Anda di halaman 1dari 20

DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)

1
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

STUDI KELAYAKAN BISNIS 28


M2 PENILAIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Jakarta, 15 April, 2021
Nama : Ritz Erick Imanuel
NIM : 043454603
Prodi : S1 Manajemen (Alih Kredit D3 Akuntansi– Non SIPAS)
UPBJJ : UT Jakarta

1. Jelaskan teknik peramalan kualitatif!


2. Usaha mengembangkan gagasan dapat dilakukan dengan mengembangkan
kebutuhan. Sebutkan dan jelaskan beberapa cara untuk mengembangkan
gagasan dengan mencari alternatif kebutuhan!

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TABU DAN TIDAK TERPUJI


(PELANGGARAN KODE ETIK MAHASISWA TERKAIT PLAGIARISME).

“Jika TERINDIKASI PLAGIARISME maka saya berhak mengadukan kepada


Bapak Kaprodi Manajemen (Bapak Dr. Zainur Hidayah, S.Pi., M.M) dan Wakil
Dekan 1 Bidang Akademik (Ibu Kurnia Endah Riana, S.E., M.Com).”

Yth. Selamat pagi Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd.,


Permisi, mohon ijin berpendapat, menurut saya (Ritz Erick Imanuel):

Jawaban :
1). Jelaskan teknik peramalan kualitatif!
Teknik peramalan kualitatif (judgement method) ialah sebuah metode peramalan
yang bersifat subjektif (intuitif) serta dapat dipengaruhi oleh keadaan nyata di lapangan
dan yang biasanya menggunakan analisis deskriptif (maupun komparatif) serta
didukung dengan opini atau pendapat penulis maupun penelitian terdahulu
(sebelumnya) atau bisa juga berdasarkan penelitian data kualitatif pada masa lalu
(Anindea, 2014:3-4). Selain itu, dapat digabungkan berbagai diversitas seperti: emosi,
intuisi dan pengalaman sampai dengan sistem nilai dalam memperoleh peramalan dari
pihak internal atau manajerial selaku pembuat keputusan (Heizer dan Reinder,
2017:111). Jenis peramalan kualitatif, yaitu:
a) Gabungan karyawan penjualan;
b) Keputusan pendapat juri eksekutif;
c) Metode Delphi;
d) Survei Pasar.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
2
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

Sebagian pemaparan dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif secara


deskriptif, seperti yang disampaikan oleh John W. Creswell terkait bukunya Research
Design; Qualitative and Quantitative Approaches (1994), menuturkan bahwa tahapan
atau prosedur dalam teknik peramalan kualitatif meliputi langkah tahapan, antara lain
yaitu:
1). The Assumptions Of Qualitative Designs;
2). The Type of Design;
3). The Researcher’s Role;
4). The Data Collection Procedures;
5). Data Recording Procedures;
6). Data Analysis Procedures;
7). Verification Steps;
8). The Qualitative Narrative.

Menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemahkan oleh


Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif (1992), tahapan teknik
peramalan kualitatif itu meliputi langkah sebagai berikut;
1). Membangun Kerangka Konseptual;
2). Merumuskan Permasalahan Penelitian;
3). Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian;
4). Instrumentasi;
5). Pengumpulan Data;
6). Analisis Data;
7). Matriks dan Pengujian Kesimpulan.

Pendapat lain dari Dr. Endang S Sedyaningsih Mahamit (2006) tahapan penelitian
kualitatif meliputi;
1) Menentukan permasalahan;
2) Melakukan studi literatur;
3) Penetapan lokasi;
4) Studi pendahuluan;
5) Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara, dokumen,
diskusi terarah;
6) Analisa data selama penelitian;
7) Analisa data setelah; validasi dan reliabilitas;
8) Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, beserta dengan tabel frekuensi.
Kesimpulan dalam membahas tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah sebagai
berikut, yaitu:
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
3
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

A) PERSIAPAN PENELITIAN
1) Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan didasari pada permasalahan dalam lingkup
seputar peneliatian yang akan berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi
secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Objek yang diamati dalam
konteks kegiatan komunitas maupun organisasi.
2) Memilih objek penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian, maka dipilih
lokasi sebagai objek penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan
mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak
terlalu berpengaruh dari pada konteks. Disertai dengan alasan pemilihan yang
ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan
penelitian, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas Pendidikan).
Selain didasarkan pada rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari
diversitas antar masyarakat yang berada di sekitar tempat yang menempatkan
perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.
3) Mengurus legalitas perizinan
Mengurus berbagai hal administratif birokrasi yang diperlukan untuk
kelancaran kegiatan penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang
digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan
biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan
dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan
perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan
atas kehadiran kita sebagai peneliti.
4) Menjajagi dan menilai keadaan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi
kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan
lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat
utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa
terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat
digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan
menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun dapat
digali karena mereka tidak merasa terganggu.
5) Memilih dan memverifikasikan objek penelitian
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lokasi penelitian, ada
hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja
sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang
keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
4
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

independen dari orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan
penelitian atau kepentingan karier.
6) Menyiapkan instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, penulis adalah ujung tombak sebagai
pengumpul data (instrumen). Penulis terjun secara langsung ke lapangan untuk
mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan.
7) Persoalan etika dalam penelitian
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan
maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan
serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian.
Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan
mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi
persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik,
psikologis maupun mental.

B) PENINJAUAN OBJEK PENELITIAN


1) Memahami dan memasuki objek penelitian
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti
berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan
penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian.
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peran serta
dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu studi,
pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
2) Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang
diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang
akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama
dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh.
Penelitian kualitatif atau sering disebut dengan metode naturalistik memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a) Data diambil langsung dari setting alami;
b) Penentuan sampel secara purposif;
c) Penulis sebagai instrumen pokok;
d) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat
deskriptif analitik;
e) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan;
f) Menggunakan makna dibalik data (Nasution, 1988;9).
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
5
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

C) PENGOLAHAN DATA
1). Reduksi Data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci.
Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum,
dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil
mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan
kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil
pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai
tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
2). Display Data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan
dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat
polapola hubungan satu data dengan data lainnya.
3). Analisis Data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis,
yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam
komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan
menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang
dijalankan dalam proses analisis ini meliputi:
a. menetapkan lambang-lambang tertentu;
b. klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan;
c. melakukan prediksi atas data.

4). Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi


Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan
dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer
kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan
yang dilakukan.
5). Meningkatkan Keabsahan Hasil
a) Kredibilitas (Validitas Internal)
Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui :
a. Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di
lapangan;
b. Pengamatan secara terus menerus;
c. Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran
data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
6
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap


d. hubungan sejumlah data;
e. Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan
dan kritik dalam proses penelitian;
f. Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan
akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan,
copy-an , dll;
g. Pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna perbaikan dan
tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam
memberikan data yang dibutuhkan peneliti.
b) Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh
pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para
pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas
tentang konteks dan fokus penelitian.
c) Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan
dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang
harus dikumpulkan.
6). Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam
bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan
video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang
perlu diperhatikan yaitu;
a. Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data;
b. Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan
tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya, dan;
c. Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan
antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.

D) KESIMPULAN
Tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah sebagai berikut;
1) Pra-Lapangan
a) Menyusun rancangan;
b) Memilih lapangan;
c) Mengurus perijinan;
d) Menjajagi dan menilai keadaan;
e) Memilih dan memanfaatkan informan;
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
7
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

f) Menyiapkan instrumen;
g) Persoalan etika dalam lapangan.
2). Peninjauan Objek Penelitian
a) Memahami dan memasuki lapangan;
b) Pengumpulan data.
3). Pengolahan Data
a) Reduksi data;
b) Display data;
c) Analisis;
d) Mengambil kesimpulan dan verifikasi;
e) Meningkatkan keabsahan;
f) Narasi hasil.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku
[1].
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman
Filosofis dan Metodologis kearah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo persada;
[2].
Creswell, John W. 1994. Research Design ; Qualitative and Quantitative
Approaches. California: SAGE Publications;
[3].
_______________1994. Qualitative Inquiry and Research Design ;
Choosing Among Five Traditions. California: SAGE Publications;
[4].
Faisal, Sanafiah, 1990, Penelitian Kualitatif ; dasar dan aplikasi, Malang : Y A
3 Malang;
[5].
Miles, Mathew B., and huberman A. Maichel. 1992. Analisis Data Kualitatif ;
Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru (Penerjemah Tjetjep
Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-PRESS;
[6].
Miles, M. & M. Huberman. 1994. Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks,
CA: SAGE Publications.

Sumber dari Internet


[1].
Putri, Nanda Galib. 2018. Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Hipertensi Di
Kabupaten Jember Tahun 2018-2021 Dengan Metode Time Series.
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/94041/Nanda%20G
alib%20Putri%20-%20142110101077%20.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Diakses pada 14 Oktober 2021, pukul 1.03 AM (WIB);
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
8
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

[2].
Suryana, Asep. 2007. Tahapan Penelitian Kualitatif (Mata Kuliah Analisis
Peramalan Data Kualitatif). http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._
ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_
SURYANA/Copy_%285%29_of_LANGKAH_PENELITIAN_KUALITAS
_IF.pdf. Diakses pada 14 Oktober 2021, pukul 8.20 AM (WIB).

Sumber dari Skripsi


[1].
Putri, Nanda Galib. 2018. “Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Hipertensi Di
Kabupaten Jember Tahun 2018-2021 Dengan Metode Time Series.”
Administrasi Pendidikan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jember:
Universitas Negeri Jember.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
9
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

2). Usaha mengembangkan gagasan dapat dilakukan dengan mengembangkan


kebutuhan. Sebutkan dan jelaskan beberapa cara untuk mengembangkan
gagasan dengan mencari alternatif kebutuhan!
Ada tiga alternatif strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk memilih
pasar sasaran (target market) dalam menghadapi heterogenitas pasar, yaitu:

SEGM ENTIN G TARGETING P OSI TI ONING

Gambar Segmenting-Targeting-Positioning

1. Undifferentiated Marketing
Di dalam undifferentiated marketing, perusahaan berusaha meninjau pasar secara
keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen, dan
bukannya pada segmen pasar yang berbeda-beda dengan kebutuhan konsumen yang
berbeda pula. Perusahaan mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat
memenuhi keinginan semua atau banyak orang. Jadi, satu macam produk dipasarkan
kepada semua orang, tidak hanya satu atau beberapa kelompok saja. Oleh karena pasar
yang dituju bersifat massal maka teknik pemasarannya pun juga bersifat massal,
termasuk distribusi dan periklanannya.

Contoh:
Perencanaan dalam manajemen terkait ide untuk pengembangan suatu produk baru
olahan buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan
produk baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield dengan orientasi pasar
seluruh batasan usia mulai dari anak – anak sampai orang dewasapun tersedia, masker
(buff) dengan berbagai macam motif dan ukuran yang unik dan simple sampai kepada
hand sanitizer dengan kemasan botol yang unik sehingga mudah dibawa kemanapun,
semua produk tersebut dikemas berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap
peduli lingkungan dan kesehatan.

Penggunaan strategi undifferentiated marketing ini didasarkan pada alasan


penghematan ongkos-ongkos, yaitu dengan diterapkannya standarisasi dan produksi
massal sehingga produknya tidak perlu beragam. Karena lini produknya sempit (tidak
beragam), maka ongkos produksi, penyimpanan dan pengangkutan dapat ditekan.
Demikian pula ongkos untuk penelitian pasar tidak diperlukan atau jika ada sangat
kecil.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
10
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

Dulu perusahaan menerapkan strategi ini untuk semua orang tanpa memperhatikan
apakah pasarnya tersegmenkan atau tidak, seperti masker (buff) dengan model kain
batik sampai tipe N95. Sekarang, strategi ini ditujukan kepada segmen terbesar yang
ada. Tentunya segmen yang besar pasti menarik banyak pesaing untuk masuk. Pada
saat beberapa perusahaan menjalankan strategi yang sama tersebut pada segmen pasar
yang sama maka terjadi persaingan besar- besaran. Hal ini menunjukkan bahwa strategi
undifferentiated marketing yang dapat menekan ongkos-ongkos menjadi tidak selalu
menguntungkan sehingga perlu ditinjau lagi.

2. Differentiated Marketing
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha untuk mengidentifikasi kelompok-
kelompok pembeli tertentu (segmen pasar) dengan membagi pasar ke dalam dua
kelompok atau lebih. Di samping itu, perusahaan membuat produk dan program
pemasaran yang berbeda-beda untuk masing-masing segmen. Hal ini dimaksudkan
untuk meningkatkan jumlah penjualan serta mendapatkan posisi yang kuat pada setiap
segmennya. Jadi, dalam strategi ini perusahaan berupaya untuk:
a. memilih sub-grup/kelompok-kelompok yang akan dilayaninya;
b. merencanakan bauran pemasaran yang dapat memberikan kepuasan kepada
kelompok-kelompok tersebut.

Karena perusahaan telah mengarahkan upayanya pada pemuasan keinginan


konsumen dan bukan sebaliknya, maka diharapkan dapat memperoleh loyalitas
maupun pembelian ulang.
Dewasa ini terdapat kecenderungan bagi perusahaan untuk menempuh
differentiated marketing. Hal ini dapat diketahui dengan adanya berbagai macam
produk dan berbagai macam saluran distribusi yang dipakai oleh suatu perusahaan.
Contoh:
Perencanaan dalam manajemen terkait ide untuk pengembangan suatu produk baru
olahan buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan
produk baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield dengan orientasi pasar
seluruh batasan usia mulai dari anak – anak sampai orang dewasapun tersedia, masker
(buff) dengan berbagai macam motif dan ukuran yang unik dan simple sampai kepada
hand sanitizer dengan kemasan botol yang unik sehingga mudah dibawa kemanapun,
semua produk tersebut dikemas berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap
peduli lingkungan dan kesehatan.
Dengan adanya beberapa macam barang yang dijual terkait peduli lingkungan dan
kesehatan, maka penjualan total akan meningkat meskipun biaya yang dikeluarkan juga
meningkat. Biaya tersebut antara lain biaya riset dan pengembangan untuk modifikasi
produk, biaya produksi, biaya administrasi, biaya penyimpanan, serta biaya promosi.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
11
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

Jadi, strategi differentiated marketing ini dapat meningkatkan penjualan meskipun juga
menaikkan berbagai biaya.

3. Concentrated Marketing
Tidak seperti strategi undifferentiated marketing dan differentiated marketing
yang mencakup seluruh pasar, dalam concentrated marketing ini perusahaan hanya
memusatkan upaya pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja.
Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak berhasil melayani banyak
kelompok pembeli, sehingga upaya pemasarannya hanya dipusatkan pada kelompok
pembeli yang paling menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya sumber-
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat
mengembangkan produk yang lebih ideal bagi kelompok tersebut.
Contoh: Produsen Tas Channel ; Hermes ; Louis Vuitton (XVL) dan Harley
Davidson. Tas bermerk tersebut memusatkan pada pasar retail fashion executive dan
ekslusif, dan Harley Davidson bermerk tersebut memusatkan pada retail motor gede
yang klasik berdaya jual tinggi di pasaran.
Contoh:
Perencanaan dalam manajemen terkait ide untuk pengembangan suatu produk baru
olahan buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan
produk baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield dengan orientasi pasar
seluruh batasan usia mulai dari anak – anak sampai orang dewasapun tersedia, masker
(buff) dengan berbagai macam motif dan ukuran yang unik dan simple sampai kepada
hand sanitizer dengan kemasan botol yang unik sehingga mudah dibawa kemanapun,
semua produk tersebut dikemas berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap
peduli lingkungan dan kesehatan.
Dengan adanya beberapa macam barang yang dijual terkait peduli lingkungan dan
kesehatan, maka penjualan total akan meningkat meskipun biaya yang dikeluarkan juga
meningkat. Biaya tersebut antara lain biaya riset dan pengembangan untuk modifikasi
produk, biaya produksi, biaya administrasi, biaya penyimpanan, serta biaya promosi.
Jadi, strategi differentiated marketing ini dapat meningkatkan penjualan meskipun juga
menaikkan berbagai biaya.
Adapun tujuan-tujuan ditempuhnya strategi concentrated marketing ini oleh
perusahaan, antara lain berikut ini.
a. Untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen pasar yang
dilayaninya;
b. Untuk memperoleh penghematan-penghematan dalam operasinya karena adanya
spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi;
c. Untuk mendapatkan pengembalian investasi yang tinggi. Hal ini mungkin terjadi
bilamana segmen pasarnya telah dipilih dengan tepat.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
12
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

Teknik pengembangan produk baru berdasarkan tahapan tersebut.


1) Idea Generation:
Sumber dari ide produk biasanya bisa dari berbagai hal, seperti :
a) Dari Departemen Riset dan Pengembangan (RnD) perusahaan tersebut.
b) Dari karyawan internal, biasanya dari program khusus yang dicanangkan
perusahaan seperti CIP (Crazy Idea Program), sebuah program untuk
merangsang semua elemen perusahaan untuk mengeluarkan ide-ide gila
mereka.
c) Dari kompetitor, ya, kompetitor bisa menjadi sumber kita untuk
mengembangkan ide akan sebuah produk baru, misal dengan konsep ATM,
amati, tiru dan modifikasi (yang lebih baik atau memiliki benefit lebih).
d) Dari mitra kerja, seperti distributor, channel distribusi (trader), yang seringkali
menerima masukan, keluhan atau kritikan dari para pembeli atau pemakai.
e) Dari para pelanggan atau konsumen, biasanya memang dari program
perusahaan berupa survey untuk meningkatkan pelayanan dan mutu produk,
baik yang dilaksanakan departemen RnD maupun departemen Pemasaran.

Intinya ada banyak sumber untuk mendapatkan ide akan produk baru, dan tentu saja
dari sekian sumber tersebut akan bermuara pada dua departemen sebagai penanggung
jawabnya, yaitu RnD dan Marketing.

Contoh Ilustrasi :
Perencanaan dalam manajemen terkait ide untuk pengembangan suatu produk baru
olahan buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan
produk baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai
kepada hand sanitizer, semua produk tersebut dikemas berdasarkan ide pengembangan
produk baru terhadap peduli lingkungan dan kesehatan.

2) Idea Screening
Dalam proses screening ini, perusahaan tentu saja harus menggunakan atau
memiliki mekanisme khusus untuk setiap tujuan produk, dimana mekanisme ini
didasarkan pada beberapa hal, seperti :
a. Tujuan penciptaan produk;
b. Proses yang dibutuhkan versus sumber daya perusahaan:
i. Proses produksi;
ii. Proses pemasaran (distribusi, komunikasi, penjualan dan lain-lain);
c. Bagaimana dengan regulasi yang ada (pemerintah, lingkungan, dll);
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
13
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

d. Tingkat keuntungan (estimasi) yang bisa didapatkan, berapa tingkat return-nya


(ROI);
e. Ketersediaan bahan baku beserta legalitasnya.

Contoh Ilustrasi :
Perencanaan dan Pengoraganisasian dalam manajemen terkait ide pengolahan dan
pengemasan untuk pengembangan suatu produk baru olahan buatan rumah atau buah
tangan di era pandemik ini, banyak penyeleksian ide dalam pengembangan produk baru
terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai kepada hand
sanitizer, semua produk tersebut diolah dikemas berdasarkan ide pengembangan
produk baru terhadap peduli lingkungan dan kesehatan.

3) Concept Development And Testing


Misal dengan menciptakan beberapa konsep mobil listrik, yaitu :
a) Konsep 1 :
Sebuah mobil dengan ukuran standar, dengan fungsi untuk mengelilingi kota
(belanja, jalan-jalan, bisnis) atau city car, yang lincah, mudah untuk
bermanuver, ramah lingkungan, praktis (tanpa bbm), diperuntukkan ke
eksekutif muda atau keluarga kecil.
b) Konsep 2 :
Sebuah mobil dengan model sporty, untuk kalangan eksekutif muda atau
mereka yang berjiwa muda, dengan fungsi untuk keperluan kerja dan untuk
meningkatkan prestige penggunanya.
c) Konsep 3 :
Sebuah mobil yang luas, yang memiliki banyak fungsi, yang mampu
menampung banyak penumpang (multi purpose vehicle, MPV), yang menyasar
baik keluarga sampai keluarga besar, dan perusahaan, yang ekonomis, dan
ramah lingkungan.

Contoh Ilustrasi :
Pelaksanaan dan Pengarahan dalam manajemen mutu terkait konsep pengujian
dan prototype dan percontohan sampai desain kemasan untuk pengembangan suatu
produk baru olahan buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide
pengembangan produk baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield, masker
(buff) sampai kepada hand sanitizer, semua produk tersebut perlu dilakukan pengujian
kualitas sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan berlaku standar nasional
Indonesia (SNI) berdasarkan konsep pengujian yang telah ditentukan terhadap
kebijakan standarisasi teknik pengujian dan percontohan untuk pengembangan produk
baru terhadap peduli lingkungan dan Kesehatan.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
14
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

4) Marketing Strategy Development


Secara garis besar, ada tiga bagian utama dari konsep strategi pemasaran yang
harus dirumuskan dengan tepat, yaitu :
a. Pasar sasaran, proposisi nilai yang direncanakan, penjualan, pangsa pasar, dan
sasaran laba untuk beberapa tahun pertama harus di deskripsikan dengan jelas.
b. Garis besar dari struktur dan metode penetapan harga yang direncanakan,
model distribusi, serta anggaran pemasaran untuk tahun pertama.
c. Rencana penjualan jangka panjang, sasaran laba, dan strategi bauran
pemasaran.

Contoh Ilustrasi :
Pengarahan dan Pengendalian dalam manajemen pemasaran terkait strategi dalam
pemasaran suatu produk yang variatif untuk pengembangan suatu produk baru olahan
buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan produk
baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai kepada hand
sanitizer, semua produk tersebut berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap
peduli lingkungan dan kesehatan

5) Business Analysis
Analisis bisnis mengestimasi kinerja komersial produk yang diusulkan. Perolehan
suatu proyeksi finansial yang akurat tergantung pada mutu ramalan pendapatan
dan biaya. Analisis bisnis normalnya dipecahkan pada beberapa tahap dan proses
perencanaan produk baru. Setelah manajemen memutuskan konsep produk dan
strategi pemasarannya, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis proposal
tersebut. Untuk memperkirakan penjualan, perusahaan dapat melihat angka
penjualan historis produk sejenis dan melakukan survei untuk mengetahui opini
pasar. Perusahaan tersebut dapat memperkirakan penjualan minimum dan
maksimum untuk memperkirakan jangkauan risiko. Setelah mempersiapkan
ramalan penjualan, manajemen dapat memperkirakan biaya dan laba yang di
harapkan dari produk tersebut, yang memasukkan biaya-biaya pemasaran,
penelitian, pengembangan, akuntansi, dan keuangan.

Contoh Ilustrasi :
Pengendalian dalam manajemen terkait strategi dalam menganalisis penjualan suatu
produk yang variatif untuk pengembangan suatu produk baru olahan buatan rumah atau
buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan produk baru terkait
kesehatan, yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai kepada hand sanitizer,
semua produk tersebut berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap peduli
lingkungan dan kesehatan.
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
15
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

6) Product Development
Setelah berhasil merampungkan tahap analisis bisnis, perencanaan produk
bergerak menuju tahap pengembangan dan pengujian (development and testing).
Pengembangan dan pengujian berkenaan dengan pembuatan karakteristik fisik
barang dan jasa baru yang dapat diterima bagi para pelanggan. Tujuannya adalah
mengkonversikan gagasan ke dalam produk aktual yang aman, memberikan
manfaat bagi para pelanggan, dan dapat diproduksi secara ekonomis oleh
perusahaan.

Contoh Ilustrasi :
Pengarahan dan Pengendalian dalam manajemen terkait pengenalan suatu produk
yang variatif untuk pengembangan suatu produk baru olahan buatan rumah atau buah
tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan produk baru terkait kesehatan,
yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai kepada hand sanitizer, semua
produk tersebut berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap peduli
lingkungan dan kesehatan sampai proses pengiriman barang dari pemasok (supplier /
vendor) dan konferensi pers dan terakhir pemasaran untuk periklanan.

7) Test Marketing
Sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar bersamaan dengan
strateginya, maka harus dilakukan uji pemasaran di pasar yang riil, pasar
sesungguhnya, namun dalam skala kecil.
Dengan uji pemasaran ini, maka perusahaan dan pemasar akan mendapatkan
gambaran dan pengalaman dengan pemasaran produk tersebut, sebelum produk
benar-benar diluncurkan ke pasar dalam skala yang besar, yang mana akan
menelan biaya yang tidak sedikit.
Uji pemasaran ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk dan
seluruh program pemasaran awal, termasuk ketepatan target market dalam segmen
yang dipilih, penetapan positioning, iklan dan promosi, distribusi, dan lainnya,
sebelum perusahaan melakukan investasi secara maksimal atas produk baru
tersebut.

Contoh Ilustrasi :
Pengendalian dalam manajemen marketing terkait strategi dalam pengujian
pemasaran terhadap suatu produk yang variatif untuk pengembangan suatu produk baru
olahan buatan rumah atau buah tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan
produk baru terkait kesehatan, yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai
kepada hand sanitizer, semua produk tersebut berdasarkan ide pengembangan produk
baru terhadap peduli lingkungan dan kesehatan. Pengujian pemasaran dimulai dari
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
16
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

menguji metode promosi, memeriksa tingkat pembelian, menguji komunikasi media,


membuat persediaan produk, memilih saluran distribusi sampai pada akhir menetapkan
harga akhir dan rencana promosi.

8) Commercialization.
Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas
produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini,
harus sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang
diharapkannya. Di dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset
pemasaran terlebih dahulu, terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan,
selera, kepuasan para konsumen yang akan dituju.
Hasil dari tes pemasaran ini seharusnya sudah bisa memberikan gambaran
bagaimana prospek produk baru tersebut.
Atas hasil tes pemasaran tersebut, manajemen perusahaan akan memutuskan
produk baru tersebut, menunda atau bahkan membatalkannya.
Selanjutnya jika perusahaan memilih opsi meluncurkan produk baru, maka
perusahaan harus menyiapkan serangkaian aktivitas lanjutan yaitu aktivitas
komersialisasi, dimulai dari persiapan produksi dalam kapasitas yang lebih besar,
persiapan untuk aktivitas peluncuran produk baru seperti iklan, promosi penjualan,
distribusi dalam skala yang lebih besar dan berbagai aktivitas pemasaran lainnya.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan sebelum produk diluncurkan ke pasar,
yaitu:
a) Waktu peluncuran produk. apakah ini saat yang tepat untuk meluncurkan produk
tersebut. Misalnya, jika kondisi ekonomi sedang lesu, dan daya beli konsumen
sedang turun, mungkin akan bijaksana untuk menunggu sampai kondisi lebih,
untuk meluncurkan produk;
b) Area peluncuran produk, di area strategis produk baru tersebut akan
diluncurkan?, apakah cukup diluncurkan di satu lokasi, satu wilayah, pasar
regional, atau pasar nasional;
c) Bagaimana dengan sumber daya perusahaan, jika perusahaan tidak memiliki
sumber daya yang cukup, modal, dan kapasitas untuk meluncurkan produk baru
dengan distribusi tingkat nasional atau internasional secara penuh, akan bijak jika
peluncuran dibuat bertahap, area by area dari waktu ke waktu.

Contoh Ilustrasi :
Pengarahan dan Pengendalian dalam manajemen terkait strategi dalam penetapan
harga dan keuntungan dari penjualan dan riset pemasaran menyangkut kebutuha,
keinginan, selera, kepuasan konsumen sebagai target pasanya terhadap suatu produk
yang variatif untuk pengembangan suatu produk baru olahan buatan rumah atau buah
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
17
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

tangan di era pandemik ini, banyak ide pengembangan produk baru terkait kesehatan,
yaitu : mulai dari face shield, masker (buff) sampai kepada hand sanitizer, semua
produk tersebut berdasarkan ide pengembangan produk baru terhadap peduli
lingkungan dan kesehatan.

Kesimpulan
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan menghadapi risiko yang lebih besar,
yaitu apabila dengan perubahan selera pembeli pada segmen itu berubah; atau pesaing
mulai memasuki segmen itu. Dengan alasan inilah, maka banyak perusahaan yang lebih
suka memasuki beberapa segmen pasar sekaligus, yaitu dengan strategi segmentasi
ganda, bukannya strategi segmen tunggal. Selain itu, adanya tahapan proses
pengembangan produk yang harus dipasarkan ke pasar yang baru dapat menggunakan
asumsi terkait proses manajemen perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan
pengendalian sebagai proses rencana strategis awal terkait proses pengembangan
produk baru.
Dengan studi kelayakan pendahuluan dapat dilakukan seleksi atas gagasan proyek
yang memiliki kemungkinan keberhasilan yang besar untuk selanjutnya dilakukan
studi kelayakan secara mendalam, menghemat biaya. Mengembangkan ide produk
dengan mencari kebutuhan dapat dilaksanakan dengan cara, misalnya studi industri
karena dengan studi industri dapat diketahui adanya permintaan dari derived demand
atas produk yang sudah ada. Lima cara untuk mendapatkan gagasan produk:
a) studi bahan baku lokal;
b) studi impor;
c) studi keahlian lokal;
d) studi implikasi teknologi, dan
e) dengan daftar industri

DAFTAR PUSTAKA
[1].
Daft, Richard L. 2011. Management. South-Western;
[2].
Dr. Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN;
[3].
Ferrell, O. C. and M. D. Hartline. (2008). Marketing Strategy, 4th ed. Mason, OH:
Thomson South-Western;
[4].
Griffin, Ricky W. 1993. Management. Boston: Houghton Mifflin;
[5].
Handoko, Hani T. 2009 . Manajemen, Edisi 2, Cetakan Kedua puluh, Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta;
[6].
Hasibuan, Malayu P. 2006. Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah).
Jakarta: Bumi Aksara;
[7].
Kotler, P and G. Amstrong. (2006). Principles of Marketing, 10th ed. Upper
Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc;
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
18
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

[8].
Kotler, P. and K. L. Keller. (2006). Marketing Management, 12th ed. Upper Saddle
River, NJ: Pearson Education, Inc;
[9].
Octa, Agus. 2019. 8 Tahap Proses Pengembangan Produk Baru. Jawa Timur:
Distribusi Pemasaran;

(Sumber Referensi : Dharmmesta, Basu Swastha. 2019. Manajemen Pemasaran


(BMP). EKMA4216. Ed. 2. Tangerang Selatan: Univesitas Terbuka - UT).

(Sumber Referensi : Hanafi, Mamduh. 2020. Manajemen (BMP). EKMA4116. Ed.


2 Tangerang Selatan: Universitas Terbuka – UT).

(Sumber Referensi : Yuliati, Sri Handaru. 2020. Studi Kelayakan Bisnis (BMP).
EKMA4311. Ed. 2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka - UT).
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
19
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku
[1].
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman
Filosofis dan Metodologis kearah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo persada;
[2].
Creswell, John W. 1994. Research Design ; Qualitative and Quantitative
Approaches. California: SAGE Publications;
[3].
_______________1994. Qualitative Inquiry and Research Design ;
Choosing Among Five Traditions. California: SAGE Publications;
[4].
Daft, Richard L. 2011. Management. South-Western;
[5].
Dr. Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN;
[4].
Faisal, Sanafiah, 1990, Penelitian Kualitatif ; dasar dan aplikasi, Malang : Y A
3 Malang;
[5].
Ferrell, O. C. and M. D. Hartline. (2008). Marketing Strategy, 4th ed. Mason, OH:
Thomson South-Western;
[6].
Griffin, Ricky W. 1993. Management. Boston: Houghton Mifflin;
[7].
Handoko, Hani T. 2009 . Manajemen, Edisi 2, Cetakan Kedua puluh, Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta;
[8].
Hasibuan, Malayu P. 2006. Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah).
Jakarta: Bumi Aksara;
[9].
Kotler, P and G. Amstrong. (2006). Principles of Marketing, 10th ed. Upper
Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc;
[10].
Kotler, P. and K. L. Keller. (2006). Marketing Management, 12th ed. Upper Saddle
River, NJ: Pearson Education, Inc;
[11].
Miles, Mathew B., and Huberman A. Maichel. 1992. Analisis Data Kualitatif ;
Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru (Penerjemah Tjetjep
Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-PRESS;
[12].
Miles, M. & M. Huberman. 1994. Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks,
CA: SAGE Publications;
[13].
Octa, Agus. 2019. 8 Tahap Proses Pengembangan Produk Baru. Jawa Timur:
Distribusi Pemasaran;

Sumber dari Internet


[1].
Putri, Nanda Galib. 2018. Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Hipertensi Di
Kabupaten Jember Tahun 2018-2021 Dengan Metode Time Series.
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/94041/Nanda%20G
alib%20Putri%20-%20142110101077%20.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Diakses pada 14 Oktober 2021, pukul 1.03 AM (WIB);
DISKUSI 2 – STUDI KELAYAKAN BISNIS 28 (EKMA4311)
20
Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd
NAMA : RITZ ERICK IMANUEL
NIM : 043454603
PRODI : S1 MANAJEMEN (ALIH KREDIT D3 AKUNTANSI – NON SIPAS)
UPBJJ : UT JAKARTA

[2].
Suryana, Asep. 2007. Tahapan Penelitian Kualitatif (Mata Kuliah Analisis
Peramalan Data Kualitatif). http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._
ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_
SURYANA/Copy_%285%29_of_LANGKAH_PENELITIAN_KUALITAS
_IF.pdf. Diakses pada 14 Oktober 2021, pukul 8.20 AM (WIB).

Sumber dari Skripsi


[1].
Putri, Nanda Galib. 2018. “Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Hipertensi Di
Kabupaten Jember Tahun 2018-2021 Dengan Metode Time Series.”
Administrasi Pendidikan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jember:
Universitas Negeri Jember.

(Sumber Referensi : Dharmmesta, Basu Swastha. 2019. Manajemen Pemasaran


(BMP). EKMA4216. Ed. 2. Tangerang Selatan: Univesitas Terbuka - UT).

(Sumber Referensi : Hanafi, Mamduh. 2020. Manajemen (BMP). EKMA4116. Ed.


2 Tangerang Selatan: Universitas Terbuka – UT).

(Sumber Referensi : Yuliati, Sri Handaru. 2020. Studi Kelayakan Bisnis (BMP).
EKMA4311. Ed. 2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka - UT).

Mohon arahan dan bimbingan Ibu Nenden Suciyati Sartika, S.Pd., M.Pd.,
serta tanggapan Ibuapabila jika diperlukan perbaikan terhadap tugas saya.
Terima kasih Ibu. Sukses Selalu dan Tetap Jaga Kesehatan Ibu.

Salam Hangat,
Ritz Erick Imanuel
043454603
Mahasiswa S1 Manajemen 2020.2
Studi Kelayakan Bisnis 28
(EKMA4311)
Alih Kredit – Non SIPAS
UPBJJ UT JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai