Abstrak
Keberlanjutan usaha Koperasi dan Usaha kecil dan menengah (KUMKM) menjadi salah satu
prioritas penting yang diselamatkan ditengah pandemi COVID-19. Pendapatan para koperasi saat
pandemi ini menurun drastis, bahkan sejumlah koperasi kehabisan modal usaha sebab tidak
sebanding antara modal usaha, pendapatan usaha dan kebutuhan hidup sehari-hari. Tingginya
permintaan pinjaman tidak sebanding dengan pengembalian pinjaman. Koperasi saat ini harus
berusaha agar usahanya tidak terkena dampak yang berat akibat covid-19. Peran pelaku KUMKM
khusususnya koperasi ditengah krisis atau wabah saat ini adalah tetap menjaga bergeraknya sector
rill di tanah air khususnya daerah Karawang menjadi sangat penting. Salah satu cara edukasi
kepada koperasi yaitu dengan media webinar. Tujuan pengabdian masyarakat ini dilakukan agar
koperasi yang ada di Karawang dapat terselamatkan dan bertahan pada saat masa pandemi
COVID-19 atau setelah pandemi COVID-19 dengan cara sosialisasi melalui webinar. Secara
umum tujuan pengabdian ini tercapai, pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dikategorikan
sukses dan berjalan dengan baik. Persentase keikutsertaan masyarakat dan koperasi saat webinar
berlangsung yaitu 100 % mengikuti webinar dari awal hingga akhir sesi.
Kata Kunci: Koperasi, UMKM, Covid-19
Abstract
The sustainability of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (KUMKM) is one of the
important priorities that was saved in the midst of the COVID-19 pandemic. The income of
cooperatives during this pandemic decreased drastically, even a number of cooperatives ran out
of business capital because there was no balance between business capital, business income and
daily needs. The high demand for loans is not proportional to the loan repayments. Cooperatives
currently have to try so that their businesses are not severely affected by COVID-19. The role of
KUMKM actors, especially cooperatives in the midst of the current crisis or outbreak, is to keep
the real sector moving in the country, especially the Karawang area, which is very important.
One way of educating cooperatives is through webinar media. The purpose of this community
service is so that the cooperatives in Karawang can be saved and survive during the COVID-19
pandemic or after the COVID-19 pandemic, how to socialize through webinars. In general, the
purpose of this service is achieved, the implementation of this community service is categorized
as successful and going well. The percentage of community and cooperative participation during
the webinar is 100% participating in the webinar from the beginning to the end of the session.
The income of cooperatives during this pandemic decreased drastically, even a number of
cooperatives ran out of business capital because there was no balance between business capital,
business income and daily needs. The high demand for loans is not proportional to the loan
repayments. Cooperatives currently have to try so that their businesses are not severely affected
by COVID-19
32
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
33
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
1.538 koperasi yang tersebar seluruh wilayah di kota Saat ini ada beberapa peraturan yang terkait
Karawang. Dengan adanya pandemi covid-19 maka dengan penyelamatan koperasi, yaitu Pancasila,
menyebabkan dampak negatif bagi koperasi yang ada Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang
di Karawang seperti makin tingginya kredit macet Hukum Perdata, Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
yang ada di koperasi. Tentang Perkoperasian, Undang-Undang No. 7
Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah
Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co- diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998;
operation yang artinya “kerja sama”. Koperasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha
berkenaan dengan manusia sebagai individu dan Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); Undang-
dengan kehidupannya dalam masyarakat. Manusia Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, Terbatas; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
dia memerlukan orang lain dalam suatu kerangka tentang Bank Indonesia; Undang-Undang No. 5
kerja social (Hendrojogi, 2010) Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Menyelamatkan koperasi di Karawang pada masa Persaingan Usaha Tidak Sehat; Peraturan Menteri
pandemi covid-19 guna meningkatkan usahanya dan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.
dapat bertahan di masa pandemi covid-19. Selama 03/Per/M.KUKM/III/2009 tentang Pedoman umum
pandemic covid-19, puluhan koperasi di Karawang, Linkage Program antara Bank Umum dengan
Jawa Barat mengalami kesulitan. Tingginya Koperasi; Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha
permintaan pinjaman dari anggota koperasi Kecil dan Menengah No. 11 tahun 2018 tentang
sebanding dengan tingkat gagal bayar dari anggota Perizinan Usaha Simpan Pinjam Koperasi; Peraturan
koperasi. Hal ini dikarenakan modal pada koperasi Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010 Tentang
yang tak kunjung selesai serta sistem koperasi yang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri keuangan
masih tradisional pada saat perkembangan dunia yang Nomor 135/PMK.05/2008 Tentang Fasilitas
semakin modern ini. Tingkat kepercayaan masyarakat Penjaminan Kredit Usaha Rakyat; Peraturan Menteri
terhadap koperasi masih sangat tinggi, khususnya di Keuangan Nomor 189/PMK.05/2010 Tentang
Kabupaten Karawang. Koperasi di Karawang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Keuangan
terancam gulung tikar akibat pandemi Covid-19 yang Nomor 135/PMK.05/2008 Tentang Fasilitas
berkepanjangan selama beberapa bulan ini. Sebanyak Penjaminan Kredit Usaha Rakyat.
100 koperasi dari berbagai jenis usaha dan tergabung Pengabdian ini membahas bagaimana cara
di Dewan Koperasi Daerah meminta Pemkab menyelamatkan koperasi dengan dasar peraturan-
Karawang segera membantu keberlangsungan peraturan yang diberikan, seperti bagaimana cara agar
koperasi. (Zuli Istiqomah, 2020). koperasi mendapatkan kemudahan dalam
Hal ini mempengaruhi citra dan kemampuan mendapatkan pinjaman ke bank. Sebab ketika
koperasi secara tidak langsung dalam mengajukan pinjaman, ada persyaratan-persyaratan
perkembangannya. Oleh karena itu, pemerintah yang harus dipenuhi yang harus diketahui oleh
diharuskan untuk membuat peraturan untuk anggota koperasi.
mengatasi permasalahan ini dengan cara
memudahkan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan METODOLOGI PENGABDIAN
Koperasi untuk mengakses pendanaan dari perbankan Sosialisasi ini diberikan kepada koperasi baik
melalui Linkage Program. Dalam hubungan kerja pengurus koperasi dan anggota koperasi dengan
sama di tahap joint financing antara Koperasi dengan menggunakan media webinar, dalam melakukan
Bank terdapat berbagai permasalahan dalam webinar dipaparkan sosialisasi yang bersangkutan
mencapai hubungan kerja sama yang adil dan dengan menyelamatkan koperasi melalui media
berkepastian hukum guna tercapainya tujuan dari aplikasi zoom meeting dan melakukan pemaparan
Linkage Program ini. Diharapkan dengan adanya melalui media power point untuk memperjelas
sosialisasi ini maka diharapkan Koperasi dapat pemaparan materi sosialisasi. Webinar melalui media
bertahan di masa globalisasi dan pandemi seperti saat Zoom Meeting digunakan pada saat sosialisasi karena
ini. metode ini efektif untuk diterapkan kepada para
34
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
anggota Koperasi yang berada di Karawang, dan webinar. Setelah itu dianjutkan dengan dibentuk
mengingat sedang adanya pendemi covid-19. grup WA agar memudahkankan komunikasi.
Pengabdian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap: Dan melakukan webinar dengan pemberian
a) Tahap pertama yaitu observasi lapangan. materi menggunakan media powerpoint. Setelah
Observasi ini digunakan untuk mengetahui itu dilanjutkan dengan diskusi.
kondisi subjek dan lokasi di lapangan. d) Tahap keempat yaitu evaluasi. Pada tahap ini
b) Tahap kedua yaitu persiapan. Pada tahap ini pemberi materi memberikan sesi pertanyaan
mempersiapkan media dan zoom meeting serta kepada para peserta sosialisasi mengenai hal-hal
para peserta sosialisai, yaitu koperasi. yang terkait dengan topik sosialisasi
c) Tahap ketiga yaitu pemberian materi. Dalam Tujuan dari penulisan artikel ini ialah agar anggota
tahap ini diawali terlebih dahulu dengan koperasi bisa mengetahui hambatan dalam
penjajagan awal pengetahuan mengenai koperasi menyelamatkan Koperasi di Karawang pada masa
yang ada di Karawang dengan membuat pandemi covid-19 dan mengetahui cara
kuisioner yang dapat diisi secara online ketika menyelamatkan Koperasi di Karawang pada masa
melakukan pendaftaran untuk mengikuti pandemi covid-19 dan.
35
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
penanganan kasus melalui litigasi dan yang terakhir Kegiatan Sosialisasi Dalam Upaya
mengenai penanganan kasus melalui non litigasi Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa
yang bersangkutan dengan konflik pada koperasi Pandemi Covid-19 dilakukan pada 12 Agustus 2021
Pada proses ini, dilakukan perkenalan ini di hadiri oleh sebanyak 70 peserta hadir dalam
terlebih dahulu ketua dan anggota pengabdian. Lalu acara webinar ini.
tim pengabdi kepada masyarakat melakukan
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi
Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19. Peserta
yang hadir dalam acara webinar ini kurang lebih ada
70 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota
koperasi baik anggota yang telah lama bergabung
dengan koperasi dan anggota yang akan bergabung
dengan koperasi.
Setiap tahap pemeparan materi diberikan
waktu 15 menit untuk setiap pemateri dan di akhir
sesi di lakukan sesi tanya jawab, agar terjadi interaksi Gambar 4. Pematerian tentang koperasi.
Antara pemateri dengan peserta. Sosialisasi ini
dilakukan pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul
13.00 WIB.
36
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
tujuan koperasi, bagaimana cara menelesaikan koperasi tidak dapat berkembang secara sendiri. Satu
sengketa. Hal ini terlihat dari tercapainya indikator sama lain harus saling membantu dan mengenal
keberhasilan. terhadap kemajuan yang diperoleh (Thobi Mutis,
2004)
Tabel 1. Pencapaian indikator pelaksanaan pengabdian Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
Indikator (Target minimal Persentase Persentase tentang Perkoperasaian pasal 3 disebutkan bahwa,
keberhasilan sosialisasi) Sebelum Setelah
koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
sosialisasi Sosialisasi
Peserta webinar mengikuti 70 70
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
penyuluhan dari awal ikut membangun tatanan perekonomian nasional,
sampai akhir dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
Peserta webinar mampu 20 70 adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
memahami bagaimana cara
Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi Indonesia di
menyelamatkan koperasi
Peserta mampu memahami 15 70 dalam Pancasila tidak bertujuan untuk mengadakan
penyelesaian sengketa persaingan, akan tetapi harus mengadakan kerja sama
dengan siapa pun dengan pihak mana pun juga.
Dari hasil pengabdian masyarakat terhadap upaya Tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi
penyelamatan koperasi tersebut terdapat 3 indikator memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
keberhasilan yaitu jumlah kehadiran, kemampuan dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini
memahami bagaimana cara mmenyelamatkan mengandung arti bahwa, meningkatkan kesejahteraan
koperasi mampu memahami penyelesaian sengketa. anggota adalah menjadi program utama koperasi
Dalam pengabdian masyarakat ini diketahui bahwa melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota
terjadi peningkatan jumlah peserta yaitu pengurus dan merupakan prioritas utama dibandingkan dengan
anggota koperasi dalam memahami bagaimana cara masyarakat umum (Panji Anoraga, 2002)
cara menyelamatkan koperasi mampu memahami
penyelesaian sengketa. Ucapan Terima Kasih
Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan pihak yang telah membantu dalam terlaksananya
mereka yang umumnya berekonomi lemah yang pengabdian kepada masyarakt dengan tema
bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi
hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19.
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Pengabdian kepada masyarakat ini didanai oleh
para anggotanya (A.G. Kartasapoetra, 2007) Progran Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga
Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
kegotongroyongan. Sesuai dengan kepribadian Singaperbangsa Karawang Tahun 2021.
bangsa Indonesia tata kehidupan berasaskan
kekeluargaan dan bekerja sama saling bantu PENUTUP
membantu. Bergotong royong dengan koperasi untuk Kesimpulan
meningkatkan kesejahteraan bersama koperasi Seperti yang diketahui saat ini pandemic
Indonesia hendaknya menyadari bahwa dalam dirinya covid-19 masih terjadi yang memiliki dampak yang
terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan cukup tinggi yang dirasakan oleh salah satu Lembaga
yang dipengaruhi keadaan dan tempat lingkungan keuangan yaitu koperasi, dampak yang dirasakan
berasaskan kekeluargaan dan gotong royong dengan koperasi khususnya di Kabupaten Karawang.
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bagi koperasi asas Permasalahan yang dirasakan koperasi pada
gotong royong berarti terdapatnya keinsyafan dan saat pandemi COVID-19 khususnya di Kabupaten
kesadaran semangat dan tanggung jawab terhadap Karawang harus segera diselesaikan, karena tanggung
akibat dari kerja tanpa memikirkan untuk diri sendiri, jawab permasalahan ini bukan hanya oleh pengelola
akan tetapi selalu untu kesejahteraan bersama. koperasi, akan tetapi pemerintah harus ikut andil
Masalah solidaritas merupakan unsur penting, karena dalam memberikan solusi yiatu memberikan program
37
Sosialisasi Dalam Upaya Menyelamatkan Koperasi Di Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
38