Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Agus Adamto

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030084007

Tanggal Lahir : 13/07/1976

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4370/Kewirausahaan

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen S-1

Kode/Nama UPBJJ : 77/DENPASAR

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU, 12/12/2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Agus Adamto

NIM : 030084007

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4370/Kewirausahaan

Fakultas : Universitas Terbuka Denpasar

Program Studi : Manajemen S-1

UPBJJ-UT : Denpasar

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Denpasar,12 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Agus Adamto
JAWABAN
1.Karakteristik umum seorang Entrepreneur adalah sebagai berikut.

1) Bertanggung jawab penuh, berhati yang teguh, dan memiliki daya tahan yang tinggi.
Keteguhan hati yang kuat untuk berhasil membuat entrepreneur mampu mengatasi berbagai
jenis hambatan maupun kegagalan. Keteguhan hati yang kuat disertai tekad yang kuat
membuat entrepreneur mampu mengatasi kesulitan dan hambatan yang oleh kebanyakan
orang dianggap tidak akan dapat diatasi. Entrepreneurtidak jarang harus menggadaikan
rumah tempat ia tinggal, mengurangi gajinya sendiri, mengorbankan waktu untuk berkumpul
dengan keluarga, dan mengurangi kenyamanan hidupnya demi keberhasilan mencapai tujuan.
2) Memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil maupun untuktumbuh.
Entrepreneurbiasanya memacu dirinya sendiri dan memiliki dorongan internal yang kuat
untuk bersaing, melampaui standar yang ia buat sendiri, dan berusaha mencapai sasaran yang
menantang. Seseorang dengan keinginan yang tinggi untuk berhasil ternyata merupakan
pengambil risiko yang moderat. Mereka mengamati situasi, kemudian menetapkan taktik
untuk meningkatkan besarnya kemungkinan berhasil. Karena itu, keputusan yang dianggap
mengandung risiko yang tinggi oleh orang biasa sering kali dianggap sebagai keputusan
dengan risiko yang moderat oleh entrepreneuryang memiliki dorongan kuat untuk berhasil.
3) Berorientasi pada peluang dan memiliki sasaran yang jelas.
Entrepreneuryang berhasil dan memiliki pikiran terbuka pada umumnya memiliki pola yang
jelas, yaitu perhatiannya lebih terpusat pada peluang daripada terhadap sumber, struktur,
ataupun terhadap strategi. Mereka memulai usaha dari peluang dan pemahaman mereka
terhadap peluang selalu menjadi acuan dalam menyelesaikan berbagai jenis permasalahan.
Dalam berbagai tindakan, para entrepreneur ini selalu mengacu pada tujuan untuk
memanfaatkan peluang.
4) Berinisiatif dan bersedia memikul tanggung jawab secara pribadi.
Para entrepreneur bersedia menjadi penanggung jawab keberhasilan ataupun kegagalan suatu
kegiatan. Mereka juga merupakan pengambil inisiatif dalam pemecahan masalah atau dalam
mengisi kekosongan kepemimpinan.
5) Memiliki ketekunan dalam memecahkan masalah.
Entrepreneurtidak terganggu oleh situasi yang sulit. Mereka memiliki rasa percaya diri yang
tinggi, optimis, sehingga menganggap kondisi yang sulit akan segera berlalu.
6) Realistis dan mampu menghargai humor
Dalam memecahkan masalah, seorang entrepreneur tetap realistis sehingga menyadari apa
yang bisa ataupun tidak mungkin diselesaikan. Mereka juga biasanya paham dimana bisa
memperoleh bantuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sulit dan tampak seakan tidak
terhindarkan.
7) Mencoba memperoleh umpan balik dan memanfaatkannya.
Para entrepreneur secara aktif mencari dan memanfaatkan umpan balik. Umpan balik ini juga
merupakan acuan utama yang mereka gunakan dalam belajar, baik dari kegagalan maupun
dari kemunduran.
8) Menginginkan kebebasan mengatur diri sendiri (internal locus of control).
Entrepreneur yang berhasil selalu percaya kepada dirinya sendiri. Mereka tidak percaya
bahwa keberhasilan ataupun kegagalan usaha yang mereka jalankan bersumber dari
kemujuran, kesialan, takdir, ataupun kekuatan sejenis. Mereka lebih percaya bahwa kemajuan
ataupun kemunduran ada dibawah kendali dan pengaruh diri sendiri.
9) Bersedia menanggung risiko yang terhitung.
Dalam menjalankan usaha, mereka melakukan perhitungan dan berpikir dengan matang.
Mereka berusaha sebisa mungkin mencapai sukses yang lebih besar dan berusaha
menghindari risiko yang tidak diperlukan.
10) Tidak mengindahkan status dan tidak tertarik pada kekuasaan.
Entrepreneur tidak mengindahkan status dan tidak tertarik pada kekuasaan.Entrepreneur
yang sukses biasanya memiliki kelompok kerja yang handal dengan motivasi yang tinggi.
Kelompok ini mendukung perkembangan usaha yang dijalankan. Walaupun arah
pengembangan perusahaan lebih dipahami oleh sang entrepreneur, tetapi sering kali anggota
kelompok kerja lebih mahir menangani pekerjaan dan permasalahan yang dihadapi sehari-
hari.
11) Memiliki intergritas dan merupakan seseorang yang bisa dipercaya.
Entrepreneurbiasanya memiliki integritas dan bisa dipercaya sehingga mampu membuat
entrepreneur mengembangkan hubungan usaha yang mampu bertahan lama.

Tiga contoh peran Entrepreneur dalam menggerakkan roda perekonomian di Era Pandemi
ini
1) Meningkatkan pemasarandengan maksimalkan jaringan dan aset online yang dimiliki. Seperti
contohnya memanfaatkan sosial media atau e-commerce untuk tetap menjaga hubungan dan
memberikan informasi kepada pelanggan. Selain itu, di saat maraknya imbauan untuk di
rumah saja dan banyak orang melakukan Work From Homeatau WFH, banyak usaha-usaha
yang menyediakan pembelian secara online, memiliki layanan antar pesanan gratis, menjalin
kerja sama dengan aplikasi ojek online untuk pemesanannya, memberikan promo atau
discount disaat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat,
sehingga dapat mempertahankan usaha dan menggerakkan perekonomian yang sedang lesu
ini.
2) Saat pandemi seperti ini, sangat penting bagi seorang entrepreneur untuk mempertahankan
arus kas selama mungkin. Salah satu caranya adalah dengan menghentikan pengeluaran yang
sifatnya tidak dalam kategori darurat. Cara berikutnya adalah bisa dengan cara menjual aset
atau investasi yang dimiliki. Dengan cara ini bisa menyimpan dana tunai sementara. Dana ini
bisa digunakan untuk kebutuhan operasional, gaji pegawai, biaya promosi, dan biaya lainnya
yang bertujuan untuk keberlangsungan usaha.
3) Apapun usaha yang dijalankan, baik produk maupun jasa, tetap harus memberikan pelayanan
yang loyal kepada para pelanggan dan mampu mempertahankan kualitas produk yang
dijualnya. Seorang entrepreneurdalam kondisi pandemi saat ini harus mampu memberikan
kenyamanan bagi pelanggannya, baik itu dari segi proses pemesanan atau lingkungan
kantor/usahanya. Contohnya seperti menyediakan fasilitas untuk cuci tangan, handsinitizer,
tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker atau face shield, selalu
menjaga jarak dan memperhatikan kapasitas pengunjung. Di saat pandemi ini, sangat penting
memperhatikan hal tersebut untuk kenyamanan bersama.

2. Penelitian Staley dan Morse (1965) mengemukakan bahwa terdapat faktor-faktor yang
sesuai untuk perusahaan industri kecil dan faktor-faktor lainnya yang justru mendorong
keberhasilan industri ukuran besar.

Kebijakan otonomi daerah menyebabkan pengembangan UMKM menjadi sangat relevan


dilakukan di daerah-daerah di Indonesia karena struktur usaha yang berkembang selama ini bertumpu
pada keberadaan industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pengembangan UMKM masih
mengalami kendala karena UMKM masih menghadapi masalah seperti masalah keterbatasan
modal, teknik produksi, bahan baku, pemasaran, manajemen teknologi, keterbatasan dalam
mengakses informasi pasar dan keterbatasan jaringan kerja. Maka untuk meningkatkan
perkembangan UMKM perlu dikaji mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan
UMKM dan Indentifikasi yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi untuk merumuskan
strategi guna meningkatkan perkembangan UMKM.

Staley dan Morse menjelaskan ada 10 (sepuluh) faktor yang sesuai dengan industri kecil :
1) Hubungan aspek fisik dengan engineering.
2) Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi.
3) Produk massal komponen khusus atau produk akhir yang bersifat khusus.
4) Produk yang dibuat dalam jumlah kecil.
5) Produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan transportasi.
6) Produk dengan disain khusus dan inovasi tinggi.
7) Hubungan yang dekat antarpersonil dalam industri kecil.
8) Fleksibelitas operasi dan ongkos tidak langsung yang rendah.
9) Pelayanan yang lebih baik.
10) Respon yang cepat terhadap perubahan

Tiga faktor lapangan yang membuat produk lebih sesuai dengan industri kecil:

1) Lokasi.
 Industri memproses bahan baku yang menyebar.
 Proses produksi cukup besar, tetapi terdiri operasi komponen yang sederhana, hanya
memberikan keuntungan kecil bagi industri besar.
 Permintaan bersifat individual, Sesuai dengan keinginan pelanggan. Menjadi sangat rumit
bila diselenggarakan dalam jumlah besar.
2) Proses.
 Proses manufaktur yang dipisahkan. produk dibutuhkan dalan volume yang rendah dengan
ketelitian yang tinggi seperti Industri craft.
 Produk seperti selamanya hanya cocok dikerjakan oleh induusti berukuran kecil.
Contohnya; barang-barang kerajinan.
 Asembling, proses pengerjaan yang dilakukan relatif sangat sederhana. Penjilidan buku
misalnya.
3) Pasar.
 Produk yang beragam dan masing-masing hanya mempunyai skala ekonomi yang rendah.
Tidak ada standar yang pasti terkait dengan produk. Contohnya: pakaian jadi  
 Industri yang melayani pasar ukuran kecil ditandai oleh volume permintaan yang kecil
terhadap produk. Contohnya: Jok mobil

Anda mungkin juga menyukai