Anda di halaman 1dari 22

1.

Analisa Data

Data Etiologi Problem


DS : Status menelan Gangguan menelan
”sulit menelan yang di
rasakan 1 bulan terakhir, dan
memburuk dalam minggu ini
dan tersedak terutama makan
makanan cair”
DO :
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

DS : Agen cidera fisik Nyeri akut


“Nyeri saat menelan
makanan cair”
DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu

DS : Status nutrisi Defisit nutrisi


- “ berat badan turun derastis
selama sakit karena tidak
bisa makan”.
DO :
- Berat badan turun.
- Badan sangat kurus.
- Kulit mengkerut
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

2. Rencana Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Gangguan menelan D.0063 Status menelan L.06052. Dukungan Perawatan Diri:
Setelah dilakukan tindakan Makan/minum I.11351
keperawatan selama 3 x 24 jam .
Setelah dilakukan tindakan Observasi:
keperawatan 3x24 jam  Identifikasi diet yang
diharapkan status menelan dianjurkan
membaik:  Monitor kemampuan
- Mempertahankan
menelan
makanan dimulut
 Monitor status hidrasi
meningkat
- Reflek menelan pasien, jika perlu
meningkat Terapeutik:
- Kemampuan  Ciptakan lingkunagn
mengosongkan mulut yang menyenangkan
meningkat selama makan
- Frekuensi tersedak  Atur posisi yang
menurun nyaman untuk
- Batuk menurun makan/minum
 Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
 Letakkan makanaan
disisi mata yang
sehat
 Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai
kebutuhan
 Siapkan makanan
dengan suhu yang
meningkatkan nafsu
makan
 Sediakan makanan dan
minuman yang
disukai
 Berikan bantuan saat
makan/minum
sesuai tingkat
kemandirian, jika
perlu
 Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
 Jelaskan posisi
makanan pada pasien
yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan
arah jarum jam
(mis.sayur dijam 12,
rending dijam 3
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai
indikasi
-
Nyeri Akut D.0077 Tingkat Nyeri L.08066. Manajemen nyeri I.08238.
Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan selama 3 x 24 jam - Identifikasi PQRST nyeri.
pengalaman sensorik atau - Identifikasi skala nyeri.
emosional yang berkaitan dengan - Identifikasi respon nyeri
kerusakan jaringan actual atau non verbal.
fungsional, dengan onset - Identifikasi factor yang
mendadak atau lambat dan memperberat dan
berintensitas ringan hingga berat memperingankan nyeri.
dan konstan menurun, dengan - Identifikasi pengetahuan
kriteria hasil : dan keyakinan tentang
- Kemampuan menuntaskan nyeri
aktivitas meningkat. - Identifikasi pengaruh
- Keluhan nyeri menurun. nyeri pada kualitas hidup
- Meringis menurun. - Monitor efek samping
- Sikap protektif menurun.
penggunaan analgetik
- Gelisah menurun.
Trapeutik :
- Kesulitan tidur menurun.
- Frekuensi nadi membaik. - Berikan teknik
- Pola napas membaik. nonfarmakologi untuk
- Nafsu makan membaik. mengurangi rasa nyeri
- Pola tidur membaik. - Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Defisit Nutrisi D.0019. Status Nutrisi L.03030. Manajemen Nutrisi


Setelah dilakukan tindakan I.03119.
keperawatan 3x24 jam Setelah Observasi:
dilakukan tindakan keperawatan  Identifikasi status
3x24 jam status nutrisi terpenuh. nutrisi
Dengan kriteria hasil :  Identifikasi alergi dan
- Porsi makanan yang dihabiskan
intoleransi makanan
meningkat.
 Identifikasi perlunya
- Berat Badan atau IMT
meningkat, penggunaan selang
- Frekuensi makan meningkat. nasogastric
- Nafsu makan meningkat.  Monitor asupan
- Perasaan cepat kenyang makanan
meninkat.  Monitor berat badan
Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene
sebelum makan, Jika
perlu
 Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
 Hentikan pemberian
makanan melalui
selang nasogastric jika
asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan

3. Catatan Perkembangan Pasien

No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi


1. Sabtu / 4 februari Gangguan menelan S:
2022 ”sulit menelan yang di rasakan 1
bulan terakhir, dan memburuk dalam
minggu ini dan tersedak terutama
makan makanan cair”

O:
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

A:
Gangguan menelan
P:
Observasi:
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
untuk makan/minum
- Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Letakkan makanaan disisi
mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
- Sediakan makanan dan
minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat
makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
- Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan
pada pasien yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah
jarum jam (mis.sayur dijam
12, rending dijam 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Menkaji TTV pasien.
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
- . Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi

E:
- Mempertahankan makanan
dimulut belum meningkat
- Reflek menelan belum meningkat
- Kemampuan mengosongkan mulut
belum meningkat
- Frekuensi tersedak belum
2. Sabtu / 4 februari Nyeri Akut menurun
2022

R:
Tidak ada

DS :
“Nyeri saat menelan makanan cair”

DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu

A:
Nyeri Akut

P:
- Identifikasi PQRST nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon nyeri
non verbal.
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingankan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Melakukan pengkajian
nyeri.
- Mengobsevasi reaksi non
verbal dari ketidak
nyamanan.
- Memberikan teknik
distraksi dan relaksasi.

E:
- Keluhan nyeri belum
menurun.
3. Sabtu / 4 februari Defisit nutrisi.
- Meringis belum menurun.
2022
- Gelisah belum menurun.

R:
Tidak ada
S:
““ berat badan turun derastis selama
sakit karena tidak bisa makan”

O:
- Berat badan turun.
- Badan sangat kurus.
- Kulit mengkerut
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

A:
Defisit nutrisi.

P:
- Monitor tanda gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada
daerah edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika
perlu

I:
Observasi:
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
 Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
 Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
 Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan

E:
- Porsi makanan yang dihabiskan
belum meningkat.
- Berat Badan atau IMT belum
meningkat,
- Frekuensi makan belum meningkat.
- Nafsu makan belum meningkat.
- Perasaan cepat kenyang belum
meninkat.
R:
Tidak ada.
No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi
1. Minggu / 5 Gangguan menelan S:
februari 2022 ”sulit menelan yang di rasakan 1
bulan terakhir, dan memburuk dalam
minggu ini dan tersedak terutama
makan makanan cair”

O:
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

A:
Gangguan menelan
P:
Observasi:
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
untuk makan/minum
- Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Letakkan makanaan disisi
mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
- Sediakan makanan dan
minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat
makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
- Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan
pada pasien yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah
jarum jam (mis.sayur dijam
12, rending dijam 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Menkaji TTV pasien.
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
- . Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi

E:
- Mempertahankan makanan
dimulut belum meningkat
- Reflek menelan belum meningkat
- Kemampuan mengosongkan mulut
belum meningkat
- Frekuensi tersedak belum
menurun

R:
Tidak ada

2. Minggu / 5 Nyeri Akut DS :


februari 2022 “Nyeri saat menelan makanan cair”

DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu

A:
Nyeri Akut

P:
- Identifikasi PQRST nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon nyeri
non verbal.
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingankan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Melakukan pengkajian
nyeri.
- Mengobsevasi reaksi non
verbal dari ketidak
nyamanan.
- Memberikan teknik
distraksi dan relaksasi.

E:
- Keluhan nyeri belum
menurun.
- Meringis belum menurun.
- Gelisah belum menurun.

R:
Tidak ada

3. Minggu / 5 Defisit nutrisi. S:


februari 2022 ““ berat badan turun derastis selama
sakit karena tidak bisa makan”
O:
- Berat badan turun.
- Badan sangat kurus.
- Kulit mengkerut
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

A:
Defisit nutrisi.

P:
- Monitor tanda gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada
daerah edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika
perlu

I:
Observasi:
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
 Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
 Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
 Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan

E:
- Porsi makanan yang dihabiskan
belum meningkat.
- Berat Badan atau IMT belum
meningkat,
- Frekuensi makan belum meningkat.
- Nafsu makan belum meningkat.
- Perasaan cepat kenyang belum
meninkat.
R:
Tidak ada.
No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi
1. Senin / 6 Gangguan menelan S:
februari 2022 ”sulit menelan yang di rasakan 1
bulan terakhir, dan memburuk dalam
minggu ini dan tersedak terutama
makan makanan cair”

O:
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

A:
Gangguan menelan
P:
Observasi:
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
untuk makan/minum
- Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Letakkan makanaan disisi
mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
- Sediakan makanan dan
minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat
makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
- Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan
pada pasien yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah
jarum jam (mis.sayur dijam
12, rending dijam 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Menkaji TTV pasien.
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
- . Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi

E:
- Mempertahankan makanan
dimulut belum meningkat
- Reflek menelan belum meningkat
- Kemampuan mengosongkan mulut
belum meningkat
- Frekuensi tersedak belum
menurun

R:
Tidak ada

2. Senin / 6 Nyeri Akut DS :


februari 2022 “Nyeri saat menelan makanan cair”

DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu

A:
Nyeri Akut

P:
- Identifikasi PQRST nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon nyeri
non verbal.
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingankan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Melakukan pengkajian
nyeri.
- Mengobsevasi reaksi non
verbal dari ketidak
nyamanan.
- Memberikan teknik
distraksi dan relaksasi.

E:
- Keluhan nyeri belum
menurun.
- Meringis belum menurun.
- Gelisah belum menurun.

R:
Tidak ada

3. senin / 6 februari Defisit nutrisi. S:


2022 ““ berat badan turun derastis selama
sakit karena tidak bisa makan”
O:
- Berat badan turun.
- Badan sangat kurus.
- Kulit mengkerut
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C

A:
Defisit nutrisi.

P:
- Monitor tanda gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada
daerah edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika
perlu

I:
Observasi:
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
 Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
 Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
 Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan

E:
- Porsi makanan yang dihabiskan
belum meningkat.
- Berat Badan atau IMT belum
meningkat,
- Frekuensi makan belum meningkat.
- Nafsu makan belum meningkat.
- Perasaan cepat kenyang belum
meninkat.
R:
Tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai