Dosen
Andri Irawan,SE.,MM
Disusun oleh :
Ayi Syayidah Alawiyah 5112171053
Febriane Isnaini D P 5112171058
Rima Rahmawati 5112171059
Ilyas Suteja 5112171066
Rian Dwi Laksono 5112171068
Anggun Kusuma Dewi 5112171074
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3.6 Customer Relationsip Management (CRM) terhadap Loyalitas Pelanggan
PT Alkindo Naratama Tbk ................................................................................ 18
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang
diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional
yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta
komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan
dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek.
Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan membahas apa yang
dimaksud dengan CRM dan tujuannya, mengapa perusahaan perlu CRM, aplikasi
CRM dalam PT. Alkindo Naratama Tbk, serta kesimpulan yang dapat ditarik dari
pembahasan CRM ini. Curtomer Relationship Management (CRM) merupakan
salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan
dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan
yang memanfaatkan Curtomer Relationship Management (CRM) untuk menjalin
hubungan dengan pelanggan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu :
1. Agar dapat memahami maksud dari penerapan Curtomer Relationship
Management
2. Agar dapat mengetahui penerapan Curtomer Relationship Management
di PT. Alkindo Naratama Tbk.
3. Agar dapat mengetahui pengaruh Customer Relationsip Management
(CRM) terhadap Loyalitas Pelanggan PT Alkindo Naratama Tbk
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
CRM dan tujuannya, mengapa perusahaan perlu CRM, aplikasi CRM dalam
industri manufaktur dan jasa serta kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan
CRM ini.
Curtomer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana
untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para
stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang
memanfaatkan Curtomer Relationship Management (CRM) untuk menjalin
hubungan dengan pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan
mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan
tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat
dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian
kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain
produk dan merek.
4
strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk
meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan pelanggan
(customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai bentuk
perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih
banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan
pelanggannya.
· Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
6. Menangani keluhan/komplain pelanggan
7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan
dari pelanggan.
Oleh karena itu agar sebuah sistem CRM dapat menjalankan fungsinya,maka
diperlukan :
1. Perencanaan bisnis yang matang
2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang
ditetapkan
4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan
penerapan CRM
5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan
informasi dari system CRM seperti perubahan, perbaikan dan
pemantapan strategi
Namun, dalam penerapan CRM juga selalu akan mengalami kendala, seperti:
1. Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang
ditawarkan TI dengan percuma.
2. Pelanggan tetap mengeluh.
5
3. Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional.
4. Tidak ada peningkatan efisiensi.
5. Staf sales dan marketing masih saling menyembunyikan data.
6. Keuntungan perusahaan masih stagnan/ jalan ditempat.
6
Beberapa contoh lain di antaranya adalah Telkomsel yang mengeluarkan
layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan karena yang
terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara
pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya. Salah satu faktor penting agar
pelanggan memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah penawaran benefit
untuk pelanggan. Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga diskon
jika mereka menjadi anggota. Telkomsel memberikan keuntungan kepada
pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai
nomor yang sama dengan hanya membayar 50% dari harga kartu. Selain itu,
benefit yang dikeluarkan tentu saja perlu memiliki nilai yang sesuai dengan
pelanggan.
2. Membuat profil dari setiap pelanggan
Langkah tersebut merupakan pengembangan dari proses segmentasi
konsumen yang sudah dilakukan pelanggan. Profil pelanggan menyangkut segala
aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun
layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang
kebutuhan, keinginan, dan juga onsentrasi mereka tentang produk dan layanan
perusahaan.
Terdapat 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam
menentukan profiling pelanggan: pertama adalah usage, dan kedua adalah uses.
Usage disini menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau
layanan perusahaan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja
yang digunakan. Sedangkan Uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai
produk atau jasa perusahaan. Dengan menggabungkan data-data dan dengan
berbagai data pendukung lainnya, profiling semacam ini memberikan gambaran
yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil
inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas
marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.
3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang akan dinilai dari masing-
masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari
7
masing-msain pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan
untuk melayani masing-masing pelanggan.
Aspek revenue dapat dilihat dari beberapa hal: 1. Dari penggunaan produk
atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang. 2. Menghitung
seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut pada
tahun-tahun mendatang. 3. Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain
yang disediakan perusahaan. Sedangkan dari aspek biaya yang dihitung adalah
mulai dari biaya akusisi hingga biaya untuk mempertahankan mereka. Satu lagi
biaya yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, biaya dari kesempatan
yang hilang karena melayani pelanggan tersebut.
Dengan menghitung dan membandingan antara aspek penerimaan dan
biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilah pelanggan mana
yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu
memberikan keuntungan yang besar. Pemilahan ini akan menjadi alat yang
penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat
profitabiltas dari setiap pelanggan.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk
melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu
saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk
dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang
dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu
yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan
secara individual yang tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih
menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka
panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan
untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan.
Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat
memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain
berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat
8
mengenali kebutuhan pelanggan, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk
melakukan respon dan transaksi.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan dapat mendesain
program loyalitas yang sesuai untuk pelanggannya. Program loyalitas ini akan
sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan,
meningkatkan kepuasan, dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai
tawaran yang diberikan kompetitor lain. Program customer rentention inilah yang
menjadi salah satu inti utama dari aktifitas Customer Relathionship Management
(CRM). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didomonasi pada
bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih bagaimana mempertahankan
pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk mendapatkan pelanggan baru.
Apalagi, pelanggan lama mempunyai potensi yang besar bukan hanya
dalampenggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka pakai sekarang,
tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas,
perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan produk atau layanan yang
berbeda melalui cross selling ataupun up selling.
9
● Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu
mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu
tertentu.
● Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang
akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer
history.
10
dari manusia dan teknologi akan menghasilkansalah satu core competencies yang
memungkinkan perusahaan terus berada di depan dalam kompetisi CRM.
Kesuksesan dalam memilih tools, teknologi, dan praktek langsung akan kemudian
ditiru oleh perusahaan yang lain ketika kombinasi itu terbukti sukses. Hal ini akan
menyebabkan perusahaan kita menjadi market leader dalam CRM. Tentu saja
market leader tak kan dapat dipertahankan lama bila tak ada perubahan dinamis
didalam perusahaan yang disesuaikan dengan pergerakan keinginan kostumer.
Karena kekuatan utama dari CRM adalah database dari kostumer, maka
yang paling bertanggung jawab dalam penyediaan data ini tak lain adalah front
office, yaitu tak lain adalah sales, marketing, dan juga tak ketinggalan service.
Setiap interkasi dengan kostumer akan dicatat dan masuk dalam sistem kontak
history kostumer. Jika memang dibutuhkan data ini akan bisa diolah kembali
untuk kepentingan perusahaan. Salah satu kelebihan yang diperoleh dari kontak
history kostumer adalah kostumer dapat berinteraksi dengan berbagai macam
contact channel di dalam perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harus
menjelaskan pada para officer komplain apa saja yang telah mereka hadapi
terdahulu.
Database kostumer didalam CRM dapat digunakan untuk berbagai
macam kegunaan, diantaranya adalah :
1. Mendesain dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan
eketifitas marketing
2. Mendesain dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik seperti
cross selling, up-selling, dan retensi.
3. Menilai respon kostumer terhadap produk dan level service, misalnya
seperti kenaikan harga, new product development, dan lainnya
4. Mengambil keputusan manajemen seperti forecasting financial dan
costumer profitability analysis
5. Prediksi terhadap level defect yang tak diinginkan kostumer (churn
analysis)
CRM adalah sebuah sistem yang berbasis akan database kostumer,
informasi dari kostumer akan dengan segera diekstrak demi kepentingan
11
perusahaan. Dalam proses pengumpulan data sebagai bagian dari solusi CRM,
sebuah perusahaan harus mengingat bahwa privasi costumer dan kemanan data
harus menjadi prioritas utama. Beberapa penerap CRM yang baik malah tidak
memperbolehkan data kostumernya di-share atau diakses oleh pihak ketiga.
Dalam hal ini mereka telah melakukan hal yang benar. Yaitu perlindungan
terhadap data dan privasi kostumer.
12
4. Intelijen Penjualan. Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam
CRM adalah sejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapi
ditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung dengan fitur
untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja
penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan
5. Manajemen Kampanye. Campaign management mengkombinasikan
elemen antara CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan
fungsi pembentukan kelompok target dengan kriteria tertentu
menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait dengan
kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai saluran
seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan
menganalisis statistik kampanye.
6. Kolaboratif. Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani
korporasi yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen
seperti pada bagian penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari
berbagai departemen pada korporasi yang sama dapat saling bertukar dan
berbagi informasi yang dikumpulkan ketika berinteraksi dengan
pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan informasi yang
dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk peningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan.
13
BAB 3
PEMBAHASAN
Visi dari PT. Alkindo Naratama yakni menjadi yang terbaik dalam
memberikan kualitas dan pelayanan dalam industri terkait. Sedangkan misinya
yaitu menciptakan kemitraan dengan memberikan kualitas yang terbaik kepada
konsumen sehingga tercipta kerjasama yang berkesinambungan.
14
4. PT. Gistex
5. PT. Ateja Tritunggal
6. PT. Tekpak Indonesia
15
face meeting dilakukan bagi pelanggan yang akan mengajukan pembuatan produk
sesuai kebutuhan atau request pembuatan produk di luar produk dasar dari PT
Alkindo Naratama Tbk. Di bawah ini adalah proses CRM pada PT Alkindo
Naratama Tbk yang disajikan secara ringkas dalam gambar seperti berikut,
o
Proses Komunikasi dengan Pelanggan Pencatatan Data Pelanggan
16
Semua unit kerja berperan dalam pelaksanaan Customer Relationship
Management (CRM) secara maksimal. Semuat unit sangan berperan
penting dalam kesuksesan pelaksanaan Customer Relationship
Management (CRM), karena jika satu unit saja yang bekerja maka tidak
akan berjalan dengan baik.
c. Budaya organisasi
Budaya orgnaisasi yang dibangun PT Alkindo Naratama Tbk adalah
keramahan yang terdiri dari senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
Budaya ini diterapkan kepada semua karyawan PT Alkindo Naratama
Tbk. Tujuan diterapkannya 5s di perusahana adalah untuk
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, sehingga pelanggan
merasa puas serta berpengaruh terhadap keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian ulang di PT Alkindo Naratama Tbk.
2. CRM Operasional
Pada PT Alkindo Naratama Tbk CRM Operasional berfokus pada
kecepatan pengiriman dan kualitas tinggi terhadap produk. PT Alkindo
Naratama Tbk selalu mendahului kecepatan pengiriman dimulai saat
pelanggan membuat pesanan di hari pemesanan itupun akan langsung
diproses. Sehingga melalui kecepatan pengiriman dari pemesan yang
langsung ditanggapi akan membuat pelanggan tidak terlalu lama menunggu
sehingga nantinya akan mencapai kepuasan pelanggan.
Selain itu, fokus operasional PT Alkindo Naratama Tbk selain
kecepatan pengiriman adalah kualitas yang tinggi. Untuk kualitas dalam
pembuatan di setiap unit produksi selalu di awasi oleh tim quality control
sehingga selalu menghasilkan produk yang baik dengan toleransi kesalahan
serendah mungkin yang akhirnya menghasilkan produk berkualitas terbaik.
17
3.6 Customer Relationsip Management (CRM) terhadap Loyalitas Pelanggan
PT Alkindo Naratama Tbk
Customer Relationsip Management(CRM) adalah strategi yang berfokus pada
penciptaan kepuasan pelanggan dan hubungan jangka panjang dengan
mengintegrasikan beberapa area fungsional perusahaan untuk meraih keunggulan.
Penerapan Customer Relationsip Management (CRM) pada PT Alkindo
Nartama Tbk terdapat dua bentuk yaitu ada yang memakai kontrak dan ada yang
tidak memakai kontrak. Pemilihan keputusan tersebut tergantung pada customer
itu sendiri. Lalu untuk penentuan batas kontrak biasanya memiliki jangka waktu
antara 3 bulan atau sampai 4 bulan. Akan tetapi, jika tidak memakai kontrak maka
customer bebas melakukan repurchase yang banyak.
Hubungan dengan pelanggan yang baik terjadi ketika pembayaran yang
dilakukan oleh customer PT Alkindo Nartama Tbk tepat pada waktunya .
Sehingga PT AlkindoNaratama akan memberikan feedback atau umpan balik
dalam bentuk pengiriman yang cepat dan kualitas produk yang bagus serta sesuai
dengan SPK serta memberikan harga yang lebih murah daripada pesaing lain dari
alkindo naratama. Karena hal inilah, akan terbentuk loyalitas
pelanggan.Pelanggan akan terus melakukan repurchase terhadap PT
AlkindoNartama Tbk.
Kontrak pembelian akan terjadi jika customer PT AlkindoNartama
Tbkmemesan atau melakukan pembelian produk yang sangat banyak. Sehingga
customer mendapat hak untuk memilih pengiriman produk seperti 4 hari sekali
atau 1 minggu sekali dengan batas pembayaran yang sudah tertera atau ditentukan
pada saat customer melakukan pembelian tersebut .
18
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan karena CRM pada dasarnya agar perusahaan dapat
mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai
kebutuhannya secara umum dengan adanya aktivitas dari konsep CRM, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil Customer Relationship Management PT Alkindo Naratama
Tbk merupakan salah satu perusahaan yang fokus utamanya adalah
menghasilkan produk kertas konversi. Hubungan perusahaan dengan
para pelanggan berjalan dengan baik sehingga sampai saat ini
perusahaan memiliki pelanggan tetap dan rata-rata pelanggan
melakukan pembelian produk secara berulang.
2. Dari hasil Proses Customer Relationship Management bisnis yang
dilakukan PT Alkindo Naratama Tbk yang diawali dengan
mengumpulkan data pelanggan. Pt Alkindo Narata Tbk
mengumpulkan data pelanggan melalui catatan penjualan atau
pembelian yang tertera di sistem. Catatan tersebut berisikan data
pelanggan mengenai tanggal pembelian, jumlah dan jenis pembelian
juga saran, kritik, maupun kepentingan lainnya. Dalam jangka waktu
satu bulan data pelanggan tersebut diolah dan didata kembali untuk
mulai memilih pelanggan mana yang memiliki peluang pembelian
berulang untuk kedepannya.
Proses komunikasi dengan pelanggan yang dilakukan oleh PT Alkindo
Naratama Tbk melalui telepon, email dan face to face meeting.
3. Dari hasil Sub Proses customer Relationship Management (CRM)
terbagi menjadi dua yaitu, CRM Strategis dan CRM Operasional Yang
terdiri dari.
- CRM Strategis bertujuan untuk membangun sebuah perusahaan
yang dirancang untuk menciptakan dan menyampaikan nilai
pelanggan secara maksimal dan lebih baik dibandingkan dengan
19
pesaing. CRM strategis mencakup: Struktur Organisasi, Kerjasama
Lintas Departemen, dan Budaya Organisasi.
- CRM Operasional berfokus pada kecepatan pengiriman dan
kualitas tinggi terhadap produk. PT Alkindo Naratama Tbk selalu
mendahului kecepatan pengiriman dimulai saat pelanggan
membuat pesanan di hari pemesanan itupun akan langsung
diproses. Sehingga melalui kecepatan pengiriman dari pemesan
yang langsung ditanggapi akan membuat pelanggan tidak terlalu
lama menunggu sehingga akan mencapai kepuasan pelanggan dan
menghasilkan produk berkualitas terbaik.
4. Dari hasil Customer Relationship Management (CRM) terhadap
loyalitas pelanggan strategi yang berfokus pada penciptaan kepuasan
pelanggan dan hubungan jangka panjang dengan mengintegrasikan
beberapa area fungsional perusahaan untuk meraih keunggulan.
20
LAMPIRAN
DAFTAR JURNAL
Judul
Penulis Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian
Billy Sentosa Analisis Menganalisis Dapat disimpulkan
Wijaya dan Wilma Pengaruh pengaruh bahwa Curtomer
Laura Sahetapy Curtomer Curtomer Relationship
Program Relationship Relationship Management
Manajemen Management Management berpengaruh
Bisnis, Program Terhadap terhadap Customer signifikan terhadap
Studi Manajemen, Customer Satisfaction dan Customer
Fakultas Ekonomi, Satisfaction Customer Loyalty Satisfaction dan
Universitas Serta pelanggan kafe Customer Loyalty di
Kristen Petra. Customer Damgo Makasar. Kafe Damgo
(2019) Loyalty Dan menganalisis Makasar. Semakin
(Studi Pada pengaruh baik manajemen
Dianalisis oleh : Kafe Damgo Customer hubungan pelanggan
Ayi Syayidah Makassar) Satisfaction yang dilakukan di
Alawiyah terhadap Customer Kafe Damgo, maka
5112171053 Loyalty pelanggan kepuasan pelanggan
kafe Damgo dan loyalitas
Makasar. pelanggan akan
mengalami
peningkatan secara
signifikan.
Riris Roisah, Iis Upaya Menganalisis Dapat disimpulkan
Iskandar , Ridwan Meningkatkan Customer bahwa Curtomer
Mahanka, dan Nita Loyalitas Relationship Relationship
Yunita Universitas Pelanggan Management Management (CRM)
BSI. Andry Melalui (CRM) sebagai sangat dibutuhkan
Trijumansyah, Curtomer stimulus terhadap dalam sebuah
AMIK BSI Relationship loyalitas pelanggan perusahan, tidak
Jakarta. Management melalui pelatihan hanya berlaku pada
(2019) (Studi Kasus dan pendampingan perusahan berskala
Pada Point dalam besar perusahaan
Dianalisis oleh : Media implementasinya berskala kecil
Febriane Isnaini Sejahtera) di Point Media (UMKM) pun perlu
5112171058 Sejahtera memperhatikan
Bandung. masalah ini.
Mengingat era yang
serba kompetitif saat
ini peranan merek
pada sebuah produk
21
sangatlah penting
sebagai indentitas
produk tersebut agar
bisa menjadi
pembeda dengan
produk pesaing. Dari
hasil penelitian yang
dilakukan dapat
disimpulkan bahwa
Point Media
Sejahtera
mengembangkan
CRM untuk
mempertahankan
loyalitas pelanggan.
Rekomendasi
Evaluasi terhadap
penerapan program
pelanggan sebagai
implementasi dari
Curtomer
Relationship
Management (CRM)
harus ditingkatkan
untuk mengurangi
resiko miss
communication
dalam penyampaian
dan pemahaman
tentang program
yang diadakan setiap
bulannya.
22
perusahaan dapat
mempertahankan
customer yang ada.
Dengan
mempertahankan
customer dan
pemberian informasi
yang akurat dapat
meningkatkan
penjualan produk
pada perusahaan dan
mempermudah
perusahaan
mendapatkan
customer baru.
Heru Saputro, Implementasi Pembahasan Implementasi
Teguh Tamrin. Curtomer mengenai Curtomer
Universitas Islam Relationship perancangan Relationship
Nahdatul Ulama Management aplikasi, Management untuk
Jepara. Untuk reuirement optimasi pelayanan
(2018) Optimasi gathering, analisis, pelanggan makanan
Pelayanan desain, tradisional
Pelanggan development, rengginang berbasis
Dianalisis oleh : Makanan deployment web dan tawk pada
Ilyas Suteja Tradisional toko marvel di
5112171066 Rengginang kabupaten Jepara
Berbasis Web dengan alamat
Dan Tawk www.marvel-
shop.com telah
berhasil dibangun
dan dapat dipakai
sebagai media
informasi jual beli
ke masyarakat.
Website ini dapat
dijalankan dilaptop
dengan web browser
mozilla firefox
ataupun lainnya
dengan koneksi
internet. Website ini
dapat menampilkan
informasi product
rengginang, proses
jual beli, serta chat.
Website ini juga
23
memberikan
informasi mengenai
artikel terkait, dan
yang terpenting
yaitu peningkatan
mutu layanan
kepada pelanggan.
Website ini dapat
dikembangkan lagi
sebagai berikut : a.
Dalam
pengembangan
website selanjutnya,
data informasi bisa
dikembangkan lebih
lengkap lagi ke
makanan-makanan
tradisional lainnya.
b. Website marvel-
shop dalam
pengembangan
selanjutnya, bisa
dikembangkan ke
sistem operasi
android.
Vetty Widya Curtomer Untuk Hasil penelitian
Setyaningrum, Relationship menganalisis menunjukkan bahwa
Marjam Desma Management pengaruh dimensi- kepuasan dan
Rahadhini, Dalam dimensi CRM loyalitas pelanggan
Sunarso. (2018) Membentuk terhadap kepuasan dipengaruhi oleh
Kepuasan pelanggan, Untuk dimensi CRM yaitu
Dianalisis Oleh : Pelanggan menganalisis komitmen,
Rian Dwi Dan Loyalitas pengaruh dimensi- komunikasi, dan
Laksono Pelanggan. dimensi CRM kualitas perlayanan.
5112171068 terhadap loyalitas Juga menunjukkan
pelanggan, Untuk bahwa kepuasan
menganalisis pelanggan memiliki
pengaruh kepuasan pengaruh positif
pelanggan terhadap terhadap loyalitas
loyalitas pelanggan pada café
pelanggan, dan di sekitar
Untuk Universitas Sebelas
menganalisis Maret Surakarta.
pengaruh CRM Dimensi CRM
terhadap loyalitas memiliki pengaruh
pelanggan melalui yang signifikan
24
kepuasan terhadap kepuasan
pelanggan pada dan loyalitas
café di sekitar pelanggan pada café
Universitas di sekitar
Sebelas Maret Universitas Sebelas
Surakarta Maret Surakarta.
Billy Sentosa Analisis Pembahasan Hasil penelitian
Wijaya dan Wilma Pengaruh penelitian ini menyimpulkan
Laura Sahetapy. Customer adalah Salah satu bahwa CRM
(2019) Relationship alat yang dapat berpengaruh
Manajemen digunakan oleh signifikan positif
Dianalisis Oleh : Terhadap Kafe Damgo untuk terhadap customer
Anggun Kusuma Customer menjag dan satisfaction dan
Dewi Satisfaction mengevaluasi customer loyalty,
5112171074 Serta loyalitas konsumen serta customer
Customer adalah Customer satisfaction juga
Loyality Relationship berpengaruh
(Studi Pada Management signifikan positif
Kafe Damgo (CRM). Melalui terhadap customer
Makassar). CRM perusahaan loyalty.
VOL.7 No.1. dapat
mengevaluasi dan -
menjaga agar
hubungan jangka
panjang antara
konsumen dan
perusahaan akan
tetap langgeng.
Customer
Relationship
Management akan
dapat
meningkatkan
kepuasan
pelanggan melalui
layanan dan
hubungan yang
berkualitas
25
LAMPIRAN
FORM PENILAIAN ANGGOTA KELOMPOK 4
26
Nama Penilai: Ilyas Suteja
NIM : 5112171066
NIM Nama Mahasiswa Nilai
5112171053 Ayi Syayidah Alawiyah 85
5112171058 Febriane Isnaini 88
5112171059 Rima Rahmawati 80
5112171068 Rian Dwi Laksono 80
5112171074 Anggun Kusuma Dewi 85
27
DAFTAR PUSTAKA
Billy Sentosa Wijaya & Wilma Laura Sahetapy (2019). Analisis Pengaruh
Curtomer Relationship Management Terhadap Customer Satisfaction
Serta Customer Loyalty (Studi Pada Kafe Damgo Makassar). VOL.7,
No.1.
Billy Sentosa Wijaya dan Wilma Laura Sahetapy (2019). Analisis Pengaruh
Customer Relationship Manajemen Terhadap Customer Satisfaction
Serta Customer Loyality (). VOL.7 No.1.
Bligh, Philip; Douglas Turk (2004). CRM unplugged – releasing CRM’s strategic
value. Hoboken: John Wiley & Sons. ISBN 0-471-48304-4.
Ginanjar Rahayu , Faiza Renaldi dan Fajri Rakhmat Umbara, Universitas Jenderal
Achmad Yani Cimahi (2018). Pembangunan Curtomer Relationship
Management (CRM) Pada PT. Sanbe Farma.
Paul H. Selden (April/May 1996). “SFA Myths Abound“. Sales and Marketing
Strategies & News 6 (3): 51 and 53.
Rigby, Darrell K.; Frederick F. Reichheld, Phil Schefter (2002). “Avoid the four
perils of CRM”. Harvard Bisnis Review 80 (2): 101–109.
Riris Roisah, Iis Iskandar , Ridwan Mahanka & Nita Yunita (2019). Upaya
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Melalui Curtomer Relationship
Management (Studi Kasus Pada Point Media Sejahtera).VOL 2 No.1.
28