INDRA PENCIUMAN 1. Hidung Adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara. Hidung juga merupakan alat indra manusia yang menanggapi ransang berupa bau atau zat kimia yang berupa zat. HIDUNG BAGIAN DALAM 2. Bagian- bagian hidung - Rongga hidung, lubang tempat melekatnya beragam organ hidung dalam menjalankan funsinya baik sebagai indera pembau maupun alat pernapasan. Berfungsi menyaring setiap kotoran yang masuk melalui pernapasan. - Bulbus Olfaktori fungsinya sebagai alat indera pembau. Terdiri dari 4 macam, yaitu: -> tonjolan olfaktori : berperan dalam menerima semua implus yang dikirim akson dan membawanya menuju otak dan kita dapat menerjemahkan suatu bau saat pertama kali menghirup udara. Lanjutan....... -> silia (bulu hidung), berfungsi: menyaring partikel yang terlewatkan oleh bulu hidung, silia juga mendorong lendir yang di hasilkan oleh rongga sinus. -> akson : sel saraf penghubung yang mengangkut implus hasil kerja saraf pembau. -> saraf pembau: reseptor yang menerima stimulus dari gas yang dihirup.
- Nosafaring : yang menghubungkan hidung dan
tenggorokan. HIDUNG BAGIAN LUAR - Lubang hidung : tempat masuknya udara, kotoran, dan kelingking kita. Lubang hidung organ yang berhubungan langsung dengan rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat mukus dan bulu hidung yang untuk menyaring kotoran yang masuk. - Tulang rawan dan tulang nasal. tulang rawan terletak di ujung hidung, teksturnya sangat lunak dan bisa digerakkan. Sementara tulang nasal letaknya berada di antara tulang rawan dan dahi. PROSES PENCIUMAN Udara yang kita hirup pertama-tama akan masuk ke rongga hidung. Di bagian atas rongga hidung terdapat epitelium penciuman atau olfaktori. Olfaktori memegang peranan penting dalam hal penciuman karena mengandung reseptor yang dapat mendeteksi aroma. Ada sekitar 10 juta reseptor kecil pada lapisan olfaktori. Setelah berhasil mengenali bau, reseptor mengirim ke saraf penciuman lalu mengirimnya ke bulbus olfaktorius (olfactory bulb). Kemudian sinyal dikirim ke otak untuk interpretasikan sebagai bau sebagaimana yang anda hirup ketika bernapas. CARA UNTUK MENGUJI PENCIUMAN Tes pengujian bau Kopi Pertama : pada saat melakukan pengujian penciuman pada pasien, perawat tidak boleh memberitahukan benda apa yang akan di berikan. Kedua : benda yang dipakai untuk menguji pasien harus di kenali oleh pasien contohnya kopi. Ketiga: pasien diminta untuk menutup matanya Keempat : dekatkan kopi pada hidung pasien dan minta pasien untuk mencium kopi tersebut. Kelima : kemudian tanyakan pada pasien mengenai bau apa yang telah di ciumnya. Tes pengujian bubuk teh. Pertama : dekatkan bubuk teh pada hidung pasien Kedua: minta pasien untuk mencium bubuk teh tersebut, kemudian tanyakan pada pasien mengenai bau yang telah di ciumnya. Jadi, ketika pasien mengenal bahan-bahan yang telah diuji dan bisa membedakannya berarti penciuman pasien masih berfungsi secara normal. SEKIAN DAN TERIMAKASIH