Anda di halaman 1dari 16

A.

PENDAHULUAN
Anak sebagai klien dipandang sebagai makhluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan
berbeda dengan orang dewasa. Tindakan yang dilakukan dalam melakukan asuhan
keperawatan anak berlandaskan pada prinsip atraumatic care (asuhan keperawatan yang
terapeutik). Prinsip dasar yang dipahami dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah
perspektif keperawatan anak.
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya.
Perspektif keperawatan anak mencakup perkembangan keperawatan anak, falsafah
keperawatan anak, dan peran perawat anak. Sebelum memahami perspektif keperawatan
anak lebih lanjut, perlu diketahui tentang mortalitas dan morbiditas dalam dunia anak.

1. Mortalitas /mortality
Mortalitas/mortality/angka kematian menggambarkan angka kejadian yang dalam waktu
tertentu. Angka tersebut dinyatakan per 100.000 penduduk.
Angka kematian bayi adalah angka kematian per bayi hidup
selama satu tahun.
Penyebab kematian bayi adalah : kelainan konginetal, suddent infant death syndrome,
BBLR, sindroma gagal nafas, pneumonia, bayi lahir dengan komplikasi kehamilan,
kecelakaan, infeksi perinatal, bayi lahir berhubungan dengan komplikasi plasenta, dan
beberapa penyebab lain.
Angka kematian anak adalah angka kematian pada anak dengan umur lebih dari satu
tahun.
Beberapa faktor penyebab kematian pada anak adalah kecelakaan, kelainan konginetal,
kanker, pembunuhan, heart disease, HIV.

2. Morbiditas/morbidity.
Morbidity / morbiditas / angka kesakitan adalah angka yang mengambarkan kejadian sakit
yang spesifik per 1000 penduduk.
Angka kesakitan anak adalah angka yang menggambarkan kejadian sakit yang spesifik per
1000 anak.
Kesakitan yang banyak terjadi adalah sakit akut dan infeksi terutama infeksi saluran
pernafasan.
Kelompok anak dengan resiko peningkatan angka kesakitan adalah anak jalanan/
gelandangan, anak dengan tingkat sosial ekonomi orang tua rendah, anak diadopsi orang
asing, anak ditempat penampungan.
B. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ANAK
Sebelum abad 19, kesehatan anak kurang mendapat perhatian. Pelayanan kesehatan yang
dijalankan untuk anak terbatas pada daerah perkotaan dalam bentuk pelayanan keliling dan
perawatan tradisional.wabah penyakit yang banyak terjadi adalah cacar, flu, difteri, dan
penyakit yang terjadi endemik secara perlahan terutama karena penyakit TBC dan
gangguan gizi.
Pada awal tahun 1900, perawatan isolasi berkembang sejak ditemukan penyakit menular,
orangtua dilarang untuk mengujungi anak dan membawa barang-barang atau mainan dari
rumah ke rumah sakit. Keadaan ini menimbulkan efek psikologis dari tindakan isolasi,
dimana anak menjadi stres selama berada di rumah sakit. Akhirnya, orientasi pelayanan
keperawatan anak berubah menjadi rooming in, yaitu orang tua boleh tinggal bersama
anaknya sakit. Dengan demikian, pendidikan kesehatan untuk orang tua menjadi hal yang
penting dilakukan oleh perawat. Kerja sama antara orang tua dan tim kesehatan dirasakan
besar menfaatnya dan orang tua didorong untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan anak.

C. FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK


Komponen dalam keperawatan anak adalah manusia, sehat, lingkungan, dan keperawatan
itu sendiri.
1. Manusia
Anak adalah individu yang berusia antara 0 sampai 18 tahun, yang berada dalam proses
tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik mencakup makan, minum,
udara, eliminasi, tempat berteduh, dan kehangatan. Secara psikologis anak membutuhkan
cinta dan kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak membutuhkan disiplin
dan otoritas untuk menghindari bahaya,mengembangkan kemampuan berfikir, dan
bertindak mandiri. Anak membutuhkan kesempatan untuk belajar berfikir dan membuat
keputusan secara mandiri. Dalam mengembangkan harga diri anak membutuhkan
penghargaan pribadi terutama pada usia 1 sampai 3 tahun. Penghargaan merupakan
pengalaman positif untuk membentuk harga diri. Anak adalah individu yang masih
bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, yang berarti membutuhkan lingkungan
yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.

2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat-sakit. Sehat adalah
keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai
sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Apabila anak sakit akanmempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual.

3. Lingkungan
Lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat memperngaruhi
kesehatan anak. Lingkungan internal yaitu genetik (keturunan), kematangan biologis, jenis
kelamin, intelektual, emosi, dan adanya predisposisi atau resistensi terhadap penyakit.
Lingkungan eksternal yaitu status nutrisi, orang tua, saudara sekandung(sibling),
masyarakat/kelompok sekolah, kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan orang tua,
agama, budaya, rumah maupun sanitasi di sekililingnya. Perkembangan anak sangat
dipengaruhi oleh rangsangan terutama dari lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang
aman, peduli, dan penuh dengan kasih sayang.

4. Keperawatan
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit dengan falsafah utama yaitu asuhan keperawatan yang berpusat
pada keluarga dan perawatan yang terapeutik. Keluarga dianggap sebagai mitra bagi
perawat dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsep
yang mendasari kerjasama orang tua dan perawat adalah memfasilitasi keluarga untuk aktif
terlibat dalam asuhan keperawatan anak dirumah sakit dan memberdayakan kemampuan
keluarga baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam melaksanakan
perawatan anaknya di rumah sakit.

D. PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK.


Peran penting perawat anak adalah sebagai pembela (advocacy), pendidik, konselor,
koordinator, pembuat keputusan etik, perencana kesehatan, pembina hubungan terapeutik,
pemantau, evaluator, dan peneliti.
1. Pembela
Perawat dituntut sebagai pembela bagi anak dan keluarganya pada saat membutuhkan
pertolongan dimana keluarga tidak dapat mengambil keputusan/menentukan pilihan, dan
meyakinkan keluarga untuk menyadari pelayanan yang tersedia, pengobatan, dan prosedur
yang dilakukan dengan saran melibatkan keluarga.

2. Pendidik
Dilakukan dengan memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua anak
secara langsung maupun secara tidak langsung dengan menolong orang tua/anak
memahami pengobatan dan perawatan anak. Kebtuhan orang tua dalam pendidikan
eksehatan meliputi pengertian dasar tentang penyakit anaknya, perawatan anak selama
dirumah sakit, serta perawatan lanjut untuk persiapan pulang ke rumah (discharge
planning).

3. Konselor
Perawat dapat memberikan konseling keperawatan ketika anak dan orangtuanya
membutuhkan. Konseling yang dilakukan berbeda dengan pendidikan kesehatan. Konseling
dilakukan dengan cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan, dan hadir
secara fisik. Perawat dan keluarga saling bertukar pikiras tentang masalah anak dan
keluarganya, dan membantu mencarikan alternatif pemecahannya.

4. Koordinator
Perawat melakukan koordinasi dan kolaburasi dengan anggota tim kesehatan yang lain
dengan tujuan terlaksananya asuhan yang holistik dan komprehensif.
5. Pembuat keputusan etik
Keputusan yang diambil oleh perawat merupakan keputusan etik dengan berdasarkan pada
nilai moral yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk mendapat otonomi,
menghindari hal yang merugikan pasien, dan keuntungan asuhan keperawatan yaitu
meningkatkan kesejahteraan pasien.

6. Perencana kesehatan
Perawat mempunyai suara untuk didengarkan oleh para pemegang kebijakan dan harus
aktif dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Usulan yang
diajukan tentang perencanaan pelayanan keperawatan yang memberikan dampak terhadap
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan anak.

7. Peneliti

7. Peneliti
Keterlibatan penuh perawat dalam upaya menemukan masalah keperawatan anak yang
harus dilakukan dengan penelitian secara langsung, dan menggunakan hasil penelitian
kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan meningkatkan kualitas praktek/asuhan
keperawatan pada anak.

E. TREND KEPERAWATAN ANAK


Trend asuhan keperawatan yang dilakukan adalah atraumatic care atau asuhan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya yang bertujuan sebagai terapi bagi anak.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan anak, melalui penggunaan tindakan yang dapat
mengurangi stres secara fisik maupun psikologis yang dialami orang tua dan anak.
Atraumatic care dilakukan dengan memberikan perhatian pada apa, siapa, di mana,
mengapa, dan bagaimana prosedur dilakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan
mengurangi stres fisik dan psikologis. Hal yang harus diperhatikan oleh perawat adalah
dampak dari lingkungan fisik rumah sakit dan perilaku petugas yang sering menimbulkan
trauma pada anak.

Prinsip utama dalam asuhan terapeu

Prinsip utama dalam asuhan terapeutik adalah :


1. Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan
menggunakan pendekatan family centred.
2. Tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya.pendidikan
kesehatan merupakan strategi yang tepat untuk menyiapkan orang tua sehingga terlibat
aktif dalam perawatan anaknya.
3. Cegah dan/atau turunkan cidera baik fisik maupun psikologis. Nyeri karena
tindakan(injeksi) tidak akan bisa dihilangkan tetapi dapat dikurangi dengan menggunakan
tehnik distraksi dan relaksasi.
4. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit dengan mendesain seperti rumah(pemasangan
gambar-gambar, warna tembok yang cerah dan berwarna-warni)
TREND dan ISSUE KEPERAWATAN ANAK
TREND dan ISSUE KEPERAWATAN ANAK

Sebelumnya cari tahu dulu yuk,!!


  
Apasih “trend” itu?
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga dapat didefinisikan salah satu
gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
Kalau “issue” ?
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang,
yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang
kritis.
Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau buktinya.
Sedangkan “keperawatan” adalah.....
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan yang mencakup biopsikososial-
spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus
kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional(1983))
Pengertian “anak” adalah
Seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Anak merupakan seseorang yang dilahirkan
dalam suatu keluarga
Jadi, bila digabungkan  pengertian trend dan isu keperawatan anak adalah....
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang praktek/ mengenai
keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan
etis keperawatan seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah (anak)
Trend dan Issue Keperawatan Anak
  Imunisasi

Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak
terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan
infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi
tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita.

  
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi
yaitu: Hepatitis ; Campak ; Polio ; Difteri ; Tetanus ; Batuk Rejan ; Gondongan ; Cacar air ; TBC
Macam-Macam Imunisasi
 
1.      Imunisasi Aktif. Dimana, kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif membentuk zat
antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak
Imunisasi aktif di bagi dua macam yaitu:
a.       Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuhdari suatu penyakit.
b.      Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan
dari sutu penyakit.
2.              Imunisasi Pasif. Dimana,kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di dapat dari
luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum). Pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
Contoh: Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui
darah placenta selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak.
Imunisasi pasif ini dibagi dua macam yaitu:
a.       Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan olehibu yang merupakan orang
tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
b.      Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serumuntuk mencegah penyakit
tertentu
Jenis-Jenis Imunisasi
Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuanmemberi kekebalan tubuh terhadap kuman
mycobakterium tuberculosisdengan cara menghambat penyebaran kuman.

      Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi
kekebalan dari penyakithepatitis.
 
Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di kenal dengan nama oral polio
vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan
4-6 minggu.
 

Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT
(difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dantetanus.
Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
 

 
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak yang bertujuan memberi
kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang
dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau lebih setelah suntikan pertama . ( Asuhan neonatus bayi dan
balita :98-101)
 
Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadaporganisme tertentu,tanpa
menyebabkan seorang sakit
Atraumatic care
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya merupakan
asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan
terpeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang
pesat,tindakan yang di lakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas, dan takut pada
anak.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan
pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan tindakan,yang dapat mengurangi distrek fisik maupun distrek
psikologis yang di alami anak maupun orang tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi yang nyata
terlihat, tetapi memberi perhatian pada apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana, prosedur di lakukan pada anak
dengan tujuan mencegah dan mengurangi stres fisik dan psikologis.

Terapi pijat anak-anak maupun bayi


    Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu tidak terbatas pada orang-orang dari usia
tertentu. Orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin dapat menuai manfaat Terapi Pijat. Meskipun praktek ini
umumnya digunakan oleh orang dewasa, orang tua dari Bayi yang lahir baru dan sedikit anakjuga bergabung dengan
barisan. Para orangtua secara aktif mencari bentuk terapiAlternatif dalam rangka untuk memastikan pendidikan yang
tepat dari orang yang mereka cintai.
    Teknik-teknik untuk terapi pijat alternatif pada umumnya sama untuk bayi maupun Anak-anak. Namun,
perbedaannya terletak pada penanganan yang tepat dan juga dalam besarnya manfaat yang mereka berikan untuk
anak-anak dari berbagai usia.
a.       Pijat pada bayi
    Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional, perkembangan mental dan sosial. Mereka
menciptakan ikatan yang kuat antara orangtua dan anak sebagai bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain
itu, sangat efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan. Hal ini meningkatkan perkembangan motorik
pada bayi yang terpajan kokain dan memfasilitasi fungsi pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam itu
menunjukkan keuntungan positif dalam perilaku dan penurunan hormon kecemasan dan stres.
    Bayi cenderung banyak menangis karena satu-satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa
bayi. Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan setiap penyakit kolik,
peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka
sehingga merupakan situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian
dari rutinitas harian setiap orangtua.
b.      Pijat pada anak-anak
    Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity
disorder juga dikenal sebagai ADHD, adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak.
Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah dan remajasebagai penderita ADHD. Studi telah
membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru
mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan
peningkatan fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda
luar biasa dari mood positif.
 Manfaat Jangka Panjang Terapiutik Alternatif
 Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu merintangi setiap potensi masalah yang
mungkin ditemui anak selama masa dewasanya. Marybetts Sinclair, salah satu pelopor di pijat pediatrik adalah
seorang terapis pijat dan menulis tentang pengalaman sendiri tentang bekerja dengan orang dewasa. Dia mencatat
bahwa banyak masalah orang dewasa mengalami bisa saja efektif ditangani dengan terapi pijat selama masa kecil
mereka. Memicu poin dari luka masa kanak-kanak dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan otot dalam kehidupan
dewasa. Sebuah cedera lahir yang tak kunjung sembuh pada gilirannya dapat menyebabkan masalah struktural.
Beberapa anak pergi melalui trauma emosional yang jika tidak ditangani mengikuti mereka dalam kehidupan
dewasa mereka. Semua ini, menurut Sinclair, dapat dicegah melalui terapi pijat alternatif.
Pelayanan kesehatan bagi balita
 
http://pendam17cenderawasih.mil.id/posyandu-mimosa-korem-173pvb-berikan-pelayanan-kesehatan-balita/
 
Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS.KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana
dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus
disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas
pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
    KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak,
agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian makan pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai
bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi
kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.
http://www.slideshare.net/Ryaniegizi/penggunaan-kms
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit. KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan
kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000)

Manfaat KMS adalah :


1) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi pertumbuhan,
perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
·         -      Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak     
           -   Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan
pelayanan kesehatan dan gizi.
2) Pemberian Kapsul Vitamin A
         Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh,
jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
      Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan
terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang
diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI, 2007)
      Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
         Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
          Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita 
      Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin
A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput
bening ( kornea mata ).
Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setiap 6
bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian
80 % dari seluruh balita. Dengan demikian diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama
bagi balita dari keluarga menengah kebawah.
3) Pelayanan Posyandu
         Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
     Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
a. Penimbangan berat badan
b. Penentuan status pertumbuhan
c. Penyuluhan
d. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang,
apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas.
4) Manajemen terpadu balita sakit

 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah
suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia
0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit
rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).
    Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang
sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif
(pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap
penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa
pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian,
kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.

    Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:


a.  Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan
non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).
b.    Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan
MTBS).
c.    Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus
balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan).
DAFTAR PUSTAKA 
Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC
 http://www.imunisasi.net/Imunisasi%20Anak

Anda mungkin juga menyukai