Anda di halaman 1dari 17

VULVA HYGINE

Disusun Oleh
Kelompok VI :
Suci Ramadhani Yusdar.
Winda.
Rika Rahmawati.
Putri Rahmatia W.
Rafli.
Pengertian Vulva Hygiene

 adalah tindakan menjaga kebersihan alat kelamin luar


perempuan (Hidayat, 2009) seperti membilas organ genetalia
eksternal dengan air matang dan sabun setelah buang air kecil
atau buang air besar dan perawatan sehari-hari dalam
memelihara organ genetalia.
 Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga
kebersihannya
TUJUAN

1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva,


perineum maupun anus
2. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada
perineum
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva
4. Memberikan rasa nyaman pasien
ANATOMI FISIOLOGI

Organ reproduksi luar:


klitoris, vagina,Vulva yang terdiri dari mons pubis, labia
mayora dan minora, vestibulum perineum Himen (selaput
dara)

Organ reproduksi dalam :


Rahim (uterus)
Tuba falopi
Ovarium
VULVA

• Mons pubis merupakan kulit yang diseliputi oleh lemak


membantali tulang pubis
• Labia mayora merupakan merupakan lipatan lipatan kulit
dan jaringan kulit yang besar dan jaringan lemak yang
memanjang kearah bawah dari mons pubis sampai sekitar 1
inci dari anus, dan memiliki rambut.
• Labia minora, terletak diantara labia mayora dan tidak
memiliki rambut tetapi banyak kelenjar
NEXT..
• Kelenjar yang terbesar adalah KELENJAR
BARTHOLINI dan SKENE, yang berjumlah sepasang
• Kelenjar tersebut berfungsi menghasilkan mukus yang
membasahi daerah vulva dan vagina
• Peredaran darah di vulva berasal dari arteri pudenda
interna
• Aliran limfatik vulva mengalir ke nodus inguinalis
KLITORIS
• Merupakan korpus panjang kecil dari jaringan erektil
terletak diatas sudut atas labia minora

VAGINA
• Membentang antara vulva sampai uterus. • Fungsinya
Fungsinya sebagai sebagai : saluran saluran keluar uterus,
uterus, alat senggama dan jalan lahir. • Vagina cukup
banyak mengandung pembuluh darah. • Epitel vagina
banyak mengandung glikogen yang oleh kuman Dudorlein
akan di ubah menjadi asam laktat, sehingga pH vagina
menjadi asam, berkisar antara 4-5
NEXT..
 Pada vagina terdapat rugae (lipatan), yang membuat
vagina bisa memanjang dan melebar pada saat proses
melahirkan atau pada saat menerima rangsangan seksual

HIMEN (selaput dara)


• Merupakan potongan membran tipis yang mungkin tetap
ada selama pubertas atau saat hubungan seksual pertama
kali , terlihat sebagai lingkaran jaringan yang tidak teratur
pada muara vagina ke vulva • Merupakan tempat keluarnya
darah menstruasi
INDIKASI VULVA HYGINE

 Pasien Post Partum


 Pasien Post Partum Dengan Episiotomy

 Dilakukan Prosedur Tersebut Sehari Minimal 2


kali/Sesudah BAB Bila Perlu
Kontraindikasi Vulva Hygine

 BERIKAN PERHATIAN DAN PENGETAHUAN


PADA PASIEN (WANITA) TENTANG KEBERSIHAN
ALAT REPRODUKSI TERUTAMA PADA PASIEN
POST PARTUM ATAU MENSTRUASI
Persiapan Alat:

1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air


hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar: 2 buah
4. Peniti: 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Waslap: 2 buah
7. Bengkok
Prosedur Pelaksanaan:

 Tahap Pra Interaksi


 Melakukan verifikasi program pengobatan klien
 Mencuci tangan
 Menyiapkan alat

 Tahap Orientasi
 Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
Tahap Kerja:
 Memasang sampiran/menjaga privacy
 Memasang selimut mandi
 Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
 Memasang alas dan perlak dibawah pantat
 Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan
pemasangan pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan
pembalut dimasukkan dalam tas plastic yang berbeda
 Pasien disuruh BAK/BAB
 Perawat memakai sarung tangan kiri
 Mengguyur vulva dengan air matang
 Pispot diambil
 Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
 Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basah.
Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
 Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan,
labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari
atas ke bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)
 Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah
lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan
kapas basah
 Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine
 Memasang celana dalam dan pembalut
 Mengambil alas, perlak dan bengkok
 Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut
pasien
 Tahap Terminasi
 Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
 Berpamitan dengan pasien
 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
 Mencuci tangan

 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai