ISOLASI SOSIAL
DISUSUN OLEH :
SEMARANG
2021
Asuhan Keperawatan Pada Ny. Sdengan Diagnosa Isolasi Sosial
Pengkajian Keperawatan dilakukan pada hari Rabu,18November 2020 pukul 10.00 WIB dengan
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi catatan keperawatan klien, sehingga diperoleh data
sebagai berikut :
A. Identitas
Identitas klien
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 25 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Semarang
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMK
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Tgl. Dirawat : 19Maret 2021
9. Tgl. Pengkajian : 22 Maret 2021
10. Ruang rawat : Wijaya Kusuma
11. No. CM : 00103034
12. Dx Medis : Skizofrenia paranoid
13. Penanggung jawab : Tn. A / Suami
B. Alasan Masuk
1 hari yang lalu masuk melalui UGD karena mengamuk, saatini ditempatkan di ruang
isolasi dan masih diikat di tempat tidur
C. Keluhan Utama
10 hari yang lalu mengisolasi diri, diam tanpa alasan, 8 hari tidak mandi, semedi di
rumah, bicara sendiri
D. Faktor Presipitasi
Sejak 3 hari sebelum masuk RS, sulit tidur, mondar-mandir, bicara sendiri, nangis dan
ketawa tanpa sebab, tidak mau makan, marah tanpa sebab, merusak barang di rumah.
E. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Keluarga klien mengatakan klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya
Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ dua kali
3. Trauma
Klien mengaku tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual, kekerasan baik itu
sebagai korban maupun pelaku.
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : -
F. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 130/90 mmHg, Nadi: 90x/ menit, Suhu: 36.70C, RR: 20x/menit
b. Pengukuran
Tinggi badan: 150cm, BB: 47 kg
c. Keluhan fisik : klien mengatakan tidak ada keluhan fisik.
G. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Tinggal serumah
Klien tinggal bersama suami dan anak-anaknya. Klien anak kedua dari dua
bersaudara, saudara pertama masih hidup. Klien mempunyai anak dua yang pertama
perempuan dan anak kedua laki-laki .Klien mengatakan bila ada masalah atau mengalami
kesulitan klien hanya diam dan difikir terus-menerus.Klien tidak mau
memberitahukeluarganya tentang masalah yang difikirkan klien.Klien mengatakan
pengambilan keputusan ditangan suami klien.Komunikasi anggota keluarga terhambat
karena klien tertutup ketika ada masalah.
Masalah keperawatan: Menarik Diri
b. Konsep Diri
1) Citra tubuh
DS : Klien mengatakan “tidak ada kekurangan di seluruh bagian tubuh saya,saya
menyukai seluruh bagian – bagian tubuh saya dan bersyukur atas apa yang telah
diberikan oleh Allah”.
DO : Klien menerima keadaannya saat ini.
2) Identitas Diri
DS : Klien mengatakan “saya sudah menikah dengan di karuniai 2 anak, laki-laki
dan perempuan, dengan pendidikan SMK”.
DO : Klien adalah seorang perempuan berusia 25 tahun
3) Peran diri
DS : Klien mengatakan “peran dan tugas saya sebagai ibu rumah tangga dan
menjaga anaknya serta mengantarkan anaknya ke sekolah”.
DO: Klien selama dirumah menjadi ibu rumah tangga dan mengantarkan anaknya
ke sekolah
4) Ideal Diri
DS : Klien mengatakan “Saya untuk cepat sembuh dan pulang kerumah untuk
berkumpul bersama keluarganya”.
DO : Klien ingin cepat pulang kerumah serta berkumpul dengan suami dan
anaknya
5) Harga Diri
DS : Klien mengatakan “Saya merasa malu karena orang lain menjauhi saya,
karena klien dianggap sebagai orang gila dan orang-orang takut sama saya”.
DO : Klien menyendiri dikamar, tidak berinteraksi dengan orang lain, diam tanpa
alasan
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti
DS: Klien mengatakan “orang yang paling berarti adalah suami saya,karena
suami saya orang yang paling perhatian dan suami saya yang sering
mendengarkan curhatan saya”
DO : suami klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
m. Kemampuan Penilaian
DS : Klien mengatakan “saya pengen sembuh, saya tidak mau dirawat disini”
DO : Klien mampu mengambil keputusan saat diberi stimulasi pilihan sederhana.
Ketika klien ditanya ”Mbak nanti kalo sudah sembuh dan mau pulang dirumah tetap
minum obat dan kontrol ya?” Klien menjawab “Iya mbak (sambil menganguk).”
n. Daya Tilik Diri
DS : Klien mengatakan “Saya harus dirawat disini sampai kapan biar cepat pulang”
DO : Klien menyadari bahwa dirinya sakit dan perlu istirahat di RSJ sebelum kembali
lagi kerumah.
I. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
DS : Klien mengatakan “Saya makan 3x sehari, kadang habisa kadang tidak ”
DO : Makan tiga kali sehari, klien dapat makan sendiri, klien menyiapkan
makanannya sendiri. Klienmau makan sesuai jadwal.
b. Perawatan kesehatan
DS : Klien mengatakan “Saya kalau sakit ya ke klinik mbak”
DO : Sebelumnya klien jika sakit selalu memeriksaknnya ke dokter atau pelayanan
kesehatan terdekat.
c. Pakaian
DS : Klien mengatakan “Saya pakai baju sendiri mbak”
DO : Klien mampu mengenakan pakaian sendiri dan memilih pakaian yang akan
dikenakan dengan baik dan serasi.
d. Tempat tinggal
DS : Klien mengatakan “Saya dirumah sama suami dan 2 anak saya”
DO : Klien tinggal bersama suami dan 2 anaknya.
e. Uang
DS : Klien mengatakan “Saya tidak kerja hanya suka memasak”
DO : Klien tidak bekerja, klien hanya ibu rumah tangga.
J. Kegiatan Hidup Sehari-hari:
a. Mandi
DS : Klien mengatakan “Saya selama 8 hari tidak mandi”
DO : Klien tidak mau mandi.
b. Kebersihan
DS : Klien mengatakan “Rambut saya tidak kan ya mbak”
DO : Rambut klientampak berantakan,terlihat tidak disisir.
c. BAK/BAB
DS : klien mengatakan “Saya BAB 1x/hari BAK 5-6x/hari , saya BAB dan BAK
dikamar mandi mbak “
DO :Klien BAB/BAK di kamar mandi, klien mengatakan jika BAB dan BAKnya
lancar.
d. Ganti pakaian
DS : Klien mengatakan “Saya ganti baju setelah mandi“
DO :Klienganti pakaian setiap habis mandi.
e. Tidur
DS : Klien mengatakan “Saya sulit tidur“
DO :Klienmengalami gangguan tidur.
K. Mekanisme Koping
DS : Klien mengatakan “ Saya susah untuk menyelesaikan masalah “
DO :Klien mengatakan jika tidak sulit mengambil keputusan.
Masalah Kesehatan: Koping Individu Tidak Efektif
L. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah Dengan Dukungan Kelompok
DS : Klien mengatakan “ Saya hanya suka dikamar saja”
DO :Klien jarang berkumpul dengan teman-teman satu ruangan, lebih senang
menyendiri dikamar dan tidak mengutarakan masalahnya.
Q. Pohon Masalah
R. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi Sosial
b. Harga Diri Rendah
c. Resiko Halusinasi Pendengaran
S. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan dan Terapi Diagnosa Medis dan Terapi
Keperawatan Medis
1 Diagnosa Keperawatan : Diagnosa Medis :
Isolasi Sosial : Menarik Diri Skizofrenia paranoid
2. Membantu pasien memilih / menetapkan - klien belum mampu menentukan kemampuan atau
kemampuan yang akan dipilih. kegiatan yang dapat dilakukan sehari-hari secara
3. Melatih kemampuan yang sudah dipilih. mandiri dilakukan sehari-hari secara mandiri.
Halusinasi DS : S:
- Klien mengatakan mendengarkan bunyi yang - klien berbicara sendiri dengan ucapan yang tidak
tidak berhubungan dengan stimulus nyata jelas
- Klien ingin memukul atau melempar barang- O :
barang - klien tidak kooperatif
DO : - klien tidak mau menjawab pertanyaan perawat
- Klien berbicara sendiri tentang apa yang ditanyakan oleh perawat dan klien
- Klien terkadang menangis tidak mau menirukan apa yang perawat ajarkan
- Klien ketawa tanpa sebab yaitu mengontrol halusinasi dengan cara
- Klien marah tanpa sebab menghardik.
Melakukan SP 1 : - Klien belum mau menyusun jadwal kemampuan
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu atau kegiatannya sehari-hari.
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon, A :
jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, - klien belum mampu menjelaskan tentang
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan halusinasinya
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan - klien belum mampu mengontrol halusinasinya
menghardik dengan cara menghardik
P:
Perawat :
- Mengulang SP 1 (menjelaskan tentang
halusinasinya dan melatih cara mengontrol
halusinasi)
- Mengajarkan SP 2 : Latih pasien mengontrol
halusinasi dengan obat
Pasien :
- Motivasi klien agar bisa mengenali tentang
halusinasinya
A:
- Klien mampu berkenalan
- Klien mampu berdiskusi tentang keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain.
P:
Perawat :
- Mengajarkan SP 2 : berkenalan dan berbincang-
bincang dengan dua orang.
Pasien :
- Memotivasi klien untuk berkenalan dan berbincang-
bincang dengan 1 orang.
Harga Diri Melakukan SP 1 S:
Rendah 1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif - klien mengatakan “sayabisa merapikan tempat tidur
yang dimiliki pasien sendiri, melipat pakaian sendiri”
2. Membantu pasien memilih / menetapkan O :
kemampuan yang akan dipilih - klien kooperatif
3. Melatih kemampuan yang sudah dipilih - klien mau menjawab pertanyaan perawat tentang
4. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan kemampuan atau kegiatan yang dapat dilakukan
yang telah dilatih sehari-hari secara mandiri.
- Klien mau menyusun jadwal kemampuan atau
kegiatannya sehari-hari.
A:
- klien mampu menentukan kemampuan atau
kegiatan yang dapat dilakukan sehari-hari secara
mandiri dilakukan sehari-hari secara mandiri.
- Klien mampu menyusun jadwal kegiatan yang dapat
dilakukan secara mandiri.
P:
Perawat :
- Mengajarkan SP 2 : Latih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien.
Pasien :
- Motivasi klien menentukan kemampuan atau
aktivitas sehari-sehari secara mandiri.
- Motivasi klien membuat jadwal harian.
Halusinasi Melakukan SP 1 : S:
- Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu - klien mengatakan “saya terkadang mendengarkan
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon, sesuatu yang membisiki ditelinga saya”
jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, O :
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan - klien kooperatif
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan - klien mau menjawab pertanyaan perawat tentang isi,
menghardik frekuensi, waktu terjadi halusinasi dan klien mau
menirukan apa yang perawat ajarkan yaitu
menghardik
A:
- klien mampu menjawab pertanyaan perawat
tentang isi, frekuensi, waktu terjadi tentang
halusinasi
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
P:
Perawat :
Mengajarkan SP 2 : Latih cara mengontrol halusinasi
dengan obat.
Pasien :
- Motivasi klien agar bisa mengontrol halusinasi
18 Nov 20 Isolasi Sosial Tindakan : SP 2 (Isolasi Sosial) S:
- Memvalidasi masalah dan latihan - Klien mengatakan “saya masih ingat mbak
sebelumnya keuntungan berinteraksi dengan orang-orang itu
- Memberi kesempatan pada Klien saya jadi mempunyai banyak teman”
mempraktekan cara berkenalan dengan - Klien mengatakan “kerugian tidak berinteraksi itu
dua orang saya jadi tidak punya teman, tidak ada yang bisa
- Mengajarkan Klien berbincang-bincang diajak sharing masalah”
dengan dua orang tetang topik tertentu - Klien mengatakan bersedia diajak berkenalan
dengan dua orang temannya.
O:
- Klien masih ingat keuntungan dan kerugian
berinteraksi dengan orang lain.
- Klien mau berkenalan dengan dua orang temannya
A:
- Klien mampu mengingat keuntungan dan kerugian
berinteraksi
- klien mampu berinteraksi dengan dua orang
P:
Perawat :
- Mengevaluasi SP 2 : berkenalan dan berbincang-
bincang dengan 2 orang.
- Mengajarkan SP 3 :Motivasi klien untuk
berinteraksi dengan teman-teman satu ruangan.
Pasien :
- Motivasi klien berbincang-bincang dengan teman
satu ruangan.
Harga diri Melakukan SP 2 : S:
rendah Melatih klien melakukan kegiatan yang sesuai - klien mengatakan “berarti habis bangun tidur saya
dengan kemampuan klien : merapikan tempat tidur rapikan tenpat tidur ya mbak ?”
dan melipat pakaian - Klien mengatakan “saya sudah selesai merapikan
tempat tidur mbak”
- Klien mengatakan “pakaian saya yang bersih akan
saya lipat yang rapi”
O:
- Klien kooperatif
- klien merapikan tempat tidur
- Klien mau melakukan kegiatan yang sudah di
jadwalkan
A:
- klien mampu merapikan tempat tidur dengan benar,
dan melipat pakaiannya yg bersih.
P:
Perawat :
- Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien dirumah
- Jelaskan pengertian dan tanda gejala harga diri
rendah
- Demontrasikan cara merawat klien dengan harga
diri rendah
Pasien :
- Motivasi klien melakukan kegiatan yang sudah
dijadwalkan setiap hari.
Halusinasi Melakukan SP 2 : S:
Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat - klien mengatakan “berarti kalau pas saya
(jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, mendengarkan sesuai meskipun udah menutup
cara, kontinuitas minum obat) telinga saya tetap minum obat ya mbak?”
- klien mengatakan “saya sudah minum obat mbak
O:
- Klien kooperatif
- klien mau melakukan apa yg perawat ajarkan
A:
- klien mampu melakukan apa yang perawat ajarkan
yaitu menghardik dan meminum obat
P:
Perawat :
- Mengevaluasi cara menghardik yang benar
- Mengajarkan SP 3 : Latih cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap
Pasien :
Motivasi klien melakukan apa yang telah diajarkan
perawat apabila mendengarkan sesuatu