Dosen Pembimbing :
Nuriza Agustina, S. Kep., Ners., M. Kes., M.Kep
Oleh :
RINI PUSPITA
NPM 2114901106
B.ALASAN MASUK
C. FAKTOR PERIODESASI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : (√) Ya ( ) tidak
2. Pengobatan sebelumnya : (√ ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) tidak berhasil
3. Penganiayaan : Pelaku/Usia Korban / Usia Saksi Usia
( ) Aniaya fisik Kekerasan dalam keluarga
( ) Aniaya seksual Tindakan kriminal
4. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) Ya (√ ) Tidak
5. Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan....................
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital TD : N: 130/80 S : 36⁰C P: 25/M
Ukur TB :165 m BB : 60 kg (√ ) Turun ( ) Naik.
2. Keluhhan Fisik ( ) Ya ( √) Tidak. Jelaskan :
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan gambar :
= Perempuan
= laki - laki
X = meninggal
= klien
2. Konsep Diria.
b. Identitas diri : -
c. Peran : -
d. Ideal Diri : -
e. Harga Diri : -
3. Hubungan sosiala.
a. Orang yang terdekat : sering marah tidak jelas
b. Peran serta kegiatan kelompok / masayarakat : -
c. Hambatan Berhubungan dengan orang lain : -
Masalah Keperawatan :
4. Spirituala.
a. Agama : Islam
b. Kegiatan : Beribadah
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Baik
2. Pembicaraan : Baik
(√) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) inkoheran()Apatis ) Lambat ( ) Membisu ( ) tidak mamp
u memulai bicara Jelaskan :
3. Aktivitas Motorik
() Lesu ( √) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan :
4. Alam perasaan : Sering mendengar suara memanggil nama
5. Afek : -
6. Interaksi selama wawancara : Baik
7. Persepsi : risi terhadap suara yang memanggil
8. Proses fikir : -
9. Isi fikir :-
10. Tingkat kesadaran : baik
11. Memori :-
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : baik
13. Kemampuan penilaian : baik
14. Daya tilik diri :
ANALISA DATA
DATA Masalah Keperawatan
Resiko mencerederai diri sendiri, orang lain, dan
DS : - pasien
mengatakan sering lingkungan … efek
mendengar suara yang
memanggilnya
Perubahan sensori persepsi: halusinasi … core
-keluarga pasien
mengatakan pasien problem
sering marah-marah
tidak jelas
DO : pasien Nampak Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis …
gelisah causa
Diagnosa Keperawatan
INTERVENSI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan Tum: Klien 1. Ekspresi 1.1 bina Hubungan
perubahan mencederai wajah hubungan saling saling percaya
sensori diri sendiri, bersahabat, percaya dengan merupakan
persepsi dan menunjukkan mengemukakan dasar untuk
halusinasi lingkungan. rasa senang, prinsip memperlancar
ada kontak komunikasi Interaksi yang
Tuk 1 mata, mau terapeutik selanjutnya akan
Klien dapat berjabat a. Sapa klien dilakukan.
membina tangan, mau dengan ramah
hubungan menyebutkan baik verbal
saling nama mau ataupun non
percaya. menjawab verbal.
salam, klien b. Perkenalkan
mau duduk diri dengan
berdampingan sopan.
dengan c. Tanyakan
perawat. nama lengkap
dan nama
panggilan.
d. Jelaskan
tujuan
pertemuan.
e. Tunjukkan
sikap empati
dan menerima
klien apa
Tuk 2 adanya.
Klien dapat f. Beri Perhatian Selain untuk
mengenal Kepada klien membina
halusinasinya dan hubungan saling
perhatikan percaya, kontak
1. Klien dapat
kebutuhan sering dan
menyebutkan
dasar klien. singkat akan
waktu, isi dan
memutus
frekuensi
1.1 Adakan halusinasi,
timbulnya
kontak mengenal
halusinasi.
sering dan perilaku pelayan
singkat pada saat
secara halusinasi
bertahap. terjadi dapat
1.2 Observasi memudahkan
tingkah laku perawat dalam
klien yang melakukan
terkait intervensi.
dengan
halusinasi.
Bicara dan
tertawa tanpa
3.Klien dapat
stimulus dan
mendemonstrasikan Meningkatkan
memandang
cara menghardik/ pengetahuan
ke kiri atau
mengusir tidak klien dalam
ke kanan ke
memperdulikan memutus
depan.
halusinasinya halusinasi
5.3 diskusikan
frasa minum
obat.
a. klien minum
obat kepada
perawat (jika di
rumah sakit),
kepada keluarga
(jika di rumah).
b.Selain
Meningkatkan
memeriksa obat
pengetahuan
sesuai dosisnya.
seputar
Klien meminum
obat pada waktu halusinasi
yang tepat. dengan
perawatannya
5.4 anjurkan pada pihak
klien untuk keluarga
bicara dengan
dokter mengenai
manfaat dan efek
samping obat
yang dirasakan.
b. Evaluasi / validasi : Bagaimana perasaan Ny.E hari ini? Apa keluhan Ny.E’
saat ini?
c. Kontak
1) topik: Baiklah Bagaimana kalau kita bercakap-cakap suara yang selama ini
Ny.E dengar tapi tanpa wujudnya?
2) fase kerja
Apakah Ny.E’ mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang akan
dilakukan suara itu? Berapa kali sehari yang Ny.E’ alami? Apa keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang dirasakan ketika mendengar suara
itu? Apa yang dilakukan ketika mendengar suara itu? Ny.E, ada 4 cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul, pertama dengan menghardik suara tersebut, kedua
dengan cara bercakap-cakap yang lain, ketiga melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal dan yang keempat minum obat yang teratur Bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu yaitu dengan menghardik.
" caranya sebagai berikut: Saat suara-suara itu, langsung pergi sana saya tidak
mau dengar Saya tidak mau dengar suara palsu begitu diulang-ulang suara itu tidak
terdengar lagi coba Ny.E’ peragakan! Nah begitu... Coba lagi! Ya bagus Ny.E’ sudah
bisa.
3) fase kerja.
a. Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan Ny.E’ setelah peragakan latihan tadi?
Kalau muncul suara itu lagi.
b. Evaluasi objektif: Jadi apa yang Ny.E’ dengar adalah muncul saat.. Gan yang
dilakukan saat suara-suara. Muncul...
c. Rencana tidak lanjut: " baiklah Ny.E’, nanti diingat lagi yang suara-suara, jangan
lupa kalau suara-suara itu beritahu perawat biar saya bantu ya?
d. Kontrak
1) Fase orientasi
b. Evaluasi / validasi: Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara yang kedua untuk
mengontrol halusinasi dengan bercakap dengan orang lain.
c. Kontak
2) Fase kerja
Cara kerja untuk mencegah atau mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap orang lain. Jadi kalau Ny.E’ mau mendengar suara-suara langsung saja
mencari teman untuk diajak ngobrol meminta teman untuk mengobrol dengan Ny.E.
3) Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan Ny.E’ setelah latihan lama? Jadi Sudah
ngapeada berapa cara yang sudah dipelajari untuk mencegah suara-suara itu?
Cobalah kedua cara ini kalau Ny.E’ mengalami halusinasi.
1) Fase orientasi
b. Evaluasi dan validasi: Apakah sudah pakai dua cara yang telah kita latih?
Bagaimana hasilnya? Bagus!
c. Kontak
1. Topik: Sesuai janji kita hari ini, jika akan belajar cara yang ke-3 untuk
mencegah halusinasi yang melakukan kegiatan terjadwal.
2. Tempat: Mau dimana kita berbicara? Baik kita duduk di ruang tamu.
2) Fase kerja:
Apa saja yang bisa Ny.E’ lakukan? Pagi-pagi yang kegiatannya terus jam
berikutnya. Wah banyak sekali kegiatannya Mari kita latih dua kegiatan kita hari ini.
Bagus Ny.E’ kita lakukan kegiatan dapat dilakukan untuk mencegah suara tersebut
muncul. Kegiatan lain akan kita latih agar lebih besar dari pagi sampai malam ada
kesulitan.
3) Fase terminasi
b. Evaluasi objektif: Coba sebutkan tiga cara yang telah kalian latih untuk
mencegah suara-suara! Bagus sekali, mari kita masukkan ke dalam jadwal
kegiatan Ny.E’.
d. Kontak
1. Topik: Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti kita membahas cara
minum obat yang baik serta guna obat!
3. Waktu: Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 siang sampai jumpa
b. Evaluasi / validitas: Bagaimana perasaan Ny.E hari ini? Ada yang ingin
disampaikan? Apakah suara-suara masih? Apakah sudah dipakai tiga cara yang
telah kita lakukan?
2) fase kerja
Ny.E’ Apakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara
berkurang hilang? Minum obat sangat penting supaya suara suara yang Ny.E’ dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi?
3) fase terminasi
" bagaimana perasaan Nny.E’ setelah kita bercakap-cakap tentang obat?"
" sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara?"