Anda di halaman 1dari 13

Moralitas dan penyimpangan perilaku

Dosen Pengampu :
Fatmawati Nur Khasanah, M. Pd

Disusun oleh :

Casruniawati_2119223
Irma alfionita_2119226
Laila fazida_2119230
Irva ramadila_2119233
A.KONSEP DASAR MORAL

Moral berasal dari bahasa latin yakni mores yang artinya kebiasaan. Kata mores
mempunyai sinonim kata yaitu; mors, moris, manner, mores atau manners,
morals. Dalam bahasa indonesia kata moral itu tertuju pada akhlak atau
kesusilaan yang mengandung makna batin dan hati nurani yang menjadi
pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kaelan menyatakan bahwa moral
adalah suatu ajaran wejangan, patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun
tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar manusia
menjadi manusia yang baik. Damon, moral adalah aturan dalam berprilaku (code
of conduct), aturan tersebut berasal dari kesepakatan atau konsesus sosial yang
bersifat universal. Dengan demikian, pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
moral adalah ajaran yang dijadikan landasan untuk bertingkah laku dalam
kehidupan agar menjadi manusia yang baik dan berakhlak.
B.PENYIMPANGAN PERILAKU

1. Pengertian penyimpangan perilaku


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai
tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang
bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Istilah penyimpangan perilaku sering digunakan pada istilah gangguan emosional
(emotionaldisturbance) dan ketidakmampuan penyesuaian diri
(maladjusment)  dengan berbagai bentuk variasinya.
Karakteristik gangguan emosional diantaranya sebagai berikut:
● Ketidakmampuan belajar yang tidak dapat dijelaskan faktor intelektual, sensori
atau kesehatan
● Ketidakmampuan mengembangkan hubungan interpersonal dengan teman
sebaya atau guru-guru di sekolah
● Ketidaktepatan perilaku atau perasaan senantiasa dalam keadaan
terganggu(feelingunder normal circumtances)
● Kecenderungan mengembangkan simptom-simptom fisik, lelah dan
Berdasarkan orientasi kebutuhan pendidikan khusus, maka penyimpanganperilaku
didefinisikan sebagai perilaku yang menunjukan karakteristik:

1). Membutuhkan guru yang mempunyai kemampuan khusus atau berbeda dengan
standar normalitas.
2). Gangguan fungsional terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Karakteristik perilaku tersebut dimanifestasikan sebagai konflik lingkungan dan atau
gangguan perilaku.
2. PerilakFaktor-faktor Penyebab Penyimpangan
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab penyimpangan perilaku dapat
perilaku
diklasifikasikan atas dua kategori, yaitu:
1). Faktor Subjektif (Kondisi Biologis)

● Faktor hereditas. Hasil-hasil penelitian mengungkapkan bahwa karakteristik


anak dapat dipengaruhi  oleh faktor genetic yang bersifat bawaan dari orang
tua.
● Kerusakan otak (brain disorder)
● Penyimpangan perilaku serius, khususnya infantileautism,berhubungan
dengan kerusakan otak(brain disorder).
● Hiperaktivitas, disebabkan oleh berbagi faktor, salah satu diantara faktor-
faktor itu adalah karena kerusakan otak.
● Tidak semua perilaku menyimpang disebabkan oleh kerusakan otak, bahkan
anak yang mengalami gangguan otak belum tentu mengalami perilaku
menyimpang.
● Diet atau keadaan nutrisi.
2). Faktor objektif (Kondisi Psikologis)

● Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang


tidak sanggup menyerap norma-norma Kebudayaan ke dalam
kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan Hal yang pantas dan tidak
pantas.
● Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan Tindakan
menyimpang karena seringnya membaca atau melihat Tayangan tentang
perilaku menyimpang.
● Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial.
● Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan Dengan
beberapa kelompok.

● Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang Menyimpang.


3. Ciri-ciri penyimpangan perilaku

Menurut Paul B. Horton, penyimpangan sosial memiliki enam ciri sebagai berikut.

• Penyimpangan harus dapat didefinisikan.


• Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak.
• Penyimpangan relatif dan penimpangan mutlak.
• Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal.
• Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan.
• Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan).
4. Bentuk-bentuk perilaku
menyimpang
● Tindakan yang nonconform, yaitu perilaku yang tidak sesuai Dengan nilai-nilai
atau norma-norma yang ada.
● Tindakan yang antisosial atau asosial, yaitu tindakan yang Melawan kebiasaan
masyarakat atau kepentingan umum.
● Tindakan-tindakan kriminal, yaitu yang nyata-nyata telah Melanggar aturan-
aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau Keselamatan orang lain.
Berdasarkan sifat

● Penyimpangan bersifat positif


● Penyimpangan bersifat negatif
Berdasarkan perilakunya

● Penyimpangan individual (individual deviation)


● Penyimpangan kelompok (groupdeviation)
● Penyimpangan campuran (combineddeviation)
5. Usaha Untuk Menanggulangi Perilaku Menyimpang

a. Usaha Preventif
● Usaha di Rumah Tangga (Keluarga).
● Usaha di Sekolah.
● Usaha di Masyarakat
b. Usaha Kuratif
c. Usaha Pembinaan
C. Pelajar dan Penyimpangan Perilaku
Secara psikologis pelajar usia remaja merupakan masa transisi dari remaja menuju
kedewasaan diamanadidalamnya terjadi gejolak-gejolak batin dan luapan
ekspresi kretivitas yang sagat tinggi.

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
1. Faktor internal:
• Krisis identitas.
• Kontrol diri yang lemah.
2. Faktor eksternal:
• Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif
pada remaja.
• Teman sebaya yang kurang baik
• Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
D. Sekolah dan Pembentukan Karakter Moral Anak

1. Pengertian Sekolah
Kata sekolah berasal dari bahasa Latin, yakni skole, scola, scolae atau skola yang
mempunyai arti “waktu luang” atau “waktu senggang”, yakni waktu luang di tengah
kegiatan utama mereka bermain dan menghabiskan waktu menikmati masa anak-anak dan
remaja.

2, Pembentukan Karakter Moral


Anak Secara alami, sejak lahir sampai berusia tiga tahun, atau mungkin hingga sekitar lima
tahun, kemampuan nalar seorang anak belum tumbuh sehingga pikiran bawah sadar
(subconsciousmind) masi terbuka dan menerima apa saja informasi dan stimulus yang
dimasukkan ke dalamnya tanpa ada penyeleksian, mulai dari orang tua dan lingkungan
keluarga. Dari mereka itulah, pondasi awal terbentuknya karakter sudah terbangun.
Selanjutnya, semua pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan kerabat, sekolah,
televisi, internet, buku, majalah, dan berbagai sumber lainnya menambah pengetahuan
yang akan mengantarkan seseorang memiliki kemampuan yang semakin besar untuk dapat
3.Faktor-faktor Pembentukan karakter
● Faktor biologis.
● Faktor lingkungan.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai