E
DENGAN DIAGNOSA P2A0 POST PARTUM SPONTAN
DI RSIY PDHI
Disusun oleh
Najma Aulia Putri
2201111034
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Usia : 33
Jenis kelamin :Perempuan
Diagnosa medis : post partum spontan
Tgl. Masuk : 28-12-2023
Tgl. Pengkajian : 29-12-2023
B. Data subjektif :pasien mengatakan nyeri di bagian perineum
C. Data objektif : pasien tampak meringis
D. Diagnosa keperawatan : ketidaknyamanan pasca partum
E. Tindakan : melakukan vulva hygiene
F. Tinjauan Teori
1. Dasar Teori :
Praktik kebersihan vulva melibatkan langkah-langkah seperti
pembersihan secara lembut dengan air dan sabun ringan, mengganti pakaian
dalam secara teratur, dan menghindari penggunaan produk pembersih yang
dapat mengganggu keseimbangan pH. Kebersihan vulva juga dapat
melibatkan perhatian terhadap tanda-tanda perubahan, seperti kemerahan atau
iritasi, yang dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Penting untuk mencatat bahwa kebersihan vulva tidak melibatkan
pembersihan internal vagina. Vagina memiliki kemampuan membersihkan diri
sendiri secara alami, dan pembersihan yang berlebihan atau penggunaan
produk pembersih internal dapat mengganggu keseimbangan flora bakteri dan
meningkatkan risiko infeksi.
Kebersihan vulva, terutama setelah persalinan, sangat penting untuk
mencegah infeksi dan memastikan pemulihan yang optimal.
Berikut adalah dasar teori perawatan kebersihan vulva pada masa
postpartum:
a) Pentingnya Kebersihan:Kebersihan vulva setelah persalinan sangat penting
karena area ini mengalami banyak perubahan fisik selama proses
kelahiran.Persalinan dapat meningkatkan risiko infeksi jika kebersihan tidak
dijaga dengan baik.
b) Pembersihan yang Lemah:Setelah melahirkan, disarankan untuk
membersihkan area vulva dengan lembut, terutama setelah buang air kecil
atau buang air besar.Pembersihan yang lembut membantu mencegah iritasi
dan memungkinkan penyembuhan luka jika ada robekan perineum atau
episiotomi.
c) Air Hangat dan Sabun Lembut:Air hangat dapat digunakan untuk
membersihkan vulva. Hindari penggunaan air panas yang dapat
mengiritasi.Gunakan sabun lembut yang tidak mengandung pewangi atau
bahan kimia keras yang dapat mengiritasi kulit sensitif.
d) Menghindari Penggosokan Kasar:Hindari menggosok vulva secara kasar,
terutama jika ada luka atau robekan.Sebaiknya tepuk-tepuk area vulva
dengan lembut untuk mengeringkan setelah membersihkan.
e) Mengganti Pembalut dengan Teratur:Ganti pembalut atau panty liner secara
teratur untuk menjaga kebersihan dan mencegah iritasi.
f) Pilih pembalut yang sesuai dengan tingkat aliran darah dan hindari pembalut
beraroma atau berbahan kimia keras.
g) Hindari Penggunaan Produk Feminin Aroma:Hindari penggunaan produk
pembersih feminin yang mengandung pewangi atau bahan kimia yang dapat
mengganggu keseimbangan pH vulva.
h) H normal vulva bersifat sedikit asam, dan penggunaan produk yang dapat
mengganggu pH ini dapat meningkatkan risiko infeksi.
i) Perhatian Terhadap Perubahan atau Infeksi:Perhatikan adanya perubahan pada
vulva, seperti kemerahan, bengkak, atau tanda-tanda infeksi.
j) Hindari Hubungan Seksual Terlalu Dini:Hindari hubungan seksual terlalu dini
setelah persalinan untuk memberi waktu pada tubuh untuk pulih dan
mengurangi risiko infeksi.
2. Prosedur
A. Tahap Pre Interaksi
1. Baca catatan keperawatan atau catatan medis
2. Siapkan alat-alat:
• Bedpan dan Perlak
• Handuk mandi
• Pinset steril
• Kom steril
• Larutan antiseptic/ pembersih yang
diresepkan
• Kapas sublimat steril
• Bengkok
• Sarung tangan
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Ucapkan salam, perkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien/keluarga
3. Beri kesempatan pasien bertanya
1. Membawa peralatan ke dekat pasien
2. Pastikan privasi pasien terjaga, menutup
sampiran
3. Menganjurkan pasien untuk melepas pakaian
dalam/ bagian bawah
4. Menganjurkan pasien untuk berbaring di tempat
tidur:
Perempuan: lutut ditekuk (posisi dorsal
recumbent)
Pasang perlak, dan bedpan dibawah pinggul
pasien, minta pasien untuk mengangkat
bokongnya
6. Letakkan bengkok di antara kedua kaki pasien
7. Memakai sarung tangan
8. Lakukan prosedure yang sesuai:
Klien perempuan:
• Ambil kapas sublimat 5 buah dg menggunakan
pinset steril kemudian letakkan ke dalam kom yg
berisi larutan antiseptic
• Tangan kiri membuka vulva dengan ibu jari dan
jari telunjuk, tangan kanan memegang kapas
• Bersihkan vulva dengan kapas mulai dari labia
mayora kiri, labia mayora kanan, labia minora
kiri, labia minora kanan, dan vestibulum.
• Satu kapas untuk satu kali usapan, kapas yg kotor
diletakkan dalam bengkok
• Arah usapan dari atas ke bawah bila perlu
gunakan kapas baru dengan mengambil kapas
menggunakan pinset
Lepaskan sarung tangan dan letakkan dalam
bengkok
10. Angkat bedpan, perlak, dan bengkok
11. Merapikan posisi pasien senyaman mungkin
4 Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien
2. Simpulkan hasil tindakan
3. Akhiri kegiatan
4. Mencuci tangan
5. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
dan keadaan perineal (tanda-tanda infeksi:
kemerahan, nyeri, bengkak, discharge)
G. Pembahasan
1. Alasan tindakan dilakukan :
Tindakan kebersihan vulva pada ibu postpartum memiliki
beberapa alasan yang penting untuk memastikan kesehatan dan
pemulihan optimal setelah persalinan. Berikut adalah beberapa alasan
utama: