Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DI SEKOLAH DASAR

Zul Anwar
Universitas Sebelas Maret
Email: Zulanwar@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses
pembelajaran matematika pada kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalangan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif naturalistik. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; (1) pelaksanaan pembelajaran matematika
pada kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalangan Gemolong Sragen telah berjalan dengan
baik dengan diterapkannya langkah-langkah umum dalam proses pembelajaran. Dalam
pelaksanaan proses pembelajaran matematika di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalangan
guru sangat menekankan pemahaman konsep kepada siswa. Penggunaan media dan
metode dalam proses pembelajaran akan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa;
(2) kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika seperti a) sebagian siswa
kurang bersemangat dalam belajar matematika, b) fasilitas dan media pembelajaran yang
tersedia masih terbatas, c) waktu yang tersedia masih kurang bila dibandingkan dengan
materi yang harus diajarkan; (3) prestasi belajar matematika siswa SD Negeri Kalangan
cukup memuaskan.

Kata Kunci: pembelajaran matematika

Abstract
This study aims to find how was the implementation of mathematics learning of fifth grade
students of SD Negeri Kalangan. The method used in this study was descriptive naturalistic method.
Based on the research findings, it can be concluded that: (1) the implementation of mathematics
learning of fifth grade students of SD Negeri Kalangan Gemolong Sragen has been good because of
the implementation of general steps during the learning process; during the mathematics learning
process of fifth grade students of SD Negeri Kalangan, the teacher emphasized much on the concept
understanding for the students; the utilization of varied learning media and learning methods could
increase the students’ learning activeness; (2) the obstacles found in the mathematics learning
process were a) some of the students were lack of enthusiasm in learning mathematics, b) the
limited numbers of available learning facilities and learning media, c) the limited time compared
to the material that should be taught; (3) the mathematics learning achievements of the students
of SD Negeri Kalangan were quite good.

Key word: mathematic learning

PENDAHULUAN sosialnya. Manusia yang beradab setidak-


Pendidikan merupakan hal yang tidaknya memiliki common sense tentang
sangat penting dalam kehidupan manu- pendidikan bahwa pendidikan memiliki
sia, karena dengan pendidikan manusia peran yang sangat penting dalam kehidu-
akan semakin maju dalam peradabannya pan manusia.
dan semakin beradab dalam kehidupan

24
25

Sejalan dengan itu, tantangan pen- hendaki pengembangan kemampuan kog-


didikan pada setiap jenjang pendidikan nitif, afektif, termasuk imajinasi dan ins-
semakin kompleks terlebih lagi pada jen- pirasi peserta didik, hal ini sejalan dengan
jang sekolah dasar yang dirasa semakin tujuan pendidikan yang disebutkan oleh
berat. Pertumbuhan penduduk dan men- Reigeluth (1999:32) yaitu terbentuknya
ingkatnya taraf hidup dengan sendirinya ranah domain (kognitif, psikomotorik dan
berdampak terhadap dunia pendidikan. afektif).
Hal ini diantaranya ditandai dengan men- Kajian tentang tujuan pendidikan se-
ingkatnya aspirasi terhadap peningkatan kolah dasar dewasa ini harus senantiasa
pendidikan baik dalam arti perluasan dikaitkan dengan pendidikan dasar kare-
kesempatan belajar maupun tuntutan na sekolah dasar merupakan bagian dari
akan pendidikan yang bermutu. Untuk sistem (subordinasi) pendidikan dasar.
menjawab tuntutan tersebut, pendidikan Pendidikan dasar adalah bagian terpadu
pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai dari sistem pendidikan nasional seba-
tonggak awal dari proses pendidikan anak gaimana ditetapkan, yaitu pendidikan
harus lebih ditingkatkan kualitasnya. dasar diselenggarakan untuk mengem-
Dalam Undang-undang Sistem Pen- bangkan sikap dan kemampuan serta
didikan Nasional No. 20 Th. 2003 Bab II memberikan pengetahuan dan keterampil-
Pasal 3 tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan an dasar yang diperlukan untuk hidup di
pendidikan, disebutkan bahwa “Pendidik- dalam masyarakat serta mempersiapkan
an nasional berfungsi mengembangkan peserta didik yang memenuhi persyaratan
kemampuan dan membentuk watak serta untuk mengikuti pendidikan menengah.
peradaban bangsa yang bermartabat da- Berkenaan dengan tujuan operasional
lam rangka mencerdaskan kehidupan pendidikan sekolah dasar, dinyatakan di
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya dalam Kurikulum Pendidikan Dasar yaitu
potensi peserta didik agar menjadi manu- memberi bekal kemampuan dasar mem-
sia yang beriman dan bertakwa kepada baca, menulis dan berhitung, pengetahuan
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan keterampilan dasar yang bermanfaat
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bagi siswa sesuai dengan tingkat perkem-
menjadi warga negara yang demokrasi bangannya, serta mempersiapkan mereka
serta bertanggung jawab”. untuk mengikuti pendidikan di Sekolah
Pendidikan memiliki kekuatan (pe- Lanjutan.
ngaruh) yang dinamis dalam kehidupan Kemampuan membaca, menulis dan
manusia di masa depan. Pendidikan dapat berhitung merupakan tujuan pertama
mengembangkan berbagai potensi yang dan utama sehingga sering disebut juga
dimiliki oleh peserta didik secara optimal, sebagai tujuan yang paling fundamental
yaitu pengembangan potensi individu karena sifatnya sangat menentukan baik-
yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, tidaknya kemampuan-kemampuan yang
intelektual, emosional, sosial dan spritual, lain. Kemampuan ini diwujudkan dalam
sesuai dengan tahap perkembangan serta kemampuan dan keterampilan peng-
karakteristik lingkungan fisik dan ling- gunaan bahasa yang meliputi membaca,
kungan sosial budaya di mana dia hidup. menulis dan bicara, serta kemampuan
Pendidikan harus mampu mengembang- berhitung yang meliputi kemampuan dan
kan diri seseorang sebagai individu yang keterampilan menambah, mengurangi,
utuh, sebagai anggota masyarakat, sebagai mengalikan, membagi, mengukur seder-
warga bangsa. Dengan kata lain mampu hana dan memahami bentuk geometrik.
mengenal diri, masyarakat di sekitar dan Said Hamid Hasan (Hera, dkk., 2008:15)
bangsanya. Proses pengenalan ini meng- mengemukakan bahwa keterampilan

Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


26

dasar yang diakui secara universal adalah pada masing-masing jenis dan tingkat
membaca, menulis, dan berhitung. Keter- sekolah. Di Indonesia dikenal beberapa
ampilan dasar ini diperlukan dan harus lembaga pendidikan formal yaitu TK,
sama baiknya untuk setiap siswa sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA dan
dasar. Sesungguhnya telah ditegaskan di Perguruan Tinggi. Tujuan institusional
dalam Pasal 34 ayat 3 mengenai isi kuri- untuk masing-masing tingkat atau jenis
kulum pendidikan dasar bahwa membaca pendidikan, pencapaiannya ditopang oleh
dan menulis, dan matematika (termasuk tujuan-tujuan kurikulum dan tujuan-tu-
berhitung) merupakan bahan kajian mini- juan instruksional yang diterapkan dalam
mal. Jadi kemampuan ini bukan ukuran lembaga pendidikan tersebut.
keberhasilan satu-satunya, melainkan Tujuan penyelenggaraan pendidikan
merupakan salah satu parameter keber- dalam semua jenjang adalah bertujuan
hasilan dalam proses pendidikan. agar terbentuknya insan yang lebih baik.
Sekolah Dasar (SD) pada hakikatnya Atas dasar itulah maka untuk mewujud-
merupakan satuan atau unit lembaga kan cita-cita tersebut, lembaga pendidikan
sosial (social institusional) yang diberi atau sekolah dianggap sebagai tempat
amanah atau tugas khusus (specific tasks) yang paling tepat untuk membentuk gen-
oleh masyarakat untuk menyelenggara- erasi yang berkualitas.
kan pendidikan dasar secara sistematis. Pendidikan merupakan usaha sadar
Dengan demikian, sebutan sekolah dasar dan bersifat kontinyu, dimana pendidik-
merujuk pada satuan lembaga sosial yang an dasar memiliki peranan yang sangat
diberi amanah spesifik oleh masyarakat penting bagi proses pendidikan selanjut-
untuk menyelenggarakan pendidikan nya dalam usaha untuk mencapai tujuan
dasar penggalan pertama selama enam pendidikan nasional. Siswa Sekolah Dasar
tahun untuk dilanjutkan pada penggalan pada umumnya berusia antara 6 sampai
pendidikan lebih lanjut. dengan 13 tahun dan dalam tahap perkem-
Sekolah sebagai pusat pendidikan for- bangannya sedang berada pada masa
mal, lahir dan berkembang dari pemikiran kanak-kanak. Pada masa ini anak menga-
efisiensi dan efektifitas dalam memberikan lami perkembangan daya kognitif yang
pendidikan kepada warga masyarakat. sangat pesat. Menurut hasil penelitian
Lembaga pendidikan lahir dan berkem- dibidang neurologi (Osborn, White dan
bang dari dan untuk masyarakat, artinya Bloom) pada usia 4 tahun pertama sepa-
sekolah sebagai lembaga pendidikan for- ruh kapasitas kecerdasan manusia sudah
mal merupakan perangkat masyarakat terbentuk, artinya kalau pada usia tersebut
yang disertai tugas untuk memberi pen- otak anak tidak mendapat rangsangan
didikan bagi warga masyarakat. Sejalan yang maksimal, maka potensi otak anak
dengan hal itu, lebih lanjut di dalam SPN tidak akan berkembang secara optimal.
2003 Bab IV pasal 6 ayat 2 “Setiap warga Secara keseluruhan sampai usia 8 tahun
negara bertanggung jawab terhadap ke- 80% kapasitas kecerdasan manusia ter-
berlangsungan penyelenggaraan pen- bentuk, selanjutnya kapasitas kecerdasan
didikan”. Lembaga ini ditata dan dikelola anak tersebut akan mencapai 100% setelah
secara formal mengikuti haluan yang pasti berusia 18 tahun (Depdiknas, 2002: i). Pada
yang telah ditetapkan. Haluan ini tercer- usia delapan tahun, yang mana pada usia
min dalam falsafah dan tujuan, penjenjan- ini berarti anak sedang duduk dibangku
gan, pengelolaan dan kurikulumnya. sekolah dasar dengan demikian pembe-
Penjabaran fungsi sekolah sebagai rian pembelajaran matematika yang baik
pusat pendidikan formal terlihat pada tu- dan berkualitas akan ikut memberi andil
juan institusional atau tujuan kelembagaan dalam memaksimalkan potensi kognitif

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 5, Nomor 2, September 2012


27

anak didik. menguasi dan mengembangkan metode


Fungsi pemberian pendidikan di seko- pengajaran sesuai dengan mata pelajaran
lah dasar tidak mungkin sepenuhnya dan yang diajarkan, sebab semakin baik me-
memang tidak mungkin diserahkan sep- tode, maka semakin efektif dalam penca-
enuhnya kepada guru, sebab pengalaman paian tujuan. Guru yang baik adalah guru
belajar pada dasarnya dapat diperoleh yang mampu memilih metode yang paling
sepanjang hidup manusia, kapanpun dan serasi untuk mencapai tujuan. Dengan
dimanapun individu itu berada (long live demikian dalam pelaksanaan pembahasan
learning). Guru sebagai tenaga pendidik materi tertentu guru akan menentukan
mengemban tugas untuk menyiapkan satu atau lebih metode.
anak didik agar menjadi warga masyarakat Penggunaan media dan metode dalam
yang sesuai dengan cita-cita, harapan dan pembelajaran yang merupakan tindakan-
nilai-nilai yang berlaku dan dianut oleh tindakan terstruktur yang diambil oleh
masyarakat. guru dalam mengajar mulai dari persiapan
Sebagaimana kita ketahui bersama awal mengajar misalnya, memberi motiva-
bahwa pembelajaran atau intructional si kepada anak didik terhadap materi yang
adalah bagian dari pendidikan / educa- akan disampaikan sehingga anak merasa
tion. Pembelajaran adalah bersifat khusus termotivasi untuk belajar sampai pada
untuk pendidikan di sekolah. Pembelaja- kegiatan akhir yaitu melakukan evalu-
ran sebagai suatu sistem yang terdiri dari asi atau penutup. Langkah-langkah yang
beberapa komponen, yang mana antara diambil guru dalam menentukan media
komponen yang satu dengan yang lainnya dan metode ini akan menentukan tingkat
saling terkait atau berhubungan untuk keefektifan dalam proses pembelajaran
mencapai tujuan pendidikan. Komponen- yang sedang berlangsung. Penggunaan
komponen itu antaralaian, guru, siswa, media dan metode bertujuan agar proses
materi, media, lingkungan yang kese- pembelajaran lebih efektif dengan me-
muanya mempunyai fungsi sendiri-sendiri libatkan siswa karena keterlibatan siswa
namun secara bersama-sama bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran ini dapat
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilihat secara langsung oleh guru, tentang
telah ditetapkan. sejauh mana siswa dapat mengikuti dan
Guru mempunyai peran dan kedudu- menerima materi pelajaran yang telah
kan kunci dalam keseluruhan proses disampaikan.
pendidikan terutama dalam pendidikan Dalam proses pendidikan terjadi
formal bahkan dalam keseluruhan pem- proses perkembangan. Pendidikan harus
bangunan masyarakat pada umumnya. diartikan sebagai proses membantu peser-
Sehubungan dengan ini, G.F. Moody (M. ta didik agar berkembang secara optimal;
Surya, 1993:101) menulis sebagai berikut: yaitu berkembang setinggi mungkin sesuai
...The succes of organized society depends dengan potensi dan sistem nilai yang ada
largely upon the teacher. She must be conscius dalam masyarakat. Pendidikan bukanlah
that she is performing the highest type of service proses memaksakan kehendak oleh guru
to society and that her profession must be on kepada peserta didik, melainkan upaya
as high a level as that of any other. A teacher’s menciptakan kondisi yang kondusif bagi
personality plays a most important part in her perkembangan anak, yaitu kondisi yang
teacing success. memberi kemudahan kepada anak untuk
Dari pendapat tersebut dapat disim- mengembangkan dirinya secara optimal.
pulkan bahwa guru merupakan faktor Ini berarti bahwa di dalam proses pen-
utama keberhasilan siswa dalam belajar. didikan anak aktif mengembangkan diri
Terlebih lagi di sekolah dasar guru wajib dan guru aktif membantu menciptakan

Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


28

kemudahan (facilitating) untuk perkem- Kalangan, peneliti secara langsung datang


bangan yang optimal itu. ke sekolah untuk melakukan wawancara
Penggunaan media dalam pengaja- dan pengamatan mengenai pelaksanaan
ran matematika merupakan bagian dari pembelajaran matematika dengan cara
strategi pengajaran matematika, maka ikut serta masuk ke dalam kelas kemu-
media dalam pengajaran matematika yang dian mengambil posisi duduk dipaling
memadai adalah media yang dikaitkan belakang agar tidak menggangu jalannya
dengan tujuan pengajaran matematika. proses pembelajaran. Berikut ini adalah
Disinilah seorang guru sekolah dasar langkah-langkah umum dalam proses
harus terus menerus belajar dan beru- pembelajaran yang diterapkan oleh guru
paya meningkatkan kemampuan dan kelas V SD Negeri Kalangan dalam me-
keterampilan dalam mengajar, sehingga ngajar matematika.
mampu merumuskan berbagaimacam al-
ternatif dan cara-cara menyelenggarakan Pendahuluan
kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan Langkah awal yang dilakukan dalam
pembelajaran peran guru dan siswa ada- proses pembelajaran matematika ialah
lah sama-sama penting terlebih lagi untuk melakukan pendahuluan. Dari hasil
pembelajaran di sekolah dasar. Strategi pengamatan kegiatan pendahuluan di-
pengajaran yang diterapkan guru dalam lakukan dengan menciptakan kondisi
kegiatan pembelajaran khususnya mata belajar yang kondusif, guru menenangkan
pelajaran matematika akan sangat berpen- beberapa siswa yang terlihat masih ribut,
garuh terhadap hasil belajar siswa. menegur siswa yang belum rapi (duduk
menghadap belakang, mondarmandir dan
METODE sebagainya). Langkah ini dilakukan agar
Metode yang digunakan dalam pene- semua siswa betul-betul siap secara mental
litian ini adalah metode deskriptif natu- dan fisik untuk mengikuti pelajaran.
ralistik. Data diperoleh dengan observasi Peran guru sebagai pengajar dalam
aktif, wawancara dan dokumentasi. Sum- kegitan pembelajaran (instruksional) adalah
ber data meliputi (1) pemberi informasi menyampaikan sejumlah informasi, fakta
seperti, guru kelas V, kepala sekolah, dan serta tugas dan segugus keterampilan yang
siswa kelas V. (2) peristiwa atau aktifitas harus dikuasai oleh siswa. Keberhasilan
di lingkungan pembelajaran berupa pem- proses pembelajaran diantaranya sangat
belajaran termasuk fasilitas pembelajaran dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan
atau media, (3) tempat atau lokasi yaitu dalam pembelajaran. Beberapa kegiatan
kondisi lingkungan sekolah secara keselu- pendahuluan pembelajaran yang dilaku-
ruhan terutama ruang kelas dan (4) arsip kan seperti menciptakan kondisi awal
dan dokumen yang mencakup perangkat untuk menciptakan kondisi siap belajar
pembelajaran seperti silabus dan hasil dan apersepsi atau penilain kemampuan
belajar siswa. Untuk menjamin keabsahan awal siswa.
data peneliti menggunakan triangulasi Kegiatan awal dalam proses pembela-
metode dan triangulasi sumber. jaran sangat penting untuk dilakukan oleh
guru, karena dalam kegiatan awal ini guru
HASIL DAN PEMBAHASAN mepersiapkan kondisi kelas dan siswa
Pelaksanaan Pembelajaran Matematika sebaik mungkin agar konsentrasi dan per-
Kelas V SD N Kalangan hatian siswa tertuju dengan sepenuhnya
Untuk mendapatkan data secara jelas kepada apa yang diajarkan. Kegiatan pem-
dan detail tentang pelaksanaan pembe- belajaran harus lah dikondisikan dengan
lajaran matematika kelas V di SD Negeri sebaik mungkin seperti dengan menata

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 5, Nomor 2, September 2012


29

ruang kelas, mengatur bangku atau tempat hasan tugas tersebut seputar menghitung
duduk siswa, dan memberikan motivasi perpangkatan dan akar sederhana. Pem-
kepada siswa agar menjadi bersemangat bahasan tugas rumah tersebut dilakukan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. dengan cara guru menyuruh siswa secara
acak untuk mengerjakan soal di papan
Review tulis secara bergantian. Pada kesempatan
Langkah selanjutnya setelah melaku- itulah guru menerangkan kembali kepada
kan pendahuluan dalam proses pembe- siswa materi pelajaran yang sebelumnya
lajaran adalah revew atau pengulangan telah diajarkan.
kembali terhadap materi pelajaran yang Melakukan pembahasan terhadap
telah disampaikan. Pada tahap ini guru latihan atau pekerjaan rumah siswa terse-
melakukan pemaparan kembali tentang but merupakan salah satu strategi yang
materi pelajaran yang telah disampaikan. digunakan oleh guru agar siswa lebih
Contohnya seperti menjelaskan kembali memahami materi pelajaran yang telah
tentang bilangan kuadrat atau pangkat disampaikan. Ketika melakukan pem-
sederhana. Pemaparan kembali mengenai bahsan tugas tersebut secara otomatis
materi pelajaran yang lau sebagai penyam- guru melakukan pengulangan kembali
bung atau batu loncatan untuk masuk terhadap materi pelajaran yang telah
pada materi yang baru yaitu menghitung disampaikan cara ini merupakan salah
pangkat dan akar sederhana. Penjelasan satu langkah yang dilakukan oleh guru
kembali secara singkat tentang materi dalam pembelajaran matematika di kelas
pelajaran yang lalu merupakan pemanasan V SD Negeri Kalangan. Pembahasan dan
(warming up) sekaligus sebagai batu lon- pengulangan ini bertujuan agar siswa be-
catan bagai guru untuk masuk ke materi nar-benar memahami pelajaran sehingga
selanjutnya. pada pembahasan berikutnya siswa tidak
Pengulangan kembali materi pelaja- mengalami kesulitan.
ran yang telah disampaikan akan sangat Tugas yang diberikan guru kepada
bermanfaat bagi siswa, karena dengan siswa merupakan alat atau instrument
demikian siswa dapat mengingat-ingat untuk mengukur sejauh mana pemaha-
kembali mengenai materi pelajaran yang man siswa terhadap materi pelajaran yang
telah dipelajari. Selain manfaat bagi siswa, telah disampaikan. Bila dari hasil tugas
langkah ini juga bermanfaat bagi guru un- tersebut siswa masih banyak yang salah
tuk melakukan pengukuran kembali ten- dalam mengerjakan, itu berarti menanda-
tang kemampuan siswa terhadap materi kan siswa belum mengerti dan memahami
pelajaran sekaligus sebagai batu loncatan materi pelajaran. Tapi bila dari hasil latihan
untuk menghubungkan pelajaran yang tersebut sebagian besar dari siswa telah
telah lewat dengan pelajaran yang akan mengerjakan dengan benar berarti siswa
disampaikan. telah mengerti dan paham dengan materi
Selain dengan melakukan pengulan- pelajaran yang telah diajarkan sehingga
gan kembali materi pelajaran yang telah memungkinkan untuk dilanjutkan ke
disampaikan, pada tahapan ini guru juga pelajaran berikutnya.
memanfaatkan dengan membahas PR
yang telah diberikan kepada siswa pada Pemaparan atau Inti
pertemuan sebelumnya. Hal semacam Langkah selanjutnya setelah penda-
ini dilakukan apa bila dari hasil penilain huluan dan review adalah melakukan
ternyata sebagian besar siswa salah dalam pemaparan terhadap materi pelajaran se-
menjawab ini menunjukkan bahwa siswa bagai inti dari keseluruhan proses pembe-
belum menguasai materi pelajaran. Pemba- lajaran. Dari hasil pengamatan yang telah

Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


30

dilakukan tanggal 27 Juli 2009, sebagai materi pelajaran yang diikuti dengan lati-
contoh guru menjelaskan materi tentang han bagi siswa. Latihan tersebut merupa-
penarikan akar pangkat dua. Pembahasan kan bagian dari proses pembelajaran yang
ini masih merupakan bagian dari materi akan memberikan informasi kepada guru
pokok ajaran menghitung perpangkatan mengenai kemajuan belajar siswa. Apa
dan akar sederhana. Pada tahap ini guru bila dari hasil tersebut siswa sudah ban-
melakukan pemaparan materi pelajaran yak yang benar dalam pengerjaan tugas
sebagai inti dari proses pembelajaran. latihan maka akan dilanjutkan kemateri
Proses ini berlangsung kurang lebih se- berikutnya dan jika belum akan diulang
lama 60 menit. Dalam mengajar matema- kembali.
tika guru sangat memperhatikan keakti- Penggunaan media dalam pembela-
fan siswa dan komonikasi antara siswa jaran matematika di kelas V SD Negeri
dengan siswa dan antara siswa dengan Kalangan masih tergolong sederhana.
guru karena dengan demikian siswa lebih Penggunaan media tersebut disesuaikan
semangat dalam mengikuti proses pembe- dengan materi pelajaran sehingga yang
lajaran. Kaitannya dengan metode yang menjadi dasar pertimbangan dalam
digunakan dalam menyampaikann materi penggunaannya adalah kecocokan media
tersebut masih bersifat konvensional yaitu dengan materi yang akan diajarkan. Cara
metode ceramah atau melakukan penjelas- memilih media dan metode pembelajaran
an yang dikombinasikan dengan metode tergantung dari materi yang akan diajar-
ekspositori dan latihan. Penggunaan me- kan dan ketersediaan media di sekolah,
tode tersebut sesuai dengan yang tercan- bila media yang dibutuhkan itu tidak
tum dalam RPP pelajaran matematikan tersedia di sekolah, maka terkadang guru
kelas V Sekolah Dasar. menggunakan media yang dibuat sendiri
Untuk memudahkan siswa menguasai seadanya. Sebagai contoh pada saat guru
materi pelajaran yang berkaitan dengan mengajar materi tentang bangun ruang,
kuadrat dan akar pangkat oleh guru siswa kubus, dan sejenisnya cukup hanya
diharuskan untuk menghafal perkalian dengan menggunakan kotak kapur atau
1 sampai 10 dengan alasan cara ini akan kardus kecil, demikian juga kalau guru
sangat membantu siswa dalam belajar mengajar tentang segitiga, persegi pajang
menghitung kuadrat dan akar dalam dan sejenisnya, guru menggunakan media
angka-angka besar. Untuk memudahkan pancagram atau bisa juga dengan gambar
siswa menghafal perkalian tersebut did- atau kertas potong yang dibentuk sesuai
inding kelas sudah ditempelkan perkalian dengan yang diinginkan. Keterangan
1 sampai 10. tersebut didapat dari hasil wawancara
Pada saat pemaparan materi guru peneliti dengan Mulyani, berikut adalah
menyertakannya dengan memberikan be- petikannya:
berap contoh sebagai latihan kepada siswa Penggunaan media dalam pembe-
untuk dikerjakan di dalam kelas. Metode lajaran matematika sangat tergantung
latihan (drill) dalam mengajar matematika dari materi yang akan diajarkan. Sebagai
masih dianggap cara yang paling tepat contoh kalau materi yang akan diajarkan
untuk melatih kemampuan berhitung tentang bangun ruang dan segitiga maka
dan memantapkan pemahaman siswa media yang digunakan bisa kubus, kotak
terhadap materi yang diajarkan. kapur atau dengan media kertas yang
Guru dalam mengajar matematika san- dipotong sesuai bentuk yang diinginkan,
gatlah memperhatikan keberhasilan siswa selain itu bisa juga dengan media panca-
dalam belajarnya. Ini ditunjukkan dengan gram karena yang terpenting bagi saya
keseriusan guru dalam menyampaikan adalah bagaimana media tersebut dapat

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 5, Nomor 2, September 2012


31

memberikan gambaran nyata terhadap karena metode belajar yang monoton akan
materi pelajaran yang saya sampaikan. berdampak pada kebosanan siswa dalam
Dari penjelasan tersebut dapat disim- belajar.
pulkan bahwa penggunaan media dalam Pemanfaatan perpustakaan sekolah
pembelajaran matematika merupakan sebagai media dalam pembelajaran sangat
hal yang sangat penting untuk dilakukan efektif untuk dilakukan oleh semua guru
oleh guru dengan mempertimbangkan termasuk guru matematika agar ada varia-
kesesuaian antara materi pelajaran dengan si metode dalam mengajar sehingg siswa
media yang akan digunakan. Penggunaan tetap antusias dalam belajar ini juga akan
media pembelajaran khususnya pada dapat menumbuhkan minat baca siswa
pelajaran matematika bisa dengan media yang akhir-akhir ini semakin melemah
yang sederhana asalkan media tersebut kita lihat. Karena dengan membaca akan
memenuhi syarat sebagai salah satu alat semakin banyak kita mendapatkan infor-
peraga yang dapat meransang minat, masi dan ilmu pengetahuan yang belum
motivasi, semangat dan pemahaman diketahui dan dikuasai.
siswa. Atas dasar itulah guru harus bisa
memilih media pembelajaran matematika PENUTUP
yang dianggapnya paling tepat dan bila Simpulan
perlu membuat dan merancang sendiri Berdasarkan hasil dan pembahsan
media pembelajaran dengan kreatifitas dapat ditarik kesimpulan bahwa: pertama,
yang dimiliki. Dalam menentukan media pelaksanaan pembelajaran matematika
pembelajaran matematika, yang terpenting kelas V di SD Negeri Kalangan sudah
adalah siswa dapat melihat secara lang- berjalan sebagai mana mestinya. Dalam
sung apa yang dimasudkan dalam pem- melaksanakan pembelajaran matematika
belajaran tersebut sehingga mereka tidak guru menggunakan langkah-langkah atau
hanya mendapat penjelasan verbal dari prosedur umum dalam proses pembelaja-
guru tapi melihat secara langsung maksud ran yaitu membuka pelajaran, kemudian
dari materi tersebut seperti pada materi diikuti dengan review atau pemanasan
tentang bangun ruang guru cukup mem- (warming up), kemudian melakukan pe-
peragakan bentuk bangun ruang dengan maparan materi sebagai inti pembelajaran
kotak kapur karena itulah inti dari materi dan diakhiri dengan penutup. Diakhir
tersebut yang harus diketahui siswa yaitu proses pembelajaran matematika, guru
mengetahui bentuk dari bangun ruang. senantiasa memberikan tugas kepada
Pada dasarnya proses pembelajaran siswa sebagai latihan yang akan dikerjakan
tidak mesti hanya dilakukan di dalam di rumah (PR). Tugas-tugas tersebut akan
ruang kelas, tapi bisa juga di luar kelas, dikumpulkan untuk diperiksa dan dinilai
seperti di lingkungan sekolah, alam oleh guru dan dimasukkan sebagai nilai
terbuka atau di perpustakaan. Diakui harian siswa. Kedua, kendala-kendala yang
bahwa proses pembelajaran matematika dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
juga terkadang berlangsung di luar kelas Matematika. Pada dasarnya banyak sekali
seperti di perpustakaan. Pada dasarnya kendala yang dihadapi dalam pembelajar-
metode semacam ini sangat bermanfaat an matematika baik oleh guru atau pun
bagi siswa karena ada variasi dalam be- siswa. Diantara kendala-kendala yang
lajar mereka sehingga siswa tidak merasa dihadapi tersebut seperti; 1) motivasi
bosan dalam mengikuti pembelajaran. sebagian siswa dalam belajar matematika
Walau bagaimanapun variasi metode masih rendah, 2) kemampuan siswa dalam
mengajar mengang harus dilakukan oleh menangkap materi yang disampaikan
setiap guru tidak hanya guru matematika berbeda-beda, sehingga dapat mengham-

Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


32

bat kelancaran proses pembelajaran, 3) kan kualitas diri terutama yang berkaitan
ketersediaan buku paket sebagai pegangan langsung dengan tugas pokoknya seba-
untuk latihan bagi siswa masih kurang, (4) gai pengajar yaitu dengan penguasaan
waktu yang tersedia masih belum men- metode dan media dalam pembelajaran
cukupi bila dibandingkan dengan mater demi terwujudnya tenaga pendidik yang
yang harus diajarkan. professional.

Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA


Sebagai akhir dari tesis ini, penulis Charles M. Reigeluth. (1999). Instructional
akan menyampaikan beberapa saran yang – Design Theories And Models. Indiana:
semoga saran ini dapat menjadi masukan Indiana University.
yang bersifat konstruktif bagi dunia pen- Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
didikan. Pertama, melihat kondisi sekolah Acuan Menu Pembelajaran Pada Pen-
terutama tentang ketersediaan media pem- didikan Anak Dini Usia. Jakarta: Dep-
belajaran, maka perlu ada perhatian yang diknas.
lebih besar lagi dari Departemen Pendidi- Tim Penyusun. (2005). Undang-undang
kan atau instansi yang terkait agar siswa Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
selain mendapatkan ilmu secara teoritis 2003. Jakarta: Sinar Grafika.
juga mereka mendapatkan ilmu berupa Hera Lestari Mikarsa, dkk. (2008). Pendidik-
pengalaman tentang media-media mu- an Anak di SD. Jakarta: Universitas
takhir yang kedepan akan mereka sering Terbuka.
temukan. Kedua, berkaitan dengan tugas Moh. Surya dan Rochman Natawidjaja.
dan tanggung jawab sebagai pendidik, (1993). Pengantar Bimbingan dan Pe-
guru hendaknya senantiasa meningkat- nyuluhan. Jakarta: Universitas Terbuka.

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 5, Nomor 2, September 2012

Anda mungkin juga menyukai