berkembang.

Disini juga berarti bahwa ketangguhan merupakan suatu hal yang akan
memotivasi diri individu secara mental, fisik, emosional, dan spiritual agar
nantinya bisa terus bangkit dan melangkah setelah mengalami kegagalan,
menderita sakit, dsb. Semua hal itu terjadi dalam perjalanan menuju
kesuksesan, dan hanya orang yang mampu bangkit kembali lah yang bisa
sembuh dari segala musibah yang datang kepada dirinya.
B. Wirausaha
Wirausaha adalah sebuah kegiatan usaha atau suatu bisnis mandiri
yang setiap sumber daya dan kegiatannya dibebankan kepada pelaku usaha
atau wirausahawan terutama dalam membuat produk baru, memnetukan cara
produksi, maupun menyusun suatu operasi bisnis. Wirausaha memiliki tujuan
untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan
waktu sebelum diolah.

Menurut Burgess (1993), wirausaha adalah seseorang yang melakukan


pengelolaan, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko dalam
menciptakan peluang usaha dan usaha yang baru . Sedangkan menurut J.B
Say
(1803), Wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber
daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat
produktivitas yang rendah menjadi tinggi.

Wirausaha juga memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat secara umum.


Seorang wirausaha bukanlah seseorang yang sembarangan. Mereka memiliki
suatu ciri yang membedakan dirinya dengan masyarakat umum. Hal itu dapat
terlihat seperti sifat berani mengambil resiko, kreatif, percaya diri, memiliki
tingkat analisis yang tinggi, memiliki jiwa kepemimpinan, serta memiliki sifat
hemat atau tidak konsumtif. Sebagian besar wirausaha yang sukses pasti
memiliki sifat-sifat tadi.

Lalu untuk tujuanya, wirausaha bertujuan untuk Menyebarkan


pengaruh wirausaha, membangun karakter wirausaha, membentuk wirausaha
yang berkualitas, membangun kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan
perkonomian, membuka lapangan pekerjaan, memanfaatkan potensi alam
Indonesia, dan banyak hal lainnya.
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan berlangsung di Kani’s Coffee Shop, Bintaro,
Tangerang Selatan.

B. Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak satu orang mahasiswa
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Masih aktif menjadi seorang mahasiswa
2. Berusia dalam rentang 17-24 tahun
3. Sedang merintis atau memiliki usaha dan bisnis yang tengah dijalankan
4. Bersedia menjadi objek penelitian

C. Instrumen Penelitian
Teknik penggumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan
observasi, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga
peneliti dapat memahami fenomena yang dialami subjek dengan baik.
Wawancara, Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur adalah
proses wawancara yang menggunakan panduan wawancara yang berasal dari
pengembangan topik dan mengajukan pertanyaan dan penggunaan lebih
fleksibel. Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada informan
untuk menggali dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan data yang
dibutuhkan. Adapun wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara,
sehingga peneliti dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian
sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan observasi
sistematis-naturalis-partisipan.
D. Teknik analisis data
Setelah semua data telah terkumpul maka tahapan berikutnya adalah
pengolahan data atau analisis data, teknik analisis data ini menggunakan
analisis data tematik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pemahasan dari data-
data yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan melalui observasi dan
wawancara mengenai ketangguhan mahasiswa dalam menjalankan bisnis di
masa pandemi. Penelitian ini menggunalan metode kualitatif. Metode
kualitatif sering disebut metode panelitian naturalistic karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Pada penelitian kualitatif peneliti dituntut untuk dapat menggali data
berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data.
Pada penelitian kualitatif peneliti bukan sebagaimana seharusnya apa yang
dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi
di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data.
Peneliti harus bisa memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang
lebih diperoleh oleh peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan
dengan narasumber.
Pada bab ini dibagi menjadi tiga bagian agar lebih sistematis dan
tararah yaitu sebagai berikut :
1. Deskripsi Partisipan
2. Deskripsi data wawancara dan observasi

1. Deskripsi Partisipan
Narasumber dalam penelitian kali ini tidak merasa keberatan
untuk disebutkan namanya dalam proses penelitian kali ini, berikut
Identitas dan Profil Narasumber :

a. Identitas Subjek
Nama : Balqis Razanah Firnandi AR
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Usia : 20 Tahun
Pendidikan : S1 Ilmu Komunikasi Universitas Al-azhar
Indonesia
b. Profil Narasumber
Narasumber bernama Balqis Razanah Firnandi AR,
berusia 20 tahun dan merupakan seorang mahasiswa yang
sedang menjalankan bisnis sambil berkuliah di Universitas Al-
azhar Indonesia. Di masa pandemi ini narasumber memutuskan
untuk membuka sebuah bisnis clothing line atau lebih mudah
disebut dengan bidang fashion. Bisnis narasumber ini bernama
@Bypuan.id. Bisnis ini merupakan bisnis yang dirancang
olehnya dan ibunya, yang dimana dalam menjalankan bisnis ini
dia menggandeng seorang partner juga untuk menjalankan
bisnisnya.

Dengan dibukanya @Bypuan.id dimasa pandemic ini,


tentu saja narasumber ini adalah orang yang tepat untuk
dijadikan narasumber dalam penelitian kali ini yang berfokus
pada ketangguhan seorang mahasiswa yang berwirausaha di
masa pandemic.

2. Deskripsi Data Wawancara dan Observasi


a. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa narasumber mengerti
dengan dampak Covid-19 terhadap sector perekonomian
Indonesia. Hal itu dibuktikan ketika peneliti menanyakan
“Bagaimana tanggapan anda tentang dampak dari pandemic
Covid-19 terhadap bisnis di Indonesia?” narasumber
menjaabnya dengan “Menurut saya, berdampak besar ya pada
bisnis yang ada di Indonesia, terutama pada sector
perekonomian. “ Narasumber juga mengungkapkan bahwa
banyak dari pebisnis yang berakhir dengan terpaksa tutup
selama masa pandemi ini. Selain itu narasumber juga
mengatakan

“Karena juga kan kalau pandemic itu kita diharuskan dirumah


saja terutama pada para pebisnis yang memiliki store yang
tetap seperti di Mall atau Toko yang pastinya tidak buka dan
beralih ke rana online shop. Jadi, hal ini membuat para
pebisnis itu harus mencari lagi mangsa baru di pasar baru
yang akan dia jalani sedangakan sebelumnya dia sudah
memiliki mangsa yang tetap. Dari sini kita lihat kalau covid-
19 ini berdampak besar terhadap bisnis di Indonesia”

Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa narasumber


mengerti dan paham tentang masalah yang timbul pada sector
perekonomian di masa pandemic ini.

Dari jawaban narasumber yang terlihat paham betul akan


kesulitan berbisnis di masa pandemic, peneliti kemudian
mengajukan pertanyaan
“Dari semua dampak-dampak yang timbul tersebut, kira-kira
sebenarnya apa alasan utama kamu pada akhrinya malah
membuka usaha di masa pandemic ini?”

Mendengar pertanyaan tersebut narasumber menjawab dengan


tenang kalau pada awalnya di masa sebelum pandemi dia
tidak pernah terpikir untuk menjalankan sebuah bisnis seperti
sekarang ini, namun narasumber mengatakan bahwa ia tertarik
dengan grafik penjualan di online shop yang di masa
pandemic ini lambat laun semakin meningkat. Inilah yang
menjadi daya tarik baginya untuk memanfaatkan grafik
tersebut dengan menjalankan bisnis. Untuk menguatkan poin
ini, narasumber mengatakan “Pada saat itu saya melihat kalau
grafik penjualan di online shop itu lumayan besar karena
pandemic ini. Karena orang-orang tidak bisa belanja di toko
dan diharuskan belanja melalui internet. Makanya di satu titik
saya berpikir untuk membuka Bisnis online shop yang
menurut saya pasti orang butuhkan, yaitu pakaian. Nah, saya
memikirkan juga bagaimana saya bisa membuka online shop
tersebut, jadi dengan bantuan ibu saya untuk modal, akhirnya
bisnis inipun dapat saya mulai, kayak gitu sih.” Dari
pernyataan narasumber terlihat bahwa dia tidak menyia-
nyiakan peluang berbisnis walaupun dengan risk yang cukup
besar seperti yang dia katakan sebelumnya, dari sini dapat
terlihat syarat awal sebuah hardiness dalam menjalankan
bisnis di masa pandemic ini yaitu pintar membaca dan berani
mengambil peluang.

Narasumber menyatakan bahwa dalam menjalankan bisnis,


peran dan support orang-orang terdekat sangatlah penting, hal
ini dapat dilihat dalam pernyataan “Pastinya seluruh orang
terdekat saya memberikat support positif terhadap saya. Jadi
saya semakin semangat juga karena diberikan bantuan oleh
orang-orang terdekat saya.” Menurutnya support positif itu
bisa melalui berbagai cara bisa melalui share, feedback dan
sebagainya. Hal ini bisa menurutnya bisa menunjang dan
menjadi pendukung yang kuat dalam menjalankan bisnis
dengan segala resiko yang ada.

Dari pernyataan itu terlihat bahwa nasrasumber memiliki


pandangan bahwa support merupakan kunci dalam menjaga
asa dalam menjalankan bisnisnya. Narasumber dalam
beberapa pernyataan di atas juga sempat menyebut sosok
ibunya yang membantu mewujudkan keinginan berbisnisnya,
yang berarti peran kerabat secara tidak langsung merupaan hal
yang penting.

Berdasarkan pernyataan narasumber tentang grafik penjulan


online juga memiliki arti bahwa narasumber memiliki niat
yang serius dan berusaha mengerti dengan kebutuhan pasar
sebelum membuka bisnisnya

Banyak pebisnis yang merangkap seorang mahasiswa


akhirnya gagal menjalankan bisnis karena tidak berhasil
dalam membagi waktunya sebagai mahasiswa dan pebisnis.
Untuk mencari tahu hal ini, peneliti melontarkan pertanyaan

“Oke, dengan status anda yang masih seorang mahasiswa,


bagaimana cara anda membagi waktu dalam menjalankan
tugas anda untuk belajar dan juga menjalankan bisnis anda?”

Narasumber tidak menampik hal yang disebutkan di atas, dia


mengatakan bahwa pembagian waktu ini adalah hal yang
“krusial” dan merupakan hal yang sangat sulit dilakukan pada
masa awal berbisnis. Namun menurut pernyataan narasumber
hal itu bisa diselesaikan dan ditemukan jawabannya seiring
berjalannya waktu.

“Namun, seiring berjalannya waktu perlahan-lahan saya bisa


menemukan ritme untuk mengatur waktu saya antara tugas
sebagai mahasiswa dan juga menjalankan bisnis saya ini. Cara
saya membagi waktunya biasanya itu jam malam itu saya
gunakan untuk mengerjakan tugas kuliah dari magrib hingga
keesokan paginya. Sedangkan untuk bisnis kan saya
diharuskan untuk mengirim paket, waktu untuk mengirim itu
saya lakukan pada waktu sore hari di setiap harinya dengan
batas waktu yang sudah saya tentukan. Jadi pada dasarnya
cara saya membagi waktunya itu ya se fleksibel saya saja.
Dimana saya senggang, saya focus mengembangkan bisnis
saya, ketika saya ada tugas ya saya mengerjakan tugas.
Kuncinya sebenarnya jangan mengulur-ngulur waktu agar
semuanya bisa terhandle dengan baik.”

Berdasarkan hal ini sebenarnya tidak ada masalah dengan


pembagian waktu seperti yang terjadi pada kebanyakan orang.
Hanya saja masalah yang terjadi kepada mereka adalah
timbulnya rasa tidak ingin mencoba yang mengakibakan
bisnis mereka berakhir dengan kegagalan. Menurut
narasumber hal yang krusial ini bisa dikerjakan karena adanya
“kebiasaan” yang menjadi tolak ukur dan etos kerjanya.
Kebiasaan sederhana seperti tidak menunda pekerjaan juga
merupakan salah satu cara agar bisa membagi waktu dengan
baik antara menjadi mahasiswa dan juga saat menjadi
pebisnis.

Saat peneliti menegaskan dengan bertanya “Jadi tidak ada


masalah sama pembagian waktu ya?” narasumber dengan
tegas berkata tidak ada masalah dengan hal tersebut.

Selanjutnya berdasarkan keingintahuan peneliti tentang


keaadaan bisnis yang sedang dijalankan narasumber, peneliti
kemudian mengajukan pertanyaan “kalau keaadaan bisnisnya
sekarang bagaiamana?”

Menanggapi pertanyaan ini narasumber mengatakan bahwa


selama bisnisnya berjalan di masa pandemic ini, pasar sudah
sangat sering terdapat naik turun grafik penjualan, dan dia
mengatakan bahwa itu hal yang sangat wajar dan bukanlah
menjadi alasan bagi pebisnis lainnya untuk patah semangat.
Poin ini diperkuat dengan pernyataan
“Nah, selama ini, masalah naik turunnya pasar itu pasti ada
dan memang wajar. Namun, saya tidak pernah patah semangat
untuk meningkatkan kualitas jualanya saya di @bypuan.id
dengan cara selalu menginfluence teman-teman terdekat saya
untuk ikut memasarkan dan memjelaskan bahwa produk saya
ini bukanlah produk yang sembarangan dan merupakan salah
satu style yang saya sukai.”
“merupakan salah satu style yang saya sukai” disini
narasumber menegaskan bahwa produknya itu bisa digunakan
dan telah teruji olehnya. Dia ingin menegaskan bahwa produk
yang dia jual merupakan produk siap dan tidak akan kalah di
pasar clothing line. Hardiness atau ketangguhan narasumber
juga dapat dilihat dalam hal ini.

Peneliti sempat bertanya tentang kendala-kendala khusus yang


terjadi saat menjalankan bisnis. Narasumber memberikan
pernyataan “Kendala-kendala khusus itu tidak ada” setelah
dipastikan oleh penelita maksud dari tidak ada ini adalah
narasumber beranggapan kalau masalah-masalah yang timbul
ini masih bisa dan dapat terhandle dengan baik.

Menurut data yang dipegang peneliti sangat banyak bisnis-


bisnis baru yang ikut muncul di masa pandemic ini, sehingga
peneliti mengajukan pertanyaan
“selama masa pandemic ini kan banyak sekali bermunculan
bisnis-bisnis baru. Dari kamu sendiri bagaimana cara untuk
menjawab keinginan pasar yang beragam di masa pandemic
ini?” pertanyaan ini ditanyakan untuk mencari tahu jawaban
tentang bagaimana strategi narasumber untuk menghadapi
pasar yang beragam.

Merespon pertanyaan ini narasumber menjawab


“Kalau untuk masalah ini, saya memiliki pandagan untuk
tidak pernah menempatkan diri saya harus melakuan A
melakukan B, melakukan C. yang penting saya terjun dulu ke
dalam dunia bisnis, saya juga yakin kalau rezeki orang itu
berbeda-beda, yang terpenting saya focus sama kualitas dan
penjualan saya, dan saya juga menyisihkan modal saya untuk
mengendorse influencer yang memiliki demand pasar tinggi,
supaya demand terhadap bisnis saya juga ikut meningkat.
Saya merasa bahwa saya tidak saingan dengan siapapun, saya
pada saat ini yang penting saya bisa terjun ke dunia bisnis,
saya bisa menjalankan, saya juga menikmati. Ya mereka
dengan pasar mereka, saya juga dengan pasar saya.”
Dari pernyataan ini peneliti melihat bahwa narasumber
bukanlah pebisnis yang takut untuk bersaing dan kehilangan
pasar. Dia beranggapan bahwa setiap bisnis memiliki mangsa
masing-masing dan yang harus menjadi concern utama
pebisnis adalah bagaimana cara mereka dalam meningkatkan
kualitas produk yang ada, bukannya pusing karena takut untuk
bersaing dengan pasar-pasar lain.

Setelah mendengar respon yang diberikan oleh narasumber


peneliti kemudian bertanya perihal perubahan strategi yang
dilakukan oleh narasumber. Narasumber memberikan
pendapat bahwa perubahan strategi itu pastinya ada,
narasumber memberikan pernyataan

“Kalau untuk ini tentunya ada. Yang pertama itu awalnya saya
cuman sharing ke teman-teman, keluarga, kerabat terdekat,
yang belipun pada akhirnya hanya mereka saja pada awalnya.
Seiring berjalannya waktu, karena saya juga sudah tau sama
pasar yang ada, akhirnya saya belajar terus, selalu mencari
tahu di youtube dll. Akhirnya saya endorse beberapa orang
yang menurut saya memiliki kredibilitas di dunia fashion dan
bisa menginfluence banyak orang di bidang fashion tersebut.”

Disini narasumber memperlihatkan bahwa membaca pasar


sekali lagi adalah hal yang penting, dengan berhasilnya
membaca pasar, kita dapat mengetahui langkah apa yang
selanjutnya dapat diambil untuk menghadapi pasar tersebut.
Mengetahui psar juga sangat penting agar nantinya pebisnis
tidak salah dalam mengambil keputusan.

Peneliti kemudian mulai menuju kepertanyaan tentang cara


menghadapi tantangan yang muncul. Peneliti kemudian
mengajukan pertanyaan
“Kamu sendiri kan sebenarnya masih terhitung baru, dalam
menjalan bisnis ini apa kamu memiliki dana darurat untuk
tetap menjalankan bisnis
anda bila menemui masa krisis?

Sayangnya dalam hal ini narasumber belum terpikir dan


belum terlalu paham tentang betapa pentingnya dana darurat
tersebut, ini dapat diliat melalui pernyatannya “Mungkin
karena masih baru dan sambil belajar” walaupun begitu pada
dasarnya narasumber telah paham dengan konsep dana
darurat, itu diperkuat dengan pernyataan “mungkin dana
daruratnya itu masih menggunakan dana pribadi dan juga dari
hasil-hasil penjualan. Lagipula sebenarnya saya sejauh ini
tidak dan belum memerlukan dana darurat. Saya pasti sudah
list apa saja kebutuhan untuk menjalankan @bypuan.id,
seperti box, plastic, tas, dll. itu pasti sudah saya persiapkan
dari awal. Jadi sejauh ini belum ada yang namanya dana
darurat.”

Dari pernyataan ini narasumber belum memberikan secara


detail tentang dana darurat, tapi secara garis besar dana
darurat tersebut berasal dari hasil penjualan dan dana pribadi
miliknya.

Mendengar jawaban dari narasumber peneliti memberikan


pertanyaan lanjutan
“Lantas, jika timbul masa dimana bisnis anda akan terancam
tutup. Solusi apa yang akan kamu lakukan”

Jawaban narasumber secara garis besar berisi tentang


evaluasi, ketika hal ini terjadi, hal yang bisa dilakukan oleh
pebisnis adalah melakukan evaluasi mendalam tentang
bagaimana bisnisnya bekerja selama ini, lalu memperbaiki
masalah tersebut sampai pada akhirnya meningkatkan kualitas
bisnisnya kembali.

Dari dua pertanyaan dan pernyataan di atas peneliti


beranggapan bahwa narasumber memang benar belum
memiliki ilmu bisnis yang kuat, tapi dia mengerti dan paham
akan alur-alur yang akan terjadi pada bisnisnya, hal ini
merupakan hal dasar untuk memenuhi hardiness dari seorang
pebisnis yang notabenenya adalah seorang mahasiswa.

Menuju akhir wawancara peneliti menanyakan


“Dari kamu ada saran untuk teman-teman yang baru mau
merintis usaha di masa pandemic?
Narasumber langsung dengan lantang menjawab “Niat”
menurutnya niat adalah kunci penting dalam proses awal
membuka bisnis, apalagi dengan segala resiko yang ada pada
masa pandemic seperti sekarang ini. Narasumber mengatakan
“Niat itu paling utama, karena tanpa adanya niat, kalian tidaka
akan mungkin jalan, lalu ketika kalian tidak jalan ya bisnisnya
tidak akan terbentuk dan kalian akan terus seperti itu.” setelah
pernyataan inilah muncul sebuah pernyataan yang menurut
penliti menjadi suatu alasan utama narasumber membuka
usaha di masa pandemic yaitu
“Kenapa saya mulai dari sekarang? Karena saya melihat
banyk orang yang jauh di bawah saya sudah mulai melakukan
bisnis kecil-kecilan, jadi alasanya saya memulai dari umur
saya sekarang supaya ketika 4-5 tahun lagi @bypuan.id ini
sudah menjadi bisnis yang cukup besar. Saya yakin dan terus
semangat untuk menjalan bisnis ini, yang penting semangat,
niat, kerja keras terus untuk menambah demand kita jangan
pernah putus asa juga karena pastinya di awal akan ada masa
dimana penjualan itu naik-turun, tidak laku, stok masih
banyak, tapi jangan putus semangat sambil cari cara juga
untuk meningkat minat pasar terhadap bisnis kita. Yang
penting dari yang saya pelajari kuncinya itu Semangat, Niat,
dan juga Kerja keras. Karena kalau tidak ada itu, mau kapan
mulainya kalau tidak ada niat untuk memulai.”

Narasumber dalam pernyataannya itu terus menerus


menekankan kata “niat” yang menjadi kunci untuk memulai
segala sesuatu.

Setelah mendengar dua pernyataan di atas peneliti kemudian


memberikan pertanyaan lanjutan
“Berarti, tidak ada masalah ya walaupun sekarang ini masa
pandemic?”

Narasumber kembali menjawab “tidak’ karena menurutnya


semua hal bisa terjadi asal kita mau mencari jalan. Seperti
bisnis yang dia jalani saat ini, dia mengatakan
“karena dalam konteks bisnis saya yang berbasis online shop
itu tidak berpengaruh sama sekali. Tidak perlu harus punya
tempat offline, kita lewat internet aja pasti banyak yang
mencari produk kita, apalagi kalau kita memililih orang-orang
yang tepat untuk mempromosikan produk kita, orang-orang
pasti akan mencari produk kita.”

Narasumber mengatakan, karena keberaniannya membuka


bisnis dan ketangguhannya dalam menjalankan hal tersebut,
bisnisnya saat ini sudah beredar hingga luar pulau jawa dalam
waktu yang bisa dibilang cukup cepat, narasumber dalam
pernyatannya mengatakan
“Alhamdulillah jualan saya saja sudah sampai keluar Jakarta,
bahkan hingga sumatera, jawa, Sulawesi, mereka melihat
produk aku terus tertarik dan akhirnya beli. Dan dari yang aku
liat justru online shop ini menjadi penyelamat para pebisnis
yang tengah kesulitan karena memang tidak membutuhkan
modal yang besar untuk memulai, cukup dengan satu akun
saja asal developmentnya benar itu bisa menjadi besar. Yang
terpenting itu harus konsisten dengan produk-produk baru
yang lebih baik lagi. Sekalinya orang tau kalau produk kita
baik, pasti kedepanya mereka akan beli lagi”

Narasumber dalam pernyataannya berpendapat bahwa


pandemic sekali lagi bukanlah sebuah hambatan untuk mulai
berbisnis. Ketika ada bisnis yang gagal, maka akan muncul
beribu-ribu bisnis baru yang akan menggantikan. Menurutnya
banyak cara untuk menyelamatkan bisnis di masa pandemic
ini, contohnya dengan berbisnis online. Bisnis online bisa saja
menjadi hal yang besar asalkan mendapatkan dan memiliki
arah serta tujuan atau goals yang matang.

Memberikan pertanyaan penutup, peneliti memberikan


pertanyaan
“terakhir, apa nih harapan dan target kamu sebagai pebisnis
yang sedang merintis saha di masa pandemic ini?”

Narasumber menjawab pertanyaan itu dengan


“Harapan saya si pastinya semoga @bypuan.id bisa terus
maju, semakin banyak orang yang melihat, terus bisa menjadi
fashion yang memiliki kredibilitas, saya juga tidak muluk-
muluk harus seceoat itu untuk membesarkan @bypuan.id
yang penting saya bisa menikmati dan ikut sama prosesnya,
pastinya menginginkan yang terbaik untuk @bypuan.id. Fyi
@bypuan.id juga berkerja sama dengan @cqfoundationid
yang di mana setiap hasil penjualan itu sudah termasuk ikut
membantu yayasan tersebut. Jadi, selain kalian membeli,
kalian juga ikut berdonasi melalui yayasan tersebut.dan untuk
targetnya semoga setahun atau dua tahun lagi @bypuan.id
bisa menjual lebih dari 1000/pcs jualannya dan juga bisa
berguna bagi para perempuan di Indonesia serta bisa terus ikut
membantu @cqfoundationid itu aja si dan mohon doanya
juga.”

Dari pertanyaan penutup ini dapat dilihat bahwa narasumber


memiliki harapan dan goals yang cukup jelas dan nyata,
narasumber juga bekerja sama dengan organisasi amal yang
tentu saja menjadi nilai+ bagi bisnis yang tengah dia jalani

b. Hasil Observasi
Dari kegiatan observasi yang telah dilakukan selama
wawancara dan diluar wawancara. Peneliti berhasil
menemukan bahwa narasumber memiliki pandangan tentang
Covid-19 terhadap Covid-19. Ia berpendapat seperti jawaban
pada sesi wawancara bahwa Covid-19 berdampak sangat
besar terhadap sector perekonomian. Narasumber juga
memiliki alasan awal membuka bisnis yang didasari dengan
tingginya grafik penjualan online. Narasumber juga bisa
mengatur waktunya untuk menjalankan peran sebagai
mahasiswa dan pebisnis di waktu yang bersamaan. Memiliki
dasar-dasar dan minat yang besar dalam menjalankan bisnis.
Beberapa kali mengubah strategi mengikuti pasar yang ada
untuk menggaet konsumen, memiliki platform dasar penjualan
di masa pandemic. Narasumber juga paham akan resiko-
resiko kegagalan yang timbul dalam menjalankan bisnis di
masa pandemic hal ini juga dibarengi dengan wawasa yang
cukup baik terhadap bisnis. Ringkasan ini dapat dilihat pada
table berikut

No Tampilan Perilaku Ya Tidak


1 Memiliki pandangan tentang covid-19 ✔
2 Memiliki alasan awal membuka bisnis ✔
3 Memiliki cara untuk membagi waktu berbisnis
dan belajar

4 Memiliki pandangan terhadap Kewirausahaan ✔
5 Menunjukan minat yang condong terhadap
bisnis

6 Dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnis di
masa pandemic

7 Memiliki cara untuk mendapatkan konsumen ✔
8 Memiliki “Tempat” untuk membuka bisnis di
masa pandemic

9 Mengetahui Plus dan Minusnya berbisnis di
masa pandemic Covid 19

10 Memiliki Wawasan yang Luas Terhadap
Berbisnis

B. PEMBAHASAN
Maraknya bisnis baru yang dibuka pada masa pandemic ini menjadi hal yang
sangat meledak dan memiliki daya tarik untuk diteliti. Dengan segala resiko
yang ada, serta banyaknya bisnis yang tutup, justru bisnis baru terus
bermunculan setiap harinya. Mahasiswa sebagai agent of change adalah
kebanyakan dari sosok pebisnis yang berani memulai bisnis di masa
pandemic. Disini fokus utama kita adalah bagiamana ketangguhan dari
mahasiswa tersebut dalam menjalankan bisnis di masa pandemic ini.

1. Control
Dari hasil temuan pada saat wawancara terlihat bahwa pebisnis yang
membuka usaha atau berwirausaha pada masa pandemic ini memiliki
alasan yang jelas tentang alasan awal membuka bisnis di masa
pandemi. Pada masa awal menjalanan bisnis, menurut data yang
diambil dari narasumber dapat dilihat bahwa ia berani untuk membuka
bisnis di masa pandemic adalah karena tingginya lonjakan grafik dari
penjualan online, sehingga dia tertarik untuk terjun ke dunia bisnis
walaupun berbisnis di masa pandemic ini memiliki berbagai resiko
yang cukup berat. Selain itu mahasiswa yang merintis bisnis di masa
pandemic ini juga pada dasarnya tidak perlu khawatir untuk gagal
membagi waktu, karena jawaban untuk hal tersebut akan ditemukan
seiring berjalannya waktu. Maka dari itu keyakinan mahasiswa untuk
melakukan sesuatu yang dapat mengubah hidpnya itu benar adanya
asal diiringi dengan alasan dan niat yang jelas.

2. Commitment
Mahasiswa yang menjalankan bisnis pada masa pandemic sangatlah
rentan akan kebangkrutan, maka dari itu mahasiswa harus paham betl
tentang bagaimana kerugian dan keutungan yang mungkin akan
terjadi, ketika ada kendala berpikir cepat dan tepat sangatlah
diperlukan, karena keputusan yang tidak diambil dengan tepat akan
berdampak sangar besar pula terhadap bisnis yang dijalanai nantinya,
pebisnis juga di hadapkan dengan kebutuhan pasar yang sangat tinggi
dan beragam, hal ini tentu saja harus dibarengi dengan pemahaman
bisnis yang baik pula. Temuan dalam penelitian di temukan bahwa
mahasiswa yang tengah menjelankan bisnis di masa pandemic ini
memiliki dasar etos kerja yang sangat baik. Seperti kata narasumber
yang dikutip oleh peneliti. Niat adalah kunci utama sebuah
kesuksesan. Jika kata niat itu belum muncul, maka kamu akan selalu
berjalan di tempat dan tidak akan bergerak maju

3. Challenge
Mahasiswa yang ingin berbisnis di masa pandemi ini lalu menganggap
hal tersebut mudah tidak akan pernah berhasil untuk menjalankan
bisnis di masa pandemic ini, karena seiring berjalannya waktu akan
terus-menerus bermnculan bisnis dan pasar yang baru/ Apabila mereka
tidak bisa mengikti pasar dan berinovasi, kegagalan adalah hal
pertama yang akan bersahabat dengan mereka. Keinginan untuk
berbisnis harus dibarengi dengan niat untuk terus-menerus berinovasi.
Terus menerus melakukan perubahan, hal ini tidak lain dan tidak
bukan berguna sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang.
BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melihat dari penelitian ini terlihat bahwa mahasiswa yang sedang menjalankan
bisnis pada masa pandemic Covid-19 ini bukanlah hal yang mudah dijlankan.
Banyak sekali resiko-resiko yang harus dihadapi dan dapat berujung kepada
kebangkrutan. Apalagi pebisnis yang masih merupakan seorang mahasiswa harus
dapat membagi waktunya dalam berbisnis dan juga menjalankan tugasnya sebagai
seorang mahasiswa

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti menemukan bahwa


narasumber memiliki seluruh aspek yang terdapat dalam hardiness atau
ketangguhan. Hal tersebut nampak dari jawaban dan commitment yang diberikan
oleh narasumber. Hal yang ditunjukkan merupakan hal yang kuat dan memiliki
pendirian sebagai seorang pebisnis. Control yang diperlihatkan juga menunjukkan
bahwa narasumber memiliki planning atau perencanaan yang matang untuk
menghadapi masalah yang kemungkinan akan dihadapi oleh dirinya sebagai
pebisnis. Sementara untuk challenge narasumber menunjukkan bahwa dirinya
siap untuk melakukan perubahan dan mencari visi baru bila diperlukan.

Hardiness adalah kemampuan dimana seseorang dapat mengontrol jalan hidupp


sendiri dan memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan dan resiko. Memiliki
sifat ini merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pebisnis yang
merangkap sebagai mahasiswa. Karena tanpa hal ini mahasiswa bisa saja menjadi
kehilangan arah dan tidak bisa menghadapi masalah-masalah yang akan
ditemuinya sebagai seorang pebisnis.

Hardiness ini juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi seorang pebisnis
muda, karena dengan sifat ini, mereka dapat memiliki kesempatan untuk
menggunakan kemampuan dan potensi pribadi secara penuh dan aktualisasi diri
untuk mencapai cita-cita. Dengan sifat ini juga tanpa sadar pebisnis memiliki
antusias yang jauh lebih besar dan lebih energik ketika menjalankan bisnisnya.

B. Saran
Melihat fakta bahwa pebisnis yang masih menjadi mahasiswa tidak terpengaruh
dengan adanya perkemabangan Covid-19 merupakan hal yang sangat baik. Hal
yang semakin baik dapat terjadi apabila mereka juga pada akhirnya mau dan
berani untuk mengajak orang-orang seumurannya untuk menjalankan bisnsis pula
tanpa takut adanya kegagalan karena perkembangan Covid-19. Tidak dapat
dipungkiri memang bahwa pada masa Covid-19 ini sangat banyak bisnis-bisnis
yang bahkan jauh lebih dulu berkecimpung di dunia bisnis mengalami
kebangkrutan, namun bukan berarti itu menjadi halangan bagi kita untuk berani
mencoba.

Mark Zuckerberg pernah berkata bahwa janganlah pernah sekalipun untuk


menghindari kegagalan, karena dari kegagalan yang sangat banyak itulah kita
akhrinya dapat menemukan sebuah jalan terbaik untuk mencapai sebuah
kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://lib.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/BUKU-STRATEGI-
PEMBELAJARAN-KEWIRAUSAHAAN-DR.-SALIM-AL.-IDRUS-2.pdf
2. https://lib.unnes.ac.id/23234/1/1550408076.pdf
3. Sarafino, E. P. (2006). Health psychology:Biopsychosocial interaction second
edition. New York: John Willey & Sons Inc.
4. Maddi, S. R. & Khoshaba, D. M. (2005). Resilience at work. New York:
Amacom.
5. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal.
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
6. Lingkarjatim.com. Keuletan Ciri Orang yang Tangguh. 18 November 2018.
https://lingkarjatim.com/lingkar-utama/keuletan-ciri-orangyangtangguh/
#:~:text=Yang%20berarti%20mempertahankan%20sikap%20keras,untuk
%20kembali%20bangkit%20dari%20kegagalan. [Diakses pada 12 November
2020]
7. Jurnal.id. Apa itu Wirausaha, Bagaimana Cara Menjadi WIrausaha Yang
Sukses. Juni 2020. https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-wirausaha-
bagaimana-cara-menjadi-wirausaha-sukses/#Pengertian_Wirausaha [Diakses
pada 12 November 2020]
8. Saintif.com. Pengertian Wirausaha. https://saintif.com/pengertian-wirausaha
[Diakses pada 12 November 2020]
9. Jojonomic.com. Wirausaha. https://www.jojonomic.com/blog/wirausaha/
[Diakses pada 12 November 2020]
10. Wikipedia.org. Pandemi. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi [Diakses pada
7 November 2020]
11. Kids.grid.id. Apa itu Pandemi dan perbedaannya dengan Epidemi Terkait
Virus Corona. https://kids.grid.id/read/472138667/apa-itu-pandemi-dan-
perbedaannya-dengan-epidemi-terkait-virus-corona?page=all [Diakses pada 7
November 2020]
12. Wartaekonomi.co.id. Apa itu Pandemi.
https://www.wartaekonomi.co.id/read276620/apa- itu-pandemi/0 [Diakses
pada 7 November 2020]
13. News.detik.com. Ini Arti Pandemi yang WHO Tetapkan untuk Virus Corona.
https://news.detik.com/berita/d-4935658/ini-arti-pandemi-yang-who-tetapkan-
untuk-virus-corona [Diakses pada 7 November 2020]
14. Reefresilience.org. What is Resilience.
https://reefresilience.org/id/resilience/what-is-resilience/ [Diakses pada 12
November 2020]
15. Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian.
http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-
penelitian [ Diakses pada 12 November 2020 ]
16. Dokumentasi Sebagai Teknik Pengumpulan Data.
http://dianmayasaputri.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/15433/2018/0
4/week5.docx [ Diakses pada 12 November 2020 ]
17. Covid19.go.id. https://covid19.go.id/
18. Indonesia.go.id.https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/
ekonomi/kasus-covid-19-pertama-masyarakat-jangan-panik#:~:text=Dua
%20Warga%20Negara%20Indonesia%20(WNI,pertama%20yang
%20ditemukan%20di%20Indonesia.&text=Temuan%20kasus%20Covid
%2D19%20pertama,%2F2020)%2C%20di%20Jakarta
19.Media.neliti.comhttps://media.neliti.com/media/publications/128613-ID-
hubungan-kepribadian-hardiness-dengan-op.pdf

Lampiran
1. Informed Consent
2. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Wawancara
Identitas Partisipan :
Nama : Balqis Razanah Firnandi AR
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 20 Tahun
Pendidikan : S1 Ilmu Komunikasi

Aspek Penjelasan Indikator Pertanyaan


Control Keyakinan individu 1. Pendapat dari 1. Bagaimana tanggapan
pada kemampuannya subjek tentang anda tentang dampak
untuk mempengaruhi Covid 19 terhadap dari pandemi covid-
kejadian-kejadian bisnis. 19 terhadap bisnis?
yang ada dalam 2. Keadaan yang 2. Apa faktor yang
hidupnya mendorong subjek mendorong anda
untuk Membuka untuk membuka
Usaha. usaha?
3. Cara subjek 3. Bagaimana cara anda
membagi waktu membagi waktu
peran dalam antara mengurus
berbisnis dan bisnis dan
belajar. menjalankan kuliah
4. Keaadaan anda?
lingkungan 4. Bagaimana tanggapan
terhadap bisnis kerabat anda tentang
subjek bisnis yang anda
jalankan?
Commitment Pendekatan hidup 1. Keadaan sebelum 1. Bagaimana kondisi
yang ditandai dengan terjadinya masa bisnis anda sebelum
rasa ingin tahu dan pandemi bagi adanya pandemi
perasaan bermakna. bisnis subjek. covid-19?
Memandang 2. Keaadaan pada 2. Apakah anda
komitmen sebagai masa pandemic merasakan perbedaan
suatu pengabdian bagi bisnis subjek. pada bisnis anda
individu terhadap 3. Hal atau keaadaan terkait adanya
pekerjaan, keluarga, yang menghambat pandemi covid-19?
dan nilai-nilai penting 3. Apa saja kendala
lainnya bisnis subjek. yang anda rasakan
4. Upaya subjek saat menjalankan
Mengatasi usaha di masa
Hambatan pandemi?
berbisnis. 4. Bagaimana strategi
anda untuk mengatasi
hambatan pada bisnis
ada saat masa
pandemi?
Challenge Suatu harapan akan 1. Perubahan yang
adanya perubahan akan subjek 1. Apakah ada
yang normal dan dapat lakukan di masa perubahan strategi
menstimulasi pandemic. bisnis yang anda
perkembangan 2. Keadaan yang lakukan untuk
menghambat menyesuaikan dengan
perkembangan kondisi pandemi?
bisnis subjek 2. Apa yang membuat
3. Keaadaan yang anda memutuskan
menjadi motivasi untuk tetap
untuk menjalankan bisnis di
berkembangnya masa pandemi?
bisnis subjek 3. Apa saja target bisnis
4. Pencapaian yang yang ingin anda capai
diharapkan subjek di masa pandemi ini?

b. Pedoman Observasi

A. Fokus Observasi
Fokus dari observasi ini adalah mengamati perilaku, gestur
tubuh, dan tindakan partisipan ketika sebelum, ketika, dan
sesudah wawancara berlangsung.

B. Tujuan Observasi
Tujuan dari observasi ini ialah mengumpulkan data dari
pengamatan selama wawancara.

C. Jenis Observasi
Jenis observasi pada penelitian ini adalah observasi sistematis-
naturalis-partisipan.
D. Teknik Pencatatan Data
Teknik pencatatan data yang digunakan adalah checklist.
Adapun table pencatatan data jenis checklist adalah sebagai
berikut.

No Tampilan Perilaku Ya Tidak


1 Memiliki pandangan tentang covid-
19
2 Memiliki alasan awal membuka
bisnis
3 Memiliki cara untuk membagi waktu
berbisnis dan belajar
4 Memiliki pandangan terhadap
Kewirausahaan
5 Menunjukan minat yang condong
terhadap bisnis
6 Dapat beradaptasi dengan lingkungan
bisnis di masa pandemic
7 Memiliki cara untuk mendapatkan
konsumen
8 Memiliki “Tempat” untuk membuka
bisnis di masa pandemic
9 Mengetahui Plus dan Minusnya
berbisnis di masa pandemic Covid 19
10 Memiliki Wawasan yang Luas
Terhadap Berbisnis

E. Definisi Konseptual
Hardiness adalah karakter yang berperan besar untuk
mempengaruhi cara pandang atau pola pikir seseorang untuk
menghadapi yang namanya stres, dan pada akhirnya akan bisa
memberikan atau menentukan bagaimana seharusnya dia
memiliki respon yang efektif.

F. Defisini Operasional
Ketangguhan membantu individu menjadi tabah serta ulet
dengan bertahan dan bertumbuh dalam situasi-situasi stres.
Ketangguhan itu sendiri biasa disingkat dan dirumuskan
aspeknya menjadi 3C yaitu control, commitment, challenge

G. Indikator Perilaku

Aspek Penjelasan Indikator


Control Keyakinan individu 1. Pendapat dari subjek tentang
pada kemampuannya Covid 19 terhadap bisnis.
untuk mempengaruhi 2. Keadaan yang mendorong subjek
kejadian-kejadian untuk Membuka Usaha.
yang ada dalam 3. Cara subjek membagi waktu peran
hidupnya dalam berbisnis dan belajar.
4. Keaadaan lingkungan terhadap
bisnis subjek

Commitment Pendekatan hidup 1. Keadaan sebelum terjadinya masa


yang ditandai dengan pandemi bagi bisnis subjek.
rasa ingin tahu dan 2. Keaadaan pada masa pandemic
perasaan bermakna. bagi bisnis subjek.
Memandang 3. Hal atau keaadaan yang
komitmen sebagai menghambat bisnis subjek.
suatu pengabdian 4. Upaya subjek Mengatasi
individu terhadap Hambatan berbisnis.
pekerjaan, keluarga,
dan nilai-nilai penting
lainnya
Challenge Suatu harapan akan 1. Perubahan yang akan subjek
adanya perubahan lakukan di masa pandemic.
yang normal dan dapat 2. Keadaan yang menghambat
menstimulasi perkembangan bisnis subjek
perkembangan 3. Keaadaan yang menjadi motivasi
untuk berkembangnya bisnis
subjek
4. Pencapaian yang diharapkan
subjek
H. Subjek Observasi
Subjek observasi adalah mahasiswa sebagai partisipan
penelitian yang sedang diwawancara.

I. Prosedur Pelaksanaan Observasi


Observasi dimulai sejak peneliti melakukan ajakan/penawaran
kepada partisipan untuk terlibat dalam penelitian ini sebagai
partisipan hingga berpisahnya peneliti dan partisipan dari
tempat wawancara. Peneliti akan mengamati gestur tubuh, cara
menjawab ketika wawancara berlangsung..

J. Waktu dan Tempat Observasi


Waktu pelaksanaan observasi akan dilakukan sesaat setelah
dimulai hingga berakhirnya proses wawancara dengan subjek,
sedangkan untuk tempat observasi dilakukan di Kani’s Coffee
Shop, Bintaro, Tangerang Selatan.

3. Transkrip Verbatim

Sesi 1

Tanggal, Jam Mulai : 26 November 2020, Pukul 16:00 WIB


Tempat : Kani’s Coffee Shop, Bintaro, Tangerang
Selatan

P : Pertama-tama, silahkan untuk memperkenalkan nama.

A :Oke, nama saya Balqis Razanah, usia saya dua puluh


tahun, saya berkuliah di Universitas Al-azhar Indonesia
jurusan Ilmu Komunikasi dan saya sedang menjalankan
bisnis saya dibidang fashion seperti OneSet, Blues, Baju,
Celaana, dan Outer yang bisa dilihat di Instagram dengan
nama @bypuan.id.
P : Oke, langsung saja pertanyaan pertama. Bagaimana tanggapan
anda tentang dampak dari pandemic Covid-19 terhadap bisnis di
Indonesia?

A : Menurut saya, berdampak besar ya pada bisnis yang ada


di Indonesia, terutama pada sector perekonomian. Banyak
dari para pebisnis yang sudah mempunyai peluang bisnis yang
besar, sekarang karena terkandala covid ini banyak yang
berujung tutup, banyak juga yang tidak melanjutkan
bisnisnya. Padahal, dia punya peran di bisnis itu. Karena juga
kan kalau pandemic itu kita diharuskan dirumah saja
terutama pada para pebisnis yang memiliki store yang tetap
seperti di Mall atau Toko yang pastinya tidak buka dan
beralih ke rana online shop. Jadi, hal ini membuat para
pebisnis itu harus mencari lagi mangsa baru di pasar baru
yang akan dia jalani sedangakan sebelumnya dia sudah
memiliki mangsa yang tetap. Dari sini kita lihat kalau covid-19
ini berdampak besar terhadap bisnis di Indonesia

P : Cukup? Oke, dari semua dampak-dampak yang timbul tersebut,


kira-kira sebenarnya apa alasan utama kamu pada akhrinya malah
membuka usaha di masa pandemic ini?

A : Pada awalnya sih saya tidak pernah kepikiran untuk


membuat online shop, karena saya termasuk tipe orang yang
sibuk berorganisasi di Kampus. Pada saat itu saya melihat
kalau grafik penjualan di online shop itu lumayan besar
karena pandemic ini. Karena orang-orang tidak bisa belanja
di toko dan diharuskan belanja melalui internet. Makanya di
satu titik saya berpikir untuk membuka Bisnis online shop
yang menurut saya pasti orang butuhkan, yaitu pakaian. Nah,
saya memikirkan juga bagaimana saya bisa membuka online
shop tersebut, jadi dengan bantuan ibu saya untuk modal,
akhirnya bisnis inipun dapat saya mulai, kayak gitu sih.
P : Oke, berarti usaha ini kan awalnya dibantu dengan modal ibu
kamu. Lalu, bagaimana tanggapam kerabat keluarga kamu yang
lain tentang bisnis yang sedang kamu jalankan?

A : Pastinya sangat mendukung. Seperti ikut serta dalam


menyebarkan, memberikan feedback positif tentang julan
saya. Pastinya seluruh orang terdekat saya memberikat
support positif terhadap saya. Jadi saya semakin semangat
juga karena diberikan bantuan oleh orang-orang terdekat
saya.

P : Berarti semua keluarga mendukung ya. Oke, dengan status


anda yang masih seorang mahasiswa, bagaimana cara anda
membagi waktu dalam menjalankan tugas anda untuk belajar dan
juga menjalankan bisnis anda?

A : Menurut saya, ini adalah hal yang paling krusial. Di masa


awal bisnis ini terbentuk saya sejujurnya masih sulit untuk
membagi waktu. Namun, seiring berjalannya waktu perlahan-
lahan saya bisa menemukan ritme untuk mengatur waktu saya
antara tugas sebagai mahasiswa dan juga menjalankan bisnis
saya ini. Cara saya membagi waktunya biasanya itu jam
malam itu saya gunakan untuk mengerjakan tugas kuliah dari
magrib hingga keesokan paginya. Sedangkan untuk bisnis kan
saya diharuskan untuk mengirim paket, waktu untuk
mengirim itu saya lakukan pada waktu sore hari di setiap
harinya dengan batas waktu yang sudah saya tentukan. Jadi
pada dasarnya cara saya membagi waktunya itu ya se fleksibel
saya saja. Dimana saya senggang, saya focus mengembangkan
bisnis saya, ketika saya ada tugas ya saya mengerjakan tugas.
Kuncinya sebenarnya jangan mengulur-ngulur waktu agar
semuanya bisa terhandle dengan baik.

P : Jadi tidak ada masalah sama pembagian waktu ya? Oke


selanjutnya, kalau keaadaan bisnisnya sekarang bagaiamana?
A : Alhamdulillah. @bypuan.id ini sudah berjalan dari 25
Oktober kemaren, dan kita baru aja merayakan tepat satu
bulan @bypuan.id di launch. Nah, selama ini, masalah naik
turunnya pasar itu pasti ada dan memang wajar. Namun, saya
tidak pernah patah semangat untuk meningkatkan kualitas
jualanya saya di @bypuan.id dengan cara selalu
menginfluence teman-teman terdekat saya untuk ikut
memasarkan dan memjelaskan bahwa produk saya ini
bukanlah produk yang sembarangan dan merupakan salah
satu style yang saya sukai.

P : Oke, kalau untuk kendala-kendala khusus ada tidak selama


kamu menjalankan usaha ini di masa pandemi?

A : Kendalanya si, paling sejauh ini tidak ada. Tapi, mungkin


kendala yang timbul seperti saya harus mengantar paket dan
itu bertabrakan dengan jadwal kuliah saya. Maka dari itu
juga saya memiliki seorang partner yang bisa berbagi tugas
dalam menjalankan bisnis ini, bisa saling back-up satu sama
lain. Sejauh ini kendalanya masih sebatas itu saja, belum ada
kendala-kendala yang berat.

P : Okee, selama masa pandemic ini kan banyak sekali


bermunculan bisnis-bisnis baru. Dari kamu sendiri bagaimana cara
untuk menjawab
keinginan pasar yang beragam di masa pandemic ini?

A : Kalau untuk masalah ini, saya memiliki pandagan untuk


tidak pernah menempatkan diri saya harus melakuan A
melakukan B, melakukan C. yang penting saya terjun dulu ke
dalam dunia bisnis, saya juga yakin kalau rezeki orang itu
berbeda-beda, yang terpenting saya focus sama kualitas dan
penjualan saya, dan saya juga menyisihkan modal saya untuk
mengendorse influencer yang memiliki demand pasar tinggi,
supaya demand terhadap bisnis saya juga ikut meningkat.
Saya merasa bahwa saya tidak saingan dengan siapapun, saya
pada saat ini yang penting saya bisa terjun ke dunia bisnis,
saya bisa menjalankan, saya juga menikmati. Ya mereka
dengan pasar mereka, saya juga dengan pasar saya.

P : Oke, selama kamu merintis usaha ini, ada tidak perubahan


strategi waktu saat pertama kali buka hingga saat ini?

A : Kalau untuk ini tentunya ada. Yang pertama itu awalnya


saya cuman sharing ke teman-teman, keluarga, kerabat
terdekat, yang belipun pada akhirnya hanya mereka saja pada
awalnya. Seiring berjalannya waktu, karena saya juga sudah
tau sama pasar yang ada, akhirnya saya belajar terus, selalu
mencari tahu di youtube dll. Akhirnya saya endorse beberapa
orang yang menurut saya memiliki kredibilitas di dunia
fashion dan bisa menginfluence banyak orang di bidang
fashion tersebut.

P : Kamu sendiri kan sebenarnya masih terhitung baru, dalam


menjalan bisnis ini apa kamu memiliki dana darurat untuk tetap
menjalankan bisnis
anda bila menemui masa krisis?

A : Mungkin karena masih baru dan sambil belajar, mungkin


dana daruratnya itu masih menggunakan dana pribadi dan
juga dari hasil-hasil penjualan. Lagipula sebenarnya saya
sejauh ini tidak dan belum memerlukan dana darurat. Saya
pasti sudah list apa saja kebutuhan untuk menjalankan
@bypuan.id, seperti box, plastic, tas, dll. itu pasti sudah saya
persiapkan dari awal. Jadi sejauh ini belum ada yang
namanya dana darurat.

P : Lantas, jika timbul nih masa di mana bisnis anda akan terancam
tutup. Solusi apa yang akan kamu lakukan?
A : Untuk kasus ini, saya pastinya akan melakukan evaluasi
dulu yang pertama. Dan evaluasi itu pasti terus saya lakukan
pada waktu tertentu agar kedepannya terus lebih baik lagi.
Solusinya si pastinya belajar dari kesalahan yang saya
lakukan, dan pastinya saya akan meningkatkan kualitas dari
bisnis saya dengan mengeluarkan produk-produk yang lebih
baik lagi, dan semoga kedepannya si tidak ada kondisi dimaa
@bypuan.id ini terancam harus tutup.

P : Amin, dari kamu ada saran untuk teman-teman yang baru mau
merintis usaha di masa pandemic?

A : Kalau dari saya, dari awal membuka bisnis ini yang paling
penting itu adalah niat. Niat itu paling utama, karena tanpa
adanya niat, kalian tidaka akan mungkin jalan, lalu ketika
kalian tidak jalan ya bisnisnya tidak akan terbentuk dan
kalian akan terus seperti itu. Kenapa saya mulai dari
sekarang? Karena saya melihat banyk orang yang jauh di
bawah saya sudah mulai melakukan bisnis kecil-kecilan, jadi
alasanya saya memulai dari umur saya sekarang supaya ketika
4-5 tahun lagi @bypuan.id ini sudah menjadi bisnis yang
cukup besar. Saya yakin dan terus semangat untuk menjalan
bisnis ini, yang penting semangat, niat, kerja keras terus untuk
menambah demand kita jangan pernah putus asa juga karena
pastinya di awal akan ada masa dimana penjualan itu naik-
turun, tidak laku, stok masih banyak, tapi jangan putus
semangat sambil cari cara juga untuk meningkat minat pasar
terhadap bisnis kita. Yang penting dari yang saya pelajari
kuncinya itu Semangat, Niat, dan juga Kerja keras. Karena
kalau tidak ada itu, mau kapan mulainya kalau tidak ada niat
untuk memulai.

P : Berarti, tidak ada masalah ya walaupun sekarang ini masa


pandemic?
A : Tidak, karena dalam konteks bisnis saya yang berbasis
online shop itu tidak berpengaruh sama sekali. Tidak perlu
harus punya tempat offline, kita lewat internet aja pasti
banyak yang mencari produk kita, apalagi kalau kita
memililih orang-orang yang tepat untuk mempromosikan
produk kita, orang-orang pasti akan mencari produk kita.
Alhamdulillah jualan saya saja sudah sampai keluar Jakarta,
bahkan hingga sumatera, jawa, Sulawesi, mereka melihat
produk aku terus tertarik dan akhirnya beli. Dan dari yang
aku liat justru online shop ini menjadi penyelamat para
pebisnis yang tengah kesulitan karena memang tidak
membutuhkan modal yang besar untuk memulai, cukup
dengan satu akun saja asal developmentnya benar itu bisa
menjadi besar. Yang terpenting itu harus konsisten dengan
produk-produk baru yang lebih baik lagi. Sekalinya orang tau
kalau produk kita baik, pasti kedepanya mereka akan beli
lagi.

P : Oke, terakhir, apa nih harapan dan target kamu sebagai pebisnis
yang sedang merintis saha di masa pandemic ini?

A : Harapan saya si pastinya semoga @bypuan.id bisa terus


maju, semakin banyak orang yang melihat, terus bisa menjadi
fashion yang memiliki kredibilitas, saya juga tidak muluk-
muluk harus seceoat itu untuk membesarkan @bypuan.id
yang penting saya bisa menikmati dan ikut sama prosesnya,
pastinya menginginkan yang terbaik untuk @bypuan.id. Fyi
@bypuan.id juga berkerja sama dengan @cqfoundationid
yang di mana setiap hasil penjualan itu sudah termasuk ikut
membantu yayasan tersebut. Jadi, selain kalian membeli,
kalian juga ikut berdonasi melalui yayasan tersebut.dan untuk
targetnya semoga setahun atau dua tahun lagi @bypuan.id
bisa menjual lebih dari 1000/pcs jualannya dan juga bisa
berguna bagi para perempuan di Indonesia serta bisa terus
ikut membantu @cqfoundationid itu aja si dan mohon doanya
juga.

P :Oke, udah semuanya, terimakasih. Terakhir, kalau misalnya


mau membeli produknya bisa kemana?

A : Nah, bagi yang ingin membeli bisa langsung mampir ke


@bypuan.id bisa lihat di Shopee dan Instagram

P : Baik, terima kasih banyak atas waktunya.

A : Terima kasih kembali


4. Tabel pra Koding

NO. VERBATIM

1 Menurut saya, berdampak besar ya pada bisnis yang ada di


Indonesia, terutama pada sector perekonomian. Banyak dari
para pebisnis yang sudah mempunyai peluang bisnis yang
besar, Jadi, hal ini membuat para pebisnis itu harus mencari
lagi mangsa baru di pasar baru yang akan dia jalani
sedangakan sebelumnya dia sudah memiliki mangsa yang
tetap. Dari sini kita lihat kalau covid-19 ini berdampak
besar terhadap bisnis di Indonesia

2. sekarang karena terkandala covid ini banyak yang berujung


tutup, banyak juga yang tidak melanjutkan bisnisnya.
Padahal, dia punya peran di bisnis itu.

3. Karena juga kan kalau pandemic itu kita diharuskan


dirumah saja terutama pada para pebisnis yang memiliki
store yang tetap seperti di Mall atau Toko yang pastinya
tidak buka dan beralih ke rana online shop.
4. Jadi, hal ini membuat para pebisnis itu harus mencari lagi
mangsa baru di pasar baru yang akan dia jalani sedangakan
sebelumnya dia sudah memiliki mangsa yang tetap. Dari
sini kita lihat kalau covid-19 ini berdampak besar terhadap
bisnis di Indonesia

5 Pada awalnya sih saya tidak pernah kepikiran untuk


membuat online shop, karena saya termasuk tipe orang
yang sibuk berorganisasi diKampus
6. Pada saat itu saya melihat kalau grafik penjualan di online
shop itu lumayan besar karena pandemic ini.
7. Karena orang-orang tidak bisa belanja di toko dan
diharuskan belanja melalui internet. Makanya di satu titik
saya berpikir untuk membuka Bisnis online shop yang
menurut saya pasti orang butuhkan, yaitu pakaian.
8. Nah, saya memikirkan juga bagaimana saya bisa membuka
online shop tersebut, jadi dengan bantuan ibu saya untuk
modal, akhirnya bisnis inipun dapat saya mulai, kayak gitu
sih.
9 Pastinya sangat mendukung. Seperti ikut serta dalam
menyebarkan, memberikan feedback positif tentang julan
saya. Pastinya seluruh orang terdekat saya memberikat
support positif terhadap saya. Jadi saya semakin semangat
juga karena diberikan bantuan oleh orang-orang terdekat
saya.
10. Menurut saya, ini adalah hal yang paling krusial. Di masa
awal bisnis ini terbentuk saya sejujurnya masih sulit untuk
membagi waktu.
11. Namun, seiring berjalannya waktu perlahan-lahan saya bisa
menemukan ritme untuk mengatur waktu saya antara tugas
sebagai mahasiswa dan juga menjalankan bisnis saya ini
12. Jadi pada dasarnya cara saya membagi waktunya itu ya se
fleksibel saya saja. Dimana saya senggang, saya focus
mengembangkan bisnis saya, ketika saya ada tugas ya saya
mengerjakan tugas. Kuncinya sebenarnya jangan mengulur-
ngulur waktu agar semuanya bisa terhandle dengan baik.
13 Alhamdulillah. @bypuan.id ini sudah berjalan dari 25
Oktober kemaren, dan kita baru aja merayakan tepat satu
bulan @bypuan.id di launch. Nah, selama ini, masalah naik
turunnya pasar itu pasti ada dan memang wajar. Namun,
saya tidak pernah patah semangat untuk meningkatkan
kualitas jualanya saya di @bypuan.id dengan cara selalu
menginfluence teman-teman terdekat saya untuk ikut
memasarkan dan memjelaskan bahwa produk saya ini
bukanlah produk yang sembarangan dan merupakan salah
satu style yang saya sukai.
14 Kendalanya si, paling sejauh ini tidak ada. Tapi, mungkin
kendala yang timbul seperti saya harus mengantar paket dan
itu bertabrakan dengan jadwal kuliah saya. Maka dari itu
juga saya memiliki seorang partner yang bisa berbagi tugas
dalam menjalankan bisnis ini, bisa saling back-up satu sama
lain. Sejauh ini kendalanya masih sebatas itu saja, belum
ada kendala-kendala yang berat.
15 Kalau untuk masalah ini, saya memiliki pandagan untuk
tidak pernah menempatkan diri saya harus melakuan A
melakukan B, melakukan C.
16 yang penting saya terjun dulu ke dalam dunia bisnis, saya
juga yakin kalau rezeki orang itu berbeda-beda, yang
terpenting saya focus sama kualitas dan penjualan saya, dan
saya juga menyisihkan modal saya untuk mengendorse
influencer yang memiliki demand pasar tinggi, supaya
demand terhadap bisnis saya juga ikut meningkat.
17. Saya merasa bahwa saya tidak saingan dengan siapapun,
saya pada saat ini yang penting saya bisa terjun ke dunia
bisnis, saya bisa menjalankan, saya juga menikmati. Ya
mereka dengan pasar mereka, saya juga dengan pasar saya.
18. Kalau untuk ini tentunya ada. Yang pertama itu awalnya
saya cuman sharing ke teman-teman, keluarga, kerabat
terdekat, yang belipun pada akhirnya hanya mereka saja
pada awalnya. Seiring berjalannya waktu, karena saya juga
sudah tau sama pasar yang ada, akhirnya saya belajar terus,
selalu mencari tahu di youtube dll. Akhirnya saya endorse
beberapa orang yang menurut saya memiliki kredibilitas di
dunia fashion dan bisa menginfluence banyak orang di
bidang fashion tersebut.
19 Mungkin karena masih baru dan sambil belajar, mungkin
dana daruratnya itu masih menggunakan dana pribadi dan
juga dari hasil-hasil penjualan. Lagipula sebenarnya saya
sejauh ini tidak dan belum memerlukan dana darurat. Saya
pasti sudah list apa saja kebutuhan untuk menjalankan
@bypuan.id, seperti box, plastic, tas, dll. itu pasti sudah
saya persiapkan dari awal. Jadi sejauh ini belum ada yang
namanya dana darurat.
20 Untuk kasus ini, saya pastinya akan melakukan evaluasi
dulu yang pertama. Dan evaluasi itu pasti terus saya
lakukan pada waktu tertentu agar kedepannya terus lebih
baik lagi.
21 Solusinya si pastinya belajar dari kesalahan yang saya
lakukan, dan pastinya saya akan meningkatkan kualitas dari
bisnis saya dengan mengeluarkan produk-produk yang lebih
baik lagi, dan semoga kedepannya si tidak ada kondisi
dimaa @bypuan.id ini terancam harus tutup.

22 Kalau dari saya, dari awal membuka bisnis ini yang paling
penting itu adalah niat. Saya yakin dan terus semangat
untuk menjalan bisnis ini, yang penting semangat, niat,
kerja keras terus untuk menambah demand kita
23. Niat itu paling utama, karena tanpa adanya niat, kalian
tidaka akan mungkin jalan, lalu ketika kalian tidak jalan ya
bisnisnya tidak akan terbentuk dan kalian akan terus seperti
itu.
24. Kenapa saya mulai dari sekarang? Karena saya melihat
banyk orang yang jauh di bawah saya sudah mulai
melakukan bisnis kecil-kecilan, jadi alasanya saya memulai
dari umur saya sekarang supaya ketika 4-5 tahun lagi
@bypuan.id ini sudah menjadi bisnis yang cukup besar.
25. jangan pernah putus asa juga karena pastinya di awal akan
ada masa dimana penjualan itu naik-turun, tidak laku, stok
masih banyak, tapi jangan putus semangat sambil cari cara
juga untuk meningkat minat pasar terhadap bisnis kita.
Yang penting dari yang saya pelajari kuncinya itu
Semangat, Niat, dan juga Kerja keras. Karena kalau tidak
ada itu, mau kapan mulainya kalau tidak ada niat untuk
memulai.
26. Tidak, karena dalam konteks bisnis saya yang berbasis
online shop itu tidak berpengaruh sama sekali. Tidak perlu
harus punya tempat offline, kita lewat internet aja pasti
banyak yang mencari produk kita, apalagi kalau kita
memililih orang-orang yang tepat untuk mempromosikan
produk kita, orang-orang pasti akan mencari produk kita.
Yang terpenting itu harus konsisten dengan produk-produk
baru yang lebih baik lagi. Sekalinya orang tau kalau produk
kita baik, pasti kedepanya mereka akan beli lagi.
27. Alhamdulillah jualan saya saja sudah sampai keluar Jakarta,
bahkan hingga sumatera, jawa, Sulawesi, mereka melihat
produk aku terus tertarik dan akhirnya beli.
28. Dan dari yang aku liat justru online shop ini menjadi
penyelamat para pebisnis yang tengah kesulitan karena
memang tidak membutuhkan modal yang besar untuk
memulai, cukup dengan satu akun saja asal developmentnya
benar itu bisa menjadi besar.
29. Yang terpenting itu harus konsisten dengan produk-produk
baru yang lebih baik lagi. Sekalinya orang tau kalau produk
kita baik, pasti kedepanya mereka akan beli lagi
30 Harapan saya si pastinya semoga @bypuan.id bisa terus
maju, semakin banyak orang yang melihat, terus bisa
menjadi fashion yang memiliki kredibilitas, saya juga tidak
muluk-muluk harus seceoat itu untuk membesarkan
@bypuan.id yang penting saya bisa menikmati dan ikut
sama prosesnya, pastinya menginginkan yang terbaik untuk
@bypuan.id.

1. Tabel Koding
VERBATIM KODE NO.
KODE
Menurut saya, berdampak besar ya pada Covid-19 berdampak sangat 1
bisnis yang ada di Indonesia, terutama pada besar pada sector ekonomi
sector perekonomian. Banyak dari para
pebisnis yang sudah mempunyai peluang
bisnis yang besar, Jadi, hal ini membuat para
pebisnis itu harus mencari lagi mangsa baru
di pasar baru yang akan dia jalani
sedangakan sebelumnya dia sudah memiliki
mangsa yang tetap. Dari sini kita lihat kalau
covid-19 ini berdampak besar terhadap
bisnis di Indonesia

sekarang karena terkandala covid ini banyak Covid-19 berdampak sangat 1


yang berujung tutup, banyak juga yang tidak
besar pada sector ekonomi
melanjutkan bisnisnya. Padahal, dia punya
peran di bisnis itu.
Karena juga kan kalau pandemic itu kita Covid-19 berdampak sangat 1
diharuskan dirumah saja terutama pada para
besar pada sector ekonomi
pebisnis yang memiliki store yang tetap
seperti di Mall atau Toko yang pastinya
tidak buka dan beralih ke rana online shop.
Jadi, hal ini membuat para pebisnis itu harus Pebisnis mencari konsumen 2
mencari lagi mangsa baru di pasar baru yang
baru bagi bisnis mereka.
akan dia jalani sedangakan sebelumnya dia
sudah memiliki mangsa yang tetap. Dari sini
kita lihat kalau covid-19 ini berdampak
besar terhadap bisnis di Indonesia
Pada saat itu saya melihat kalau grafik Grafik yang melonjak pada 3
penjualan di online shop itu lumayan besar
penjualan online menjadi
karena pandemic ini.
alasan membuka bisnis
Karena orang-orang tidak bisa belanja di Grafik yang melonjak pada 3
toko dan diharuskan belanja melalui
penjualan online menjadi
internet. Makanya di satu titik saya berpikir
untuk membuka Bisnis online shop yang alasan membuka bisnis
menurut saya pasti orang butuhkan, yaitu
pakaian.
Nah, saya memikirkan juga bagaimana saya Peran Keluarga yang 4
bisa membuka online shop tersebut, jadi
mendukung dapat
dengan bantuan ibu saya untuk modal,
akhirnya bisnis inipun dapat saya mulai, memberikan dampak positif
kayak gitu sih.
kepada pelaku usaha.
Pastinya sangat mendukung. Seperti ikut Peran Keluarga yang 4
serta dalam menyebarkan, memberikan
mendukung dapat
feedback positif tentang julan saya. Pastinya
seluruh orang terdekat saya memberikat memberikan dampak positif
support positif terhadap saya. Jadi saya
kepada pelaku usaha.
semakin semangat juga karena diberikan
bantuan oleh orang-orang terdekat saya.
Menurut saya, ini adalah hal yang paling Membagi waktu antara 5
krusial. Di masa awal bisnis ini terbentuk
belajar dan berbisnis
saya sejujurnya masih sulit untuk membagi
waktu. menjadi momok bagi
mahasiswa
Namun, seiring berjalannya waktu perlahan- Menemukan ritme yang pas 6
lahan saya bisa menemukan ritme untuk
dapat terjadi berdasarkan
mengatur waktu saya antara tugas sebagai
mahasiswa dan juga menjalankan bisnis saya waktu
ini
Jadi pada dasarnya cara saya membagi Menemukan cara membagi 7
waktunya itu ya se fleksibel saya saja.
waktu
Dimana saya senggang, saya focus
mengembangkan bisnis saya, ketika saya
ada tugas ya saya mengerjakan tugas.
Kuncinya sebenarnya jangan mengulur-
ngulur waktu agar semuanya bisa terhandle
dengan baik.
Alhamdulillah. @bypuan.id ini sudah Naik turunnya pasar adalah 8
berjalan dari 25 Oktober kemaren, dan kita
hal biasa dalam bisnis, dan
baru aja merayakan tepat satu bulan
@bypuan.id di launch. Nah, selama ini, tidak boleh patah semangat
masalah naik turunnya pasar itu pasti ada
dan memang wajar. Namun, saya tidak
pernah patah semangat untuk meningkatkan
kualitas jualanya saya di @bypuan.id
dengan cara selalu menginfluence teman-
teman terdekat saya untuk ikut memasarkan
dan memjelaskan bahwa produk saya ini
bukanlah produk yang sembarangan dan
merupakan salah satu style yang saya sukai.
Kendalanya si, paling sejauh ini tidak ada. Kendala yang timbul masih 9
Tapi, mungkin kendala yang timbul seperti
dapat ditangani dengan baik
saya harus mengantar paket dan itu
bertabrakan dengan jadwal kuliah saya.
Maka dari itu juga saya memiliki seorang
partner yang bisa berbagi tugas dalam
menjalankan bisnis ini, bisa saling back-up
satu sama lain. Sejauh ini kendalanya masih
sebatas itu saja, belum ada kendala-kendala
yang berat.
Kalau untuk masalah ini, saya memiliki Tidak menempakan diri 10
pandagan untuk tidak pernah menempatkan
pada kubu tertetu dalam
diri saya harus melakuan A melakukan B,
melakukan C. persaingan bisnis
yang penting saya terjun dulu ke dalam Memiliki fokus terhadap 11
dunia bisnis, saya juga yakin kalau rezeki
peningkatan kualitas produk
orang itu berbeda-beda, yang terpenting saya
focus sama kualitas dan penjualan saya, dan
saya juga menyisihkan modal saya untuk
mengendorse influencer yang memiliki
demand pasar tinggi, supaya demand
terhadap bisnis saya juga ikut meningkat.
Saya merasa bahwa saya tidak saingan Tidak menempakan diri 10
dengan siapapun, saya pada saat ini yang
pada kubu tertetu dalam
penting saya bisa terjun ke dunia bisnis, saya
bisa menjalankan, saya juga menikmati. Ya persaingan bisnis
mereka dengan pasar mereka, saya juga
dengan pasar saya.
Kalau untuk ini tentunya ada. Yang pertama Memiliki pengetahuan dasar 12
itu awalnya saya cuman sharing ke teman-
tentang pasar dalam bisnis
teman, keluarga, kerabat terdekat, yang
belipun pada akhirnya hanya mereka saja
pada awalnya. Seiring berjalannya waktu,
karena saya juga sudah tau sama pasar yang
ada, akhirnya saya belajar terus, selalu
mencari tahu di youtube dll. Akhirnya saya
endorse beberapa orang yang menurut saya
memiliki kredibilitas di dunia fashion dan
bisa menginfluence banyak orang di bidang
fashion tersebut.
Mungkin karena masih baru dan sambil Menyiapkan dana darurat 13
belajar, mungkin dana daruratnya itu masih
walau belum maksimal
menggunakan dana pribadi dan juga dari
hasil-hasil penjualan. Lagipula sebenarnya
saya sejauh ini tidak dan belum memerlukan
dana darurat. Saya pasti sudah list apa saja
kebutuhan untuk menjalankan @bypuan.id,
seperti box, plastic, tas, dll. itu pasti sudah
saya persiapkan dari awal. Jadi sejauh ini
belum ada yang namanya dana darurat.
Untuk kasus ini, saya pastinya akan Melakukan Evaluasi dan 14
melakukan evaluasi dulu yang pertama. Dan
mencari solusi
evaluasi itu pasti terus saya lakukan pada
waktu tertentu agar kedepannya terus lebih
baik lagi.
Solusinya si pastinya belajar dari kesalahan Melakukan Evaluasi dan 14
yang saya lakukan, dan pastinya saya akan mencari solusi
meningkatkan kualitas dari bisnis saya
dengan mengeluarkan produk-produk yang
lebih baik lagi, dan semoga kedepannya si
tidak ada kondisi dimaa @bypuan.id ini
terancam harus tutup.

Kalau dari saya, dari awal membuka bisnis Memiliki dasar utama dan 15
ini yang paling penting itu adalah niat. Saya alasan dalam membuka
yakin dan terus semangat untuk menjalan
bisnis
bisnis ini, yang penting semangat, niat, kerja
keras terus untuk menambah demand kita
Niat itu paling utama, karena tanpa adanya Memiliki dasar dan alasan 15
niat, kalian tidaka akan mungkin jalan, lalu
utama dalam membuka
ketika kalian tidak jalan ya bisnisnya tidak
akan terbentuk dan kalian akan terus seperti bisnis
itu.
Kenapa saya mulai dari sekarang? Karena Memiliki dasar dan alasan 15
saya melihat banyk orang yang jauh di
utama dalam membuka
bawah saya sudah mulai melakukan bisnis
kecil-kecilan, jadi alasanya saya memulai bisnis
dari umur saya sekarang supaya ketika 4-5
tahun lagi @bypuan.id ini sudah menjadi
bisnis yang cukup besar.
jangan pernah putus asa juga karena Naik turunnya pasar adalah 8
pastinya di awal akan ada masa dimana
hal biasa dalam bisnis, dan
penjualan itu naik-turun, tidak laku, stok
masih banyak, tapi jangan putus semangat tidak boleh patah semangat
sambil cari cara juga untuk meningkat minat
pasar terhadap bisnis kita. Yang penting dari
yang saya pelajari kuncinya itu Semangat,
Niat, dan juga Kerja keras. Karena kalau
tidak ada itu, mau kapan mulainya kalau
tidak ada niat untuk memulai.
Tidak, karena dalam konteks bisnis saya Memiliki pengetahuan dasar 12
yang berbasis online shop itu tidak
tentang pasar dalam bisnis
berpengaruh sama sekali. Tidak perlu harus
punya tempat offline, kita lewat internet aja
pasti banyak yang mencari produk kita,
apalagi kalau kita memililih orang-orang
yang tepat untuk mempromosikan produk
kita, orang-orang pasti akan mencari produk
kita. Yang terpenting itu harus konsisten
dengan produk-produk baru yang lebih baik
lagi. Sekalinya orang tau kalau produk kita
baik, pasti kedepanya mereka akan beli lagi.
Alhamdulillah jualan saya saja sudah Memiliki pasar dalam 16
sampai keluar Jakarta, bahkan hingga menjual produk
sumatera, jawa, Sulawesi, mereka
melihat produk aku terus tertarik dan
akhirnya beli.
Dan dari yang aku liat justru online Memiliki pengetahuan dasar 12
shop ini menjadi penyelamat para tentang pasar dalam bisnis
pebisnis yang tengah kesulitan karena
memang tidak membutuhkan modal
yang besar untuk memulai, cukup
dengan satu akun saja asal
developmentnya benar itu bisa
menjadi besar.
Yang terpenting itu harus konsisten Memiliki fokus terhadap 11
dengan produk-produk baru yang peningkatan kualitas produk
lebih baik lagi. Sekalinya orang tau
kalau produk kita baik, pasti
kedepanya mereka akan beli lagi

2. Tabel Kategorisasi
KODE NO. KODE KATEGORI
Covid-19 berdampak sangat besar pada sector 1 Control
ekonomi
Pebisnis mencari konsumen baru bagi bisnis 2 Control
mereka.
Grafik yang melonjak pada penjualan online 3 Control
menjadi alasan membuka bisnis
Peran Keluarga yang mendukung dapat 4 Control
memberikan dampak positif kepada pelaku
usaha.
Membagi waktu antara belajar dan berbisnis 5 Control
menjadi momok bagi mahasiswa

Menemukan ritme yang pas dapat terjadi 6 Control


berdasarkan waktu

Menemukan cara membagi waktu 7 Control

Naik turunnya pasar adalah hal biasa dalam 8 Commitment


bisnis, dan tidak boleh patah semangat
Kendala yang timbul masih dapat ditangani 9 Commitment
dengan baik

Tidak menempakan diri pada kubu tertetu 10 Commitment


dalam persaingan bisnis

Memiliki fokus terhadap peningkatan kualitas 11 Challenge


produk

Memiliki pengetahuan dasar tentang pasar 12 Commitment


dalam bisnis

Menyiapkan dana darurat walau belum 13 Challenge


maksimal

Melakukan Evaluasi dan mencari solusi 14 Challenge

Memiliki dasar utama dan alasan dalam 15 Commitment


membuka bisnis

Memiliki pasar atau konsumen dalam menjual 16 Challenge


produk

1. Hasil Observasi

Pencatatan Data Obsevasi


Lokasi : Kani’s Coffee Shop, Bintaro, Tangerang Selatan
Waktu : 26 November 2020

No Tampilan Perilaku Ya Tidak


1 Memiliki pandangan tentang covid-19 ✔
2 Memiliki alasan awal membuka bisnis ✔
3 Memiliki cara untuk membagi waktu berbisnis
dan belajar

4 Memiliki pandangan terhadap Kewirausahaan ✔
5 Menunjukan minat yang condong terhadap
bisnis

6 Dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnis di
masa pandemic

7 Memiliki cara untuk mendapatkan konsumen ✔
8 Memiliki “Tempat” untuk membuka bisnis di
masa pandemic

9 Mengetahui Plus dan Minusnya berbisnis di
masa pandemic Covid 19

10 Memiliki Wawasan yang Luas Terhadap
Berbisnis

Anda mungkin juga menyukai