Analisa Data
2. Rencana Keperawatan
O:
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
A:
Gangguan menelan
P:
Observasi:
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
untuk makan/minum
- Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Letakkan makanaan disisi
mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
- Sediakan makanan dan
minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat
makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
- Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan
pada pasien yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah
jarum jam (mis.sayur dijam
12, rending dijam 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Menkaji TTV pasien.
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
- . Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
E:
- Mempertahankan makanan
dimulut belum meningkat
- Reflek menelan belum meningkat
- Kemampuan mengosongkan mulut
belum meningkat
- Frekuensi tersedak belum
2. Sabtu / 4 februari Nyeri Akut menurun
2022
R:
Tidak ada
DS :
“Nyeri saat menelan makanan cair”
DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu
A:
Nyeri Akut
P:
- Identifikasi PQRST nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon nyeri
non verbal.
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingankan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Melakukan pengkajian
nyeri.
- Mengobsevasi reaksi non
verbal dari ketidak
nyamanan.
- Memberikan teknik
distraksi dan relaksasi.
E:
- Keluhan nyeri belum
menurun.
3. Sabtu / 4 februari Defisit nutrisi.
- Meringis belum menurun.
2022
- Gelisah belum menurun.
R:
Tidak ada
S:
““ berat badan turun derastis selama
sakit karena tidak bisa makan”
O:
- Berat badan turun.
- Badan sangat kurus.
- Kulit mengkerut
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
A:
Defisit nutrisi.
P:
- Monitor tanda gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada
daerah edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika
perlu
I:
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
E:
- Porsi makanan yang dihabiskan
belum meningkat.
- Berat Badan atau IMT belum
meningkat,
- Frekuensi makan belum meningkat.
- Nafsu makan belum meningkat.
- Perasaan cepat kenyang belum
meninkat.
R:
Tidak ada.
No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi
1. Minggu / 5 Gangguan menelan S:
februari 2022 ”sulit menelan yang di rasakan 1
bulan terakhir, dan memburuk dalam
minggu ini dan tersedak terutama
makan makanan cair”
O:
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
A:
Gangguan menelan
P:
Observasi:
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
untuk makan/minum
- Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Letakkan makanaan disisi
mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
- Sediakan makanan dan
minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat
makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
- Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan
pada pasien yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah
jarum jam (mis.sayur dijam
12, rending dijam 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Menkaji TTV pasien.
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
- . Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
E:
- Mempertahankan makanan
dimulut belum meningkat
- Reflek menelan belum meningkat
- Kemampuan mengosongkan mulut
belum meningkat
- Frekuensi tersedak belum
menurun
R:
Tidak ada
DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu
A:
Nyeri Akut
P:
- Identifikasi PQRST nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon nyeri
non verbal.
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingankan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Melakukan pengkajian
nyeri.
- Mengobsevasi reaksi non
verbal dari ketidak
nyamanan.
- Memberikan teknik
distraksi dan relaksasi.
E:
- Keluhan nyeri belum
menurun.
- Meringis belum menurun.
- Gelisah belum menurun.
R:
Tidak ada
A:
Defisit nutrisi.
P:
- Monitor tanda gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada
daerah edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika
perlu
I:
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
E:
- Porsi makanan yang dihabiskan
belum meningkat.
- Berat Badan atau IMT belum
meningkat,
- Frekuensi makan belum meningkat.
- Nafsu makan belum meningkat.
- Perasaan cepat kenyang belum
meninkat.
R:
Tidak ada.
No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi
1. Senin / 6 Gangguan menelan S:
februari 2022 ”sulit menelan yang di rasakan 1
bulan terakhir, dan memburuk dalam
minggu ini dan tersedak terutama
makan makanan cair”
O:
- Pembengkakan di leher
- Terpasang NGT
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
A:
Gangguan menelan
P:
Observasi:
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
untuk makan/minum
- Lakukan ral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Letakkan makanaan disisi
mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk
minum, sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
- Sediakan makanan dan
minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat
makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
- Motivasi untuk makan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan
pada pasien yag mengalami
gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah
jarum jam (mis.sayur dijam
12, rending dijam 3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Menkaji TTV pasien.
- Identifikasi diet yang
dianjurkan
- Monitor kemampuan
menelan
- Monitor status hidrasi
pasien, jika perlu
- . Ciptakan lingkunagn yang
menyenangkan selama
makan
- Atur posisi yang nyaman
- Kolaborasi pemberian obat
(missal.analgesik,
antiemetic), sesuai indikasi
E:
- Mempertahankan makanan
dimulut belum meningkat
- Reflek menelan belum meningkat
- Kemampuan mengosongkan mulut
belum meningkat
- Frekuensi tersedak belum
menurun
R:
Tidak ada
DO :
- Tampak Meringis.
- Tampak gelisah.
- RR : 20 x / menit.
- TD : 124/80 mmHg.
- N : 78 x / menit.
- T : 36,5⸰C
- P : Mobilisasi
- Q : Sedang
- R : Tidak Menjalar.
- S : 3 NRS
- T : Tidak Tentu
A:
Nyeri Akut
P:
- Identifikasi PQRST nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respon nyeri
non verbal.
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingankan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
I:
- Mengkaji keadaan umum
pasien.
- Melakukan pengkajian
nyeri.
- Mengobsevasi reaksi non
verbal dari ketidak
nyamanan.
- Memberikan teknik
distraksi dan relaksasi.
E:
- Keluhan nyeri belum
menurun.
- Meringis belum menurun.
- Gelisah belum menurun.
R:
Tidak ada
A:
Defisit nutrisi.
P:
- Monitor tanda gejala infeksi
lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada
daerah edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika
perlu
I:
Observasi:
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
Identifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastric
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Terapeutik:
Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
E:
- Porsi makanan yang dihabiskan
belum meningkat.
- Berat Badan atau IMT belum
meningkat,
- Frekuensi makan belum meningkat.
- Nafsu makan belum meningkat.
- Perasaan cepat kenyang belum
meninkat.
R:
Tidak ada.