Anda di halaman 1dari 3

Faktor terjadinya wanprestasi dalam perjanjian kredit yang menimbulkan kredit

macet di Bank SUMUT Cabang Medan antara lain disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu pada sisi debitur, meliputi adanya itikad tidak baik dari pihak debitur,

kegagalan usaha debitur, menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku

bunga kredit, musibah yang menimpa perusahaan debitur, dan penggunaan kredit

yang tidak sesuai dengan tujuan semula. Pada faktor intern bank, meliputi

rendahnya kemampuan atau ketajaman bank dalam melakukan analisis kelayakan

permintaan kredit yang diajukan oleh calon debitur, lemahnya sistem informasi

kredit serta sistem pengawasan dan administrasi kredit macet, campur tangan yang

berlebihan dari para pemegang saham bank dalam keputusan pemberian kredit,

dan pengikatan jaminan kredit yang kurang sempurna, sedangkan pada faktor

ekstren bank, meliputi keadaan force majeur antara lain banjir, kebakaran, dan

lain sebagainya, akibat perubahan-perubahan eksternal lingkungan seperti

perubahan kebijakan pemerintah berupa peraturan perundang-undangan, kenaikan

harga atau biaya-biaya, dan lain sebagainya, yang berpengaruh secara langsung

atau tidak langsung kepada usaha debitur.

1. Timbulnya keadaan wanprestasi dari pihak debitur yang

mengakibatkan kredit macet pada Bank SUMUT merupakan persoalan

serius di Bank SUMUT karena menjadi kerugian bagi pihak bank juga

mempengaruhi tingkat kesehatan bank, dan hilangnya kesempatan

untuk memperoleh pendapatan dari kredit yang diberikan oleh bank,

sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi

rentabilitas bank, rasio kualitas aktiva produktif (Bad Dept Ratio/

90
BDR) menjadi semakin besar, bank harus memperbesar penyisihan

untuk cadangan aktiva produktif yang diklasifikasikan berdasarkan

ketentuan yang ada, hal ini pada akhirnya akan mengurangi besarnya

modal bank dan akan sangat berpengaruh terhadap CAR (Capital

Adequancy Ratio), dan Return on Assets (ROA) mengalami penurunan.

Keadaan yang demikian mempengaruhi pula kepercayaan masyarakat

terhadap bank tersebut berkurang.

2. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank SUMUT Cabang Medan

dalam rangka menyelesaikan terjadinya wanprestasi kredit macet

adalah dengan mengadakan perdamaian dengan pihak debitur, yaitu

dengan memberikan kelonggaran dan melalui mediasi perbankan

apabila dianggap masih mampu untuk memenuhi kewajibannya.

Apabila kredit macet tetap tidak dapat dihindarkan, maka kreditur atau

pihak bank dapat mengajukan penyelesaiannya melalui saluran hukum,

selanjutnya meminta penjualan jaminan kredit secara lelang di depan

umum, agar kredit yang telah diberikan dapat dilunasi.

A. h terjadinya kredit macet pada masa yang akan datang.

1. Akibat terjadinya wanprestasi debitur terhadap Bank SUMUT

Cabang Medan merupakan persoalan yang serius di Bank SUMUT

Cabang Medan, untuk itu dalam menghindari kredit macet pihak

bank harus melakukan pembinaan dan pengawasan kredit dengan

penerapan prinsip kehati-hatian dalam perjanjian kredit. Bank juga

harus tetap menjaga kinerja yang optimal dan berusaha untuk

91
melakukan yang lebih baik lagi kedepannya agar jumlah kredit

macet pada Bank SUMUT Cabang Medan bisa berkurang sehingga

bisa mencapai target yang telah ditentukan, dan nasabah pun harus

menyampaikan informasi tentang usahanya dengan baik dan jelas

kepada pihak bank.

2. Penyelesaian kredit macet pada Bank SUMUT Cabang Medan

sebaiknya dilakukan dengan mengutamakan penyelesaian melalui

jalur non litigasi karena penyelesaian melalui jalur tersebut dapat

menghemat waktu dan biaya, dan cara yang paling baik, serta aman

bagi pihak bank maupun pihak debitur agar tetap terjaga

komunikasi dan hubungan baik antara pihak bank dengan pihak

debitur. Tetapi apabila kredit macet tersebut tetap tidak bisa

dihindarkan, maka pihak bank dapat mengajukan penyelesaian

melalui jalur hukum.

92

Anda mungkin juga menyukai