Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Analisis PT. Semen Indonesia dengan Pendekatan Balance


Scorecard

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia

Disusun Oleh :

Sisca Frestitantia M. (4164055)

POLITEKNIK POS INDONESIA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tepat pada waktunya.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, penulis menerina kritik dan saran yang dapat
membangun.

Akhirnya penulis sangatmengharapkan semoga dari makalah bacaan sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan penulis dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah bacaan selanjutnya.

Saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan
aspek lainnya. Oleh karena itu, penulis menerina kritik dan saran yang dapat membangun.

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan faktor utama sebagai penggerak roda bisnis perusahaan,
sumber daya manusia yang unggul dapat memberikan keunggulan kompetitif yang diperoleh
melalui pemberdayaan dari perusahaan kepada karyawan. Disamping kemampuan perusahaan
dalam mengelola sumber daya manusia dengan baik, perusahaan juga harus mampu mengelola
sumber daya berupa aset yang berwujud (tangible assets) maupun aset yang tidak berwujud
(intangible assets), karena perusahaan bersaing dengan menggunakan keunggulan dan keunikan
sumber daya (Agrawal et.al, 2012).
Kaplan dan Norton (2000:9) mengemukakan, balanced scorecard memberikan para pekerja
dan eksekutif kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan misi dan strategi
perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu melalui empat perspektif:
finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sipayung
(2009) menyatakan balanced scorecard dapat mengarahkan perusahaan dalam mengaitkan
strategi jangka panjangnya dengan sasaran dan tindakan nyata untuk mencapai keberhasilan
tujuan yang diinginkan, karena berbagai perusahaan yang inovatif menggunakan balanced
scorecard sebagai kerangka kerja proses manajemen.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2015 merupakan pemimpin pasar industri
semen dengan nilai saham tertinggi yang mengalahkan dua pesaing utamanya Indocement dan
Holcim. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah menerapkan balanced scorecard sebagai sistem
inti manajemen perusahaan dalam mengelola kinerja karyawan sehingga dapat menghasilkan
kinerja perusahaan yang unggul. Ketersediaan sumber daya manusia dalam jumlah besar telah
dimanfaatkan dengan baik oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam mencapai visi dan misi
perusahaan. Penggunaan balanced scorecard dan knowledge management guna memberikan
kerangka kerja mampu mendorong karyawan untuk menghasilkan kinerja secara komprehensif.
Dalam praktik bisnis PT Semen Indonesia (Persero) Tbk juga bersandar pada sistem manajemen
International Organization for Standardization (ISO) dan Malcolm Baldridge yang berperan
dalam mensertifikasi pengelolaan dan penyediaan insfrastruktur perusahaan serta formulasi
terkait implementasi proses bisnis yang harus dicapai perusahaan. Kinerja perusahaan yang
unggul tidak semata – mata merupakan hasil dari penerapan balanced scorecard.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang
akan dibahas pada bab-bab selanjutnya dengan cara menganalisa bagaimana perusahaan menilai
kinerja secara komprehensif. Oleh karena itu, peneliti merumuskan masalah yang ingin diteliti,
yaitu “Bagaimana kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pendekatan Balanced
Scorecard yang meliputi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal,
perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan?”
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan
perspektif keuangan.
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan manfaat baik secara akademis maupun
praktis dapat diperoleh dalam penelitian ini. Manfaat tersebut meliputi:
1. Bagi Pihak Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi ketika
evaluasi kinerja perusahaan, untuk mendukung terwujudnya perusahaan yang semakin
baik.
2. Bagi Akademik Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan Balance Scorecard.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Balance Scorecard
Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategi yang menjabarkan visi
dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur. Tujuan dan tolok
ukur dikembangkan untuk setiap 4 (empat) perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Tolok kerja kinerja keuangan dan non keuangan kedua-duanya adalah penting, kadang-
kadang akuntan dan manajer memfokuskan terlalu banyak kepada tolok ukur keuangan
seperti laba dan variant biaya, karena angka-angka tersebut telah tersedia dari sistem
akuntansi.
Namun manager juga dapat memperbaiki pengendalian operasional dengan
mempertimbangkan tolok kerja kinerja nonkeuangan. Tolok ukur demikian ini dapat lebih
tepat waktu dan lebih dekat pengaruhnya terhadap karyawan pada tingkat organisasi yang
lebih rendah dimana produk atau jasa dibuat atau diberikan. Balanced Scorecard melengkapi
pengukuran financial dari kinerja masa lalu dengan pengukuran penggerak kinerja masa
depan. Menurut Munawir (2002: 437) pengertian balanced scorecard adalah: “Suatu kartu
skor yang digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di
masa depan, dan untuk mencatat skor hasil kinerja yang sesungguhnya dicapai oleh
seseorang”. Pengukuran kinerja tersebut memandang Skill Coverange Ratio Quality Work
Life Index 14 unit bisnis dari empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses
bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Menurut Mulyadi (2007) mengemukakan bahwa Balanced Scorecard merupakan alat
manajemen kontempoler yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable
outstanding financial performance). Pada hakikatnya tujuan utama pengolahan perusahaan
adalah untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pelipatgandaan kekayaan.
2.2 Pengertian Pengukuran Kinerja
Penilaian terhadap kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
perusahaan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang dicapai oleh perusahaan dan
organisasi. Keberhasialan tujuan suatu organisasi atau perusahaan bisa diliahat dari berhasil
atau tidaknya kinerja operasi yang di jalankan oleh organisasi atau perusahaan tersebut.
Menurut Mulyadi (2009), kinerja adalah keberhasilan dalam mewujudkan sasaransasaran
strategik perusahaan dan sasaran strategik perusahaan ini merupakan hasil penerjemahan
misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi perusahaan. Keberhasilan strategik yang
dicapai organisasi atau perusahaan perlu diukur, oleh sebab itu sasaran strategik yang
menjadi basis pengukuran kinerja perlu di tentukan ukurannya dan ditentukan inisiatif
strategik untuk mewujudkanya. Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2009) penilaian kinerja
merupakan penilaian kinerja sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu

5
organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, maka diperkukanya penilaian 8 kinerja yang
menjadi landasan untuk mendesain sistem penghargaan, agar personel menghasilkan
kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi atau perusahaan.
2.3 Manfaat Pengukuran Kerja
Menurut Lynch dan Cross (1993) yang ditulis dalam Yuwono (2003) , manfaat
pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut:
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan
lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam
upaya member kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret
sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
5. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan reward atas perilaku
yang diharapkan tersebut.
Berdasarkan manfaat di atas dapat dikatakan bahwa penilaian prestasi kerja yang
dilakukan secara tidak tepat akan sangat merugikan karyawan dan perusahaan/ organisasi.
Dampak motivasi karyawan yang menurun adalah ketidakpuasan kerja yang pada akhirnya
akan sangat mempengaruhi produktivitas kinerja perusahaan. Bagi perusahaan, hasil
penilaian kinerja yang tidak tepat akan mempengaruhi pengambilan keputusan staffing yang
tidak tepat, misalnya promosi. Mempromosikan karyawan yang tidak tepat untuk menduduki
level manajemen, akan menurunkan kualitas perusahaan tersebut. Kualitas yang menurun
pada akhirnya akan mempengaruhi hasil pencapaian prestasi serta jauh dari tujuan dan
menghambat visi misi perusahaan tersebut.
2.4 Gambaran Balanced Scorecard,Kinerja Karyawan dan Kinerja Perusahaan pada
PT Semen Indonesia
Secara keseluruhan distribusi frekuensi pada variabel yaitu mengenai perspektif proses
bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
telah berjalan dengan baik. Distribusi frekuensi pada variabel yaitu tentang kapabilitas
infrastruktur pengetahuan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk secara keseluruhan sudah
berjalan dengan baik. Hasil pengumpulan data secara sekunder bahwa PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk menyadari penerapan knowledge management pada perusahaan harus terus
membangun awareness budaya pengetahuan hingga mencapai tahapimplementasi total.

6
Distribusi frekuensi pada variabel yaitu tentang kinerja karyawan pada PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Hasil pengumpulan
data secara sekunder bahwa penilaian kinerja karyawan pada PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk menggunakan penilaian kinerja unit kerja dan individu berbasis balanced scorecard, juga
dengan menggunakan human resource integrated system (HRIS). Distribusi frekuensi pada
variabel Y2 yaitu tentang kinerja perusahaan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk secara
keseluruhan telah berjalan dengan baik. Hasil pengumpulan data sekunder bahwa penilaian
kinerja perusahaan bergantung pada balanced scorecard dan profitabilitas perusahaan.
2.5 Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil analisis jalur menunjukan bahwa kinerja karyawan dalam penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, hal tersebut ditunjukan oleh nilai
koefisien Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Rizov dan Croucher (2008) bahwa
pengembangan sumber daya manusia guna meningkatkan kinerja karyawan akan
memberikan dampak pada kinerja perusahaan.
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Agwu dan Ogiriki (2014)
mengemukakan bahwa praktik pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan
kinerja bisnis melalui perbaikan pada kemampuan, sikap dan tingkah laku karyawan,
penelitian menunjukan hasil dimana praktik pemberdayaan sumber daya manusia melalui
pelatihan dan pengembangan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas organisasi.

7
BAB III
KESIMPILAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel kinerja karyawan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan.Dengan tercapainya praktik balanced scorecard
dalam perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
terhadap kinerja karyawan menghasilkan kategori baik, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
dapat mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan ini. Pada perspektif proses bisnis
internal dapat ditingkatkan pelayanan purna jual, sedangkan pada perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dapat meningkatkan frekuensi
kesempatan dan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan.
3.2 Saran
Kapabilitas infrastruktur pengetahuan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah
dibangun dengan baik. Sebaiknya sistem pemberian reward pada karyawan yang
berkontribusi secara ide bagi kemajuan perusahaan lebih di perhatikan lagi, dan juga
database penyimpanan pengetahuan kerja di tingkatkan.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/analisis+balance+scorecard+perusahaan+semen+indonsia
https://id.scribd.com/doc/202302197/Strategi-PT-Semen-Indonesia-Persero-Tbk

9
Sumber daya manusia merupakan faktor utama sebagai penggerak roda bisnis perusahaan,
sumber daya manusia yang unggul dapat memberikan keunggulan kompetitif yang diperoleh
melalui pemberdayaan dari perusahaan kepada karyawan. Disamping kemampuan perusahaan
dalam mengelola sumber daya manusia dengan baik, perusahaan juga harus mampu mengelola
sumber daya berupa aset yang berwujud (tangible assets) maupun aset yang tidak berwujud
(intangible assets), karena perusahaan bersaing dengan menggunakan keunggulan dan keunikan
sumber daya (Agrawal et.al, 2012).
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat
terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman
yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang hampir di semua daerah di Indonesia
dengan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan olahan bermutu,
aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis,
aman dan halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk
yang selalu prima, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah perusahaan yang dijadikan objek
penelitian studi kasus dalam hal pengukuran kinerja perusahaan yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengukuran kinerja
perusahaan merupakan suatu alat manajemen yang penting. Di dalam menghadapi persaingan di
pasar global, perusahaan harus selalu terpacu untuk meningkatkan kinerjanya secara terus
menerus.

Balanced Scorecard (BSC) yang merupakan konsep pengukuran yang diturunkan


langsung dari strategi bisnis perusahaan perlu terus dipantau, karena akan mengarahkan
karyawan terhadap faktor-faktor sukses kunci untuk membangun kesuksesan perusahaan. Dalam
perusahaan ini terdapat beberapa permasalahan yang timbul seperti sistem transformasi asset
(strategy map) untuk mencapai keberhasilan ini, perusahaan harus termotivasi untuk melakukan
perbaikan yang berkelanjutan baik terhadap hasil pengukuran kinerja maupun tolak ukur kinerja
itu sendiri. Hal lain yang terkait adalah retensi pekerja, dimana hal ini merupakan kemampuan
untuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja
merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Jadi, keluarnya seorang pekerja yang
bukan karena keinginan perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan.
Retensi pekerja diukur dengan persentase turn over di perusahaan.

Perlu dicermati pula produktivitas pekerja, ini merupakan hasil dari pengaruh
keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan

10
pelanggan. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk perlu memiliki kerangka kerja sistem pengukuran
kinerja yang tepat. Dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard yang memiliki
keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang cukup komprehensif karena selain tetap
mempertimbangkan kinerja keuangan. Balanced Scorecard juga mempertimbangkan kinerja-
kinerja non keuangan, yaitu pelanggan

11
12

Anda mungkin juga menyukai