Penulis: Kelompok 3
Asal Instansi:
Jurusan Psikologi Islam 2A, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
ABSTRAK
Penglihatan adalah system yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya system
visual, maka makhluk hidup dapat melihat lingkungan sekitar, mengenali setiap orang, benda, dan
sarana untuk memperoleh informasi. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah biopsikologi dan menyampaikan pembahasan secara lengkap tentang mekanisme
system visual. Penelitian menggunakan metode studi literatur (Literatur Review). System visual
manusia adalah mata. Stimulus sistem visual berupa cahaya yang akan disampaikan pada reseptor
di retina. Setelah sampai di retina cahaya akan diteruskan sampai ke otak sehingga tercipta persepsi
benda-benda yang dilihat manusia di lingkungan.
Kata Kunci: Cahaya, Fotoreseptor, Mata, Retina, System visual, Stimulus.
ABSTRACT
Vision is a very important system for human life. With the existence of a visual system, living things
can see their surroundings, recognize every person, object, and means of obtaining information. The
purpose of writing this article is to convey a complete discussion of the mechanics of the visual
system. This research uses the method of literature study (Literature Review). The Human visual
system is the eye. Stimulus of the visual system is in the form of light which will be conveyed to
receptors in the retina. After arriving at the retina, the light will be passed on to the brain so that the
perception of objects that human see in the environment is created.
Keywords: Light, Photoreceptors, Eye, Retina, Stimulus, Visual System.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Sistem visual adalah bagian dari sistem saraf pusat yang letaknya ada di bagian
tubuh atas tubuh manusia yaitu kepala. Sistem visual ini memberikan organisme kemampuan
untuk mengolah atau memproses detail visual serta memungkinkan pembentukan beberapa
fungsi respon foto non-gambar. Tugas sistem visual adalah mendeteksi dan mengartikan
informasi dari cahaya tampak untuk membangun sebuah representasi dari lingkungan
sekitarnya.
Alat utama dari sistem visual ini adalah mata. Mata dapat diartikan sebagai sebuah
indra penglihatan yang merupakan perangkat atau alat biologis yang sangat kompleks. Mata
memiliki peran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Mata menerima cahaya dari
luar, lalu mengubahnya menjadi sinyal listrik yang diangkut ke otak lalu diterjemahkan
menjadi sebuah gambar.
Mata memiliki banyak organ. Ada organ dalam dan juga organ luar. Organ dalam
mata antara lain adalah kornea mata (selaput bening), iris (selaput pelangi), pupil (anak
mata), lensa mata, badan bening, retina (selaput jala), dan saraf mata. Dan organ luarnya
adalah bulu mata, kelopak mata, dan alis mata. Dalam pembahasan sistem visual ini, tidak
hanya akan membahas bagian mata dan cara kerjanya namun juga mengenai bagaimana
mata menangkan warna dan juga kerusakan yang mungking dialami dari sistem visual.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian system visual?
2. Bagaimana bentuk stimulus dari system visual?
3. Apa saja bagian-bagian dari mata?
4. Bagaimana mekanisme system visual?
5. Bagaimana system visual menangkap warna?
6. Apa saja kerusakan yang bisa dialami system visual?
c. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian system visual.
2. Menjelaskan bentuk stimulus dari system visual.
3. Menjelaskan bagian-bagian dari mata.
4. Menjelaskan mekanisme system visual.
5. Menjelaskan bagaimana system visual dalam menangkap warna.
6. Menjelaskan kerusakan-kerusakan dalam system visual.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi kepustakaan atau
literatur review. Literatur review merupakan ikhtisar komprehensif tentang penelitian yang sudah
dilakukan mengenai topik yang spesifik untuk menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah
diketahui tentang topik tersebut dan apa yang belum diketahui, untuk mencari rasional dari penelitian
yang sudah dilakukan atau untuk ide penelitian selanjutnya (Denney & Tewksbury, 2013). Studi
literatur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka.
Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan
data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penulisan (Zed, 2008 dalam
Nursalam, 2016). Jenis penulisan yang digunakan adalah studi literatur review yang berfokus pada
hasil penulisan yang berkaitan dengan topik atau variabel penulisan.
2. Stimulus Visual
Menurut KBBI stimulus itu sendiri adalah perangsang organisme bagian tubuh atu
reseptor lain untuk mejadi aktif. Jadi stimulus visual adalah reseptor yang menjadi indra
penglihatan yakni mata dapat berfungsi dengan baik. Kita dapat melihat benda-benda
dengan jelas karena adanya stimulus visual. Stimulus visual masuk ke dalam mata karena
ada cahaya yang dipantulkan, yang berarti cahaya itu sendiri merupakan stimulus visual yang
membantu organ penglihatan mempersiapkan warna. Cahaya didfinisikan sebagai
gelombang energy elektromagnetik yang panjangnya antara 380-760 nanometer. panjang
gelombang tersebut penting untuk sistem visual manusia dapat merespons.
Ada dua unsur yang terdapat dalam cahaya yang menjadikannya sebagai stimulus
visual. Pertama panjang gelombang (wavelength) yang berperan penting dalam persepsi
warna dan yang kedua intensitas berperan dalam mempersiapkan gelap-terang
(bringthness). Cahaya dengan intensitas sama namun berbeda panjang gelombangnya,
akan memiliki brightness yang berbeda. Semakin besar panjang gelombang maka semakin
rendah frekuensi cahaya, maka warna merah memiliki energi lebih rendah daripada warna
ungu. Oleh sebab itulah mata kita dapat membedakan mana yang warna merah, mana yang
warna biru, mana yang warna hijau, dan sebagainya. Ada beberapa sifat cahaya yang
membuat kita dapat melihat spektrum mata yaitu:
KESIMPULAN
1. Sistem visual adalah suatu sistem bagian dari sistem saraf pusat yang memberikan
organisme kemampuan untuk mendeteksi dan menafsirkan informasi yang diperoleh dari
cahaya tampak guna membangun sebuah representasi dari lingkungan sekitar.
2. Stimulus visual adalah reseptor yang menjadi indra penglihatan yakni mata dapat
berfungsi dengan baik. Kita dapat melihat benda-benda dengan jelas karena adanya
stimulus visual. Stimulus visual masuk ke dalam mata karena ada cahaya yang
dipantulkan, yang berarti cahaya itu sendiri merupakan stimulus visual yang membantu
organ penglihatan mempersiapkan warna.
3. Anatomi system visual meliputi organ luar dan organ dalam pada mata. Organ luar yang
terdiri dari bulu mata, alis mata, kelopak mata, dankelenjar lakrima. Adapun organ bagian
dalam meliputi kornea mata, iris, pupil, lensa mata,otot-otot silaria, bitnik buta, retina, dan
saraf mata.
4. Mekanisme system visual dimulai Ketika cahaya memasuki mata melalui pupil, kemudian
cahaya difokuskan oleh lensa mata sehingga bayangan benda jatuh tepat di retina.
Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke
otak. Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat
benda tersebut.
5. Manusia bisa melihat warna karena adanya sel batang dan sel kerucut di dalam mata
yang bertugas menginterpretasikan rangsangan cahaya dari luar. Terdapat tiga jenis sel
berbentuk cone yang dapat membaca rangsangan cahaya, yaitu cone merah, cone hijau
dan cone biru. Sehingga mata kita lebih mudah mendeteksi gelombang yang memiliki
panjang gelombang atau frekuensi yang sesuai dengan spektrum warna hijau, merah
dan biru. Ketika cahaya masuk dan difokuskan oleh mata, maka sel rod dan cone ini
akan bekerja untuk meneruskan rangsangan cahaya tersebut ke otak untuk selanjutnya
diterjemahkan sebagai warna.
6. System visual manusia bisa saja mengalami gangguan atau kerusakan. Seperti
scotoma, prosopagnosia, blindsight, glaukoma, buta warna maupun katarak.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, I. P. (2014). Psikologi Faal Tinjauan Psikolofi dan Fisiologi dalam Memahami Perilaku
Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Roosita, K., & Subandriyo, V. U. (2020). Fisiologi Manusia. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Sasmita, P. K. (2019). Neuroanatomi Susunan Saraf Pusat dan Saraf Kranial. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia Atma Jaya.
Syaifuddin. (2003). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Lampiran: