Askep Kelompok Kep Keluarga Tahap Viii
Askep Kelompok Kep Keluarga Tahap Viii
Nama Kelompok :
1. Betty Wahyu CT S17167
2. Candra Lia P S17168
3. Desi Fiyolla S17169
4. Devia Damayanti S17170
5. Dila Ariyani S17171
6. Dodi Rahmat H S17172
1
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Ny. T
2. Umur : 65 tahun
3. Alamat : Desa Krapyak RT 001 RW 010
4. Pekerjaan KK : Ibu Rumah tangga
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi keluarga : Ibu , anak
Jenis
Hub. Dgn
No Nama Kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan
KK
L P
1. Ny. T P Istri 65 tahun Ibu rumah SD
tangga
2. Nn. B P Anak 25 tahun Swasta SMA
7. Genogram
Ny.S
Nn.B
38 th
25 th
Keterangan :
: Laki – laki : garis perkawinan
2
: Laki – laki meninggal : pasien
8. Tipe keluarga
Keluarga Ny. T termasuk dalam tipe the single parent family karena
dalam inti terdiri dari ibu dan 1 orang anak..
9. Suku bangsa
Ny. T berasal dari dari suku jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari
oleh keluarga Ny. T adalah bahasa jawa. Menurut Ny. T mengatakan
bahwa tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negative terhadap
kesehatan keluarga dan di keluarga tidak ada pantangan budaya
misalnya dalam hal makanan atau kebiasaan lain yang berhubungan
dengan kesehatan.
10. Agama
Ny. T mengatakan agama yang dianut adalah agama islam. Kegiatan
keagamaan yang rutin dilakukan dirumah antara lain sholat berjamaah
Ny. T mengatakan anggota keluarga tidak pernah meninggalkan sholat.
Kegiatan keagamaan yang di ikuti oleh Ny, T secara rutin di lingkungan
RT/RW adalah pengajian
11. Status social ekonomi
Ny. T mengatakan bahwa anaknya belum menikah sudah bisa mengatur
keuangan sendiri. Ny. T mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari cukup dan dapat disisakan untuk tabungan keluarga Ny, T
mengatakan uang yang banyak dikeluarkan adalah untuk biaya belanja
sehari-hari.
12. Aktivitas rekreasi keluaraga
Keluarga Ny.T kadang-kadang berekreasi akhir pekan dengan
mengunjungi tempat-tempat wisata umum bersama dengan anak.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ny. T mengatakan sekarang dikeluarganya sudah pada tahap keluarga dewasa
akhir. Ny. T sudah berusia 65 tahun. anaknya belum berumah tangga dan
masih tinggal bersama.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3
Tahap perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini
keluarga merasa terpenuhi, hanya saja keluarga merasa perlu
mempertahankan apa yang sudah ada untuk pengalaman keluarga
melankah ke proses berikutnya keluarga mengikuti pemeriksaan secara
rutin di posyandu lansia.
3. Riwayat keluarga inti
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ny.T mengatakan mempunyai riwayat hipertensi dan merasakan
gejala pusing
b. Riwayat kesehatan sebelumnya
Saat ini keluarga Ny.T dalam keadaan sehat dan tidak ada anggota
keluarga yang sedang sakit. Penyakit yang sering diderita oleh
keluarga Ny.T adalah paling banyak batuk. Ny.T mengatakan tidak
ada penyakit riwayat penyakit menular, kecuali riwayat penyakit
hipertensi.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Kepemilikan rumah
Status rumah Ny.T adalah rumah milik sendiri, Ny.T tinggal dengan
anaknya, jenis bangunan permanen, berukuran 5x 6 m yang terdiri
dari : 1 ruang tamu yang sekaligus dijadikan ruang menonton TV,2
kamar tidur, ruang dapur dan 1 kamar mandi.
b. Kondisi dalam rumah
Saat observasi kondisi dalam rumah cukup rapih, lantai keramik,
dinding permanen, yang dapur terdapat didepan ruang utama dan
ruang istirahat dan ruang tamu ruang menonton TV, terdapat tiga
kamar tidur, terdapat dapur, dan 1 terdapat kamar mandi.
c. Kondisi luar rumah
Saat observasi terdapat halaman rumah bersih dan terawat. Selain
itu, sampah dapur dikumpulkan di taruh di tempat penampungan
sementara..
d. Kebersihan rumah
Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga,
dimana semua keluarga mempunyai tugas dan tanggung jawab
4
masing-masing dalam kebersihan rumah. Kebersihan rumah Ny.T
sudah cukup bersih.
e. Ventilasi rumah
Terdapat 2 jendela di depan rumah jendela jarang dibuka setiap hari
dan penerangan dalam rumah Ny.T cukup.
f. Saluran pembuangan air limbah
Hasil observasi saluran pembuangan air limbah melalui selokan
tertutup lancar.
g. Air bersih
Hasil wawancara air ditampung diember, yang setiap hari menyala,
sumber sumur, untuk minum Ny.T membeli air isi ulang.
h. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah, di sapu dikumpulkan dan dibakar sendiri
i. Kamar mandi/WC
Kamar mandi/WC terdapat dibelakang, WC menggunakan WC
jongkok dan menjadi satu dengan kamar mandi. Septic tank berada
jauh dari sumber mata air.
j. Denah rumah
Rumah Ny.T yaitu rumah milik sendiri, bangunan permanen, atap
rumah menggunakan genteng, pencahayaan sudah cukup, jendela
jarang dibuka setiap hari, rumah terdiri dari : 1 ruang tamu dan 1
ruang menonton TV, 2 kamar tidur, ruang dapur dan kamar
mandi/WC.
Perincian Denah Rumah
A E
A
5m
E
U
S
D B
6 CM
Ket:
A: Kamar Tidur E : Kamar Mandi
B : Ruang Tamu D : Dapur
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
5
Keluarga Ny.T hidup dilingkungan tempat tinggal yang merupakan
daerah pedesaan. Sebagian besar dari tetangga dilingkungan tempat
tinggal dari Ny.T adalah penduduk asli kartosura sebagian besar bekerja
sebagai buruh harian dan pegawai kantoran dan sebagian besar
berpendidikan sebagai SMA. Ny.T bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
Interaksi antar warga banyak dilakukan pada pagi dan malam hari
karena pada siang hari umumnya warga sekitar bekerja.
3. Mobilitas geografis keluarga
a. Lamanya tinggal di daerah ini : Keluarga Ny.T sudah tinggal di
daerah Desa Krapyak dan tinggal rumah bersama keluaga sejak 30
tahun yang lalu, selama membentuk Keluarga Ny.T mengatakan
tidak pernah pindah karena sudah merasa betah tinggal
dikampungnya.
b. Asal daerah sebelum migrasi : -
c. Transportasi yang digunakan : keluarga Ny.T mengatakan
menggunakan sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a. Perkumpulan keluarga
Keluarga Ny. T mengatakan sering mengikuti perkumpulan yang
dihadiri adalah pengajian rutin yang dilakukan setiap 1 bulan sekali.
b. Interaksi keluarga dengan masyarakat
Interaksi keluarga Ny.T dengan masyarakat baik, saling menghargai
dan gotong royong.
5. Sistem pendukung keluarga
Ny.T mengatakan sebagai pendukung dikeluarganya. Jika ada yang sakit
di keluarganya akan membawa layanan kesehatan diwilayah Ny.T
berupa puskesmas, Bidan desa, posyandu balita dan posyandu lansia.
Ny.T menggunakan fasilitas kesehatan tersebut dan yang sering
digunakan adalah puskesmas dan Bidan desa.
IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA
1. Pola komunitas keluarga
Ny.T mengatakan setiap hari keluarganya selalu menyempatkan untuk
mengobrol dengan anggota keluarga yang lain. Ketika mereka
berkumpul biasanya yang dibicarakan adalah membahas anak atau
kesehatan. Jika ingin memutuskan sesuatu atau ingin membeli barang,
6
Ny.T akan berdiskusi dengan Nn.B Karena menurut mereka, keputusan
akan lebih tepat jika diputuskan secara bersama – sama.
2. Struktur kekuatan kekeluarga
Ny.T mengatakan dianggota keluarganya yang sehat ada 2 orang sebagai
bentuk kekutan dalam keluarganya.
3. Struktur peran
Ny.T sebagai kepala keluarga, sebagai pelindung, pendidik dan pemberi
rasa aman bagi keluarganya. Nn.B sebagai tulang punggung keluarga.
Anggota keluarga Ny.T berperan dalam tekhnik penyelesaian masalah
dan penghibur, dan pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Menurut Ny.T
jika ada salah satu anggota yang sakit dibawa ke puskesmas / dokter
praktik.
4. Nilai dan norma budaya
Dalam keluarga Ny.T masih sangat kental dengan nilai dan norma
budaya keturunan keluarga terdahulu seperti menghormati yang lebih
tua untuk, makan dengan tangan kanan dan selalu bersopan santun. Dan
tidak ada norma dan aturan adat yang meyimpang dari kesehatan.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi efektif
Hubungan antara se sama anggota keluarga baik, saling mendukung dan
mengingatkan. Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi dan
saling perhatian. Bila ada anggota keluarga yang sakit, segera ditangani
dengan membeli obat di warung atau jika tidak lekas sembuh segera
dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan terdekat serta merawat
dengan kasih sayang untuk kesembuhan.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan dengan anggota keluarga sangat baik dan dalam kehidupan
sehari-hari, anggota keluarga tidak ada yang menyimpang dari nilai dan
norma yang berlaku. Hubungan antara anggota dan tetangga juga baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari intensitas komunikasi yang di jalin baik
antara keluarga. Pola asuh yang diberikan oleh Ny.T kepada anaknya
demokratis.
3. Fungsi perawatan kesehatan :
a. Mengenal masalah
7
Menurut Ny.T baru mengetahui bahwa dirinya mempunyai riwayat
hipertensi sejak kurang lebih 3bulan lalu. Ny.T dan keluarga
mengatakan tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami
oleh Ny.T seperti pengertian hipertensi, tanda gejala maupun faktor
penyebab hipertensi. Ny.T memiliki gejala seperti pusing.
b. Mengambil keputusan
Saat ditanya apa keputusan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan Ny.T mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit
mereka langsung membawanya ke rumah sakit tanpa harus di
musyawarahkan.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Nn.B mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit mereka akan
dengan penuh kesabaran dan selalu menemani dalam berobat.
d. Memelihara / memodikasi lingkungan
Nn.B mengatakan Jika ada anggota keluarganya yang sakit maka
mereka momodifikasi lingkungan rumah dengan dibuat senyaman
mungkin dan tidak berisik.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Ny.T dan keluarga pergi memeriksakan kesehatan dengan
menggunakan asuransi BPJS dan untuk kontrol biasanya ke Dokter
praktik.
8
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Ny.G dan Tn.H mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat
berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama,
dibicarakan bersama kemudian dicari jalan keluar yang terbaik.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama,
bermusyawarah atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu untuk
memberikan solusi. Kurang pengetahuan yang menyebabkan strategi
koping keluarga Ny.T masih kurang.
9
kali sehari setiap mandi dan jika sebelum tidur. Keramas setiap 2
akan tidur. Keramas setiap 3 kali hari sekali
sehari
10
BB : 60 Kg BB : 55 Kg
TB : 155 Cm TB : 159 Cm
NO DATA DIAGNOSIS
11
KEPERAWATAN
1. Data Subjektif : Resiko ketidakstabilan
- Ny.T mengatakan sering merasa pusing tekanan darah (D.0267)
Data Objektif :
- Klien menderita hipertensi sejak 3 bulan
terakhir
- Klien memiliki riwayat keturunan hipertensi
TD : 140/100 mmHg, RR : 22x/m, HR : 88x/m,
S : 36,5oC
2. Scoring
Dx. Resiko ketidakstabilan tekanan darah
12
2
3. Kemungkinan masalah 1
dapat dicegah Kemungkian masalah
a. Tinggi 3 1 yang muncul x bobot
b. Cukup 2 Skor
c. Rendah 1 3x1
3
4. Menonjolnya masalah 0
a. Masalah dirasakan dan 2 Menonjolnya masalah
harus segera ditangani 1 yang muncul x bobot
b. Ada masalah tetapi tidak 1 Skor
perlu ditangani 0x1
c. Masalah tidak dirasakan 0 2
Jumlah Total Hasil 4
Dx.Defisit Pengetahuan
Kriteria Skor Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi
1. Sifat Masalah: 3
a. Aktual 3 1 Sifat masalah yang
b. Resiko/Ancaman 2 muncul x bobot
kesehatan Skor
c. Keadaan sejahtera/ 1
diagnosis sehat 3x1
3
2. Kemungkinan masalah Kemungkian masalah 2
dapat diubah yang muncul x bobot
a. Mudah 2 2 Skor
b. Sebagian 1 1x 2
c. Tidak dapat 0 2
3. Kemungkinan masalah Kemungkian masalah 1
dapat dicegah yang muncul x bobot
a. Tinggi 3 1 Skor
b. Cukup 2
c. Rendah 1 2x1
3
4. Menonjolnya masalah 1
a. Masalah dirasakan Menonjolnya masalah
dan harus segera 2 1 yang muncul x bobot
ditangani Skor
b. Ada masalah tetapi 1 2x1
tidak perlu 2
ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah Total Hasil 32
3
3. Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri Akut (D.0077)
13
b. Defisit Pengetahuan (D.0111)
14
meningkat -Ajarkan perilaku hidup
2. Kemampuan bersih dan sehat
menjelaskan
pengetahuan tentang
suatu topik meningkat
3. Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi
meninngkat
XII. IMPLEMENTASI
15
Septembe kemampuan menerima diberikan informasi
r informasi O : Kllien tampak memahami
2020 apa yang sudah disampaikan
2 Menyediakan materi S :Klien mengatakan sudah
Pendidikan Kesehatan memahami
O:Klien tampak sudah mengerti
apa yang telah dijelaskan
3 Memberikan kesempatan S : Klien mengatakan sudah
untuk bertanya memahami apa materi yag tealh
disampaikan
O : Klien tampak sudah tidak
kebingungan
4 Mengajarkan perilaku hidup S : Klien mengatakan bersedia
bersih dan sehat melakukan perilaku hidup bersih
dan sehat
O : Klien tampak sudah
memahami
XIII. EVALUASI
16
-Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
-Ajarkan teknik
nonfarmakologis
-Kolaborasi pemberian
analgesik
17
A.Hipertensi
1.Definisi
2.Klasifikasi
18
Pressure (MAP) adalah hasil rata-rata tekanan darah arteri yang dibutuhkan
untuk sirkulasi darah sampai ke otak. Supaya pembuluh darah elastis dan tidak
pecah, serta otak tidak mengalami kekurangan oksigen/normal, MAP yang
dibutuhkan yaitu 70-100 mmHg. Apabila < 70 atau > 100 maka tekanan darah
rerata arteri itu harus diseimbangkan yaitu dengan meningkatkan atau
menurunkan tekanan darah pasien tersebut (Wahyuningsih, 2016; Baird, 2016).
3.Etiologi
Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90%
-95%. Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat
diidentifikasi, dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor
(Smeltzer, 2013; Lewis, Dirksen, Heitkemper,& Bucher,2014). Hipertensi
primer tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi
yang tepat. Dalam hal ini, faktor genetik mungkin berperan penting untuk
pengembangan hipertensi primer dan bentuk tekanan darah tinggi yang
cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun (Bell,
Twiggs, & Olin, 2015).
b.Hipertensi Sekunder
4.Faktor Risiko
19
a.Tidak dapat diubah:
1)Keturunan
2)Usia
b.Dapat diubah:
1)Konsumsi garam
2)Kolesterol
3)Kafein
4)Alkohol
5.Patofisiologi
20
b.Mekanisme vasokonstriktor renin-angiotensin
6.Komplikasi Hipertensi
Hipertensi yang terjadi bertahun-tahun tanpa ada upaya untuk mengontrol bisa
merusak berbagai organ vital tubuh yaitu, otak, jantung, ginjal,mata, kaki
7. Pengobatan Hipertensi
Tujuan utama pengobatan penderita hipertensi adalah tercapainya penurunan
maksimum risiko total morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Hal ini
memerlukan pengobatan semua faktor risiko reversible yang ditemukan
seperti merokok, peningkatan kolesterol, diabetes mellitus dan pengobatan.
8. Strategi Manajemen Penatalaksaan Hipertensi
1.Non farmakologis
Menjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan
darah, dan secara umum sangat menguntungkan dalam menurunkan risiko
permasalahan kardiovaskular. Pada pasien yang menderita hipertensi derajat
1, tanpa faktor risiko kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat
merupakan tatalaksana tahap awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4 –6
bulan. Bila setelah jangka waktu tersebut, tidak didapatkan penurunan tekanan
darah yang diharapkan atau didapatkan faktor risiko kardiovaskular yang lain,
maka sangat dianjurkan untuk memulai terapi farmakologi(Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2015).
21
Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines adalah :
a. Penurunan berat badan.
b. Mengurangi asupan garam.
c. Olah raga.
d. Mengurangi konsumsi alkohol.
e. Berhenti merokok.
2.Terapi farmakologi
Secara umum, terapi farmakologi pada hipertensi dimulai bila pada pasien
hipertensi derajat 1 yang tidak mengalami penurunan tekanan darah setelah
> 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi
derajat ≥ 2. Beberapa prinsip dasar terapi farmakologi yang perlu
diperhatikan untuk menjaga kepatuhan dan meminimalisasi efek
samping,yaitu :
22
DAFTAR PUSTAKA
Aisyiyah Nur Farida. 2012. Faktor Risiko Hipertensi pada empat Kabupaten/Kota
dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi.
23
Aripin. 2015. “Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok, Dan Riwayat Penyakit Dasar
Terhadap Terjadinya Hipertensi Di Puskesmas Sempu Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015” (tesis). Denpasar:Program Pasca Sarjana
Universitas Udayana.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar. 2016. Profil Kesehatan Kota Denpasar Tahun
2015.Denpasar Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2015. Profil Dinas Kesehatan
Provinsi Bali. Profil Kesehatan Provinsi Bali, 142.
24