Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

MANAJEMEN PERUBAHAN EKMA4565

NAMA : MUHAMMAD GILANG ERNANTO

NIM : 030973375

MANAJEMEN

1. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia merupakan salah


satuperusahaan telekomunikasi yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2018, Telkom
Indonesia berhasil mencapai penjualan sebesar Rp130,78 triliun dengan laba yang cukup
tinggi, yaitu sebesar Rp18,56 triliun. Salah satu prestasi yang membanggakan adalah
keberhasilan Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia versi Forbes
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia.Telkom adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar
di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan
telepon seluler sebanyak 104 juta.
Berdasarkan wacana di atas :

a. Jelaskan seberapa besar peran sumber daya manusia sebagai faktor internal perusahaan,
sehingga menjadikan PT Telkom menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan
tetap eksis di tengah persaingan industri telekomunikasi saat ini !
Jawab :

Sumber daya manusia sebagai faktor internal merupakan suatu hal yang sangat penting.
Layaknya sebuah rumah SDM berperan sebagai fondasi inti penting dari suatu perusahaan
yang dapat mentukan berhasil atau tidaknya perusahaan tersebut. Sumber daya manusia
yang kompeten tentukan akan membawa perusahaan menuju tujuan utama yang ingin
dicapai. SDM juga turut berkontribusi dalam aktivitas perencanaan, pengarahan, dan
pengorganisasian jalannya sebuah perusahaan selain itu peran fungsi SDM dan manajemen
sumber daya manusia terbilang penting, yakni menentukan faktor produksi, membangun,
serta mengembangkan perusahaan.
PT Telkom menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan tetap eksis di tengah
persaingan industri telekomunikasi saat ini semua itu tentunya tidak terlepas dari dukungan
SDM kompeten pada bidangnya dan teknologi mutahir pendukungnya yang membuatnya
terus berinovasi, berkreasi, meningkatkan pelayanan.

b. Jelaskan 4 kriteria keberhasilan perubahan organisasi !


Jawab:
Berikut 4 kriteria keberhasilan perubahan organisasi:
- Karyawab mau memodifikasi keterampilan, perilaku dan kinerja sesuai dengan tuntutan
perubahan.
- Keterampilan dan pengalaman karyawan meningkat sebagai akibat dari perubahan.
- Karyawan bisa belajar menjadi orang yang fleksibel dan beradaptasi pada usaha perubahan
yang sedang berjalan.
- Karyawan tetap berkomitmen terhadap organisasi
Dari keempat kriteria keberhasilan perubahan organisasi seperti tersebut di atas akhirnya
bisa disimpulkan bahwa kunci keberhasilan perubahan organisasi terletak pada unsur
manusianya

Sumber : BMP EKMA4565 Modul 1 1.49

2. Pandemi covid 19 menyebar sejak akhir tahun 2019 hingga kini di beberapa wilayah dengan
masa berbeda, terhitung 193 negara telah berjuang melawan serangan Covid yang tidak
pandang bulu. Wuhan adalah salah satu kota di China sebagai tempat domisili penderita
covid yang pertama kali ditemukan sebelum virus ini berstatus pandemi. Berita dan
informasi pergerakan penyebaran virus tersebut telah mewarnai berbagai laman media
karena jalur sebarannya kian hari semakin massif. Setiap negara yang telah lebih dulu
diserang covid 19 menjadi model bagi negara lain dalam melakukan tindakan preventif
penyebaran covid 19, meskipun terdapat perbedaan tatanan politik, sosial, budaya, ekonomi
dan pendidikan pada setiap negara tersebut. Pemerintah Indonesia telah banyak
mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran Covid 19 yang berdampak pada
kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indoneisa. Salah satu keputusan
pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan pada segmen pendidikan, baik
pada komponen praktisi maupun pada komponen regulative dan lingkungan. Kebijakan dari
hulu ke hilir tersebut bersinergi dengan kebutuhan dan kepentingan pencegahan
penyebaran Covid 19. Dampak ini saling bersinggungan antar segmen dalam kehidupan
beragama, bermasyarakat dan bernegara.

Pelaksaan sistem pembelajaran pada satuan pendidikan mengalami


perubahanbentuk operasional yang digeneralisasi melalui kebijakan pembelajaran dan
mengikut pada kebijakan sosial, yaitu instruksi social distancing hingga berujung pada
himbauan lockdown. Respon masyarakat terhadap kebijakan tersebut sangat variatif, pada
awalnya terbatas pada kondisi sensitisasi, menurut Hebb kondisi ini dapat membuat setiap
individu akan lebih responsif terhadap aspek tertentu pada lingkungan. Aspek tersebut
adalah perubahan yang dilahirkan oleh pembatasan sosial tersebut. Menilik teori
generalisasi dan diskriminasi maka respon tersebut terpetakan secara alami.

Social distancing memberi pembatasan ruang dan waktu terhadap segenap kegiatan
rutin dalam sistem pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan, mulai pra sekolah, sekolah
dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi. Banyak hal yang terlihat jelas setelah
menyimak perubahan sistem pembelajaran pada setiap jenjang tersebut. Pembelajaran
lasimnya berlangsung di ruang kelas dengan jadwal tertentu berubah menjadi pembelajaran
di ruang masing-masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai jadwal pembelajaran. Inilah
yang lahir sebagai dampak dari himbauan pembatasan sosial, selanjutnya menciptakan
pembatasan operasional pendidikan. Kondisi ini lebih popular dengan istilah pembelajaran
“daring” (pembelajaran dalam jaringan) yang sebelumnya juga sudah sangat familiar dan
sering dilakukan, namun sebagai alternatif di antara beberapa bentuk pembelajaran yang
lebih efektif.

Respon dan tanggapan beberapa unsur ini mengindikasikan bahwa perubahan itu
adalah keniscayaan, setiap individu harus dapat menyiapkan diri untuk menghadapi
perubahan. Perubahan sistem pembelajaran di masa pandemi ini adalah wujud transformasi
tidak terduga dan selanjutnya akan mewarnai perkembangan dinamika pembelajaran pada
seluruh jenjang di masa mendatang saat badai Covid 19 telah berlalu. Pada akhirnya, setiap
individu akan terbiasa dengan kondisi ini dan bahkan menjadikan momentum pandemi ini
sebagai titik permulaan untuk membudayakan kebiasaan baru dan bernilai positif dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Bentuk pendidikan
di lingkungan keluarga lebih bermakna dari kondisi bermakna sebelumnya karena setiap
anggota inti keluarga dapat memediasikebutuhan belajar dan interaksi personal,
intrapersonal dan interpersonal lebih terwujud dalam suasana pendidikan keluarga.

Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan


penyebaran covid 19memberi warna khusus pada masa perjuangan melawan virus ini.
Bahkan bentuk pembelajaran ini juga dapat dimaknai pembatasan akses pendidikan.
Pendidikan yang lumrah berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan
tenaga kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak
langsung. Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi
tertentu namun tidak dalam rangka pembatasan sosial seperti yang masyarakat jalani
sebagai upaya pencegahan penyebaran virus. Pembatasan ini membawa dampak potitif dan
negatif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak pada
kebijakan penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus diupayakan tetap berlangsung
dengan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh pada masa
adaptasi akibat perubahan mekanisme dan sistem pembelajaran tersebut. Pertama; dampak
positif dapat dimaknai dari kondisi praktisi pendidikan melaksanakan kegiatan akademik
dengan bekerja dari rumah(work from home). WFH membuat setiap individu yang
melakukan aktivitasnya menjadi lebih mandiri dalam memaksimalkan pemanfaatan
teknologi dan informasi. Sebelumnya, tidak semua individu memiliki kebiasaan bekerja
berbasis IT, namun kondisi ini membuat mereka bisa lebih terbiasa dan terampil
menyelesaikan pekerjaan dengan IT. Betapa tidak, praktisi pendidikan dibenturkan pada
kondisi yang memaksa dan mengharuskan mereka menjadi mahir secara instan. Beberapa
pengakuan positif praktisi tersebut menunjukkan momen social distancing ini membuahkan
hasil peningkatan kreativitas dan kompetensi dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
Berdasarkan wacana di atas

a. Jelaskan perubahan evolutif yang bersifat natural dan hybrids!


Jawab:
- Perubahan evolutif yang bersifat natural. Perubahan budaya yang bersifat natural tanpa
adanya rekayasa perencanaan sebelumnya dan lebih berorientasi internal dalam kerangka
memperkokoh nilai-nilai yang sudah ada.

Seperti : Pandemi covid 19 menyebar sejak akhir tahun 2019 hingga kini di beberapa wilayah
dengan masa berbeda, terhitung 193 negara telah berjuang melawan serangan Covid yang
tidak pandang bulu. Wuhan adalah salah satu kota di China sebagai tempat domisili
penderita covid yang pertama kali ditemukan sebelum virus ini berstatus pandemi. Berita
dan informasi pergerakan penyebaran virus tersebut telah mewarnai berbagai laman media
karena jalur sebarannya kian hari semakin massif. Setiap negara yang telah lebih dulu
diserang covid 19 menjadi model bagi negara lain dalam melakukan tindakan preventif
penyebaran covid 19, meskipun terdapat perbedaan tatanan politik, sosial, budaya, ekonomi
dan pendidikan pada setiap negara tersebut
- Perubahan evolutif dengan hybrids. Perubahan budaya dengan membiarkan budaya lama
tetap eksis namun pada saat yang bersamaan mulai diperkenalkan budaya baru sampai pada
saatnya nanti budaya baru benar-benar bisa menggantikan budaya yang lama. Untuk
perubahan ini diperlukan bantuan orang dalam yang sudah lama bergabung dengan
perusahan, sehingga keberadaannya dapat diterima semua pihak.

seperti : Social distancing memberi pembatasan ruang dan waktu terhadap segenap


kegiatan rutin dalam sistem pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan, mulai pra
sekolah, sekolah dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi. Banyak hal yang terlihat
jelas setelah menyimak perubahan sistem pembelajaran pada setiap jenjang tersebut.
Pembelajaran lasimnya berlangsung di ruang kelas dengan jadwal tertentu berubah menjadi
pembelajaran di ruang masing-masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai jadwal
pembelajaran. Inilah yang lahir sebagai dampak dari himbauan pembatasan sosial,
selanjutnya menciptakan pembatasan operasional pendidikan. Kondisi ini lebih popular
dengan istilah pembelajaran “daring” (pembelajaran dalam jaringan) yang sebelumnya juga
sudah sangat familiar dan sering dilakukan, namun sebagai alternatif di antara beberapa
bentuk pembelajaran yang lebih efektif.

Respon dan tanggapan beberapa unsur ini mengindikasikan bahwa perubahan itu adalah
keniscayaan, setiap individu harus dapat menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan.
Perubahan sistem pembelajaran di masa pandemi ini adalah wujud transformasi tidak
terduga dan selanjutnya akan mewarnai perkembangan dinamika pembelajaran pada
seluruh jenjang di masa mendatang saat badai Covid 19 telah berlalu. Pada akhirnya, setiap
individu akan terbiasa dengan kondisi ini dan bahkan menjadikan momentum pandemi ini
sebagai titik permulaan untuk membudayakan kebiasaan baru dan bernilai positif dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Bentuk pendidikan
di lingkungan keluarga lebih bermakna dari kondisi bermakna sebelumnya karena setiap
anggota inti keluarga dapat memediasi kebutuhan belajar dan interaksi personal,
intrapersonal dan interpersonal lebih terwujud dalam suasana pendidikan keluarga.

b. Pilih salah satu mekanisme perubahan yang sesuai dengan wacana di atas, berikan alasan !
Jawab:
Menurut saya mekanisme perubahan yang sesuai dengan wacana diatas yaitu mekanisme
perubahan revolutif terkendali karena perubahanya melibatkan orang luar meski
perubahannya masih dalam batas kendali organisasi (para pendiri). Seperti dalam wacana
tersebut pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan
penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah
pemerintahan Indonesia. Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas
adalah kebijakan pada segmen pendidikan, baik pada komponen praktisi maupun pada
komponen regulative dan lingkungan. Kebijakan dari hulu ke hilir tersebut bersinergi dengan
kebutuhan dan kepentingan pencegahan penyebaran Covid 19. Dampak ini saling
bersinggungan antar segmen dalamkehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.
Pada saat ini banyak kegiatan terkait pendidikan, perkantoran dan lain sebagainya yang
dianjurkan untuk melakukan aktifitasnya secara online dan mandiri dari rumah untuk
mencegah penyebaran virus. Memang terdapat banyak pro dan kontra mengenai kebijkan
ini, namun semua ini pemerintah lakukan demi kebaikan bersama maka dari masyarakat
dituntut untuk bersifat koperatif dan adaptif dalam menyikapi kebijakan pemerintah di masa
pandemi ini guna mengendalikan penyebaran virus.
3. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia merupakan salah satu
perusahaan telekomunikasi yang terbesar di Indonesia, dimana dalam pengembangan
perusahaan, kerap melakukan perubahan atau inovasi produk. Tetapi ada juga perusahaan
lain yang resisten terhadap perubahan Berdasarkan wacana di atas :

a. Jelaskan mengapa karyawan resisten terhadap perubahan?


Jawab
Folger & Skarlicki (dalam Boohene & Williams, 2012) mengemukakan Resistensi terhadap
perubahan didefinisikan sebagai perilaku karyawan dalam menolak atau mengacaukan
asumsi, wacana, dan kekuatan organisasi yang berlaku. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya
resistensi terhadap perubahan merupakan suatu bentuk sikap negatif terhadap perubahan
yang terdiri dari komponen afektif, behavioral, dan kognitif yang mencakup reaksi negatif,
perlawanan, atau kekuatan yang menghalangi atau mencegah sebuah perubahan.

Resistensi merupakan sesuatu hal yang wajar terjadi disuatu perusahaan berskala kecil,
menengah hingga besar namun tidak semua resistensi memiliki artian negatif, terkadang
resistensi merupakan sesuatu bentuk positif kepedulian karyawan terhadap perusahaan
mengenai perubahan yang dirasa kurang tepat. Jadi itu semua kembali lagi pada perspektif
dalam menghadapi suatu masalah. Resistensi pun bisa menjadi masalah yang besar dapat
menganggu keberlangsungan opersional suatu bisnis dan sebaliknya resistensi pun bisa
menjadi permasalahan internal saja yang tidak menganggu jalannya suatu bisnis. Maka dari
itu penanganan resistensi yang tepat dapat menanggulangi resistensi terhadap perubahan
agar tidak semakin berkelanjutan dan meluas yang berdampak merugikan perusahaan.
Resistensi sendiri ditimbulkan oleh berbagai faktor seperti proses kerja, hubungan kerja,
distribusi pengambilan keputusan, adanya perasaan terancam terhadap keahlian yang
dimiliki, dan kekhawatir tidak memiliki kewenangan untuk mengalokasikan atau mengatur
sumber daya

b. Uraikan metode mengatasi resistensi karyawan menurut Kotter & Schlesinger!


Jawab:
Resistensi terhadap perubahan dapat diatasi dengan beberapa cara. Kotter & Schlesinger
dalam Yilmaz dan Kilicoglu (2013) merumuskan 6 cara yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi resistensi terhadap perubahan, diantaranya adalah: - Pendidikan dan
komunikasi Hal yang dilakukan untuk menanggulangi resistensi adalah dengan menerapkan
komunikasi terbuka kepada seluruh anggota organisasi. Komunikasi dapat dilakukan secara
lisan, dan atau tulisan sehingga seluruh anggota organisasi akan menerima informasi dari
satu sumber. Informasi yang disampaikan harus jelas, baik terkait dengan alasan mengapa
dilakukan sebuah perubahan, tujuanmelakukan perubahan, maupun manfaat perubahan
bagi seluruh anggota organsiasi.

-Keterlibatan dan partisipasi Sebelum mengaplikasikan rancangan perubahan yang telah


diformulasikan, pimpinan puncak dan agen perubahan harus dapat mengidentifikasi siapa
saja yang resisten terhadap perubahan tersebut. Orang-orang yang resisten tersebut
kemudian dilibatkan dalam membahas faktor-faktor yang menimbulkan perubahan.

-Fasilitas dan dukungan Agen perubahan harus dilatih sedemikian rupa agar dapat
memfasilitasi dan membantu karyawan (anggota organsiasi) yang menghadapi kesulitan
dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang telah dirancang. Jika perlu, agen
perubahan dapat menyelenggarakan pelatihan atau seminar dan bentuk lainnya untuk
meningkatkan pemahaman karyawan tentang perubahan tersebut.

- Negosiasi Negosiasi dilakukan jika agen perubahan menemukan resistensi potensial dari
karyawan tertentu. Karyawan tersebut diundang untuk berdiskusi dan negosiasi.
Kesepakatan negosiasi dapat bervariasi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh agen
perubahan.

- Manipulasi dan Kooptasi Manipulasi yang dimaksud adalah menonjolkan suatu realita
sehingga terlihat dan terasa bahwa perubahan lebih menarik. Kooptasi adalah kombinasi
dari manipulasi dan keterlibatan. Dengan menonjolkan suatu realita yang menarik, karyawan
yang resisten diajak untuk berdiskusi dan membuat keputusan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pentingnya melakukan perubahan.

- Paksaan Taktik ini adalah penerapan ancaman atau pemaksaan kepada orang-orang yang
resisten terhadap perubahan. Pemindahan atau rotasi, promosi, pemecatan, adalah
beberapa bentuk paksaan

Anda mungkin juga menyukai