Anda di halaman 1dari 24

BIMBINGAN

KONSELING ISLAMI
Oleh:
Abdul Khobir, M.Ag.
PENGERTIAN BKI
 Bimbingan dan konseling islami yaitu
proses pemberian bantuan yang diberikan
oleh konselor kepada klien, baik secara
individu atau kelompok agar klien
tersebut dapat mengatasi masalah yang
dihadapi dan menjalani kehidupan dengan
baik dan lancar, memperoleh kebahagiaan
sesuai dengan tuntunan islam yang
bersumber pada Al-Qur’an dan sunah
Rosul.
MENURUT BEBERAPA AHLI
a. Fakih, A.R yaitu proses pemberian
bantuan terhadap individu agar
dapat hidup selaras sesuai
ketentuan dan petunjuk ALLAH,
sehingga mampu mencaapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
LATAR BELAKANG
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI
 Manusia pada dasarnya baik dan diciptakan Allah sesuai
dengan fitrahnya ( Islam,suci, dan cinta kebaikan ), tetapi
apabila ada upaya-upaya untuk mempertahankannya dapat
menjadi buruk dan bahkan menggeser manusia dari derajat
yang tertinggi menjadi derajat yang terendah.

 Diperlukan adanya bimbingan, penuntun, petunjuk dan


pengarahan agar hidupnya tidak menurutkan hawa nafsunya
dan mengikuti rayuan atau godaan syetan.

 Untuk itu, bimbingan dan konseling yang sesuai dengan


tuntunan agama Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an
dan Sunnah Rasul sangat diperlukan.
SECARA SPESIFIK LATAR BELAKANG
DIPERLUKANNYA BIMBINGAN DAN KONSELING
ISLAMI DAPAT DITINJAU DARI BEBERAPA HAL,
YAITU:

1. Dari segi jasmani (biologis)


2. Dari segi rohaniah (psikologis)
3. Dari sudut individu
4. Daari segi sosial
5. Dari segi budaya
6. Dari segi agama
ASAS BKI YANG JUGA PERLU
DIPERHATIKAN:
 ASAS PROFESIONAL
 ASAS KERAHASIAAN
JADI...KONSEP KESEHATAN MENTAL ISLAMI
SELALU DIHUBUNGKAN DENGAN==>
 Akidah keimanan (tauhid)
 Perilaku ibadah
 Budi pekerti yang luhur
 Kehidupan ukhrawi
LANDASAN OPERASIONAL BKI
TUJUAN BIMBINGAN DAN
KONSELING ISLAMI
• Menurut Faqih A R (2004:35)
Tujuan Umum bimbingan konseling Islami
adalah membantu individu mewujudkan
dirinya sebagai manusia seutuhnya agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
Tujuan khusus
a. Membantu individu/kelompok agar tidak
menghadapi masalah
b. Membantu individu/kelompok mengatasi
masalah yg sedang dihadapinya
c. Membantu individu/kelompok memelihara
dan mengembangkan situasi dan kondisi
yang baik atau yang telah baik agar tetap
baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak
akan menjadi sumber masalah bagi dirinya
dan orang lain.
BIDANG GARAP BIMBINGAN
KONSELING ISLAMI
• Menurut Marsudi S, dkk (2004: 85-94)
Bimbingan kkonseling itu merupakan satu bentuk
tiga dimensi dari sub unsur:
1. bidang bimbingan
2. jenis layanan
3. kegiatan pendukung

• Bidang bimbingan terdiri dari


1. bidang bimbingan pribadi
2. bidang bimbingan sosial
3. bidang bimbingan belajar
4. bidang bimbingan karier
PERBEDAAN BK KONVENSIONAL
DENGAN BK ISLAM
BK Konvensional BK Islam
Tidak dihubungkan dengan Tuhan Selalui berorientasi pada aktvitas
(Allah) maupun ajaran agama ibadah, kebahagiaan dunia dan
akhirat
Didasarkan atas pikiran manusia Bersumber pada alqur’an dan
sunnah serta aktivitas akal dan
pengalaman manusia
Tidak membahas kehidupan Meyakini adanya kehidupan
setelah mati sesudah mati dan memasalahkan
upaya agar dapat hidup
seimbang dunia dan akhirat
METODE & TEKNIK
YANG DIGUNAKAN DALAM B&K

dan

Metode Bimbingan
Kelompok (Gruop
Guidance)

Metode Bimbingan
Individual
(Konseling Individual )
Bimbingan
Kelompok
(Group
8. Guidance)
Pengajaran
Remedial

7. 1. Progam
Psikodrama Home Room

6. 2.
Sosiodrama Karyawista

5.
3. Diskusi
Organisasi
Kelompok
Siswa 4. Kegiatan
Kelompok
Metode
Bimbingan
Individual
(Konseling
Individual)

1. Konseling
Direktif
(Directive
Counseling)

2. Konseling 3. Konseling
Nondirektif Eklektif
(Non-Directive (Ecletive
Counseling) Counseling)
KONSELING DIREKTIF
(DIRECTIVE COUNSELING)

KONSELOR
BERPERAN
LEBIH AKTIF
(BERPUSAT
PADA
KONSELOR)
KONSELING NONDIREKTIF
(NON-DIRECTIVE COUNSELING)
Clien Centered
( konseling yang
berpusat pada klien atau
siswa) siwa/klien lebih
aktif dan bebas
berbicara
KONSELING EKLEKTIF
(EKLEKTIF COUNSELING)

KLIEN AKTIF KONSELOR


(SISWA)
PETA KONSEP BIMBINGAN
BERBASIS ISLAMI
DASAR TEORI ( DARI SUMBER AL-QUR’AN DAN HADIS) IMPLIKASI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK BERBASIS
ISLAMI

1. Kodrat manusia berkelompok Pengertian Bimbingan berbasis Islami:


QS. Al-Hujurat [13]: 49 Proses pemberian bantuan oleh konselor kepada
individu dengan berlandaskan pada nilai-nilai
2. Sesama anggota bekerja sama: islam, yang memungkinkan setiap klien untuk
QS. Al-Maidah [5]: 2 belajar berpartisipasi aktif dengan
QS. Ali-Imran[3]: 159 memanfaatkan pikiran dan pengalaman
HR Bukhori dan Abu Daud anggota kelompok dalam upaya
HR. Bukhori dan Muslim mengembangkan wawasan, sikap dan atau
3. Konseling sebagai upaya pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk mencegah
pribadi. timbulnya masalah dan upaya pengembangan
QS. Asy-Syamsu[91]:8-10 pribadi.
QS. Al-A’raaf [7]: 172
HR. Muslim
KETERANGAN:
 1. Fitrah manusia berkelompok.
 Kodrat manusia adalah makhluk sosial:
berkelompok/saling membutuhkan satu sama lain
 Dasar: QS. Al-Hujurat [13]: 49
 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia
diantara kamu adalah orang yang paling
bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
NO DASAR TEORI (SUMBER DARI AL- IMPLIKASI DALAM BIMBINGAN BERBASIS ISLAMI
QUR’AN DAN HADIS)
2. 1. Tujuan Umum Tujuan
QS At-Tin [95]: 4 1) Tujuan Umum
QS Adz-Dzariyat [51]: 56 Individu menyadari eksistensinya sebagai makhluk/hamba Allah, sehingga
perilakunya tidak keluar dari aturan, ketentuan dan petunjuk Allah untuk
mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya (pribadi yang khaffah) agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2) Tujuan Khusus
2. Tujuan Khusus Melalui dinamika kelompok yang intensif dan pembahasan topik-topik, dapat
a. QS At-Taubah [9]: 119, QS. Asy- meningkatkan kecerdasan emosional yang tercermin dalam sikap-sikap sebagai
Syuara:163, QS. Al-Hasyr [56]: 18, berikut:
b. QS. Al-Hujurat:11-14, HR Muslim a. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT
c. QS. At-Taubah[9]: 128 b. Memiliki sikap bersahabat dan kasih sayang kepadaa sesama manusia dan
d. QS. Al-Hadiid[57]: 27, QS. Al-Isra: sesama makhluk ciptaan Allah SWT
54, QS. Al-Maidah [5]: 77, c. Mampu bersikap empati terhadap sesama hamba Allah.
e. QS. Asy-Syamsu[91]:8-10,
d. Memiliki sikap takut berbuat salah, karena merasa selalu diawasi Allah yang
QS. Al-A’raaf: 35
Maha Mengetahui, sehingga mecerminkan sikap selalu berhati-hati baik
f. QS. Ath-Thalaq : 6, QS. Asy-
dalam tutur kata, sikap dan perbuatan. Menjaga dari hal-hal yang dilarang
Syuura: 38, HR. At-Tarmiddzi dan
Allah dan melaksanakan segala perintah-Nya
Ahmad, HR. Bukhari dan Muslim e. Memiliki kecenderungan berperilaku positif. Tingkah lakunya senantiasa
g. QS. An-Nisaa [4]: 9, QS. Al-Israa mengajak kepada kebaikan dan ketaqwaan.
[17]: 23 dan 28, QS. At- f. Mampu bekerjasama dengan baik, tidak membeda-bedakan teman,
Thaahaa[20]:43-44 menghormati kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih
h. Qs. An-Nisaa[4]: 1 dan QS. Al- muda.
Hasyr[56]: 9 g. Mampu beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang lain dengan santun,
i. QS. Ali Imron[3]: 120 dan 189, QS. lembut dan menjunjung tinggi kejujuran.
Al-Mukmin[40]: 55, HR. Bukhori h. Memiliki sikap perhatian dan peduli terhadap sesama manusia. Memiliki
kepekaan terhadap kebutuhan dan perasaan terhadap sesama hamba Allah
j. QS. At-Taubah[9]:72, QS. Al-
i. Memiliki sikap sabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan atau cobaan
Bayyinah[98]: 8
yang dihadapinya. Karena setiap cobaan datang dari Allah dan pasti ada
hikmah dibaliknya.
j. Memiliki sikap ikhlas dengan segala ketentuan yang Allah berikan baik suka
maupun duka.

Anda mungkin juga menyukai