Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. K DI KELURAHAN KASUNYATAN


RW 01 RT 02
KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Komunitas

Oleh :
Fadli Rokhman.,S.Kep
Maria.,S.Kep
Moch Dharmawan.,S.Kep
Renni Nur Yulyanti.,S.Kep
Sri Sulastri.,S.Kep
Yeni Ekowati.,S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal : 14 Maret – 16 Maret 2020
Oleh : Kelompok 2
Metode : Pengkajian fisik, observasi, dan wawancara

A. DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. K
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Umur : 60 Tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Peternak
g. Alamat : Kp. Kasunyatan Rt 02/Rw 01,
Kel. Kasunyatan, Kec. Kasemen,
Serang - Banten
h. Suku/kebangsaan : Jawa / Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 4 anggota keluarga (Termasuk KK)

2. Susunan Anggota keluarga


No Nama Umur JK Hub dg Pendidikan Pekerjaan
klien
1. Tn. K 60 L Suami SMA Peternak
2. Ny. S 52 P Istri SMP IRT
3. Nn. E 24 P Anak S1 Karyawati
4. An. J 14 L Anak SMP -

3. Tipe keluarga
Keluarga Tn. K termasuk kedalam tipe keluarga Nuclear Family atau
keluarga Inti adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.
4. Genogram

Tn. T Ny. B Tn. D Ny. S


82 th 72 th 70 th 68

Tn. Y Tn. K Tn. O Ny. C Ny. P Ny. U Ny. I Ny. L


56 th 53 th 50 th 42 th 38 th 50 th 38 th 30 th
Ny. S
Tn. K 52 th
60 th

Nn. E
An. J
24 th
14 th

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah

: garis pernikahan

: garis keturunan

5. Suku Bangsa dan Agama


Tn. K dan Ny. S merupakan berasal dari suku Jawa Serang dan
mereka sama-sama beragama islam. Dan bahasa sehari-hari yang
mereka gunakan adalah bahasa Jawa Serang dan bahasa indonesia.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Penghasilan Keluarga :
Tn. K tidak bekerja, Ny. S mengatakan penghasilan setiap bulan
±3.000.000. Keluarga mendapatkan penghasilan dari peternak
ayam kampung.
b. Pemanfaatan Dana Keluarga :
Ny.S memanfaatkan dana keluarga untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari seperti masak, perlengkapan rumah tangga dan
sebagainya.
c. Sosial Keluarga :
Kegiatan keluarga lebih banyak digunakan dirumah berkumpul
dengan keluarga dan tetangga disekitar rumah.
7. Aktifitas Rekreasi
Keluarga jarang berlibur atau rekreasi keluar rumah , karena keadaan
Tn.K yang tidak biasa berpergiaan jauh,mungkin kalau rekreasi di
tempat yang terdekat yaitu di tempat penziarahan Banten lama.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. K dan Ny. S mempunyai 2 orang anak perempuan dan
laki - laki, anak yang pertama belum menikah tinggal satu rumah
bersama Tn. K dan Ny. S, anak kedua Masih Sekolah tinggal satu
rumah dengan Tn. K dan Ny. S.Keluarga TN. K termasuk Kelurga
dengan anak Dewasa
Tugas perkembangan :
a. Memperluas Keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan Keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. S keluarga menginginkan
memperluas keluarga Inti menjadi Keluarga Besar, tetapi Nn. E
mengatakan Belum menemukan pasangan yang cocok.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a. Tn. K
Pada saat pengkajian Tn. K mengatakan nyeri lutut sekitar 2
tahun yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan TTV TD klien
120/80 mmHg, N : 95x/m, nyeri lutut dirasakan kadang –
kadang/ tiba – tiba,Nyeri dirasakan bila habis mandi air dingin
dan kecapean.pernah dilakukan pengecekan asam urat hasilnya
12 mg/dl

b. Ny. Y
Pada saat pengkajian KU baik, klien mengatakan belum pernah
sakit yang berat, saat pengkajian TD 100/80 mmHg, N : 78x/m.
klien mengatakan badannya sehat dan tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit.

c. Nn. E
Pada saat pengkajian KU baik, klien mengatakan belum pernah
sakit yang berat, saat pengkajian TD 120/80 mmHg, N : 85x/m.
klien mengatakan badannya sehat dan tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit.

d. An. J
Pada saat pengkajian KU baik, Klien mengatakan An. J belum
pernah menderita sakit yang berat, saat pengkajian, TD 100/60
mmhg, N : 76 x/m. Klien mengatakan badannya sehat dan tidak
ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.
4. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)
a. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan bahwa Tn. K dalam keadaan kurang sehat
/ kurang baik.
b. Penyakit keturunan
Ny. S mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik
dari pihak Tn.K maupun Ny.S.
c. Penyakit kronis/menular
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular.
d. Kecacatan anggota keluarga
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
cacat.
e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan
di Puskesmas atau ke mantri.

5. Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual.


a. Riwayat Kesehatan Mental dan Psikologis
Keluarga Tn. K merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan
seluruh anggota keluarga merasa nyaman karena tetangganya
baik.
b. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga
Semua anggota keluarga taat beribadah, sholat lima waktu dan
mengikuti kegiatan pengajian setiap satu bulan sekali.
Tidak ada anggota keluarga yang merasa tertekan atau
mengalami gangguan mental, komunikasi antar anggota
keluarga sangat harmonis begitu juga orang tua.
6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan.
Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan baik terbukti
dengan kebiasaaan anggota keluarga memeriksakan diri ke
Puskesmas atau ke mantri.

7. Pola Pengambilan Keputusan


Setiap ada masalah maka selalu dimusyawarahkan untuk mengambil
keputusan, biasanya Tn. K yang dominan dalam pengambilan
keputusan.

8. Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari.


a. Makan
Keluarga Tn.K terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi
nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu kadang-kadang. Namun
keluarga jarang makan bersama-sama karena Nn. E pada jam
makan berada ditempat kerja dan An. J disekolah.
b. Minum
Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih
yang sudah dimasak ± 8 sampai 10 gelas per hari.
c. Cara mengolah makanan
Ny. A memasak makanan sendiri di dapur , cara memasak
sayuran biasanya dipotong baru dicuci. Air minum dari PAM
dan selalu dimasak lebih dahulu.
d. Cara penyajian
Makanan yang disajikan di meja setelah dimasak, bila ada sisa
ditutup di atas meja dengan tutup saji. Keluarga yang mau
makan ambil sendiri-sendiri.
e. Pola aktivitas dan Istirahat
Kebiasaaan istirahat anggota keluarga Tn.K dan Ny. S yaitu
hampir memiliki kebiasaan tidur siang.
f. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
Tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan.

9. Reproduksi
Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat pengkajian
Ny.S mengatakan bahwa dirinya sudah tidak menggunkan KB
karena sudah menapouse.

C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada
permasalahan dimusyawarahkan.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak
dan kepala keluarga serta family yang lain sangat mendukung.

3. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing
dengan baik. Namun Tn. K masih bekerja dan Ny. S menjadi ibu
rumah tangga.

D. Fungsi Keluarga
Secara umum keluarga Tn. K sudah memenuhi fungsi keluarga baik
fungsi afektif, sosialisasi, dan perawatan kesehatan .
Tugas Keluarga meliputi :
1. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum mengerti cara mengatasi penyakit osteoarthritis
2. Mengambil keputusan
Keluarga sudah memeriksakan kondisi kesehatannya ke faskes
terdekat
3. Merawat anggota keluarga
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarganya dengan cara
mengatur pola dan jenis makanan yang dikonsumsi
4. Memelihara lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari
lingkungan disekitar rumah bersih
5. Menggunakan fasilitas keehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik,
bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke
Puskesmas atau ke mantri.

E. Stres dan Koping Keluarga


a. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ny. S mengatakan Tn. K sedih dengan kondisi kesehatannya
sehingga Tn, K kadang – kadang tidak bisa beraktivitas seperti biasa
kalau sedang kambuh.
b. Kemampuan Berespon Terhadap Stres
Tn. K mengatakan ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkan
permasalahannya dan tidak meluapkannya kepada keluarganya
c. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. K mengatakan jika ia sedang stress menghadapi
permasalahannya yang ia lakukan adalah terus melakukan kegiatan
dan ibadah sehingga perlahan-lahan ia akan lupa dengan stressornya.
F. Faktor Lingkungan dan Masyarakat
1. Rumah
Keluarga menempati rumah sendiri, jenis permanen, dinding /
tembok dari batu bata, lantai diplester semen mempunyai 3 kamar
tidur, 1ruang tamu, 1 ruang tengah, dapur, kamar mandi dan WC,
garasi dan halaman disekiar rumah. Ventilasi cukup, pencahayaan
baik dan penerangan dengan listrik.
Denah Rumah Keluarga Tn.K

Kandang Ayam

DWC Kamar 3

Dapur
Ruang
Halaman Samping

Kamar 2
Teras Samping

Tengah

Ruang Tamu Kamar 1

Teras Depan
Garasi

2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga bila
penuh kemudian dibakar.
3. Sumber air minum
Keluarga menggunakan PAM .
4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. H mempunyai jamban sendiri, jenis jamban leher angsa
kondisi baik
5. Pembuangan Air Limbah
Keluarga Ny. A mempunyai tempat pembuangan air limbah yang
kondisinya masih baik menggunakan got.
6. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih.
7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih dan halaman belakang rumah
dimanfaatkan sebagai kandang ayam.
8. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 500 m dari rumah,
fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km, bidan/mantri
praktek 300 m, rumah sakit 5-6 km, fasilitas peribadatan seperti
masjid 100 m dari rumah.

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Kondisi muskuloskeletal Nyeri Kronis
-   Tn. K mengatakan sering sakit kronis
pada kaki (lutut)
-   Tn.K mengatakan jika sakitnya
parah, susah berjalan.
-   Tn.K mengatakan bila berkerja tiba-
tiba nyeri lutut, langsung berhenti
dulu duduk nong sampai sakitnya
hilang”
-    Tn. K mengatakan biasanya saya
Cuma minum obat yang di berikan
di puskesmas aja mas, dan sedikit
di pijat-pijat saya tidak tau cara
lain untuk mengurangi nyerinya.
DO :
-   Grimace (+), tampak memegang
lututnya yang sakit
-   P : udara dingin dan kecapekan
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : patella dextra dan sinistra
S :5
T : kadang-kadang

DS : Kurang Terpapar Manajemen


-   Tn. K mengatakan tidak tahu apa Informasi Kesehatan Tidak
itu Osteoartritis atau rematik, sebab efektif
dan pengaturannya
-   Tn. K mengatakan “taunya saya
Cuma bawaan penyakit sudah tua”
-   Tn.K mengatakan jarang untuk olah
raga apa lagi jalan pagi
-   Tn.K mengatakan sering terasa linu-
linu kalau habis memakai air
dingin untuk mandi dan yg lainnya
DO :
- Grimace (+), tampak memegang
lututnya yang sakit
-          Skala nyeri 5
-          Terlihat pasien bingung ketika di
tanya tentang Osteoartritis atau
rematik.

III. PERENCANAAN
1. Penentuan Prioritas Masalah
a. Nyeri Kronis berhubungan dengan Kondisi Muskuloskeletal Kronis
No Prioritas Skor / Pembenaran
bobot
1. Sifat Masalah Nyeri yang dirasakan harus diatasi karena sangat
Skala: Aktual 3/3 x 1 = menggangu aktivitas dari Tn.K saat ini
1

2. Kemungkinan Karena sudah menjadi kebiasaan dari Tn. K bila


Masalah dapat 1/2 x 2 = nyerinya timbul, selalu diabaikan sehingga
diubah 1 kemungkinan masalah dapat diubah sebagian.
Skala: Sebagian
3. Potensial masalah 2/3 x 1 = Jika nyerinya tidak segera diatasi maka nyeri tersebut
untuk di cegah 2/3 akan sangat menggangu rasa nyaman dari Tn. K
Skala: Cukup

4. Menonjolnya 2/2 x 1 = Penanganan segera akan menentukan hasil serta


Masalah 1 tindakan keperawatan selanjutnya.
Skala: Masalah
berat, harus segera
ditangani
Jumlah 3 2/3

b. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurangnya


terpapar informasi

No Skor / Pembenaran
bobot
Prioritas
1. Sifat Masalah Bila informasinya tidak segera disampaikan maka akan
Skala: Aktual 2/3 x 1 = berpengaruh terhadap kesehatan Tn. K kedepannya.
2/3

2. Kemungkinan Perubahan membutuhkan waktu yang tidak singkat


Masalah dapat 1/2 x 2 =
diubah 1
Skala: Sebagian
3. Potensial masalah Jika tidak segera diinformasikan kebiasaan yang tidak
untuk di cegah 2/3 x 1 = sehat akan terus berlanjut dan akan memengaruhi
Skala: cukup 2/3 kualitas hidup dari Tn. K

4. Menonjolnya Karena terkait dengan masalah kesehatan Tn. K maka


Masalah 2/2 x 1 = pemberian informasi harus segera disampaikan.
Skala: Masalah 1
berat, harus segera
ditangani
Jumlah 3 1/3
Dari hasil skoring diatas maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :
1. Nyeri kronis b.d kondisi muskuloskeletal kronis ditandai dengan :

a. Tn. K mengatakan sering sakit pada kaki (lutut)


b. Tn.K mengatakan jika sakitnya parah, susah berjalan.
c. Tn.K mengatakan bila berkerja tiba-tiba nyeri lutut, langsung
berhenti dulu duduk mba sampai sakitnya hilang”
d. Tn. K mengatakan biasanya saya Cuma minum obat yang di
berikan di puskesmas aja mas, dan sedikit di pijat-pijat saya tidak
tau cara lain untuk mengurangi nyerinya.

2. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kurang terpapar informasi


ditandai dengan :

a. Tn. K mengatakan tidak tahu apa itu Osteoartritis atau rematik,


sebab dan pengaturannya
b. Tn. K mengatakan “taunya saya Cuma bawaan penyakit sudah tua”

c. Tn.K mengatakan jarang untuk olah raga apa lagi jalan pagi
d. Tn.K mengatakan sering terasa linu-linu kalau habis memakai air
dingin untuk mandi dan yg lainnya
IV. Rencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Kode Luaran Intervensi
Nyeri kronis b.d Kondisi D.0078
muskuloskeletal kronis Luaran utama: Intervensi utama:
Tingkat nyeri L.08066 Manajemen Nyeri I.08238
Luaran tambahan:  Observasi :
- Kontrol Nyeri L. 08063 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kulaitas,
- Pemeliharaan kesehatan intensitas nyeri
 Terapeutik :
Setelah dilakukan intervensi Berikan tehnik nonfarmakologis (kompres hangat/dingin)
keperawatan selama 3x24 jam  Edukasi :
maka nyeri kronis menurun, dengan - Anjurkan menggunakan analgetik secara mandiri
kriteria hasil: - Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
 Keluhan nyeri (5) nyeri
 Meringis (5) Intervensi pendukung:
 Perilaku membaik (5) Terapi Pemijatan I. 08251
 Kemampuan mengenali  Observasi :
penyebab nyeri (5) - Identifikasi kesediaan dan penerimaan dilakukan pemijatan
 Kemampuan menggunakan - Monitor Respon terhadap pemijatan
tehnik nonfarmakologis (5)  Terapeutik :
- Tetapkan jangka waktu untuk pemijatan
- Pilih area tubuh yang akan di pijat
- Gunakan lotion atau minyak untuk mengurangi gesekan
- Lakukan pemijatan seara perlahan
- Lakukan pemijatan dengan tehnik yang tepat
 Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
- Anjurkan rileks selama pemijatan
- Anjurkan beristirahat setelah dilakukan pemijatan
Kompres Hangat I.08235
 Observasi :
- Identifikasi kontraindikasi kompres panas
- Periksa suhu alat kompres
- Memonitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5
menit pertama
 Terapeutik :
- Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat
(mi. Kantong plastik tahan air, botol air panas, bantalan
pemanas listrik)
- Pilih lokasi kompres
- Balut alat kompres panas dengan kain peindung
- Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera
 Edukasi
- Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
- Anjurkan menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri
tanpa pemberitahuan sebelumnya
- Ajarkan ara menghindari kerusakan jaringna akibat panas
V. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal Implementasi Evaluasi


DX (SOAP)
1 Rabu, Jam 15.00 S:
14 Maret Intervensi utama: -   Tn. K mengatakan masih sakit pada
Manajemen Nyeri I.08238 kaki (lutut)
2020
 Observasi : -   Tn.K mengatakan jika sakitnya
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, parah, susah berjalan.
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - P : udara dingin dan kecapekan
nyeri Q : seperti ditusuk-tusuk
R: P : udara dingin dan kecapekan
R : patella dextra dan sinistra
Q : seperti ditusuk-tusuk
S :5
R : patella dextra dan sinistra
T : kadang-kadang
S :5
T : kadang-kadang

 Terapeutik : O:
Memberikan tehnik nonfarmakologis Grimace (+), tampak memegang
(kompres hangat) lututnya yang sakit
R: nyeri berkurang -   Skala nyeri 5
 Edukasi :
- Menganjurkan menggunakan A:
analgetik secara mandiri - Nyeri kronis masih terjadi
R: Ps mengerti anjuran peetugas
dan akan minum pereda nyeri P:
obat bila sakit Lanjutkan intervensi :
- Mengajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk - Mengidentifikasi lokasi,
mengurangi rasa nyeri dengan karakteristik, durasi, frekuensi,
kompres hangat kualitas, intensitas nyeri
R: Ps mengerti cara mengompres - Memberikan tehnik
hangat di daerah lutut nonfarmakologis (kompres hangat)
- Menetapkan jangka waktu untuk
Intervensi pendukung: pemijatan
Terapi Pemijatan I. 08251 - Memilih area tubuh yang akan di
 Observasi : pijat
- Mengidentifikasi kesediaan dan - Menggunakan lotion untuk tehnik
penerimaan dilakukan pemijatan pemijatan
R: Ps mau dilakukan pemijatan di - Menganjurkan rileks selama
daerah lutut pemijatan
- Memonitor Respon terhadap - Menganjurkan beristirahat setelah
pemijatan dilakukan pemijatan
R : Ps terlihat nyaman - Memeriksa suhu alat kompres
 Terapeutik : - Memonitor iritasi kulit atau
- Menetapkan jangka waktu untuk kerusakan jaringan selama 5 menit
pemijatan pertama
R : kontrak waktu dengan ps untuk - Memilih metode kompres yang
pemijatan selama 5 menit nyaman dengan botol air panas
- Memilih area tubuh yang akan di - memilih lokasi kompres
pijat - membalut alat kompres panas
R : daerah yang akan di pijat yaitu dengan kain pelindung
lutut - Melakukan kompres panas pada
- Menggunakan lotion daerah yang cedera
R : ps terlihat nyaman
- Melakukan pemijatan seara
perlahan
R : Ps tampak nyaman
- Melakukan pemijatan dengan
tehnik yang tepat
 Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
terapi
R : Ps mengerti
- Menganjurkan rileks selama
pemijatan
R : ps tampak rileks
- Menganjurkan beristirahat setelah
dilakukan pemijatan
R : Ps mengerti
Kompres Hangat I.08235
 Observasi :
- Mengidentifikasi kontraindikasi
kompres panas
R : Ps tidak ada kontraindikasi
untuk di kompres hangat
- Memeriksa suhu alat kompres
R : suhu air hangat 37◦ C
- Memonitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan selama 5
menit pertama
R : tidak tampak iritasi di daerah
lutut ps

 Terapeutik :
- Memilih metode kompres yang
nyaman dengan botol air panas
R : Ps terliat nyaman
- memilih lokasi kompres
R : daerah yang di kompres lutut
- membalut alat kompres panas
dengan kain pelindung
R : botol air panas di balut
handuk keil
- Melakukan kompres panas pada
daerah yang cedera
R : Ps terlihat nyaman
 Edukasi
- Menjelaskan prosedur
penggunaan kompres panas
R : Ps mengerti
- Menganjurkan menyesuaikan
pengaturan suhu secara mandiri
tanpa pemberitahuansebelumnya
R : menurut ps suhu air yang
disediakan cukup
- Mengajarkan cara menghindari
kerusakan jaringan akibat panas
R : Ps sudah mengerti

2 Rabu, Intervensi utama: S:


Edukasi kesehatan I. 12383
14 Maret - Tn. K mengatakan tahu apa itu
 Observasi :
Osteoartritis atau rematik, sebab
20 Mengidentifikasi faktor-faktor yang dan pengaturannya
dapat meningkatkan & menurunkan O:
motivasi perilaku hidup bersih dan
sehat -     Ps bisa menjawab pertanyaan
 Terapeutik : mengenai osteoartritis atau rematik
- Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan A:
- Memberikan kesempatan untuk Manajemen kesehatan tidak efektif
bertanya Tidak terjadi
R : Ps bertanya tentang penyakit
dan penyebabnya P:
Intervensi dipertahankan
 Edukasi :
- Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
R : ps mengerti
- Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
1 Kamis, Jam 15.00 S:
12 April - Mengidentifikasi lokasi, - Ps mengatakan nyeri berkurang
karakteristik, durasi, frekuensi,
2018 O:
kualitas, intensitas nyeri
R: P : udara dingin dan kecapean P : udara dingin
Q : seperti ditusuk-tusuk Q : kesemutan
R : patella dextra dan sinistra R : patella dextra dan sinistra
S :4 S :3
T : kadang-kadang T : kadang-kadang
- Memberikan tehnik nonfarmakologis
(kompres hangat)
A:
R : pasien nyaman nyeri berkurang
- Menetapkan jangka waktu untuk - Nyeri kronis masih terjadi
pemijatan
P:
R: kontrak waktu 10 menit
- Memilih area tubuh yang akan di Lanjutkan intervensi :
pijat - Mengidentifikasi lokasi,
R : pemijatan di area lutut kanan dan karakteristik, durasi, frekuensi,
kiri kualitas, intensitas nyeri
- Menggunakan lotion untuk tehnik - Memberikan tehnik
pemijatan nonfarmakologis (kompres hangat)
R : ps tampak nyaman - Memilih area tubuh yang akan di
- Menganjurkan rileks selama pijat
pemijatan
R : pasien tampak rileks
- Menganjurkan beristirahat setelah
dilakukan pemijatan
R : Pasien mengikuti anjuran petugas
- Memeriksa suhu alat kompres
R : suhu air 37C
- Memonitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan selama 5 menit
pertama
R : Tidak terjadi iritasi
- Memilih metode kompres yang
nyaman dengan botol air panas
- memilih lokasi kompres
R : kompres di sekitar lutut
- membalut alat kompres panas
dengan kain pelindung
R : alat kompres di balut handuk
kecil
- Melakukan kompres panas pada
daerah yang cedera

5 Jumat , Jam 15.00 S:


13 April - Mengidentifikasi lokasi, - Ps mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi,
2018 berkurang
kualitas, intensitas nyeri
R: P : udara dingin - Kalo nyeri lutut sudah
Q : kesemutan masih bisa beraktifitas
R : patella dextra dan sinistra O:
S:3 P : udara dingin
T: kadang-kadang Q : nyut-nyutan
- Memberikan tehnik nonfarmakologis R : patella dextra dan sinistra
(kompres hangat)
S :2
- Memilih area tubuh yang akan di T : kadang-kadang
pijat
R : area yang dipijit lutut kanan dan
kiri
A : Nyeri kronis tidak terjadi
P:
Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai