Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KASUS 2

ISOLASI SOSIAL

DISUSUN OLEH :

1. ANING SRI ANGGORO (2008114) 16. FANI ARGA P (2008140)


2. ANITA ULFAH (2008115) 17. FIKA NADIA SARI (2008142)
3. CHRISNA AYU I (2008125) 18. IGA WARDANI (2008145)
4. DIYAH S (2008125) 19. INTAN R (2008148)
5. DWI EFENDI (2008131) 20. JANNATUN NAIMAH (2008151)
6. IRA PUSPITA M (2008149) 21. JUFI ERNAWATI (2008152)
7. URIP BUDIARTO (2008183) 22. LENY ARLINA (2008157)
8. WAHYUNI (2008186) 23. NANA IMAWATI (2008160)
9. ARIF WIJAYA (2008117) 24. NANIK PRATIWI (2008162)
10. NANANG A (2008161) 25. OVTALIA A (2008165)
11. RUDI HARTONO (2008173) 26. RETNO DIYAH I (2008168)
12. AYU APRILIANA P (2008122) 27. RIZAL S (2008171)
13. ADI IRAWAN (2008112) 28. SLAMET PURNOMO (2008177)
14. ADINA KURNIA (2008113) 29. WISRI RAHAYU (2008191)
15. ENDAH W (2008135)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2021
Asuhan Keperawatan Pada Ny. Sdengan Diagnosa Isolasi Sosial

Pengkajian Keperawatan dilakukan pada hari Rabu,18November 2020 pukul 10.00 WIB dengan
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi catatan keperawatan klien, sehingga diperoleh data
sebagai berikut :

A. Identitas
Identitas klien
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 25 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Semarang
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMK
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Tgl. Dirawat : 19Maret 2021
9. Tgl. Pengkajian : 22 Maret 2021
10. Ruang rawat : Wijaya Kusuma
11. No. CM : 00103034
12. Dx Medis : Skizofrenia paranoid
13. Penanggung jawab : Tn. A / Suami

B. Alasan Masuk
1 hari yang lalu masuk melalui UGD karena mengamuk, saatini ditempatkan di ruang
isolasi dan masih diikat di tempat tidur

C. Keluhan Utama
10 hari yang lalu mengisolasi diri, diam tanpa alasan, 8 hari tidak mandi, semedi di
rumah, bicara sendiri
D. Faktor Presipitasi
Sejak 3 hari sebelum masuk RS, sulit tidur, mondar-mandir, bicara sendiri, nangis dan
ketawa tanpa sebab, tidak mau makan, marah tanpa sebab, merusak barang di rumah.
E. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Keluarga klien mengatakan klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya
Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ dua kali
3. Trauma
Klien mengaku tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual, kekerasan baik itu
sebagai korban maupun pelaku.
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : -

F. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 130/90 mmHg, Nadi: 90x/ menit, Suhu: 36.70C, RR: 20x/menit
b. Pengukuran
Tinggi badan: 150cm, BB: 47 kg
c. Keluhan fisik : klien mengatakan tidak ada keluhan fisik.

G. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Tinggal serumah
Klien tinggal bersama suami dan anak-anaknya. Klien anak kedua dari dua
bersaudara, saudara pertama masih hidup. Klien mempunyai anak dua yang pertama
perempuan dan anak kedua laki-laki .Klien mengatakan bila ada masalah atau mengalami
kesulitan klien hanya diam dan difikir terus-menerus.Klien tidak mau
memberitahukeluarganya tentang masalah yang difikirkan klien.Klien mengatakan
pengambilan keputusan ditangan suami klien.Komunikasi anggota keluarga terhambat
karena klien tertutup ketika ada masalah.
Masalah keperawatan: Menarik Diri
b. Konsep Diri
1) Citra tubuh
DS : Klien mengatakan “tidak ada kekurangan di seluruh bagian tubuh saya,saya
menyukai seluruh bagian – bagian tubuh saya dan bersyukur atas apa yang telah
diberikan oleh Allah”.
DO : Klien menerima keadaannya saat ini.
2) Identitas Diri
DS : Klien mengatakan “saya sudah menikah dengan di karuniai 2 anak, laki-laki
dan perempuan, dengan pendidikan SMK”.
DO : Klien adalah seorang perempuan berusia 25 tahun
3) Peran diri
DS : Klien mengatakan “peran dan tugas saya sebagai ibu rumah tangga dan
menjaga anaknya serta mengantarkan anaknya ke sekolah”.
DO: Klien selama dirumah menjadi ibu rumah tangga dan mengantarkan anaknya
ke sekolah
4) Ideal Diri
DS : Klien mengatakan “Saya untuk cepat sembuh dan pulang kerumah untuk
berkumpul bersama keluarganya”.
DO : Klien ingin cepat pulang kerumah serta berkumpul dengan suami dan
anaknya
5) Harga Diri
DS : Klien mengatakan “Saya merasa malu karena orang lain menjauhi saya,
karena klien dianggap sebagai orang gila dan orang-orang takut sama saya”.
DO : Klien menyendiri dikamar, tidak berinteraksi dengan orang lain, diam tanpa
alasan
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti
DS: Klien mengatakan “orang yang paling berarti adalah suami saya,karena
suami saya orang yang paling perhatian dan suami saya yang sering
mendengarkan curhatan saya”
DO : suami klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.

2) Peran serta dalam kegiatan di RS/masyarakat


DS : klien mengatakan “saya suka dikamar”
DO : Klien tidak aktif mengikuti kegiatan TAK serta berinteraksi dengan teman
satu ruangan.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
DS : Klien mengatakan “orang lain selalu mengucilkannya sehingga klien tidak
bisa berhubungan dengan orang lain”.
DO : Klien tampak mondar-mandir, bicara sendiri, tanpa sebab, sering nangis
tanpa sebab
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
DS : Klien mengatakan “ saya beragama Islam dan mengakui adanya Tuhan”
DO : klien beragama islam.
2) Kegiatan ibadah
DS : klien mengatakan “Sebelum sakit saya menjalankan sholat 5 waktu sehari
dan menjalankan sholat sunnah dan setelah dirawat di RSJ klien tidak pernah
melakukan sholat”
DO : selama di rumah sakit klien tidak menjalankan sholat.
Masalah Keperawatan: Distress Spiritual
H. Status Mental
a. Cara Penampilan
DS : Klien mengatakan “Pakaian yang sedikit kumal, jarang menyisir rambut, jarang
mandi”.
DO:Cara berpakaian klien tidak rapi, rambut berantakan, tubuh sedikit bau.
b. Pembicaraan
DS : Klien mengatakan “Saya jarang mengobrol dengan teman 1 ruangan”
DO :Klien ketika melakukan interaksi dengan perawat terkadang berbicara dengan
intonasi keras dan membentak, menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh
perawat namun tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
c. Aktivitas Motorik
DS : Keluarga klien mengatakan ”Klien hanya tidur di kamar”
DO : Aktivitas klien terlihat mondar-mandir,klien harus dimotivasi terlebih dahulu
dalam melakukan suatu kegiatan.
Masalah Keperawatan: Defisit Aktivitas
d. Alam Perasaan
DS : Keluarga klien mengatakan ”Klien lebih memilih dikamar”
DO : Klien terlihat bingung dan murung.
Masalah Keperawatan: Ketidakberdayaan
e. Afek
DS : Keluarga klien mengatakan ”Klien kurang memberikan respon ketika diajak
ngobrol”
DO : Afek klientumpul, klien hanya memberikan respon jika diajak berinteraksi
terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan: Menarik Diri
f. Interaksi Saat Wawancara
Ketika interaksi klien tidak kooperatif, kontak mata dengan lawan bicara tidak
mampu dipertahankan, sering menunduk dan sering berbicara sendiri. Klien tidak
mau diajak bicara terlalu lama. Klien sering memutuskan percakapan lalu pergi
sambil ketawa sendiri
Masalah Keperawatan: Menarik Diri
g. Persepsi
DS : Klien mengatakan ”Pernah mendengar bisik-bisikan negatif”
DO : Klien mengatakanpernah mendengar bisikan sebelum masuk rumah sakit.
Masalah Keperawatan: Resiko Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi
Pendengaran)
h. Proses Pikir
Blocking. Dibuktikan dengan klien sering memutuskan interaksi lalu kemudian pergi.
i. Isi Pikir
DS : Klien mengatakan ”Saya tidak ada ketakutan pada hewan/barang”
DO : Tidak ada waham/phobia/obsesi yang disampaikan klien.
j. Tingkat Kesadaran
DS : Klien mengatakan “ Saya disini ditunggu sama suami saya “
DO :Klien dapat mengenali orang, tempat dan situasi.
k. Memori
1) Memori jangka panjang
DS : Klien mengatakan ”Saya dirumah biasanya menyiram tanaman dan suka
memasak ”.
DO : Daya ingat jangka panjang klien baik dibuktikan dengan klien mampu
mengingat kejadian-kejadian sebelum masuk rumah sakit.
2) Memori jangka pendek
DS : Klien mengatakan “ Saya tidak tau kapan saya kesini “
DO :Klien tidak mengingat kapan klien dibawa ke RSJ.
3) Memori jangka saat ini
DS : Klien mengatakan “ Saya tadi bangun tidur jam 06.00untuk mandi”
DO :Klien mampu mengingat kegiatan yang dilakukan pada hari yang sama.
Dibuktikan dengan klien mengatakan “Saya tadi mandi jam 6”
l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
DS : Klien mengatakan ”Ah saya gatau ah mbak”
DO : Klien tidak mampu melakukan perhitungan sederhana hal ini terbukti ketika
perawat memberikan sebuah pertanyaan “Mbak 5 hari lagi hari apa ya mbak?”. Klien
menjawab “Saya tidak tahu”.

m. Kemampuan Penilaian
DS : Klien mengatakan “saya pengen sembuh, saya tidak mau dirawat disini”
DO : Klien mampu mengambil keputusan saat diberi stimulasi pilihan sederhana.
Ketika klien ditanya ”Mbak nanti kalo sudah sembuh dan mau pulang dirumah tetap
minum obat dan kontrol ya?” Klien menjawab “Iya mbak (sambil menganguk).”
n. Daya Tilik Diri
DS : Klien mengatakan “Saya harus dirawat disini sampai kapan biar cepat pulang”
DO : Klien menyadari bahwa dirinya sakit dan perlu istirahat di RSJ sebelum kembali
lagi kerumah.
I. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
DS : Klien mengatakan “Saya makan 3x sehari, kadang habisa kadang tidak ”
DO : Makan tiga kali sehari, klien dapat makan sendiri, klien menyiapkan
makanannya sendiri. Klienmau makan sesuai jadwal.
b. Perawatan kesehatan
DS : Klien mengatakan “Saya kalau sakit ya ke klinik mbak”
DO : Sebelumnya klien jika sakit selalu memeriksaknnya ke dokter atau pelayanan
kesehatan terdekat.
c. Pakaian
DS : Klien mengatakan “Saya pakai baju sendiri mbak”
DO : Klien mampu mengenakan pakaian sendiri dan memilih pakaian yang akan
dikenakan dengan baik dan serasi.
d. Tempat tinggal
DS : Klien mengatakan “Saya dirumah sama suami dan 2 anak saya”
DO : Klien tinggal bersama suami dan 2 anaknya.

e. Uang
DS : Klien mengatakan “Saya tidak kerja hanya suka memasak”
DO : Klien tidak bekerja, klien hanya ibu rumah tangga.
J. Kegiatan Hidup Sehari-hari:
a. Mandi
DS : Klien mengatakan “Saya selama 8 hari tidak mandi”
DO : Klien tidak mau mandi.
b. Kebersihan
DS : Klien mengatakan “Rambut saya tidak kan ya mbak”
DO : Rambut klientampak berantakan,terlihat tidak disisir.
c. BAK/BAB
DS : klien mengatakan “Saya BAB 1x/hari BAK 5-6x/hari , saya BAB dan BAK
dikamar mandi mbak “
DO :Klien BAB/BAK di kamar mandi, klien mengatakan jika BAB dan BAKnya
lancar.
d. Ganti pakaian
DS : Klien mengatakan “Saya ganti baju setelah mandi“
DO :Klienganti pakaian setiap habis mandi.
e. Tidur
DS : Klien mengatakan “Saya sulit tidur“
DO :Klienmengalami gangguan tidur.
K. Mekanisme Koping
DS : Klien mengatakan “ Saya susah untuk menyelesaikan masalah “
DO :Klien mengatakan jika tidak sulit mengambil keputusan.
Masalah Kesehatan: Koping Individu Tidak Efektif
L. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah Dengan Dukungan Kelompok
DS : Klien mengatakan “ Saya hanya suka dikamar saja”
DO :Klien jarang berkumpul dengan teman-teman satu ruangan, lebih senang
menyendiri dikamar dan tidak mengutarakan masalahnya.

b. Masalah Dengan Lingkungan


DS : Klien mengatakan “ Saya tidak ada masalah sama tetangga, saya juga jarang
kumpul bersaa tetangga”
DO :Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan tetangganya, klien tidak
mau bergabung dengan kegiatan lingkungannya.
Masalah Kesehatan: Isolasi Sosial dan HDR
M. Pengetahuan Klien
DS : Klien mengatakan “ saya juga bingung kenapa saya dibawa kesini mbak “
DO :Klien mengatakan tidak tahu kenapa klien dibawa ke RSJ. Klien merasa sering
kesepian dan bingung.
N. Aspek Medis
a. Diagnosa medis : skizofrenia paranoid
b. Terapi Medis :
- Risperidone 2x1 mg
- Marlopan 2x1 mg
O. Daftar masalah
a. Menarik Diri
b. Resiko perilaku kekerasan
c. Harga diri rendah
d. Defisit perawatan diri
e. Distress spiritual
f. Koping tidak efektif
g. Ketidakberdayaan
P. Analisa Data :
No Data Masalah Keperawatan
1 DS : Isolasi sosial: menarik diri
- Klien mengatakan tidak pernah berkumpul dengan
tetangga
- Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan di
lingkungannya.
- Klien mengatakan “Saya jarang mengobrol dengan
teman 1 ruangan”
- Klien mengatakan “saya merasa malu karena orang
lain menjauhi saya, karena klien dianggap sebagai
orang gila dan orang-orang takut sama saya”
DO:
- Aktivitas klien terlihat lesu
- Afek klien tumpul, klien hanya memberikan respon
jika diajak berinteraksi terlebih dahulu
- Klien harus dimotivasi terlebih dahulu dalam
melakukan suatu kegiatan.
- Klien banyak tidur, sering menyendiri, jarang
mengikuti kegiatan diruangan, sedikit bicara,
kontak mata minimal, terlihat bingung, sering
mondar mandir dan diam tanpa alas an
- Klien tidak mampu diajak bicara terlalu lama, klien
akan memberikan respon jika diajak berinteraksi
sesuai apa yang ditanyakan (suka berbicara
sendiri).
- Klien ketika melakukan interaksi dengan perawat
berbicara dengan intonasi kadang keras kadang
lambat
2. DS : Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan “Saya lebih suka dikamar”
DO :
- Klien terlihat mondar mandir
- Marah tampa sebab
- Klien merasa kesepian
- Klien tampak bingung murung
- Klien merasa tidak berdaya
3. DS : Resiko Halusinasi
Pasien mengatakan pernah mendengar bisikan negatif Pendengaran
DO :
- Sejak 3 hari sebelum masuk RS suka mondar-
mandir
- Terlihat bicara sendiri, nangis dan ketawa tanpa
sebab

Q. Pohon Masalah

Resiko Halusinasi Pendengaran Akibat

Isolasi Sosial Core problem

Gangguan konsep diri: HDR Penyebab

R. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi Sosial
b. Harga Diri Rendah
c. Resiko Halusinasi Pendengaran
S. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan dan Terapi Diagnosa Medis dan Terapi
Keperawatan Medis
1 Diagnosa Keperawatan : Diagnosa Medis :
Isolasi Sosial : Menarik Diri Skizofrenia paranoid

Terapi Keperawatan : Terapi Medis :


SP 1 : - Risperidone 2x1 mg
- Membina hubungan saling (peroral)
percaya
- Membantu pasien mengenal
penyebab isolasi sosial
- Membantu pasien mengenal
keuntungan berhubungan dan
kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain
- Mengajarkan pasien
berkenalandengan orang lain
SP 2 :
- Evaluasi pelaksanaan dari
jadwal kegiatan harian klien
- Beri kesempatan pada Klien
mempraktekan cara berkenalan
dengan dua orang
- Ajarkan klien berbincang-
bincang dengan dua orang
tetang topik tertentu
- Anjurkan kepada klien untuk
memasukan kegiatan
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam jadwal
kegiatan harian
SP 3 :
- Evaluasi pelaksanaan dari
jadwal kegiatan harian Klien
- Jelaskan tentang obat yang
diberikan (jenis, dosis, waktu,
manfaat dan efek samping obat)
- Anjurkan klien memasukan
kegiatan bersosialisasi dalam
jadwal kegiatan harian
- Anjurkan klien untuk
bersosialisasi dengan orang lain
SP 4 :
- Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan bicara saat
melakukan empat kegiatan
harian. Berikan pujian
- Latih cara berbicara social:
belanja ke warung, meminta
sesuatu, manjawab pertanyaan
- Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan >5
orang , berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian
dan sosialisasi
2 Diagnosa Keperawatan : Diagnosa Medis :
Harga Diri Rendah Skizofrenia paranoid

Terapi Keperawatan : Terapi Medis :


1. SP 1 pasien : Risperidone 2x1 mg (peroral)
a. Diskusikan kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
pasien
b. Bantu pasien memilih /
menetapkan kemampuan
yang akan dipilih
c. Latih kemampuan yang
sudah dipilih
d. Susun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian
2. SP 2 pasien :
- Evaluasi kegiatan pertama
yang telah dilatih dan
berikan pujian
- Bantu pasien memilih
kegiatan kedua yang akan
dilatih
- Latih kegiatan kedua kedua
(alat dan cara)
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan : dua
kegiatan masing2 dua kali
per hari
3. SP 3 pasien :
- Evaluasi kegiatan pertama
dan kedua yang telah dilatih
dan berikan pujian
- Bantu pasien memilih
kegiatan ketiga yang akan di
latih
- Latih kegiatan ketiga (alat
dan cara)
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan : tiga
kegiatan masing2 dua kali
per hari
4. SP 4 pasien :
- Evaluasi kegiatan pertama,
kedua dan ketiga yang telah
dilatih dan berikan pujian
- Bantu pasien untuk memilih
kegiatan ke empat yang
akan dilatih
- Latih kegiatan ke empat
(alat dan cara)
- 4. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan :
empat kegiatan masing2 dua
kali per hari
3 Diagnosa Keperawatan : Diagnosa Medis :
Resiko Halusinasi Skizofrenia paranoid

Terapi Keperawatan : Terapi Medis:


SP 1: Nuplazid 2x1 mg (peroral)
Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi,
waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon, jelaskan cara
mengontrol halusinasi: hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan
Latih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
SP 2:
Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat)
SP 3:
Latih cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
SP 4:
Latih cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan)
R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Respon/Evaluasi


16 Nov 20 Isolasi sosial Data : S:
DS : - Klien mengatakan “Pagi juga, nama saya Ny. O”
- Klien mengatakan tidak pernah berkumpul - Klien mengatakan “saya mau dikamar, saya mau
dengan tetangga tiduran”
- Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan
di lingkungannya O:
DO : - Klien mau berkenalan dengan perawat
- Aktivitas klien terlihat lesu - Klien tidak kooperatif
- Klien harus di motovasi terlebih dahulu - Kontak mata tidak dapat dipertahankan
dalam melakukan suatu kegiatan
- Klien tidak mau berdiskusi serta tidak
- Klien banyak tidur, sering menyendiri,
mendengarkan keuntungan berinteraksi dan
jarang mengikuti kegiatan diruangan,
kerugian dari tidak berinteraksi
sedikit bicara, kontak mata kurang dan tidak
fokus
A:
- Klien tidak mampu diajak bicara terlalu
- Klien mampu berkenalan
lama, klien akan memberikan respon jika
- Klien belum mampu berdiskusi tentang keuntungan
diajak berinteraksi sesuai apa yang
dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
ditanyakan.
- Klien ketika melakukan interaksi dengan P :
perawat berbicara dengan intonasi suara Perawat :
lambat - Mengulang SP 1 : diskusi keuntungan dan kerugian
Tindakan : SP 1 berinteraksi.
- Membina hubungan saling percaya - Mengajarkan SP 2 : berkenalan dan berbincang-
- Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial bincang dengan dua orang.
- Mendiskusikan bersama klien keuntungan Pasien :
berinteraksi dengan orang lain dan - Memotivasi klien untuk berkenalan dengan 1 orang.
kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain
- Mengajarkan kepada klien cara
berkenalan dengan satu orang
- Menganjurkan kepada klien untuk
memasukan kegiatan berkenalan dengan
orang lain kedalam jadwal harian.
Harga Diri Data : S:
Rendah DS : - klien mengatakan “sayamau tidur mbak”
- Klien mengatakan “saya lebih suka dikamar” O:
DO : - klien tidak kooperatif
- Pandangan klien kosong - klien tidak mau menjawab pertanyaan perawat
- Klien tampak murung tentang kemampuan atau kegiatan yang dapat
- Klien berbicara dengan intonasi lambat dilakukan sehari-hari secara mandiri.

Melakukan SP 1 - Klien belum mau menyusun jadwal kemampuan

1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif atau kegiatannya sehari-hari.

yang dimiliki pasien. A:

2. Membantu pasien memilih / menetapkan - klien belum mampu menentukan kemampuan atau

kemampuan yang akan dipilih. kegiatan yang dapat dilakukan sehari-hari secara

3. Melatih kemampuan yang sudah dipilih. mandiri dilakukan sehari-hari secara mandiri.

4. Menyusun jadwal. - Klien belum mampu menyusun jadwal kegiatan


kemampuan atau aktivitas yang dapat dilakukan
secara mandiri.
P:
Perawat :
- Mengulang SP 1 (menentukan kemampuan atau
aktivitas sehari-sehari secara mandiri membuat
jadwal harian)
- Mengajarkan SP 2 : Latih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien.
Pasien :
- Motivasi klien menentukan kemampuan atau
aktivitas sehari-sehari secara mandiri.
- Motivasi klien membuat jadwal harian.

Halusinasi DS : S:
- Klien mengatakan mendengarkan bunyi yang - klien berbicara sendiri dengan ucapan yang tidak
tidak berhubungan dengan stimulus nyata jelas
- Klien ingin memukul atau melempar barang- O :
barang - klien tidak kooperatif
DO : - klien tidak mau menjawab pertanyaan perawat
- Klien berbicara sendiri tentang apa yang ditanyakan oleh perawat dan klien
- Klien terkadang menangis tidak mau menirukan apa yang perawat ajarkan
- Klien ketawa tanpa sebab yaitu mengontrol halusinasi dengan cara
- Klien marah tanpa sebab menghardik.
Melakukan SP 1 : - Klien belum mau menyusun jadwal kemampuan
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu atau kegiatannya sehari-hari.
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon, A :
jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, - klien belum mampu menjelaskan tentang
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan halusinasinya
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan - klien belum mampu mengontrol halusinasinya
menghardik dengan cara menghardik
P:
Perawat :
- Mengulang SP 1 (menjelaskan tentang
halusinasinya dan melatih cara mengontrol
halusinasi)
- Mengajarkan SP 2 : Latih pasien mengontrol
halusinasi dengan obat
Pasien :
- Motivasi klien agar bisa mengenali tentang
halusinasinya

17 Nov 20 Isolasi sosial SP 1 : S:


- Membina hubungan saling percaya - Klien mengatakan “Pagi juga mbak, nama saya Ny.
- Mendiskusikan bersama klien keuntungan O”
berinteraksi dengan orang lain dan - Klien mengatakan “keuntungan berinteraksi dengan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang orang-orang itu saya jadi mempunyai banyak
lain teman”
- Mengajarkan kepada klien cara - Klien mengatakan “kerugian tidak berinteraksi itu
berkenalan dengan satu orang saya jadi tidak punya teman, tidak ada yang bisa
- Menganjurkan kepada klien untuk diajak sharing masalah”
memasukan kegiatan berkenalan dengan - Klien mengatakan “saya mau berkenalan dengan 1
orang lain kedalam jadwal harian. orang samping kamar saya”.
O:
- Klien mau berkenalan dengan 1 orang teman yang 1
ruangan.
- Klien kooperatif
- Klienmau berdiskusi serta tidak mendengarkan
keuntungan berinteraksi dan kerugian dari tidak
berinteraksi

A:
- Klien mampu berkenalan
- Klien mampu berdiskusi tentang keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain.
P:
Perawat :
- Mengajarkan SP 2 : berkenalan dan berbincang-
bincang dengan dua orang.
Pasien :
- Memotivasi klien untuk berkenalan dan berbincang-
bincang dengan 1 orang.
Harga Diri Melakukan SP 1 S:
Rendah 1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif - klien mengatakan “sayabisa merapikan tempat tidur
yang dimiliki pasien sendiri, melipat pakaian sendiri”
2. Membantu pasien memilih / menetapkan O :
kemampuan yang akan dipilih - klien kooperatif
3. Melatih kemampuan yang sudah dipilih - klien mau menjawab pertanyaan perawat tentang
4. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan kemampuan atau kegiatan yang dapat dilakukan
yang telah dilatih sehari-hari secara mandiri.
- Klien mau menyusun jadwal kemampuan atau
kegiatannya sehari-hari.
A:
- klien mampu menentukan kemampuan atau
kegiatan yang dapat dilakukan sehari-hari secara
mandiri dilakukan sehari-hari secara mandiri.
- Klien mampu menyusun jadwal kegiatan yang dapat
dilakukan secara mandiri.

P:
Perawat :
- Mengajarkan SP 2 : Latih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien.
Pasien :
- Motivasi klien menentukan kemampuan atau
aktivitas sehari-sehari secara mandiri.
- Motivasi klien membuat jadwal harian.

Halusinasi Melakukan SP 1 : S:
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu - klien mengatakan “saya terkadang mendengarkan
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon, sesuatu yang membisiki ditelinga saya”
jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, O :
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan - klien kooperatif
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan - klien mau menjawab pertanyaan perawat tentang isi,
menghardik frekuensi, waktu terjadi halusinasi dan klien mau
menirukan apa yang perawat ajarkan yaitu
menghardik
A:
- klien mampu menjawab pertanyaan perawat
tentang isi, frekuensi, waktu terjadi tentang
halusinasi
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik

P:
Perawat :
Mengajarkan SP 2 : Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat.

Pasien :
- Motivasi klien agar bisa mengontrol halusinasi
18 Nov 20 Isolasi Sosial Tindakan : SP 2 (Isolasi Sosial) S:
- Memvalidasi masalah dan latihan - Klien mengatakan “saya masih ingat mbak
sebelumnya keuntungan berinteraksi dengan orang-orang itu
- Memberi kesempatan pada Klien saya jadi mempunyai banyak teman”
mempraktekan cara berkenalan dengan - Klien mengatakan “kerugian tidak berinteraksi itu
dua orang saya jadi tidak punya teman, tidak ada yang bisa
- Mengajarkan Klien berbincang-bincang diajak sharing masalah”
dengan dua orang tetang topik tertentu - Klien mengatakan bersedia diajak berkenalan
dengan dua orang temannya.

O:
- Klien masih ingat keuntungan dan kerugian
berinteraksi dengan orang lain.
- Klien mau berkenalan dengan dua orang temannya
A:
- Klien mampu mengingat keuntungan dan kerugian
berinteraksi
- klien mampu berinteraksi dengan dua orang
P:
Perawat :
- Mengevaluasi SP 2 : berkenalan dan berbincang-
bincang dengan 2 orang.
- Mengajarkan SP 3 :Motivasi klien untuk
berinteraksi dengan teman-teman satu ruangan.
Pasien :
- Motivasi klien berbincang-bincang dengan teman
satu ruangan.
Harga diri Melakukan SP 2 : S:
rendah Melatih klien melakukan kegiatan yang sesuai - klien mengatakan “berarti habis bangun tidur saya
dengan kemampuan klien : merapikan tempat tidur rapikan tenpat tidur ya mbak ?”
dan melipat pakaian - Klien mengatakan “saya sudah selesai merapikan
tempat tidur mbak”
- Klien mengatakan “pakaian saya yang bersih akan
saya lipat yang rapi”
O:
- Klien kooperatif
- klien merapikan tempat tidur
- Klien mau melakukan kegiatan yang sudah di
jadwalkan
A:
- klien mampu merapikan tempat tidur dengan benar,
dan melipat pakaiannya yg bersih.
P:
Perawat :
- Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien dirumah
- Jelaskan pengertian dan tanda gejala harga diri
rendah
- Demontrasikan cara merawat klien dengan harga
diri rendah

Pasien :
- Motivasi klien melakukan kegiatan yang sudah
dijadwalkan setiap hari.
Halusinasi Melakukan SP 2 : S:
Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat - klien mengatakan “berarti kalau pas saya
(jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, mendengarkan sesuai meskipun udah menutup
cara, kontinuitas minum obat) telinga saya tetap minum obat ya mbak?”
- klien mengatakan “saya sudah minum obat mbak
O:
- Klien kooperatif
- klien mau melakukan apa yg perawat ajarkan
A:
- klien mampu melakukan apa yang perawat ajarkan
yaitu menghardik dan meminum obat
P:
Perawat :
- Mengevaluasi cara menghardik yang benar
- Mengajarkan SP 3 : Latih cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap

Pasien :
Motivasi klien melakukan apa yang telah diajarkan
perawat apabila mendengarkan sesuatu

Anda mungkin juga menyukai