Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PSIKOFARMAKA

DI SUSUN OLEH
GOLGEMA BULU

PO5303212210354
KELAS : C/II
A. Pengertian Psikofarmaka
Psikofarmaka adalah obat-obatan yang digunakan untuk klien dengangangguan
mental. Psikofarmaka termasuk obat-obatan psikotropik yang bersifatNeuroleptik
(bekerja pada sistem saraf). Pengobatan pada gangguan mental
bersifatkomprehensif, yang meliputi :
1. Teori biologis (somatik). Mencakup pemberian obat psikotik dan ElektroConvulsi
Therapi (ECT).
2. Psikoterapeutik
3. Terapi Modalitas
Psikofarmakologi adalah komponen kedua dari management psikoterapi.Perawat
perlu memahami konsep umum psikofarmaka. Beberapa hal yang
termasukNeurotransmitter adalah Dopamin, Neuroepineprin, Serotonin, dan GABA
(Gama AminoButeric Acid), dll. Meningkatnya dan menurunnya kadar/konsentrasi
neurotransmitterakan menimbulkan kekacauan atau gangguan mental. Obat-obatan
psikofarmakaefektif untuk mengatur keseimbangan Neurotransmitter.
B. Klasifikasi
Menurut Rusdi Maslim, yang termasuk obat-obatan psikofarmaka adalahgolongan :
a) Anti Psikotik
1. Anti psikotik termasuk golongan Mayor Transquilizer atau Psikotropik : Neuroleptika
2. Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor Dopamin dalam otak (di ganglia) padasistem limbik dan
sistem ekstrapiramidal
3. Efek farmakologi : sebagai penenang, menurunkan aktifitas motorik, mengurangiinsomnia, sangat efektif
mengatasi Delusi, Halusinasi, Ilusi dangangguan proses berpikir
4. Indikasi pemberian anti psikototik : pada semua jenis psikosa, kadang untuk gangguanmaniak dan
paranoid.
5. Efek samping pada anti psikotik : efek samping pada sistem syaraf
b) Anti Depresi
1. Hipotesis : Sindroma depresi disebabkan oleh defisiensi salah satu ataubeberapa aminergic
neurotransmitter seperti Noradrenalin, Serotonin, Dopamin padasinaps neuron di SSP, khususnya pada
sistem Limbik.
2. Mekanisme kerja obat :
a. Meningkatkan sensitivitas terhadap aminergik neurotransmitter
b. Menghambat reuptake aminergik neurotransmitter
c. Menghambat penghancuran oleh enzim MAO (Mono Amine Oxidase)sehingga terjadi peningkatan jumlah
aminergik neurotransmitter pada neuronSSP
3. Efek farmakologi : mengurangi gejala depresi dan sebagai penenang.
4. Jenis obat yang digunakan adalah :
a. Trisiklik
b. MAO Inhibitor
c. Aminitriptylin
5. Efek samping : yaitu efek samping Kolonergik (efek samping terhadap sistem syarafperifer) yang
meliputi mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi.
c) Anti Mania (Lithium Carbonate)
1. Mekanisme kerja : menghambat pelepasan Serotonin dan mengurangi sensitivitas darireseptor
Dopamin.
2. Hipotesa : pada mania terjadi peluapan aksi reseptor amine
3. Efek farmakologi : mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan efek sedative,mengoreksi/mengontrol
pola tidur, irritable. Pada mania dengankondisi berat pemberian anti mania dikombinasikan dengan
obatanti psikotik
4. Efek samping : efek neurologik ringan seperti kelelahan, letargis, tremor di tangan,terjadi pada awal
terapi dapat juga terjadi diare dan mual.
5. Efek toksik : pada ginjal (poliuri, edema), peningkatan jumlah litium, sehinggamenambah keadaan
edema. Sedangkan pada SSP (tremor, kurang koordinasi,nistagmus dan disorientasi
d) Anti Cemas
Termasuk Minor Transquilizer. Jenis obat antara lain Diazepam
e) Anti Insomnia : Phenobarbita
f) Anti Obsesif-Kompulsif : Clomipramin
g) Anti Panik, yang paling sering digunakan oleh klien jiwa : Imipramine
C. Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
1. Pengumpulan data sebelum pengobatan yang meliputi :
a. Diagnosa Medis
b. Riwayat Penyakit
c. Hasil Pemeriksaan Lab
d. Jenis obat yang digunakan, dosis, waktu pemberian
e. Program terapi yang lain
f. mengkombinasikan obat dengan terapi Modalitas
g. Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga tentang
pentingnya minumobat secara teratur dan penanganan efek
samping obat
h. Monitoring efek samping penggunaan obat
2. Melaksanakan Prinsip Pengobatan Psikofarmaka
a. Persiapan
1. Melihat order permberian obat di lembaran obat (status)
2. Kaji setiap obat yang akan diberikan. Termasuk tujuan, cara
kerjaobat, dosis, efek samping obat dan cara pemberian
3. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang obat
4. Kaji kondisi klien sebelum pengobatan
b. Lakukan minimal prinsip lima benar
c. Laksanakan program pemberian obat
1. Gunakan pendekatan tertentu
2. Pastikan bahwa obat telah terminum
3. Bubuhkan tanda tangan pada dokumentasi pemberian obat,
sebagaiaspek legal
a. Laksanakan program pengobatan berkelanjutan melalui program
rujukan
b. Menyesuaikan dengan terapi non famakoterapi
c. Turut serta dalam penelitian tentang obat psikofarmaka
Setelah seorang perawat melaksanakan terapi psikofarmaka maka
tugasterakhir yang penting harus dilakukan adalah evaluasi. Dikatakan
reaksi obat efektif jika:
a. Emosional stabil
b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat
c. Halusinasi, Agresi, Delusi, menarik diri menurun
d. Prilaku mudah diarahkan
e. Proses berpikir kea rah logika
f. Efek samping Obat
g. Tanda-tanda Vital
Perawat harus mempunyai cukup pengetahuan tentang strategi psikofarmakayang tersedia,
tetapi informasi ini harus digunakan sebagai salah satu bagian daripendekatan holistik pada
asuhan pasien. Peran perawat meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Pengkajian pasien. Pengkajian pasien memberi landasan pandangan tentang masing-
masing pasien.
2. Koordinasi modalitas terapi. Koordinasi ini mengintegrasikan berbagai terapipengobatan
dan sering kali membingungkan bagi pasien
3. Pemberian agen psikofarmakologis. Program pemberian obat dirancang
secaraprofessional dan bersifat individual
4. Pemantauan efek obat. Termasuk efek yang diinginkan maupun efek samping yangdapat
dialami pasien.
5. Penyuluhan pasien. Memungkinkan pasien untuk meminum obat dengan aman danefektif
6. Program Rumatan obat. Dirancang untuk mendukung pasien di suatu tatananperawatan
tindak lanjut dalam jangka panjang.
7. Partisipasi dalam penelitian klinis antar disiplin tentang uji coba obat.
8. Perawat merupakan anggota tim yang penting dalam penelitian obat yang
digunakanuntuk mengobati pasien gangguan jiwa
9. Kewenangan untuk memberi resep
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai