NUTRISI
Disusun Oleh :
A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan
zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit. (Wartonah, 2010).
Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi
energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur kerangka dan jaringan
tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008
: 27).
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia
yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi
untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal
dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen, yang terdapat dalam otot dan hati
ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar
tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Menurut NANDA (2012-
2014) ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
B. Etiologi
Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan
karena faktor biologi, psikologi atau ekonomi.
1. Faktor Predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya nafsu
makan yang disebabkan oleh:
a. Rasa nyeri.
b. Anxietas.
c. Depresi.
d. Perubahan situasi / lingkungan.
e. Perbedaan makanan.
f. Gangguan pemasukkan makanan.
g. Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat.
E. Komplikasi
1. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat
badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-lain.
2. Diabetes Mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin
atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
4. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini,
penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
5. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemerikasaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium
dengan ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut :
1. Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
2. Ransferin (N: 170-25 mg/100 ml).Hb (N: 12 mg %).
3. BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
4. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml,wanita: 0,5-
1,0 mg/100 ml).
G. Masalah Keperawatan/Kolaboratif
Ketidakseimbangan nutrisi.
H. Penatalaksanaan Keperawatan/Medis
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebai berikut :
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara
sendiri dengan cara membantu memberikan makan/nutrisi melalui oral
(mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan
selera makan pada pasien.
2. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral
Pemeberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi
berupa cairan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui dara vena, baik
secara sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer (untuk
nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada
pasien yang tidak bisa makan melalui oral atau pipa nasogastric dengan tujuan
untuk menunjang nutrisi enteral yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan
nutrisi harian.
2. Obesitas (00232)
Diagnosa Keperawatan / Masalah Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Obesitas Berhubungan dengan : NOC : NIC :
- Intake yang berlebihan terhadap - Nutritional Status : Adequacy of Weight Management
kebutuhan metabolisme tubuh. Nutrient. - Diskusikan bersama pasien mengenai
- Nutritional Status : Food and Fluid hubungan antara intake makanan,
DS : Intake. latihan, peningkatan BB dan
- Laporan adanya sedikit aktivitas atau - Weight Control. penurunan BB.
tidak ada aktivitas. - Diskusikan bersama pasien mengani
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kondisi medis yang dapat
DO : selama ketidak seimbangan nutrisi lebih mempengaruhi BB.
- Lipatan kulit tricep > 25 mm untuk teratasi dengan kriteria hasil : - Diskusikan bersama pasien mengenai
wanita dan > 15 mm untuk pria BB 20 - Mengerti faktor yang meningkatkan kebiasaan gaya hidup dan factor
% di atas ideal untuk tinggi dan berat badan. herediter yang dapat mempengaruhi
kerangka tubuh ideal. - Mengidentfifikasi tingkah laku BB.
- Makan dengan respon eksternal dibawah kontrol klien. - Diskusikan bersama pasien mengenai
(misalnya : situasi sosial, sepanjang - Memodifikasi diet dalam waktu yang risiko yang berhubungan dengan BB
hari). lama untuk mengontrol berat badan. berlebih dan penurunan BB.
- Dilaporkan atau diobservasi adanya - Penurunan berat badan 1-2 pounds / - Dorong pasien untuk merubah
disfungsi pola makan (misal : mgg. kebiasaan makan.
memasangkan makanan dengan - Menggunakan energi untuk aktivitas - Perkirakan BB badan ideal pasien
aktivitas yang lain). sehari-hari.
- Konsentrasi intake makanan pada Nutrition Management
menjelang malam. - Kaji adanya alergi makanan.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe.
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C.
- Berikan substansi gula.
- Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
- Berikan makanan yang terpilih
(sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi).
- Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori.
- Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi.
- Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan.
https://www.academia.edu/37010637/LP_NUTRIDI
https://www.academia.edu/382086622/LAPORAN_PENDAHULUAN_NUTRISI
http://id.scribd.com/doc/247992526/Pathway-Nutrisi