Kelompok 2 A
Anggota kelompok 2
Kriteria inklusi penelitian ini yaitu orang tua dan guru dari anak autistik
yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan bersedia berpartisipasi dalam
penelitian. Anak autistik yang diobservasi adalah anak autistik yang berusia di
Penelitian ini menggunakan metode kombinasi concurrent embedded dengan metode primer berupa metode kualitatif dan metode
sekunder berupa metode kuantitatif. Untuk memeroleh data kualitatif, dilakukan wawancara mendalam kepada lima orang tua
dan enam guru dari anak autistik dan dokumentasi serta observasi aktivitas keseharian lima anak autistik selama kurun waktu 18
hari. Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) digunakan untuk memeroleh data kuantitatif kebiasaan makan
dan pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital .
GANGGUAN PERILAKU AUTISTIK
berdasarkan hasil penelitian:
X4 mempengaruhi Y (36%).
Tabel 1. Hasil Indepth Interview
1. perubahan perilaku yang signifikan karena makanan.
pangan yang mengandung produk gluten, kasei, zat fenol dan produk dengan IG
tinggi dapat mempengaruhi fokus dan perhatian anak, mengakibatkan anak menjadi
hiperaktif, tantrum dan tertawa sendiri. sehingga pemberian informasi gizi terkait
pemenuhan zat gizi anak dengan menggunakan nasi putih, minyak goreng, sayur di
goreng, lauk di pindang, dll membuat adanya perubahan pada anak seperti mampu
diajak biacara dan mulai mengertu kosakata walaupun terkadang terjadi tantrum yang
tidak terlalu lama.
9. pantangan makanan
menghindari pantangan terhadap makanan akan membantu tubuh, pangan reaktif tidak
terverna baik oleh tubu. pangan reaktif dapat merubah mood dan juga tingkah laku anak yang
akan terus meminta makanan tertentu. faktor orang tua harus menerima anjuran diet dan
memantangkan pangan reaktif terhadap anak.
KESIMPULAN
Aspek pengaturan pola makan sedemikian penting bagi anak autistik karena suplai makanan merupakan bahan
dasar pembentuk neurotransmitter yang memengaruhi mood dan tingkah laku. Pangan yang reaktif terhadap satu
anak belum tentu reaktif terhadap anak autistik lainnya. Pengecekan data pangan reaktif dalam tubuh anak
autistik berguna untuk mengukur ketepatan dalam penentuan diet yang sehat melalui upaya eliminasi maupun
Terima kasih!