Anda di halaman 1dari 25

01 Ajeng Citra Septiyantri

P3.73.20.1.19.041

02 Amelia Shinta
P3.73.20.1.19.042

03
Anggi Rahayu Pangesti
P3.73.20.1.19.045

04 Anisa Nurimandani
P3.73.20.1.19.046

05 Rinrin Antika
P3.73.20.1.19.068

06 Yasiqa Dwi Admaja


P3.73.20.1.19.077
2
Nyaris Cedera

Merupakan suatu kejadian akibat


melaksanakan suatu tindakan Kejadian Tidak Diharapkan
Merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan
(commission) atau tidak mengambil
cedera yang tidak diharapkan pada pasien
tindakan yang seharusnya diambil
karena suatu tindakan (commission) atau tidak
(omission), yang dapat mencederai
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, (omission), dan bukan karena “underlying
karena keberuntungan disease” atau kondisi pasienya
NEXT
CEDERA JARUM
SUNTIK
Merupakan salah satu kejadian Adverse Event atau Kejadian
yang Tidak Diharapkan (KTD) dimana luka tembus pada
kulit karena benda tajam pada saat tenaga kesehatan
melakukan aktifitas klinis di lembaga kesehatan. Cedera
tertusuk jarum dan benda tajam dapat terjadi sebelum
digunakan (2%), selama penggunaan (33%), setelah
menggunakan, sebelum pembuangan (46%), dan selama atau
rum
setelah pembuangan (16%). tertusuk ja h
a e
Ceder sebabkan ol
di
dapat e p erti jarum
s
jarum arum donor ,
,j il
suntik m infus ster
jaru .
darah, jarum jahit
dan
01Beban global penyakit karena
salah penggunaan suntikan
yang tidak aman, diperkirakan
oleh World Health
Organization (WHO) dengan
model probabilitas bahwa
pada tahun 2008 adalah
340.000 Human
Immunodeficiency Virus
(HIV), 15 juta Hepatitis B
Infeksi virus (HBV), 1 juta
02 infeksi Hepatitis C Virus, 3
Ini menyumbang 14% HIV, juta infeksi bakteri, dan
25% HBV, 8% HCV, dan 5% 850.000 infeksi di tempat
infeksi bakteri di seluruh suntikan
dunia dan untuk 28 juta usia
hidup yang dapat dicegah
cacat (Gyawali, Rathore, Kc,
01 Berpotensi menularkan
bakteri, protozoa, virus dan
prion

Risiko tertular hepatitis B


02
dan Hepatitis C

03 Risiko tertular HIV


Perawat kurang
pengetahuan
01 02 dan
Lokasinya keterampilan
tidak tepat

Perawat tidak mengikuti


03 03
prosedur yang telah Perawat kelelahan,
ditentukan dan beban kerja tinggi, kerja
menganggap remeh shift malam, tekanan
dalam melaksanaakan tinggi, atau persepsi
Standar Operasional
Prinsip Pencegahan
01 02 03
Elimination of Engineering Administrative
Singkirkan Hazard
semua benda tajam dan jarum Control
Institusi sebaiknya menggunakan alat-alat
Control
Institusi sebaiknya mempunyai kebijakan
yang tidak diperlukan dari sekitar tempat yang telah didesain untuk meminimalkan untuk meminimalkan risiko needle stick
tindakan dan benda-benda tajam yang telah risiko petugas kesehatan untuk terpapar injury, misalnya dengan membentuk komite
digunakan untuk tindakan pada bahaya pencegahan kecelakaan kerja

04 05
Work Practice Alat perlindungan diri
Control
Institusi mengembangan standar prosedur
(APD)
Gunakan alat perlindungan untuk meminimalkan
operasi untuk menangani dan menyingkirkan kontak dengan darah dan cairan tubuh pasien,
benda tajam dan jarum misalnya dengan goggle, sarung tangan, masker, dan
gaun steril.
Tindakan Pencegahan
KOTAK PENGGUNAAN
KHUSUS
Needle stick injury dapat dicegah dengan PERLAKUAN ALAT MEDIS
menggunakan kotak khusus untuk
membuang jarum dan benda tajam di SELAMA DAN AMAN
Occupational Safety and Health
sekitar pasien saat dan setelah melakukan Administration CDC
tindakan. SESUDAH
tajam berada di sekitarTINDAKAN
Jangan pernah membiarkan jarum atau benda
tempat tindakan., Segera
menyarankan penggunaan
berbagai alat yang dapat
buang sebelum melakukan tindakan berikutnya, mengurangi risiko needle stick
Pastikan tidak ada jarum atau benda tajam terselip injury
sebelum dibuang, Jangan pernah memegang
bagian tajam jarum
Cara Penanganan
Keluarkan darah dari
area yang tertusuk 02
01 jarum dengan cara Cuci luka tersebut
membiarkan area luka dengan lembut. Gunakan
yang berdarah di sabun yang banyak
bawah air mengalir setelah Anda
selama beberapa menit. mengeluarkan darah
Keringkan dan segera dari lukanya dan cuci
03 balut luka dengan dengan air.
plester antiair atau
kain kasa.
*Lanjutan Cara Penanganan

04 05 06
Segera minta bantuan Tentukan apakah ada
medis dan jelaskan Pastikan apakah ada kemungkinan untuk
keadaan luka serta kemungkinan terjadinya penularan penyakit yang
kemungkinan tertular penularan Hepatitis B lain
penyakit
Standar operasional prosedur (SOP) injeksi
IV (Intra Vaskuler)
3. Persiapan Alat
Obat (ampul atau
vlakon/vial), syeringe dan
1. Tujuan Injeksi Intra jarum kecil, kapas alkohol,
Vaskuler (IV) piala ginjal/bengkok, bak
2. Prinsip Injeksi Intra instrumen, sarung tangan
Memasukkan obat Vaskuler (IV)
dengan suntikan Pertahankan strelitas, perhatikan lokasi
4. Dokumentasi
melalui vena tubuh. penyuntikan dari vena yang besar, tidak dekat Nama obat, dosis obat
dengan tulang dan vena yang lurus tidak yang diberikan, lokasi
bercabang. Pilih daerah penyuntikan, dosis penyuntikan, waktu
obat yang diberikan sesuai, perhatikan adanya
pemberian, cara
udara dalam spuit sebelum menyuntikan obat,
aspirasi spuit untuk memastikan spuit masuk pemberian dan reaksi
kedalam vena ditandai dengan keluarnya darah alergi.
dalam spuit.
Standar operasional prosedur (SOP)
injeksi IV

01 Fase Pra Interaksi


1. Mengecek program terapi medik
2. Mencuci tangan
3. Mempersiapkan alat yaitu:
o spuit 3cc 02 Fase Interaksi
o bengkok
o sarung
1. Mengucapkan salam terapeutik
o tangan
o pengalas 2. Melakukan validasi
o catatan dan pena 3. Melakukan kontrak waktu
o hansaplast 4. Menjelaskan langkah langkah
o kapas alkohol
o tornikuet
tindakan
o obat ampul atau vial 5. Jaga privacy klien
NEXT
11. Lakukan aspirasi
03 Fase Kerja 12. Lepaskan tornikuet

1. Mengecek identitas pasien 13. Masukkan obat ke dalam


pembuluh darah vena secara
2. Meletakkan alas di bawah lokasi injeksi perlahan-lahan
3. Bebaskan daerah lengan pasien dari kemeja/baju 14. Keluarkan jarum dari pembuluh
4. Pilih tempat penusukan vena

5. Pasang tornikuet 5-15 cm di atas daerah penusukkan (masih 15. Tutup tempat tusukan dengan
dalam kondisi longgar) kasa steril dengan diberi betadin
(kapas alkohol yang dikeringkan)
6. Pakai sarung tangan
16. Atur kembali posisi klien dan
7. Bersihkan daerah penusukkan dengan kapas alkohol rapikan04 Fase Terminasi
8. Anjurkan pasien untuk mengepalkan dan membuka tangan 1. Mengevaluasi respon klien
beberapa kali, palpasi dan pastikan daerah penusukan. 2. Merencanakan tindak lanjut
9. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm di
3. Melakukan kontrak yang akan
daerah penusukan. datang
4. Melakukan dokumentasi
10. Tusukkan jarum dengan sudut 30 derajat sejajar dengan vena tindakan dan hasil.
lalu tusuk perlahan dengan pasti.
01

NEXT
02

NEXT
03

NEXT
04
ANALISA KASUS
o Perawat SEHARUSNYA lebih
memperhatikan obat yg akan
o Perawat membahayakan disuntikkan kedalam tubuh pasien
kesehatan bahkan nyawa o Perawat SEHARUSNYA mengikuti
pasien dan mengakibatkan prosedur yang tepat saat menyuntik
kejadian yang tidak diharapkan pasien
(KTD). o Perawat SEHARUSNYA
o Perawat tidak teliti dan meningkatkan kewaspadaan diri
pada saat menggunakan alat medis
ceroboh saat menyiapkan obat
tajam baik sebelum, selama dan
pada pasien sesudah penggunaan, meningkatkan
o Perawat tidak menjalankan kepatuhan dalam penggunaan APD
prinsip dasar penyuntikan yang secara rasional, senantiasa berhati-
aman dan tidak menerapi 6 hati saat menggunakan jarum suntik
sasaran prinsip patient safety o Perawat SEHARUSNYA
o Perawat tidak menjalankan menggunakan jarum suntik yang
baru, yang sudah digunakan
prosedur yang telah ada
langsung dibuang ketempat limbah
berkaitan penggunaan, jarum yang tidak dapat ditembus
peletakan, serta pembuangan jarum/safetybox
STANDAR KESELAMATAN
PASIEN
*KARS-DepKes
01 03
02
HAK PASIEN MENDIDIK KESELAMATAN
PASIEN DAN PASIEN DAN
04
PENGGUNAAN KELUARGA KESINAMBUNGA
PERAN
METODA 05
KEPEMIMPINAN N PELAYANAN
KINERJA- DLM 06
KINERJA MENINGKATKA MENDIDIK
07 STAF TTG
N
KOMUNIKASI KESELAMATAN KESELAMATA
PASIEN N PASIEN
PENCERMATAN NORMA
HUKUM YANG DILANGGAR
TERKAIT SALAH PENYUTIKAN
TERKAIT 01 KEKELIRUAN 02
PEMBERIAN OBAT OBAT
1. Undang-Undang Republik Indonesia 1. Undang-Undang Republik Indonesia
No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan Bab IX Pasal 1 Ayat 1 Kesehatan Bab I Pasal 1 Ayat 5
membahas tentang Hak dan 2. Pasal 359 KUHP dan pasal 84 ayat 2
Kewajiban Tenaga Kesehatan UU RI No. 36 Tahun 2014 terkait
2. UU No. 38 Tahun 2014 tentang perkara salah suntik oleh tenaga
Keperawatan. kesehatan
Prinsip dasar penyuntikan yang aman
01 Dilakukan oleh 02 u m s u ntik
a r
Bekas j d a la m Box
perawat yang terlatih ulka n
dikump an musnahkan
d
kuning ara di bakar
c
dengan erator)
in can replace the image on the
(incYou
Meng screen with your own work. Just
gu na k
suntik an spu
it d 03
delete this one, add yours and
send it to the back
04
pakai, yang steril an jarum Mengunakan
bu da n
obat d ngkusnya m sekali sarungtangan dan berhati-
an dos a
is sesu sih utuh, hati saat recapping
resep a i de n
do kt e r gan
Sasaran Prinsip Pasien Safety
05 Pengurangan
04 Kepastian
Terhadap Resiko
Infeksi Setelah
06
Terhadap Lokasi, Menggunakan Pengurangan
Prosedu dan Pelayanan Resiko Jatuh
Pasien Operesi Kesehatan

Ketepatan 01 Peningkatan
02 Peningkatan
03
Identifikasi Komunikasi Keamanan Obat atau
Pasien Efektif high alert yang harus
diwaspadai
THANK YOU
COVID-19
STOP

Anda mungkin juga menyukai