Anda di halaman 1dari 12

JURNAL SWABUMI, Vol.9 No.1 Maret 2021, pp.

19~31
ISSN: 2355-990X
E-ISSN: 2549-5178 19

DAMPAK PENDEMI COVID 19 TERHADAP PERUBAHAN


SHIFT KERJA DAN KINERJA CLEANING SERVICE

Eva Marsusanti1, Andi Riyanto2, Resti Yulistria3, Rifa Nurafifah Syabaniah4, Rusli
Nugraha5
1
Universitas Bina Sarana Informatika
e-mail: eva.emr@bsi.ac.id
2
Universitas Bina Sarana Informatika
e-mail: andi.iio@bsi.ac.id
3
Universitas Bina Sarana Informatika
e-mail: resti.res@bsi.ac.id
4
Universitas Bina Sarana Informatika
e-mail: rifa.rrf@bsi.ac.id
5
Universitas Bina Sarana Informatika
e-mail: rusli.rng@bsi.ac.id

Abstrak
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap segala aspek kehidupan manusia. Tidak
terkecuali di lingkungan kerja perusahaan yang harus mengikuti kondisi saat ini. Tujuan
penelitian ini berupaya mencari seberapa jauh dampak yang diakibatkan oleh pandemi
terhadap perubahan shift kerja dan kinerja dari cleaning service. Metode deskriptif kuantitatif
diterapkan pada penelitian ini. Sampel berjumlah 10 orang cleaning service yang bekerja di
Citimall, Sukabumi. Pengumpulan data primer menggunakan metode observasi, wawancara,
kuesioner dan studi pustaka yang kemudian diolah menggunakan uji statistic untuk
membuktikan hipotesis. Hasil penelitian yang didapat menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19
secara tidak langsung mempengaruhi perubahan shift kerja dan kinerja cleaning service. secara
parsial Pandemi COVID 19 (X) berdampak signifikan terhadap Perubahan Shift Kerja (Y1),
artinya setiap dampak yang diakibatkan oleh pandemic covid 19. Secara tidak langsung
mempengaruhi perubaan shift kerja dan Kinerja Cleaning Service (Y2) Citimall Sukabumi.
Variabel Pandemi covid 19 (X) secara simultan dan signifikan memiliki pengaruh terhadap
perubahan shift kerja (Y1) dan Kinerja Cleaning Service (Y2).

Kata kunci: Pandemi Covid-19, Shift kerja, Kinerja Cleaning Service

1. Pendahuluan perusahaan yang ingin bertahan sehingga


Hampir setahun pandemic covid harus mencari akal agar roda
19 mewabah di dunia, khususnya perusahaannya tetap berjalan tanpa harus
Indonesia. Pendemi yang terus menerus ini merugikan siapapun.
telah membuat beberapa perusahaan Begitu juga dengan perusahaan
gulung tikar, dan banyak orang kaya yang Citimall Sukabumi, yang mana perusahaan
mendadak menjadi miskin. Pandemi ini yang merupakan pusat perbelanjaan yang
tidak mengenal status, mau orang kaya menempati area seluas 1,5 hektar ini,
ataupun rakyat jelata. Banyak yang menyediakan makanan dan minuman bagi
kehilangan pekerjaan akibat kebijakan pengunjung. Berlokasi di area yang sangat
pemerintah yang melakkan PSBB dan strategis, tepatnya Citimall berlokasi di
lockdown. Banyak perusahaan yang mem- Jalan Ahmad Yani No.121 – 127,
PHK karyawannya karena tidak sanggup Kecamatan Cikole, Kelurahan Gunung
lagi mebayar upah. Tentu saja masih ada Guruh, Sukabumi – Jawa Barat. Citimall

Diterima Februari 10, 2021; Revisi Februari 16 , 2021; Disetujui Maret 15, 2021
21

Sukabumi juga menawarkan beberapa Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019,


tempat seperti kios dan counter bagi para dan dinyatakan sebagai pandemi oleh
penyewa untuk membuka usaha di kota ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada
dengan memberikan fasilitas kebersihan tanggal 11 Maret 2020. Sementara menurut
yang tentunya dilakukan oleh karyawan WHO (World Health Organization atau
bagian kebersihan dan melaksanakan Badan Kesehatan Dunia) secara resmi
pekerjaan dengan memberikan pelayanan menetapkan virus corona (COVID-19)
kebersihan, baik di kantor, instansi atau sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret
perusahaan (Semesta, 2018). 2020. Artinya, virus corona telah menyebar
Citimall Sukabumi juga terkena secara luas di dunia. Pandemi iniditakutkan
dampak dari mewabahnya virus covid 19 karena penyebarannya yang meluas, bukan
salah satunya sepinya pengungujung yang karena kegaasan penyakitnya.
membuat berkurannya para tenat atau Untuk menekan penyebaran covid
toko–toko retail yang mengontrak di mall 19 ini, maka pemerintah mengambil
ini. Untuk menyeimbangkan pemasukan kebijakan dengan melakukan PSBB
dan pengeluaran maka pihak mall (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal
mengambil keputusan untuk mengurangi ini tentu saja berdampak pada siklus
jam kerja karyawannya terutama karyawan perekonomian, dimana masyarakat
yang bekerja di bagian kebersiahan atau diharuskan di dalam rumah, kecuali kantor
Cleaning Service (CS). Tentu saja dengan atau rumah sakit yang melayani
perubahan shift kerja ini juga menyebabkan masyarakat yang diperbolehkan buka
pemotongan gaji. Dimana sebelumnya para dengan jam kerja yang terbatas. Toko-toko
Cleaning Service ini digaji sesuai dengan atau pasar yang menjual kebutuhan pokok
upah UMR (Upah Minimum Ragional) pun masih di izinkan beroperasi asalkan
daerah, sekarang dihitung berdasarkan tetap menjalankan protokol kesehatan.
pembagian sift kerjanya. Beda halnya dengan toko atau pasar
Tidak ada pilihan lain bagi Cleaning swalayan yang menjual pakaian jadi yan
Service ini selain mengikuti aturan baru dari bukan termasuk kebutuhan pokok. Banyak
perusahaan. Namun sebagian mereka juga pedagang yang bankrut karena kurangnya
ada yang mengundurkan diri dan berusaha pembeli akibat takutnya pelanggan ke luar
mencari pekerjaan lain. Sebelum pandemi rumah.
mewabah, jumlah Cleaning Service di Agar masyarakat bisa beraktifitas
Citimall berjumlah 25 orang, namun kembalai maka pemerintah memberlakukan
sekarang hanya tersisa 10 orang saja. “New Normal Life” atau beradaptasi dengan
Dengan berkurangnya jumlah karyawan kebiasaan hidup yang baru. Undang –
yang bekerja sebagai tenaga kebersihan undang tentang Panduan Pencegahan dan
ini, tentunya mereka harus bekerja lembur Pengendalian Covid 19 telah dikeluarkan
karena perusahaan telah merubah sistem oleh pemerintah dengan Surat Keputusan
shift kerja dari shift siang dan shift sore Menteri Kesehatan Republik Indonesia
menjadi shift 2 hari kerja 2 hari libur. Ini nomor HK 01.07/MENKES/328/2020
berarti bahwa mereka bekerja dari pagi tanggal 20 Mei 2020.
sampai malam selama 2 hari berturut-turut. Definisi shift kerja berbeda disetiap
Hal inilah jugalah yang menyebabkan perusahaan atau perkantoran, ada yang
kinerja mereka ikut berubah. Berdasarkan memberlakukan shift pagi – sore, ada juga
penjelasan diatas, maka dilakukan shift pagi – sore dan malam.
penelitian dengan judul “Dampak Pandemi Menurut (Suma'mur, 2013), “shift kerja
covid 19 Terhadap Perubahan Shift Kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan
dan kinerja Cleaning Service di Citimall pada tenaga kerja untuk mengerjakan
Sukabumi.” sesuatu oleh perusahaan dan biasanya
Menurut Wikipedia, Pandemi covid- dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.”
19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit Sistem shift kerja biasanya dibagi 3 macam
korona virus 2019 (Bahasa Inggris: yaitu sistem kerja 2 shift adalah waktu kerja
Coronavirus disease 2019, disingkat yang terbagi menjadi 2 bagian waktu yaitu
COVID-19) di seluruh dunia untuk semua pagi dan sore yang dimulai pukul (07.00 –
Negara. Penyakit ini disebabkan oleh 15.00) dan pukul (15.00 – 23.00), sistem
koronavirus jenis baru yang diberi nama kerja 3 shift adalah waktu kerja yang
SARS-CoV-2. Wabah covid-19 pertama kali terbagi menjadi 3 bagian waktu yaitu pagi,
ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, sore dan malam hari dimulai pukul (07.00 –

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


22

15.00), (15.00 – 23.00) dan (23.00 – 07.00) Sementara menurut (Edison, 2016) kinerja
yang ketiga adalah sistem non shift atau adalah hasil dari suatu proses yang
normal yaitu waktu kerja yang dilakukan mengacu dan diukur selama periode waktu
hanya pada pagi sampai sore hari saja tertentu berdasarkan ketentuan atau
dimulai pukul (08.00 – 16.00). kesepakatan yang telah ditetapkan
Pembagian Kerja Shift diatur dalam sebelumnya. Kinerja menjadi cerminan
pasal 77 sampai pasal 85 UU No.13/2003 kemampuan dan keterampilannya dalam
mengenai Ketenagakerjaan, jika jam kerja pekerjaan tertentu yang akan berdampak
di sebuah perusahaan dibuat sebanyak 3 pada reward dari perusahaan.
shift dengan masing-masing maksimal 8 Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
jam per hari (termasuk jam istirahat), maka dicapai oleh seseorang atau kelompok
jumlah jam kerja secara akumulatif masing- orang dalam suatu perusahaan sesuai
masing shift tidak boleh lebih dari 40 jam dengan wewenang dan tanggung jawab
per minggu. masing-masing dalam upaya pencapaian
Berdasarkan UU ketenagakerjaan tujuan organisasi secara illegal, tidak
diatas, dapat diasumsikan bahwa jumlah melanggar hukum dan tidak bertentangan
jam kerja tidak boleh lebih dari 40 jam, ini dengan moral dan etika (Afandi, 2018).
berarti sah-sah saja kalau perusahaan Maka dapat disimpulkan bahwa
Citimall Sukabumi memberlakukan shift 2- kinerja adalah hasil kerja seseorang atau
2-2 atau 2 hari kerja, 2 hari libur selama kelompok yang telah dicapai baik secara
tidak melebihi ketentuan jam kerja yang kualitas maupun kuantitas sesuai dengan
telah di atur dalam UU tersebut. Namun tanggung jawab yang diberikan.
setiap pekerja yang bekerja melebihi Menurut Mangkunegara, 2002:68
ketentuan waktu kerja 8 jam/hari per-shift Karakteristik orang yang mempunyai kinerja
atau melebihi jumlah jam kerja akumulatif tinggi adalah sebagai berikut”
40 jam per minggu, harus sepengetahuan 1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang
dan dengan surat perintah (tertulis) dari tinggi.
pimpinan (management) perusahaan yang 2. Berani mengambil dan menanggung
diperhitungkan sebagai waktu kerja lembur resiko yang dihadapi.
(Pasal 78 ayat 2 UU No.13/2003 tentang 3. Memiliki tujuan yang realitis.
Ketenagakerjaan). 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
Kinerja berasal dari kata Job dan berjuang untuk meralisasi
Performance atau actual performance yang tujuannya.
berarti prestasi kerja atau prestasi 5. Memanfaatkan umpan balik “feed back”
sesungguhnya yang dicapai oleh yang konkrit dalam seluruh kegiatan
seseorang. Pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dilakukannya.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang 6. Mencari kesempatan untuk
dicapai oleh seorang pegawai dalam merealisasikan rencana yang telag
melaksanakan fungsinya sesuai dengan diprogramkan.
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut (Dharma, 2012) indikator
Bernardin dan Russel dalam kinerja adalah:
(Ruky, 2002) memberikan pengertian atau 1. Konsisten: fokus akan suatu hal yang
kinerja sebagai berikut : “performance is dikerjakan dan tidak berubah-ubah.
defined as the record of outcomes 2. Tepat: menyelesaikan tugas atau
produced on a specified job function or pekerjaan secara benar.
activity during time period. Prestasi atau 3. Menantang: mengerjakan pekerjaan di
kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil luar pekerjaan yang biasa dilakukan.
yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan 4. Dapat diukur: dapat di nilai hasil kerja
tertentu atau kegiatan selama kurun yang dikerjakan.
waktu tertentu. 5. Dapat dicapai: pekerjaan yang dapat
Menurut (Gibson, 2003) Job diselesaikan dengan baik.
performance atau kinerja adalah hasil dari 6. Disepakati: disetujui pemberi kerja dan
pekerjaan yang terkait dengan tujuan penerima pekerjaan.
organisasi, efisiensi dan kinerja kefektifan 7. Dihubungkan dengan waktu: mampu
kinerja lainnya. Menurut (Sutrisno, 2017) menyelesaikan semua tugas yang
(kinerja adalah “sebagai hasil yang telah diberikan sesuai deadline yang
dicapai seseorang dari tingkah kerjanya ditentukan.
dalam melaksanakan aktivitas kerja”.

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


23

8. Berorientasikan kerja kelompok: mampu 2. Nilai, sikap dan kepuasan kerja


bekerjasama secara berkelompok dalam 3. Komitmen
mengerjakan suatu tugas 4. Persepsi dan pengambilan keputusan
Ada beberapa pengertian tentang individu
kinerja karyawan yang dikemukakan oleh 5. Motivasi.
para ahli diantaranya: Sementara Menurut
1. Menurut Handoko dalam (Murty, 2012) Prawirosentono dalam (Damayanti, 2013),
“kinerja karyawan merupakan suatu hal faktor yang mempengaruhi kinerja
yang sangat penting dalam suatu karyawan seperti pengetahuan, teknis,
organisasi untuk mencapai tujuannya, ketergantungan terhadap orang lain,
sehingga berbagai kebijakan harus kebijakan, kemampuan karyawan,
dilakukan organisasi untuk kehadiran, kepemimpinan, dan bahkan
meningkatkan kinerja karyawannya.“ minat yang akan membuat karyawan lebih
2. Menurut (Afandi, 2018) Kinerja adalah mempunyai kemauan untuk meningkatkan
hasil kerja yang dapat dicapai oleh kinerja mereka dengan sanagat baik dan
seseorang atau kelompok orang dalam berkualitas.
suatu perusahaan sesuai dengan Kinerja karyawan yang berkualitas
wewenang dan tanggung jawab masing- disebabkan karena adanya kemampuan,
masing dalam upaya pencapaian tujuan komunikasi, dan ketrampilan kerja
organisasi secara illegal, tidak karyawan. Dalam upaya peningkatan hasil
melanggar hukum dan tidak pekerjaan yang lebih baik dibutuhkan
bertentangan dengan moral dan etika.. “ sebuah penilaian kinerja. Daimna Penilaian
Jadi Kinerja karyawan adalah hasil kinerja adalah suatu proses yang dipakai
dari kegiatan seorang karyawan yang oleh perusahaan untuk mengevaluasi
dilakukan sesuai dengan kebijakan yan pelaksanaan kerja karyawan. Karyawan
telah ditetapkan oleh perusahaan dalam perusahaan berusaha untuk
mencapai tujuan. merencanakan, mengatur, dan
Penelitian-penelitian tentang melaksanakan pekerjaan yang menjadi
pengaruh Shift Kerja terhadap Kinerja tanggung jawabnya. Tanggung jawab
Karyawan antara lain: karyawan dalam bekerja nantinya akan
1. Penelitian oleh (Marsusanti, 2015) mempunyai dampak yang positif untuk
dalam Lingkungan Kerja Terhadap peningkatan kinerja apabila karyawan
Kinerja Karyawan Matahari Department melakukan segala pekerjaannya dengan
Store Kota Sukabumi. Hasil penelitian baik.
menunjukkan bahwa shift kerja secara Indikator kinerja digunakan untuk
empiris berpengaruh terhadap kinerja mengukur keberhasilan yang
karyawan sebesar 0,354 artinya menggambarkan terwujudnya kinerja,
besarnya pengaruh shift kerja terhadap tercapainya hasil program dan hasil
kinerja karyawan adalah sebesar 35,4%, kegiatan.
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh Menurut (Kasmir, 2016) indikator yang
variable lain. digunakan untuk mengukur kinerja
2. Penelitian (Setiawan, 2020) dalam karyawan ada enam, yaitu:
jurnalnya yang berjudul Pengaruh 1. Kualitas (mutu)
Perubahan Waktu Gilir Kerja Sebagai Kualitas merupakan suatu tingkatan di
Dampak COVID 19 Terhadap Kinerja mana proses atau hasil dari penyelesain
Karyawan. Hasil pengujian Moderate suatu kegiatan mendekati titik
Regresi Analisys (MRA) didapatkan nilai kesempurnaan. Makin sempurna suatu
R: 0,622 dengan Adjusted R square: produk, maka kinerja makin baik,
0,369. Ini berarti menunjukkan bahwa demikan pula sebaliknya jika kualitas
Kinerja Pegawai dipengaruhi sebesar pekerjaan yang dihasilkan rendah maka
36.9 % oleh waktu gilir kerja. kinerjanya juga rendah.
Menurut (Robbins, 2010) faktor- 2. Kuantitas (jumlah)
faktor yang mempengaruhi kinerja Untuk mengukur kinerja dapat pula
karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor dilakukan dengan melihat dari kuantitas
antara lain: (jumlah) yang dihasilkan oleh
1. Dasar-dasar perilaku individu yang seseorang.
meliputi karakteristik biografis, 3. Waktu (jangka waktu)
kemampuan dan pembelajaran.

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


24

Untuk jenis pekerjaan tertentu diberikan menaikkan hasil dari setiap unit dalam
batas waktu dalam menyelesaikan penggunaan sumber daya.
pekerjaannya. Artinya ada pekerjaan 5. Kemandirian
batas waktu minimal dan maksimal yang Kemadirian merupakan tingkat seorang
harus dipenuhi. karyawan yang nantinya akan dapat
4. Kerja sama antar karyawan menjalankan fungsi kerjanya Komitmen
Kinerja sering kali dikaitkan dengan kerja. Merupakan suatu tingkat dimana
kerja sama antar karyawan dan antar karyawan mempunyai komitmen kerja
pimpinan. Hubungan ini sering kali juga dengan instansi dan tanggung jawab
dikatakan sebagai hubungan antar karyawan terhadap kantor.
perseorangan. Dalam hubungan ini
diukur apakah seorang karyawan 2. Metode Penelitian
mampu untuk mengembangkan Metode yang dipakai dalam
perasaan saling menghargai, niat baik penelitian ini adalah metode deskriptif
dan kerja sama antara karyawan yang kuantitatif dengan menekankan penjelasan
satu dengan karyawan yang lain. dan pengambaran masing-masing variabel
5. Penekanan biaya yang sedang diteliti dengan memakai data
Biaya yang dikeluarkan untuk setiap yang berbentuk angka kemudian diikuti
aktivitas perusahaan sudah dianggarkan dengan menjelaskan korelasi atau
sebelum aktivitas dijalankan. Artinya hubungan kedua variabel tersebut
dengan biaya yang sudah dianggarkan menggunakan uji hipotesis.
tersebut merupakan sebagai acuan agar Jenis penelitian ini menggunakan
tidak melebihi dari yang sudah rumusan masalah asosiatif yaitu suatu
dianggarkan. rumusan masalah penelitian yang bersifat
6. Pengawasan menanyakan hubungan antara dua variabel
Dengan melakukan pengawasan atau lebih.3 Variabel yang diangkat dalam
karyawan akan merasa lebih penelitian ini meliputi variabel bebas (X1)
bertanggung jawab atas pekerjaannya dan (X2) variable terikat (Y). Variabel bebas
dan jika terjadi penyimpangan akan (X) pada penelitian ini adalah Pandemi
memudahkan untuk melakukan koreksi COVID 19 (X1) dan Shift Kerja (X2),
dan melakukan perbaikan secepatnya. Sedangkan variabel terikat (Y) adalah
Sedangkan menurut Robbins, Kinerja Karyawan.
2006:260” Indikator untuk mengukur kinerja
karywan secara individu ada lima indikator
yaitu: 2.1. Populasi dan Sampel
1. Kualitas Menurut (Sugiyono, 2014)
kualitas kerja diukur dari persepsi “populasi adalah wilayah generalisasi yang
karyawan terhadap kualitas pekerjaan terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
yang dihasilkan serta kesempurnaan kualitas dan karakteristik tertentu yang
tugas terhadap keterampilan dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemampuan karyawan. kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi
2. Kuantitas dari penelitian ini adalah Cleaning Service
Kuantitas merupakan jumlah yang Citimall Sukabumi
dihasilkan dinyatakan dalam istilah Teknik pengambilan sampel pada
seperti jumlah unit, jumlah siklus penelitian ini dilakukan dengan cara
aktivitas yang diselesaikan. sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
3. Ketepatan waktu sampel bila anggota populasi digunakan
Ketepatan waktu merupakan tingkat sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
aktivitas diselesaikan pada awal waktu bila jumlah populasi relative kecil, atau
yang dinyatakan, dilihat dari sudut penelitian yang ingin membuat generalisasi
koordinasi dengan hasil output serta dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
memaksimalkan waktu yang tersedia lain sampling jenuh adalah sensus, dimana
untuk aktivitas lain. semua anggota populasi dijadikan sebagai
4. Efektivitas sampel (Sugiyono, 2014).
Efektivitas merupakan tingkat Sampel dari penelitian ini berjumlah
penggunaan sumber daya organisasi 10 orang yang merupakan total
“tenaga, uang teknologi, bahan baku” keseluruhan populasi. Setelah jumlah
dimaksimalkan dengamn maksud sampel ditentukan, maka kuesioner akan

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


25

diberikan kepada responden, kemudian uji H1 :


validitas dan reliabilitas kuesioner setelah Diduga ada pengaruh yang signifikan
dinyatakan valid dan reliabel lanjut ke tahap antara Pandemi COVID 19 (X1) terhadap
pengolahan data menggunakan SPSS Perubahan Shift Kerja (Y1).
kemudian diambil kesimpulan. H2 :
Uji validitas dan reliabilitas Diduga ada pengaruh yang signifikan
diperlukan untuk menguji valid atau antara Pandemi COVID 19 (X) terhadap
tidaknya data dari hasil rekapitulasi Kinerja Cleanimg Service (Y).
kuesioner dengan software SPSS. Setelah H3 :
semua data dari hasil rekapitulasi kuesioner Diduga ada pengarahuh secara simultan
dinyatakan valid dan reliabel maka antara Pandemi COVID 19 (X) terhadapa
dilanjutkan dengan metode analisis data Perubahan Shift Kerja (Y1) dan Kinerja
menggunakan SPSS. Cleaning Service (Y2)
Penelitian ini menggunakan 3
variabel, yaitu: variabel Pandemi COVID 2.2 Teknik Pengumpulan Data
19 (X1) dan variabel Shift Kerja (X2) dan Teknik pengumpulan data adalah cara-
variable Kinerja Karyawan (Y). Menurut cara yang digunakan untuk mengumpulkan
Sugiyono (2013:38)” variabel adalah atribut data dan keterangan-keterangan lainnya
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau dalam penelitian terhadap masalah yang
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu menjadi objek penelitian. Adapun teknik
yang ditetapkan oleh peneliti untuk pengumpulan data yang digunakan dalam
mempelajari variasi tertentu yang penelitian ini adalah:
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan 1. Penelitian Lapangan (Field Research)
kemudian ditarik kesimpulannya.” Pengumpulan data dilakukan dengan
Variabel independen adalah cara melakukan survey langsung ke
variabel yang mempengaruhi atau menjadi Citimall Sukabumi sebagai objek
sebab perubahan atau timbulnya variabel penelitian. Tujuan penelitian lapangan
dependen (terikat) (Sugiyono, Metode ini adalah untuk memperoleh data
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, akurat. Adapun data yang diperoleh
2013). Variabel independen sering disebut dengan cara penelitian meliputi:
sebagai variabel yang mempengaruhi, a. Wawancara
variabel predictor, variabel bebas atau Wawancara secara langsung antara
variabel tidak terikat. Sedangkan variabel peneliti dengan Cleaning Service
dependen adalah variabel yang dipengaruhi berkaitan dengan penelitian yang
atau yang menjadi akibat karena adanya akan dilakukan
variabel independen (variabel bebas). b. Observasi
Agar lebih memudahkan dalam Mengumpulkan data dengan cara
melihat alur penelitian, maka dapat melakukan pengamatan secara
digambarkan kerangka pemikiran dari langsung terhadap masalah yang
penelitian ini: berkaitan dengan penelitian, yaitu
dampak pandemic COVID 19
terhadap perubahan shift kerja dan
SHIF KERJA kinerja Cleaning Service. Observasi
(Y1) dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung di lokasi
PANDEMI
penelitian yaitu Citimall Sukabumi JL.
COVID 19 Ahmad Yani No.121-127
(X) c. Kuesioner
Kuesioner atau daftar pertnyaan
KINERJA
yaitu dengan cara membuat daftar
KARYAWAN pertanyaan yang kemudian di
(Y2) sebarkan pada responden secara
langsung.
Sumber: Data primer yang diolah, (2021) 2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan (library
Gambar 1. Kerangka Pemikiran research) yaitu cara mengumpulkan
data dengan mempelajari dan membaca
Uji Hipotesisnya yaitu:

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


26

literatur-literatur yang ada hubungannya b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka
dengan topik penelitian. angket (kuesioner) dinyatakan tidak
reliable atau constant
2.3. Uji Instrument Penelitian
Uji validitas dan realiabilitas 2.4. Metode Analisis Data dan Uji
merupakan uji yang dilakukan terhadap Hipotesis
instrument penelitian. Kedua uji ini Analisis data merupakan kegiatan
dilakukan untuk mengetahui apakah setiap setelah data dari seluruh responden atau
instrument penelitian layak untuk dipakai sumber data lain terkumpul. Kegiatan
dalam penelitian. Intrument penelitian disini dalam analisis data adalah
yaitu merupakan kuesioner. mengelompokkan data berdasarkan
1. Uji Validitas variabel dan jenis responden, mentabulasi
Uji Validitas adalah untuk data berdasarkan variabel seluruh
mengetahui sah tidaknya instrumen responden, menyajikan data setiap variabel
kuesioner yang digunakan dalam yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
pengumpulan data. Uji validitas ini menjawab rumusan masalah dan
dilakukan untuk mengetahui apakah item- melakukan perhitungan untuk menguji
item yang tersaji dalam kuesioner benar - hipotesis yang tekah diajukan (Sugiyono,
benar mampu mengungkapkan dengan Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
pasti apa yang akan diteliti. R&D, 2013).
Uji validitas dalam penelitian ini Untuk pengolahan data dari hasil
menggunakan program SPSS. Validititas angket maka penulisan menggunakan
suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada metode skala likert. Skala Likert digunakan
hasil output SPSS pada tabel dengan judul untuk mengukur sikap, pendapat, dan
Item-Total Statistic. Menilai kevalidan persepsi seorang atau sekelompok orang
masing-masing butir pertanyaan dapat tentang fenomena sosial. Jawaban setiap
dilihat dari nilai Corrected item - Total item instrumen yang menggunakan skala
Correlation masing-masing butir Likert mempunyai gradasi yang sangat
pertanyaan. Suatu butir pertanyaan positif sampai negatif (Sugiyono, Metode
dikatakan valid jika nilai r-hitung yang Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
merupakan nilai dari Corrected item - Total 2013). Terdapat lima kategori pembobotan
Correlation > 0,30 (Priyatno, 2014). Maka dalam skala Likert sebagai berikut:
butir dinyatakan valid, angka 0,3
merupakan nilai kritis validitas data dengan Tabel 1
α = 5%. Skala Model Likert
2. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas adalah Reliabilitas Alternative Jawaban Bobot Nilai
merupakan sejauh mana hasil pengukuran Sangat Setuju 5
dengan menggunakan objek yang sama, Setuju 4
akan menghasilkan data yang sama Kurang Setuju 3
(Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Tidak Setuju 2
Kualitatif, dan R&D, 2013). Sangat Tidak Setju 1
Menurut (Ghozali, 2018) Sumber: (Sugiyono, 2013)
reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator 2.5. Analisis Regresi Linear Berganda
dari variabel atau konstruk. Suatu Dalam penelitian ini digunakan
kuesioner dikatakan reliabel atau handal analisis regresi linier berganda, karena
jika jawaban seseorang terhadap penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pernyataan adalah konsisten atau stabil Dampak Pandemi COVID 19 (X) terhadap
dari waktu ke waktu. Perubahan Shift Kerja (Y1) dan Kinerja
Adapun dasar pengambilan Cleaning Service (Y2).
keputusan dalam uji reliabilitas adala Besarnya pengaruh antara variabel
sebagai berikut: independen terhadap variabel dependen
a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka dapat diketahui dengan menggunakan
angket (kuesioner) dinyatakan reliable analisis regresi linier berganda. Untuk
atau constant. melihat hubungan dari kedua jenis variabel
yang diteliti yaitu variabel X dan variabel Y

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


27

menggunakan pengujian hipotesis atau uji responden dengan pendidikan SMP yaitu
t. sebanyak 4 orang atau sebanyak 40%,
Hasil dari perhitungan statistik uji t Sedangkan responden berpendidikan SMA
(thitung) tersebut selanjutnya dibandingkan sebanyak 5 orang atau sebanyak 50%.
dengan ttabel. Dengan dk = n-2 dan tingkat Dengan demikian responden terbanyak
signifikannya yaitu 5% (=0,05), artinya jika yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
hipotesis 0 (nol) ditolak dengan taraf adalah responden yang berpendidikan
kepercayaan 95%, maka kemungkinan SMA.
hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai
kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan Tabel 3
adanya hubungan (korelasi) yang Karakteristik Responden Berdasarkan
meyakinkan (signifikan) antara dua variabel Jenjang Umur
tersebut.
Untuk mengetahui ditolak atau NO Umur Jumlah Persentase
tidaknya dinyatakan dengan kriteria jika t 1 18 - 25 2 20%
hitung > t tabel, maka H0 ada di daerah 2 26 - 35 7 70%
penolakan, berarti Ha diterima artinya 3 36 - 45 1 10%
terdapat pengaruh antara pandemi COVID
19 terhadap perubaan shift kerja dan Pada tabe; 3 diatas, dapat dilihat
kinerja cleaning service. Kemudian jika t bahwa karakteristik responden berdasarkan
hitung < t tabel, maka H0 ada di daerah umur yaitu, dengan responden umur antara
penerimaan, berarti Ha ditolak, artinya tidak 18 - 2 sebanyak 2 orang atau sebanyak
terdapat pengaruh antara pandemic covid 20%, kemudian responden dengan umur
19 terhadap perubahan shift keja dan antara 26 - 35 yaitu sebanyak 7 orang atau
kinerja cleaning service. sebanyak 70%, Sedangkan responden
Analisa hipotesis apakah semua umur antara 36 – 45 sebanyak 1 orang atau
variabel independen yang dimasukkan sebanyak 10 %. Terbanyak yang dijadikan
dalam model mempunyai pengaruh secara sampel adalah yang berusia antara 26 - 35
bersama-sama terhadap variabel dependen
dengan menggunakan uji F dengan kriteria 3.2. Uji Validitas Instrument
taraf signifikan α = 0,05 dan kriteria Uji validitas digunakan untuk
pengujian dimana Ha diterima apabila p menguji sejauh mana ketepatan atau
value < α dan Ha ditolak apabila p value > kebenaran suatu instrument sebagai alat
α. ukur variabel penelitian. Jika alat ukur valid
atau benar maka hasil pengukuranpun pasti
3. Hasil dan Pembahasan akan benar, atau dengan kata lain, validitas
3.1. Karakteristik Responden berbicara tentang bagaimana suatu alat
Karakteristik responden ukur yang digunakan memang telah
dikelompokkan menurut umur dan mengukur apa yang ingin diukur.
pendidikan terakhir. Sesuai dengan dengan Pengujian validitas instrumen
hal tersebut uraian mengenai karakteristik penelitian ini dengan menggunakan rumus
responden dalam penelitian ini sebagai korelasi person (pearson correlation
berikut: bivariate). Uji validitas Pandemi COVID 19
(X) dilakukan terhadap 10 (sepuluh)
Tabel 2 indikator dengan data sampel (n) 10
Karakteristik Responden Berdasarkan responden. Kriteria validasi adalah jika
Jenjang Pendidikan koefisien korelasi bernilai > 0,3, maka butir
dinyatakan valid, angka 0,3 merupakan nilai
No Pendidikan Jumlah Persentase
kritis validitas data dengan α = 5%
1 SD 1 10%
2 SMP 4 40%
Peringkat setiap variabel penelitian
3 SMA 5 50% dapat dilihat dari perbandingan antara skor
aktual dengan skor ideal dengan
Berdasarkan data dari tabel di atas, didasarkan pada nilai rata-rata dan
terlihat bahwa karakteristik responden dikategorikan dengan rentang skor
berdasarkan pendidikan yang dijadikan minimum = 1 dan skor maksimum = 5,
sampel dalam penelitian ini yaitu, dengan maka lebar skala 5−1 5 = 0,8, dengan
responden berpendidikan SD sebanyak 1 kategori skala:
orang atau sebanyak 10%, kemudian

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


28

Tabel 4. yang hendak di ukur yaitu mengukur


Skala Kategori variabel Y1 perubahan shift kerja.

Skala Keterangan
1,00 – 1,80 Sangat renda Tabel 7.
1,81 – 2,60 Rendah Uji Validitas Instrumen Kinerja Cleaning
2,60 – 3,40 Sedang Service (Y2)
3,41 – 4,20 Tinggi
4,20 – 5,00 Sangat tinggi Pernyata r Nila Keterang
Sumber: Sugiyono, (2014) an Dengan i an
RataRa Kriti
Tabel 5. ta s
Uji Validitas Instrumen Pandemo COVID 1 0,649 0.3 Valid
19 (X) 2 0,395 0.3 Valid
3 0,707 0.3 Valid
Pernyataan r Dengan Nilai Keterangan 4 0,776 0.3 Valid
RataRata Kritis 5 0,492 0.3 Valid
1 0,713 0.3 Valid
2 0,876 0.3 Valid
6 0,692 0.3 Valid
3 0,576 0.3 Valid 7 0,570 0.3 Valid
4 0,778 0.3 Valid 8 0,435 0.3 Valid
5 0,432 0.3 Valid 9 0,520 0.3 Valid
6 0,712 0.3 Valid
7 0,876 0.3 Valid
10 0,832 0.3 Valid
8 0,412 0.3 Valid Sumber: Data primer yang diolah,
9 0,843 0.3 Valid (2021)
10 0,712 0.3 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, (2021) Nilai kritis (r) di ambil dari tabel
kritis 0,3 pada n = 10 dan α 0,05 (5%) Hasil
Nilai kritis (r) di ambil dari tabel dari 10 (sepuluh) butir pernyataan indikator
kritis 0,3 pada n = 10 dan α 0,05 (5%) Hasil dinyatakan valid, artinya 10 butir
dari 10 (sepuluh) butir pernyataan indikator pernyataan tersebut dapat mengukur apa
dinyatakan valid, artinya 10 butir yang hendak di ukur yaitu mengukur
pernyataan tersebut dapat mengukur apa variabel Y2 Kinerja Cleaning Service.
yang hendak di ukur yaitu mengukur
variabel X Pandemi COVID 19.
3.3. Uji Reliabilitas
Tabel 6. Uji reliabilitas digunakan untuk
Uji Validitas Instrumen Perubahan Shift menguji apakah pernyataan yang diberikan
Kerja (Y1) memiliki jawaban yang konsisten sehingga
dapat dipercaya bahwa pernyataan
Pernyataan r Dengan Nilai Keterangan tersebut dapat digunakan sebagai alat
RataRata Kritis
1 0,635 0.3 Valid
pengumpul data. Pernyataan spekulatif
2 0,872 0.3 Valid diperbolehkan, asal berdasarkan fakta
3 0,854 0.3 Valid bukan imajinasi.
4 0,718 0.3 Valid
5 0,779 0.3 Valid
6 0,800 0.3 Valid
7 0,823 0.3 Valid
8 0,474 0.3 Valid
9 0,402 0.3 Valid
10 0,463 0.3 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, (2021)

Nilai kritis (r) di ambil dari tabel


kritis 0,3 pada n = 10 dan α 0,05 (5%) Hasil
dari 10 (sepuluh) butir pernyataan indikator
dinyatakan valid, artinya 10 butir
pernyataan tersebut dapat mengukur apa

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


29

Tabel 8 sample K-S dapat katakan bahwa untuk


Hasil Uji Reliabilitas data yang digunakan berdistribusi normal.

Reliability Statistics 3.5. Analisa Koefisien Korelasi


Seberapa besar dampak Pandemi
Cronbach's COVID 19 terhadap Perubahan Shift Kerja
Alpha Based dan Kinerja Cleaning Service, maka data-
data yang telah didapatkan selama
on penelitian akan di analisis dengan metode
Cronbach's Standardized Korelasi Pearson.
Alpha Items N of Items
Tabel 10.
.777 .764 10 Hasil Analisa Koefisien Korelasi

Sumber: Data primer yang diolah (2021) Variabel Pandemi covid 19


Perubahan Shift 0,645
Dari tabel diatas, diketahui N of Kerja
items (banyaknya butir pertanyaan angket) Kinerja Cleaning 0,675
ada 10 items dengan Cronbach’s alpha Service
0,777. Karena nilai Cronbach’s Alpha 0,777 Sumber: Data primer yang diolah (2021)
> 0,60 maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan uji reliabilitas, Hasil analisis dengan uji korelasi
maka ke 10 item tersebut dinyatakan pearson terhadap nilai korelasi Pandemi
reliabilitas atau konsisten. covid 19 (X) dengan {erubahan Shift Kerja
(Y1) sebesar r = 0,645 yang berarti berada
3.4. Uji Normalitas di antara nilai +/- 0,51 – 0,75 maka
hubungannya cukup kuat dan searah. Nilai
Tabel 9. korelasi Pandemi COVID 19 (X) dengan
Hasil Uji Normalitas Kinerja Cleaning Service (Y2) sebesar r =
0.675 yang berarti berada di antara nilai +/-
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 0,51 – 0,75 maka memiliki hubungan
sangat kuat dan searah.
Unstandardize
d Residual 3.6. Analisa Koefisien Determinasi dan
Regresi Linier Berganda
Koefisien determinasi bertujuan
N 10
untuk mengetahui besarnya pengaruh
Pandemi COVID 19 terhadap Perubahan
Shift Kerja danKinerja Cleaning Service.
Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 5.30687620 Tabel 11


Most Extreme Absolute .148
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Differences
Positive .148 Variabel R Square
Negative -.120 Perubahan shift kerja 0,308
Kinerja cleaning service 0,415
Test Statistic .148 Sumber: Data primer yang diolah (2021)
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
R-square bernilai antara 0 – 1
Sumber: Data primer yang diolah, (2021) dengan ketentuan semakin angka
mendekati 1 berarti semakin baik. Jika R-
Square bernilai 0.6 berarti 60% sebaran
Hasil uji normalitas melalui One- variabel dependen dapat dijelaskan oleh
Sample Kolmogorov-Smirnov Test variabel independen. Sisanya 40% tidak
menunjukkan nilai asymp. Sig. (2-tailed) dapat dijelaskan oleh variabel diluar
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200 variabel independen (komponen error).
(0,200 > 0,05), maka berdasarkan NPar 1- Besarnya nilai koefisien
determinasi (R Square) perubahan shift

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


30

kerja (Y1) adalah 0,308 atau sama dengan tabel distribusi F, dengan demikian α =
30,8% artinya jika variabel perubahan shift 0,05, df = (k ; 1n-k) = (2;10-2) = (2; 8).
kerja (Y1) naik sebesar 1 poin maka akan Kemudian untuk pengujian dua sisi (two-
menyebabkan nilai dari dampak pandemic tailed) di peroleh nilai Ftabel sebesar 4,48.
covid 19 (X) naik sebesar 0,308 dan Diketahui bahwa Fhitung (14,098) > Ftabel
memiliki pengaruh searah atau positif. (4,48) atau Fhitung > Ftabel, sehingga H0
Besarnya nilai koefisien ditolak (H1 diterima). Artinya terdapat
determinasi (R Square) Kinerja cleaning pengaruh yang secara simultan dan
service (Y2) adalah 0,415 atau sama signifikan dari variabel Pandemi covid 19(X)
dengan 41,5% artinya jika variabel Kinerja terhadap Perubahan Shift Kerja(Y1) dan
cleaning service (Y2) naik sebesar 1 poin Kinerja Cleaning Servicei (Y2).
maka akan menyebabkan nilai dari dampak
pandemic covid 19 (X) naik sebesar 0,415
dan memiliki penaruh searah atau positif. 4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil
3.7. Uji t adalah bahwa secara parsial Pandemi
Uji t digunakan untuk mengetahui COVID 19 (X) berdampak signifikan
apakah dalam model regresi variabel terhadap Perubahan Shift Kerja (Y1),
independen secara parsial berpengaruh artinya setiap dampak yang diakibatkan
signifikan terhadap variabel dependen atau oleh pandemic covid 19 secara tidak
tidak. Hasil uji t dampak pengaruh langsung mempengaruhi perubaan shift
pandemic covid 19 (X) terhadap perubahan kerja dan Kinerja Cleaning Service (Y2)
shift kerja (Y1) signifikansi 0,00 < 0,05, atau Citimall Sukabumi. Variabel Pandemi covid
thitung >ttabel dengan n – k (10 – 2), 19 (X) secara simultan dan signifikan
sehingga 2,141 > 1,860 dengan taraf memiliki pengaruh terhadap perubahan
signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan shift kerja (Y1) dan Kinerja Cleaning
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini Service (Y2).
artinya bahwa terdapat dampak yang
signifikan dari Pandemi covid 19 (X) References
terhadap perubahan shift kerja (Y1). Hasil
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber
uji t dampak pengaruh pandemic covid 19
Daya Manusia (Teori, Konsep, dan
(X) terhadap Kinerja Cleaning Service (Y)
indikator). Riau: Zanafa Publishing.
dengan signifikansi 0,00 > 0,05, atau
Damayanti, d. (2013). Pengaruh
thitung > ttabel, sehingga 1 ,917 > 1,860
Kompensasi dan Motivasi
maka dapat disimpulkan maka H0 ditolak
Terhadap Kinerja Karyawan
dan H2 diterima, ini artinya bahwa terdapat
Perusahaan Daerah Air Minum
dampak pandemic covid 19 (X)
(PDAM). Surakarta: Jurnal UNS Vol
berpengaruh terhadap Kinerja Cleaning
2 No 1 Hal 155 s/d 168.
Service (Y).
Dharma, S. (2012). Manajemen Kinerja
Falsafah Teori dan Penerapannya.
3.8. Uji F
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uji F bertujuan untuk menguji
Edison, E. (2016). Manajemen Sumber
pengaruh Pandemi 19 (X1) terhadap
daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
perubahan Shift Kerja (Y1) dan Kinerja
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
Cleaning Service(Y2) secara simultan
Multivariate dengan Program IBM
(bersama-sama).
SPSS 25. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Tabel 12
Gibson, d. (2003). Organizations: Behavior
Hasil Uji F
Structure Processes Eleventh
Edition. New York: Mc Graw Hill.
F Sig
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya
Regresi 14,098 0,000 Manusia (Teori dan Praktik).
Signifikansi = 5% (0,05) Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Marsusanti, E. (2015). Pengaruh Shift dan
Berdasarkan tabel di atas, dapat Lingkungan kerja Terhadap Kinerja
diketahui bahwa signifikansi 0,000 < 0,05 Karyawan. Sukabumi: Jurnal
dan Fhitung (F-stat) sebesar 14,098, Nilai Swabumi, Vol. 2 No. 29-35 .
ini dibandingkan dengan nilai Ftabel pada

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31


31

Murty, H. (2012). Pengaruh Kompensasi, 19 Terhadap Kinerja Karyawan .


motivasi, dan Komitmen Tangerang: Jurnal Manajemen
Organisasional Terhadap Kinerja Pendidikan dan Ilmu Sosial.
Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kasus Pada Perusahaan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Manufaktur Di Surabaya). Bandung: Alfabeta.
Surabaya: The Indonesian Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis.
Accounting Review Vol. 2 STIE Bandung: Alfabeta.
Perbanas. Suma'mur. (2013). Higienis Perusahaan
Robbins, S. P. (2010). Manajemen Edisi dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Sagung Seto.
Ruky, A. S. (2002). Sistem Manajemen Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber
Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Pustaka Utama.
Semesta. (2018). Cleaning Service atau
Penyedia Jasa Kebersihan.
Bandung: Citra Insani Garuda.
Setiawan, B. S. (2020). Pengaruh Waktu
Gilir Kerja Sebagai Dampak Covid-

JURNAL SWABUMI Vol.9 No.1, Maret 2021: 19-31

Anda mungkin juga menyukai