Anda di halaman 1dari 14

TUNALARAS

Olahraga Berkebutuhan Khusus


Rabu, 12 Oktober 2022

KELOMP
OK Pko
4 A 2021
• MUHAMMAD KHAIRUL AKBAR
• FEBY VALENTINE PURBA
• M ARIF HIDAYAT
• NAUFAL SHEVA
• M FACHRY FAHROZI

UNIVERSITAS NEGERI
Tujuan Pembahasan

01 02 03
Perkembangan
Pengertian Klasifikasi emosi, Fisik dan
Mengetahui defenisi Dimana kita akan
sosial
Mengetahui bagaimana
Tunalaras mengetahui klasifikasi anak tunalaras itu
dari anak tunalaras berkembang pada
emosi, fisik dan sosial.
ANAK TUNALARAS?
Anak tuna laras sering disebut juga dengan anak tuna sosial karena
tingkah laku anak tuna laras menunjukkan penentangan yang terus-
menerus terhadap norma-norma masyarakat yang berwujud seperti
mencuri, mengganggu dan menyakiti orang lain (Somantri, 2006).
Definisi anak tuna laras atau emotionally handicapped atau behavioral
disorder lebih terarah berdasarkan definisi dari Eli M Bower (1981) yang
menyatakan bahwa anak dengan hambatan emosional atau kelainan
perilaku, apabila menujukkan adanya satu atau lebih dari lima
KOMPONEN tersebut.
0
1
Defenisi
Pengertian dari Tunalaras
Menurut Hallahan & Kauffman (Dalam Mohammad
Efendi, 2006 : 142) “Sebutan anak berkelainan perilaku
(Tunalaras) didasarkan pada realitanya bahwa penderita
kelainan perilaku mengalami problema intrapersonal dan/
atau interpersonal secara ekstrem.
Menurut ketentuan yang ditetapkan dalam Undang-
Undang Pokok Pendidikan No.12 Tahun 1952, anak
tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku
menyimpang/ erkelainan, tidak memiliki sikap, melakukan
pelanggaran terhadap peraturan dan norma-norma sosial
dengan frekuensi yang cukup besar, tidak/kurang
mempunyai toleransi terhadap kelompok dan orang lain,
serta mudah terpengaruh oleh suasana, sehingga membuat
kesulitan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Defenisi Tunalaras juga disebut dalam Dokumen
Kurikulum SLB Bagian E Tahun 1977.
0
2
Klasifikasi
Klasifikasi dari Anak Tunalaras
Secara garis besar anak tunalaras dapat diklasifikasikan
sebagai anak yang mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial, dan yang mengalami gangguan emosi.
Tiap jenis anak tersebut dapat dibagi lagi sesuai dengan besar dan
ringannya kelainan yang dialaminya.


Sehubungan dengan itu, William M. Cruickshank (1975 : 567)
mengemukakan bahwa mereka yang mengalami hambatan sosial
dapat diklasifikasikan kedalam Tiga Kategori.
Demikian pula anak yang mengalami gangguan emosi dapat
diklasifikasikan menurut berat/ ringannya masalah atau gangguan
yang dialaminya. Anak ini mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan tingkah laku dengan lingkungan sosialnya karena
ada tekanan-tekanan dari dalam dirinya, adapun anak yang
mengalami gangguan emosi diklasifikasikan kedalam Dua
Kelompok.
0
3
Perkembangan fisik,
sosial dan emosi
Perkembangan pada diri Anak Tunalaras
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
ANAK TUNALARAS
Anak yang mengalami kelainan perilaku, kehidupan emosi atau
perkembangan sosialnya berada dalam rentangan yang tidak menguntungkan.
Hal ini disebabkan mereka pada umumnya tidak mampu mengintegrasikan
fungsi fungsi psikofisiknya untuk memahami diri dari lingkarannya,
akibatnya mereka menunjukkan kepribadian yang pasif maupun kepribadian
yang agresif.
Jadi, anak tunalaras adalah anak yang mempunyai tingkah laku yang
berkelainan, tidak memiliki sikap, suka melakukan pelanggaran terhadap
peraturan dan norma sosial, kurang mempunyai toleransi terhadap kelompok
dan orang lain, mudah terpengaruh suasana sehingga dapat membuat
kesulitan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Beberapa ciri tampak menonjol pada kepribadian Anak Tunalaras


tersebut
PERKEMBANGAN SOSIAL
ANAK TUNALARAS
Lingkungan yang menynangkan mendorong timbulnya perasaan mempercayai
sesuatu (trust) begitu juga sebaliknya lingkungan yang kurang menyenangkan akan
menimbulkan perasaan tidak mempercayai sesuatu (mistrust). Anak tunalaras
mengalami hambatan dalam melakukan interaksi sosial tapi ini bukan berarti
mereka sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk membentuk suatu
hubungan sosial dengan keluarga dan masyarakat, namun ketidakmampuan anak
tunalaras dalam melalui interaksi sosial yang bai dengan lingkungannya disebabkan
oleh pengalaman-pengalaman yang tidak/ kurang menyenangkan.
Anak tunalaras memiliki penghayatan yang keliru terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap lingkungan sosialnya, mereka menganggap dirinya tidak berguna
bagi orang lain dan merasa tidak berperasaan, oleh karena itu timbullah suatu
kesulitan apabila ingin ingin menjalin hubungan dengan mereka, dan apabila
berhasil sekalipun mereka akan sangat tergantung pada seseorang yang pada
akhirnya dapat berhasil menjalin hubungan sosial dengan mereka.
PERKEMBANGAN EMOSI
ANAK TUNALARAS
T.Sutjihati Somantri, (2007 : 151) “Terganggunya perkembangan emosi
merupakan penyebab dari kelainan tingkah laku anak tunalaras, ciri yang menonjol
pada mereka adalah: kehidupan emosi yang tidak stabil, ketidakmampuan
mengekspresikan emosinya secara tepat dan mengendalikan diri yang kurang
sehingga mereka sering kali menjadi sangat emosional.”
Menurut Freud (Dalam T.Sutjihati Somntri, 2007 : 151) “Mengemukakan
bahwa kehidupan emosi pada tahun-tahun pertama kehidupan anak harus
berlangsung dengan baik agar tidak menjadi masalah setelah dia dewasa.”
Adanya ketunalarasan disebabkan karena Masalah perkembangan,
Lingkungan keluarga & Kondisi Fisik. Faktor-faktor tersebut merupakan
penyebab terjadinya ketunalarasan yang dialami oleh anak. Anak tunalaras
memiliki kecerdasan yang tidak berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Oleh karena itu, yang perlu dibenahi dalam pembelajaran di kelas adalah
bagaimana agar pelajaran selalu menarik sehingga siswa fokus dalam menerima
pelajaran.

Tunalaras adalah suatu hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat
atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya. Adapun klasifikasi
dari anak tunalaras ada 3 yaitu:
The semi-socialize child
Children arrested at a primitive level or socialization
Children with minimum socialization capacity
APA ADA
PERTANYA
AN
?

Anda mungkin juga menyukai