Anda di halaman 1dari 24

KONSEP TINDAKAN PADA

IBU POST PARTUM


Melinda Rambu Jati
Tedi Dapa Ngara
Widya Dapa Ole
1. Definisi
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan,
waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian
terhadap hadirnya anggota keluarga baru. Asuhan keperawatan
A. Konsep pada masa post partum dibagi atas tiga periode yaitu:

Tindakan Pada a.Immediate post partum, adalah masa 24 jam post partum.

Ibu Post Partum b.Early post partum, adalah masa pada minggu pertama post
partum.
c. Late post partum, adalah masa pada minggu kedua sampai
dengan minggu keenam post partum.
Tujuan asuhan keperawatan selama masa post partum yaitu:
 Mencegah hemoragi
 Memberikan kenyamanan fisik, nutrisi, hidrasi,
keamanan, dan eliminasi.
Lanjutan…  Memberikan motivasi pada ibu dan keluarga untuk
mulai mengintegrasikan proses kelahiran menjadi pengalaman
hidup mereka.
 Memelihara proses kedekatan dengan neonatus.
2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Dimulai dengan pemeriksaan dan observasi sebagai berikut:
1)Temperatur

Lanjutan… 2)Nadi
3)Pernapasan
4)Tekanan darah
5)Kandung kemih
6)Fundus uteri
7)Sistem gastrointestinal
9)Lokea
Lanjutan… 10)Perineum
11)Sistem muskuloskeletal
b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang khas bagi wanita selama perinde ini yaitu:
1)Risiko terjadinya hemoragia yang berhubungan dengan atoniu uteri
atau trauma.

Lanjutan… 2)Risiko terjadinya retensi urine yang berhubungan dengan proses


persalinan.
3)Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan afterpain.
4)Kurangnya perawatan diri: mandi/kebersihan diri yang berhubungan
dengan keletihan.
5)Risiko kurangnya volume cairan yang berhubungan dengan
pembatasan masukan selama proses persalinan.
6)Risiko, distres spirit yang berhubungan dengan kurangnya sistem
dukungan keluarga.
c. Intervensi Keperawatan
1) Risiko hemoragia yang berhubungan dengan atonia uteri
Masase lembut secara intermiten fundus uteri dapat membantu
Lanjutan… mengeluarkan darah dan bekuan yang menumpuk, sehingga uterus dapat
berkontraksi kembali.
Kaji jumlah darah yang keluar yang terdapat pada pembalut. Pembalut
yang basah keseluruhannya mengandung sekitar 100 ml darah. Kehilangan 100
ml darah setiap 15 menit dipertimbangkan sebagai aliran yang hebat.
Pantau tanda-tanda vital dan observasi warna kulit, apakah ibu mengalami
sianosis.
2) Risiko retensi urine yang berhubungan dengan trauma
persalinan
Kandung kemih yang penuh menekan uterus ke atas dan ke
Lanjutan… samping, Posisi yang demikian dapat mengganggu kontraksi
uterus, sehingga mengarah pada terjadinya hemoragia. Hal ini
menambah ketidaknyamanan dan dapat mengakibatkan atonia
uteri dinding kandung kemih, retensi urine, dan bahkan infeksi.
3) Gangguan rasa nyaman yang berhubung dengan nyeri
persalinan (afterpain) dan trauma jalan lahir
Selama beberapa hari setelah melahirkan, kontraksi uterus
mungkin akan sangat kuat dan menyakitkan, terutama pada
multipara. Intervensi keperawatannya meliputi hal-hal berikut ini:
Menjelaskan fisiologi afterpain normal pada ibu.
Lanjutan Berikan motivasi pada ibu untuk berkemih secara teratur.
Tutupi abdomen ibu dengan selimut.
Berikan analgetik sesuai resep dokter.
Berikan dorongan untuk melakukan teknik relaksasi yang
dipelajari pada periode prenatal.
4) Kurangnya perawatan diri : mandi atau kebersihan diri
yang berhubungan dengan keletihan selama proses persalinan
Oleh karena keletihan atau efek analgetik selama melahirkan,
ibu tidak dapat membersihkan atau menghangatkan dirinya
Lanjutan… sendiri. Ketika perawat membasuh wajah ibu dan lengannya serta
menyelimutinya dengan selimut yang hangat, ibu merasa
diperhatikan dan merasa aman serta memungkinkan ia beristirahat
dengan lebih nyaman.
5) Kurangnya volume cairan yang berhubungan dengan
pembatasan cairan selama persalinan
Oleh karena cairan per oral biasanya dibatasi selama persalinan,
banyak ibu merasa haus dan membutuhkan cairan segera setelah
melahirkan. Biasanya air putih dalam jumlah sedang dianjurkan
Lanjutan…. untuk diberikan. Namun, minum yang terlalu banyak dan terlalu
cepat dapat menyebabkan muntah. Satu jam pertama setelah
melahirkan biasanya ibu dapat menyesuaikan diet ringan tanpa
kesulitan. Sebagai tindakan kewaspadaan, catatan asupan dan
pengeluaran yang akurat harus diperhatikan.
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang
telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan
analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk petugas
kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan
Lanjutan… keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama
dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
e. Evaluasi keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada
hasil dan tujuan yang hendak dicapai.
1. Pemantauan Involusi
- Pengertian
Involusi uteri merupakan proses uterus kembali kepada kondisi
sebelum hamil, dimulai setelah plasenta dilahirkan sampai kira-
B. Tindakan kira enam mingu.

Keperawatan - Tujuan

Pada Ibu Post a.Untuk mengetahui alat dan bahan untuk pemantauan uterus.

Partum b.Melakukan deteksi dini adanya subinvolusi uteri


c.Menjaga kondisi kesehatan ibu post partum
d.Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemantauan involusi uteri
-Alat dan bahan
a.Handscoon
b.Meteran gulung
-Prosedur
a)Tahap Pra Interaksi
Lanjutan…. Mengkaji kebutuhan pasien post partum
Menyiapkan alat dan bahan untuk pemantauan involusi berupa
handscoon dan meteran gulung.
Mencuci tangan
b)Tahap Orientasi
Memberi salam
Memperkenalkan diri dengan pasien/keluarga
Menanyakan nama pasien dan tangal lahir kemudian

Lanjutan… mencocokkan dengan gelang klien.


Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
Meminta persetujuan kesiapan klien.
Mendekatkan alat dan bahan untuk melakukan pemantauan
involusi uteri.
c) Tahap Kerja
Menjaga privasi klien
Mencuci tangan
Menggunakan handscoon
Menganjurkan klien untuk BAK terlebih dahulu
Membantu klien dalam posisi tidur terlentang dengan kedua kaki

Lanjutan…
ditekuk.
Memasang perlak dibawah bokong klien.
Melepas pakaian klien diarea yang akan dilakukan pemeriksaan.
Palpasi umtuk mengukur batas tingi fundus uteri dengan menggunakan
pita ukur (meteran)
Menanyakan adanya keluhan nyeri saat dipalpasi sambil melihat
respon klien
Mencatat hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri
d. Tahap Terminasi
Rapikan klien
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Kaji respon klien
Lanjutan… Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
e) Tahap Dokumentasi
Mencatat hari, tanggal, tahun dan jam dilakukan tindakan.
Mencacat keadaan (kondisi) terakhir setelah dilakukan tindakan.
Mencatat nama perawat yang melakukan disertai tanda tangan.
2. Perawatan Vulva
Standar Operasional Prosedur Perawatan Vulva
Pengertian
Perawatan luka epiostomi adalah pemenuhan kebutuhan
untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus
pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil
Lanjutan… (Anonimity, 2009)
Tujuan
a.Untuk mencegah terjadinya infeksi pada daerah vulva, perineum,
maupun uterus.
b.Untuk penyembuhan luka perineum atau jahitan pada perineum.
c.Untuk kebersihan perineum dan vulva.
d.Memberikan rasa nyaman pasien
Alat dan Bahan
a.Bak instrument berisi kassa dan pinset anatomis
b.Perlak dan pengalas
c.Selimut mandi
d.Hand scone 1 pasang
e.Bengkok 2 buah

Lanjutan… f.Tas plastic 2 buah


g.Kom berisi kapas basah
h.Pispot
i.Celana dalam dan pembalut
j.Air
k.Botol berisi air bersih
l.Obat luka perinium
Prosedur
Tahap Pra Interaksi
Menyiapkan diri
Menyiapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi
Memberi salam
Lanjutan… Memperkenalkan diri dengan pasien/keluarga
Menanyakan nama pasien dan tangal lahir kemudian
mencocokkan dengan gelang klien.
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
Meminta persetujuan kesiapan klien.
Mendekatkan alat dan bahan
Cara kerja
Menjaga privasi klien
Cuci tangan
Pakai hand scoon
Pasang selimut pada klien

Lanjutan… Atur pisisi dorsal recumbent


Pasang alas dan perlak dibawah pantat
Lepas celana dan pembalut kemudian memasang pispot sambil
meperhatikan lochea. celana dan pembalut di masuk kan ke tas
plastik yang berbeda.
Bersilahkan pasien BAK/BAB bila ingin
guyur vulva dengar air
Ambil pispot
Dekatkan bengkok pada vulva
 Pakai sarung tangan kanan, kemudian ambil kapas basah.

Lanjutan…. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri,Bersihkan
vulva dari labia mayora kiri, labia mayora kanan. labia minora
kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah (1 kapas 1 kali usap)
Obati luka dan menutup luka dengan kassa steril
Pasang pembalut dan celana dalam
Ambil alas dan bengkok
 Tahap Terminasi
 Rapikan Pasien dan alat yang digunakan
 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
 Kaji Respon klien

Lanjutan…  Kontrak waktu untuk melakukan kegiatan selanjutnya.


 Tahap Dokumentasi
 Mencatat hari, tanggal, tahun dan jam dilakukan tindakan.
 Mencacat keadaan (kondisi) terakhir setelah dilakukan
tindakan.
 Mencatat nama perawat yang melakukan disertai tanda
tangan.
Sekian dan terimakasih🙏

Anda mungkin juga menyukai