Anda di halaman 1dari 22

VULVA HYGIENE PADA IBU POST PARTUM

OLEH
DHEA AMANDA
DOSEN PEMBIMBING : ULI
ROSITA HUTAGAOL
SST.,M.Keb
Pengertian
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu
perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang
membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora,
klitoris, sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga
bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.
Manfaaat Menjaga Kebersihan Vulva

1 ●
Menjaga kebersihan perineum dan vulva.

2 terjadinya infeksi pada vulva, perineum, maupun uterus.


3 Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum


• Mencegah masuknya mikroorganisme pada urogenital tractus.


4

• Memberikan rasa nyaman pada pasien.


5
Tujuan Vulva Hygiene
Perawatan perineum/ vulva hygiene yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan
hal berikut ini:
1 Infeksi
• Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan
bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum

2 Komplikasi
• Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada
jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir.
3 Kematian ibu post partum
• Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post
partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004)
Bentuk Luka Perineum
a. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan.
Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan
penjahitan. (Hamilton, 2002).

b. Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina
yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A., 1996).
Lingkup Perawatan

Perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ


reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk
melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri.

Mencegah kontaminasi dari rectum

Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma

Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.


Waktu Perawatan
1) Pada saat mandi
ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian pula
pada perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan perineum.

2) pada saat buang air kecil


kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat
memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
Lanjutan..

3) Setelah buang air kecil

Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar
terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
Indikasi dan kontra indikasi
 Kontra indikasi
 Indikasi
a. Dikhususkan pada area genital a. Berikan perhatian pada pasien yang
yang terkena edema sedang menstruasi
b. Ibu post partum b. Pasien yang mengalami penyakit
c. Pasien yang mrngalami luka vulva kelamin seperti HIV
d. Sebelum pengambilan specimen c.Pasien yang mengalami luka bakar
urine diseluruh tubuh
e. Pasien yang memakai kateter tetap d. Pasien Hernia
Prosedur Pelaksanaan Vulva Hygiene
Pinset

Pispot
1.Persiapan alat dan bahan :

Kapas sublimat atau desinfektan

Sarung tangan/ handscone

2 buah bengkok
Lanjutan...
 Cairan lisol 2%
 Selimut mandi
 Tisu toilet
 Air hangat dalam baskom
 Kom
 Pengalas glutea
 Celana dalam bila perlu
2. Tahap pre interaksi

• Cuci tangan

• Siapkan alat-alat
3. Tahap Orientasi
• Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
• Memperkenalkan nama perawat
• Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
• Menjelaskan tentang kerahasiaan
4. Tahap Kerja

1. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi, ujung selimut diantara tungkai, dua ujung
lainnya mengarah masing-masing sisi tempat tidur dan ujung lainnya pada dada klien

2. Atur posisi pasien dorsal recumbent

3. Memasang pengalas/ perlak dibawah bokong pasien

4. Melepas celana dan pembalut kemudian segera pasang pispot sambil memperhatikan
pengeluaran/ lochea. Celana dan pembalut dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda

5. Mempersilakan pasien bila ingin BAB/ BAK


Lanjutan ..
6. Memakai handscon kiri
7. Siapkan botol cebok
8. Mengguyur vulva dengan air hangat dari depan ke belakang
9. Mengambil pispot
10. Dekatkan kom berisi kapas dan bengkok diantara kaki pasien dekat vulva
11. Pakai handscon kanan
12. Ambil kapas secukupnya dengan tangan kanan
13. Tangan kiri membuka labia dengan ibu jari dan jari telunjuk
14. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia
minora kiri, labia minora kanan, vestibulum sampai perineum. Arah dari atas ke
bawah masing-masing dengan 1 kapas sekali usap
Lanjutan ..
15. Keringkan dengan handuk/ tissu toilet
16. Sisihkan kom dan bengkok
17. Memasang celana dalam
18. Mengambil alas perlak
19. Merapikan pasien, mengganti selimut mandi dengan selimut tidur
20. Atur posisi pasien agar nyaman
21. Membereskan alat-alat
22. Lepaskan handscon dan cuci tangan
5. Tahap Terminasi

• Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan

• Berpamitan dengan pasien

• Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula

• Mencuci tangan

• Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


6. Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan.

7. Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Cara Ibu Post Partum Melakukan Vulva Hygiene Sendiri
Perawatan vulva pada post partum sangatlah berpengaruh dalam kesembuhan luka.
Adapun cara perawatan itu sendiri meliputi :
1) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
2) Mengajarkan pada ibu membersihkan daerah sekitar vulva.
3) Mengganti Pembalut / kain pembalut.

4) Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.


5) Anjurkan ibu untuk tidak menyentuh daerah vulva.
Dampak Jika Tidak Melakukan Vulva Hygine

1. Terjadi infeksi pada area vagina, contohnya infeksi jamur vagina.

2. Terjadi keputihan

3. Terjadi bau yang tidak sedap pada area vagina

4. Terjadi gatal-gatal.

5. Beresiko menimbulkan penyakit, seperti Toxso, Torch, dan Gonorhe


Kesimpulan

Pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari


kebutuhan dasar manusia, termasuk pemenuhan kebutuhan kebersihan
genetalia pada wanita (Vulva Hygiene). Ini berarti bahwa setiap manusia
membutuhkan kenyamanan pada diri dan lingkungaan. Kebutuhan
pemenuhan kebersihan genetalia wanita (vulva Hygiene) sangat penting
karena ini berdampak pada proses penyembuhan.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai