Oleh :
Fadli Rokhman.,S.Kep
Maria.,S.Kep
Moch Dharmawan.,S.Kep
Renni Nur Yulyanti.,S.Kep
Sri Sulastri.,S.Kep
Yeni Ekowati.,S.Kep
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal : 14 Maret – 16 Maret 2020
Oleh : Kelompok 2
Metode : Pengkajian fisik, observasi, dan wawancara
A. DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. K
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Umur : 60 Tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Peternak
g. Alamat : Kp. Kasunyatan Rt 02/Rw 01,
Kel. Kasunyatan, Kec. Kasemen,
Serang - Banten
h. Suku/kebangsaan : Jawa / Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 4 anggota keluarga (Termasuk KK)
3. Tipe keluarga
Keluarga Tn. K termasuk kedalam tipe keluarga Nuclear Family atau
keluarga Inti adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.
4. Genogram
Nn. E
An. J
24 th
14 th
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: garis pernikahan
: garis keturunan
b. Ny. Y
Pada saat pengkajian KU baik, klien mengatakan belum pernah
sakit yang berat, saat pengkajian TD 100/80 mmHg, N : 78x/m.
klien mengatakan badannya sehat dan tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit.
c. Nn. E
Pada saat pengkajian KU baik, klien mengatakan belum pernah
sakit yang berat, saat pengkajian TD 120/80 mmHg, N : 85x/m.
klien mengatakan badannya sehat dan tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit.
d. An. J
Pada saat pengkajian KU baik, Klien mengatakan An. J belum
pernah menderita sakit yang berat, saat pengkajian, TD 100/60
mmhg, N : 76 x/m. Klien mengatakan badannya sehat dan tidak
ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.
4. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)
a. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan bahwa Tn. K dalam keadaan kurang sehat
/ kurang baik.
b. Penyakit keturunan
Ny. S mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik
dari pihak Tn.K maupun Ny.S.
c. Penyakit kronis/menular
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular.
d. Kecacatan anggota keluarga
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
cacat.
e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan
di Puskesmas atau ke mantri.
9. Reproduksi
Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat pengkajian
Ny.S mengatakan bahwa dirinya sudah tidak menggunkan KB
karena sudah menapouse.
C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada
permasalahan dimusyawarahkan.
3. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing
dengan baik. Namun Tn. K masih bekerja dan Ny. S menjadi ibu
rumah tangga.
D. Fungsi Keluarga
Secara umum keluarga Tn. K sudah memenuhi fungsi keluarga baik
fungsi afektif, sosialisasi, dan perawatan kesehatan .
Tugas Keluarga meliputi :
1. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum mengerti cara mengatasi penyakit osteoarthritis
2. Mengambil keputusan
Keluarga sudah memeriksakan kondisi kesehatannya ke faskes
terdekat
3. Merawat anggota keluarga
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarganya dengan cara
mengatur pola dan jenis makanan yang dikonsumsi
4. Memelihara lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari
lingkungan disekitar rumah bersih
5. Menggunakan fasilitas keehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik,
bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke
Puskesmas atau ke mantri.
Kandang Ayam
DWC Kamar 3
Dapur
Ruang
Halaman Samping
Kamar 2
Teras Samping
Tengah
Teras Depan
Garasi
2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga bila
penuh kemudian dibakar.
3. Sumber air minum
Keluarga menggunakan PAM .
4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. H mempunyai jamban sendiri, jenis jamban leher angsa
kondisi baik
5. Pembuangan Air Limbah
Keluarga Ny. A mempunyai tempat pembuangan air limbah yang
kondisinya masih baik menggunakan got.
6. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih.
7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih dan halaman belakang rumah
dimanfaatkan sebagai kandang ayam.
8. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 500 m dari rumah,
fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km, bidan/mantri
praktek 300 m, rumah sakit 5-6 km, fasilitas peribadatan seperti
masjid 100 m dari rumah.
III. PERENCANAAN
1. Penentuan Prioritas Masalah
a. Nyeri Kronis berhubungan dengan Kondisi Muskuloskeletal Kronis
No Prioritas Skor / Pembenaran
bobot
1. Sifat Masalah Nyeri yang dirasakan harus diatasi karena sangat
Skala: Aktual 3/3 x 1 = menggangu aktivitas dari Tn.K saat ini
1
No Skor / Pembenaran
bobot
Prioritas
1. Sifat Masalah Bila informasinya tidak segera disampaikan maka akan
Skala: Aktual 2/3 x 1 = berpengaruh terhadap kesehatan Tn. K kedepannya.
2/3
c. Tn.K mengatakan jarang untuk olah raga apa lagi jalan pagi
d. Tn.K mengatakan sering terasa linu-linu kalau habis memakai air
dingin untuk mandi dan yg lainnya
IV. Rencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Kode Luaran Intervensi
Nyeri kronis b.d Kondisi D.0078
muskuloskeletal kronis Luaran utama: Intervensi utama:
Tingkat nyeri L.08066 Manajemen Nyeri I.08238
Luaran tambahan: Observasi :
- Kontrol Nyeri L. 08063 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kulaitas,
- Pemeliharaan kesehatan intensitas nyeri
Terapeutik :
Setelah dilakukan intervensi Berikan tehnik nonfarmakologis (kompres hangat/dingin)
keperawatan selama 3x24 jam Edukasi :
maka nyeri kronis menurun, dengan - Anjurkan menggunakan analgetik secara mandiri
kriteria hasil: - Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
Keluhan nyeri (5) nyeri
Meringis (5) Intervensi pendukung:
Perilaku membaik (5) Terapi Pemijatan I. 08251
Kemampuan mengenali Observasi :
penyebab nyeri (5) - Identifikasi kesediaan dan penerimaan dilakukan pemijatan
Kemampuan menggunakan - Monitor Respon terhadap pemijatan
tehnik nonfarmakologis (5) Terapeutik :
- Tetapkan jangka waktu untuk pemijatan
- Pilih area tubuh yang akan di pijat
- Gunakan lotion atau minyak untuk mengurangi gesekan
- Lakukan pemijatan seara perlahan
- Lakukan pemijatan dengan tehnik yang tepat
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
- Anjurkan rileks selama pemijatan
- Anjurkan beristirahat setelah dilakukan pemijatan
Kompres Hangat I.08235
Observasi :
- Identifikasi kontraindikasi kompres panas
- Periksa suhu alat kompres
- Memonitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5
menit pertama
Terapeutik :
- Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat
(mi. Kantong plastik tahan air, botol air panas, bantalan
pemanas listrik)
- Pilih lokasi kompres
- Balut alat kompres panas dengan kain peindung
- Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera
Edukasi
- Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
- Anjurkan menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri
tanpa pemberitahuan sebelumnya
- Ajarkan ara menghindari kerusakan jaringna akibat panas
V. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Terapeutik : O:
Memberikan tehnik nonfarmakologis Grimace (+), tampak memegang
(kompres hangat) lututnya yang sakit
R: nyeri berkurang - Skala nyeri 5
Edukasi :
- Menganjurkan menggunakan A:
analgetik secara mandiri - Nyeri kronis masih terjadi
R: Ps mengerti anjuran peetugas
dan akan minum pereda nyeri P:
obat bila sakit Lanjutkan intervensi :
- Mengajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk - Mengidentifikasi lokasi,
mengurangi rasa nyeri dengan karakteristik, durasi, frekuensi,
kompres hangat kualitas, intensitas nyeri
R: Ps mengerti cara mengompres - Memberikan tehnik
hangat di daerah lutut nonfarmakologis (kompres hangat)
- Menetapkan jangka waktu untuk
Intervensi pendukung: pemijatan
Terapi Pemijatan I. 08251 - Memilih area tubuh yang akan di
Observasi : pijat
- Mengidentifikasi kesediaan dan - Menggunakan lotion untuk tehnik
penerimaan dilakukan pemijatan pemijatan
R: Ps mau dilakukan pemijatan di - Menganjurkan rileks selama
daerah lutut pemijatan
- Memonitor Respon terhadap - Menganjurkan beristirahat setelah
pemijatan dilakukan pemijatan
R : Ps terlihat nyaman - Memeriksa suhu alat kompres
Terapeutik : - Memonitor iritasi kulit atau
- Menetapkan jangka waktu untuk kerusakan jaringan selama 5 menit
pemijatan pertama
R : kontrak waktu dengan ps untuk - Memilih metode kompres yang
pemijatan selama 5 menit nyaman dengan botol air panas
- Memilih area tubuh yang akan di - memilih lokasi kompres
pijat - membalut alat kompres panas
R : daerah yang akan di pijat yaitu dengan kain pelindung
lutut - Melakukan kompres panas pada
- Menggunakan lotion daerah yang cedera
R : ps terlihat nyaman
- Melakukan pemijatan seara
perlahan
R : Ps tampak nyaman
- Melakukan pemijatan dengan
tehnik yang tepat
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
terapi
R : Ps mengerti
- Menganjurkan rileks selama
pemijatan
R : ps tampak rileks
- Menganjurkan beristirahat setelah
dilakukan pemijatan
R : Ps mengerti
Kompres Hangat I.08235
Observasi :
- Mengidentifikasi kontraindikasi
kompres panas
R : Ps tidak ada kontraindikasi
untuk di kompres hangat
- Memeriksa suhu alat kompres
R : suhu air hangat 37◦ C
- Memonitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan selama 5
menit pertama
R : tidak tampak iritasi di daerah
lutut ps
Terapeutik :
- Memilih metode kompres yang
nyaman dengan botol air panas
R : Ps terliat nyaman
- memilih lokasi kompres
R : daerah yang di kompres lutut
- membalut alat kompres panas
dengan kain pelindung
R : botol air panas di balut
handuk keil
- Melakukan kompres panas pada
daerah yang cedera
R : Ps terlihat nyaman
Edukasi
- Menjelaskan prosedur
penggunaan kompres panas
R : Ps mengerti
- Menganjurkan menyesuaikan
pengaturan suhu secara mandiri
tanpa pemberitahuansebelumnya
R : menurut ps suhu air yang
disediakan cukup
- Mengajarkan cara menghindari
kerusakan jaringan akibat panas
R : Ps sudah mengerti