Anda di halaman 1dari 13

Anatomi Hidung

Kelompok 4
Anggota Kelompok

02 Ainun Habibah
29 Shinta Ajeng Panggalih

05 Anggita Dyah Pramasita


30 Talitha Hapsari

06 Arumsari Kulsum
33 Wulan Ramadhani
12 Dini Herawati
Pengertian Hidung
Indra pembau yang lebih sering disebut dengan hidung merupakan
penerima atau reseptor rangsangan yang berguna untuk mendeteksi
dan merespon segala macam aroma atau bau yang berasal dari luar
bagian tubuh. Indra pembau adalah indra yang sensitif sebab
struktur selnya langsung berhubungan dengan sistem pernapasan
serta saluran tenggorokan yang terdiri dari lubang tulang serta
rongga hidung.
Struktur Bagian
Dalam Hidung
Rongga Hidung
Rongga hidung memiliki selaput lendir dan juga rambut tipis yang sering disebut dengan
bulu hidung atau juga sering disebut dengan silla. Rongga hidung ini bisa berfungsi
karena bantuan dari tulang hidung serta tengkorak. Fungsi utamanya adalah untuk
menyebarkan udara terutama oksigen bagian terluar tubuh tenggorokan menuju ke
jaringan bagian paru paru yang merupakan bagian akhir dari proses.
Lubang Serta Bulu Hidung
Pada bagian dalam hidung juga terdapat bulu hidung serta selaput lendir yang berguna
untuk menyaring dan melindungi rongga hidung pada benda benda asing yang masuk
seperti debu dan juga hasil reaksi radikal bebas seperti asap rokok, polusi asap
kendaraan dan lain sebagainya.
Saraf Pendeteksi Bau
Saraf pendeteksi bau merupakan bagian dari inda pembau yang peka pada kotoran yang
tipis dan bahkan tidak terlihat mata. Saraf pendeteksi bau ini bisa mencium bau termasuk
untuk kadar yang paling rendah hingga bau yang paling menyengat sekalipun.
Struktur Bagian
Dalam Hidung
Selaput Lendir atau Mukus
Selaput lendir atau mukus merupakan bagian dari hidung yang berguna sebagai media
untuk melekatkan kotoran yang dibawa udara. Fungsi utamanya adalah untuk
menghalangi supaya tidak masuk ke bagian rongga hidung. Ketika kita sering
membersihkan hidung, maka terkadang ada banyak penumpukkan kotoran yang
dinamakan selaput lendir.
 Tulang Rawan atau Tulang Lunak
Tulang rawan di dalam hidung meerupakan tulang yang lentur dan bisa retak ketika
terbentur dengan keras. Tulang rawan tersebut terdiri dari kartilaogo septum atau lamika
kuadran gularis dan kolumela. Kartilaogo septum ini dilapisi dengan bagian
perikondrium di jaringan beberapa tulang lunak dan juga periosteum di tulang keras.
Sedangkan untuk bagian luarnya dilapisi dengan mukus hidung yang berguna untuk
menopang semua bagian hidung agar bentuknya tetap sesuai dengan aslinya. Tanpa
adanya tulang rawan, maka hidung tidak akan bisa bekerja dengan baik.
Struktur Bagian Luar Hidung

Organ hidung bagian luar terdiri dari :


• Jembatan hidung
• Punggung hidung
• Sayap hidung
• Ujung hidung
• Lubang hidung
• Kolumela (sekat di antara kedua lubang hidung)

Lubang Hidung
Secara fungsi, lubang hidung sebagai tempat masuknya udara,
kotoran, juga merupakan organ yang berhubungan langsung dengan
rongga hidung. Di dalam rongga hidung, terdapat mukus dan bulu
hidung untuk menyaring kotoran yang masuk.
Kerangka Luar Hidung :
1. Kartilago Lateralis Superior
2. Septum
3. Katilago Latralis Inferior
4. Kartilago Alar Minor
5. Processus Frontalis Tulang
Maksila
6. Tulang Hidung
Cara Kerja Hidung
Bau yang ada di luar tubuh seperti molekul di udara akan memicu ransangan dan pada rongga
hidung ada saraf bernama olfaktory epithelium dimana impuls yang ada di sekitar bulu hidung akan
menggetarkan saraf olfaktory atau pembau tersebut yang sangat sensitif terhadap bau.
Nantinya, ujung saraf akan diteruskan ke saraf olfaktory bulb yang akan segera diproses ketika
diterima otak untuk mengidentifikasi bau tersebut. Udara yang sudah masuk ke tenggorokan akan
dilanjutkan ke bronkus dan kemudian menuju ke paru paru. Alveolus nantinya berfungsi untuk
mengedarkan udara bersih ke darah yang nantinya akan dialirkan ke seluruh tubuh. Kandungan
udara yang berisi oksigen nantinya akan dialirkan ke seluruh tubuh untuk membantu proses
pembakaran dan juga membentuk energi.
Sedangkan zat yang tidak dibutuhkan tubuh yakni karbondioksida segera akan dikeluarkan lewat
paru paru dan dibawa ke atas yakni ke bronkus dan akhirnya sampai di tenggorokan kemudian
dikeluarkan dari hidung.
Fungsi Hidung
• Untuk Bernapas
Fungsi utama hidung adalah untuk bernapas. Udara akan mengalir masuk serta keluar selama bernapas
normal. Lapisan di dalam hidung mempunyai banyak pembuluh darah pada permukaannya. Darah
nantinya akan mengalir lewat hidung dan akan menghangatkan udara ketika bernapas. Selain itu,
hidung juga akan melembabkan udara sebelum sampai ke paru paru. Udara nantinya akan masuk ke
dalam tubuh lewat hidung serta dihangatkan, dilembabkan dan disaring. Panas dan juga kelembaban
yang sama nantinya akan ditangkap setiap anda menghembuskan napas.
• Sebagai Indra Penciuman
Penciuman juga menjadi fungsi dari hidung. Penciuman merupakan komponen kunci ingatan,
ketertarikan fisik serta koneksi emosional. Saraf penciuman merupakan saraf kranial yang membuat
komunikasi antara hidung dan otak terjadi.
• Sebagai Indra Perasa
Fungsi hidung juga berhubungan erat dengan indra perasa atau indra pengecap. Meski indra pengecap
terpisah dari penciuman, akan tetapi hidung mempunyai peran penting tentang bagaimana cara lidah
bisa merasakan rasa.
• Sebagai Pengatur Suara
• Sebagai pembersih saluran pernapasan
Gangguan/Penyakit pada Hidung
• Salesma atau Cold dan Flu
Penyakit yang diakibatkan oleh virus bernama influenza ini menyebabkan batuk, pilek, sakit di daerah
sekitar leher. Terkadang juga muncul gejala seperti demam dan sakit di persendian yang disertai rasa
pusing. Gejala serangan virus influenza pada anak-anak terkadang disertai diare.
• Rhinitis Allergica
Rhinitis Allergica adalah peradangan hidung akibat alergi. Rhinitis disebabkan oleh masuknya benda
asing ke dalam saluran tenggorokan. Kemudian hidung secara otomatis merespon  sehingga terjadilah
peradangan pada hidung.
• Sinusitis
Sinusitis adalah penyakit yang terjadi akibat peradangan pada bagian sinus. Sinus sendiri terletak pada
rongga-rongga tulang yang berhubungan dengan hidung.
• Polip Hidung
Polip hidung adalah tumor kecil yang terdapat pada hidung. Ini merupakan tumor jinak yang bisa
menjadi berbahaya dan merupakan suatu massa patologis yang terdapat pada rongga sinus hidung
yang licin dan lunak.
Gangguan/Penyakit pada Hidung
• Hidung Tersumbat dan Pilek
Hidung tersumbat atau pilek menjadi salah satu penyebab salesma itu sendiri. Penyakit ini
menimbulkan lendir yang berlebihan yang bisa mengakibatkan sinus atau peradangan.
• Anosmia
Anosmia merupakan salah satu kelainan pada hidung yang berhubungan dengan indera penciuman.
Saat mengidap anosmia, seseorang tidak dapat mencium bau sebagian atau sama sekali. Penyakit ini
biasanya disebabkan oleh kecelakaan serta gangguan saluran hidung lainnya.
• Dinosmia
Penyakit dinosmia adalah keadaan dimana seseorang merasa selalu mencium bau yang tidak sedap. Ini
terjadi karena terdapat kelainan dalam rongga hidung, infeksi pada sinus, dan kerusakan parsial pada
saraf olfaktori.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai