Anda di halaman 1dari 13

PRO DAN KONTRA IMUNISASI

Disusun Oleh :

1. Nulena Aska Pribadi 1711020108


2. Fatma Qurratunnada 1811020086
3. Warih Jati Anggoro 1811020096
4. Atieka Wahyu Syafdiana 1811020116
5. Yusuf Dwi Pangestu 1811020075
6. Firli Madani Akbariza 1811020081
7. Dwi Safiri 1811020073
8. Danu Resko P 1811020090
9. Yuliana Enggar Palupi 1811020128
10. Lisa Dewi Diana Sari 1811020130

Kelas 7B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam
terbesar di dunia, dengan banyaknya penduduk beragama Islam maka
dibentuklah lembaga khusus untuk membahas segala persoalan mengenai Islam.
lembaga khusus yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI merupakan lembaga
yang memberikan wadah kepada para ulama zu’ama dan cendikiawan
Islam di Indonesia untuk membina, membimbing kaum muslimin di seluruh
Indonesia, tugas lain dari MUI adalah membantu pemerintah dalam melakukan
hal-hal yang menyangkut dengan umat Islam seperti mengeluarkan fatwa
mengenai kahalalan sebuah makanan, penentuan kebenaran aliran dalam Islam
dan hal- hal yang berkaitan dengan seorang penganut agama Islam dengan
lingkungannya.
Fatwa adalah Jawaban atau penjelasan dari ulama mengenai masalah yang
berkaitan dengan keagamaan dan berlaku untuk umum. fatwa MUI adalah suatu
masalah keagamaan yang telah disetujui oleh anggota komisi dalam rapat
komisi. Di Indonesia sendiri lembaga yang berhak dan berwenang
mengeluarkan sertifikat halal adalah Majelis Ulama Indonesia ( MUI). Salah satu
fatwa MUI No 04 Tahun 2016 tentang Imunisasi banyak menuai pro dan
kontra dari masyarakat. Imunisasi diartikan pengebalan (terhadap penyakit),
dalam istilah kesehatan imunisasi berarti pemberian vaksin untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu . Imunisasi merupakan pemindahan atau transfer
antibodi (daya tahan tubuh) secara pasif, yang diperoleh dari komponen plasma
donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu. Cara pemberian imunisasi bisa
melalui di suntik dan diteteskan pada mulut anak balita (bawah lima tahun).
Vaksin merupakan bibit penyakit (misalkan campak), yang sudah dilemahkan
digunakan untuk vaksinisasi. Vaksinisasi adalah pemberian vaksin (antigen dari
virus atau bakteri yang dapat meransang imunitas (antibodi) dari sistem imun di
dalam tubuh. Sejak adanya Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan, bahwasanya pemerintah mewajibkan imunisasi serta
memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
yang dilakukan dengan pemberian Imunisasi. Hal ini guna memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia, dengan adanya pemberian
imunisasi secara lengkap diberikan gratis oleh pemerintah diharapkan mampu
menekan angka kematian pada bayi. Perintah wajib imunisasi tidak seutuhnya
diterima dan dilaksanakan oleh masyakarat banyak pro dan kontra terkait Fatwa
Majelis Ulama Indonesia No 04 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Banyak persepsi
muncul mengenai kandungan babi yang terdapat didalamnya Hukum Islam
bersumber dari Al-Qur`ān dan Hadis, umat Islam juga telah sepakat bahwasanya
Al-Qur`ān sebagai sumber utama hukum Islam, Al-Qur`ān telah memposisikan
prinsip-prinsip hukum Islam salah satu prinsip yang paling dominan adalah
maslahat. Hukum Islam, istilah ini tidak ditemukan namun dikenal dengan istilah
syariat menurut bahasa berarti sebuah sumber air yang tidak pernah kering,
dimana manusia dapat memuaskan dahaganya. Menurut pengertian bahasa hukum
Islam dapat dijadikan sebagai sumber pedoman, ibarat air penting bagi kehidupan,
hukum Islam sebagai pedoman yang sangat penting dalam kehidupan manusia. 6
Syariah membawa suatu keadilan rahmat dan kemaslahatan bagi semuanya, oleh
karena itu sesuatu yang tidak sesuai berdasarkan syariah keluar dari keadilan
mengarah kesesatan rahmat menuju kepada la’nat dan mengarah kepada
kerusakan semua itu melenceng dari syariah. Islam adalah agama yang rahmatan
lil a’lamin , rahmat bagi segalanya Islam tidak menyulitkan namun sebaliknya
Islam adalah agama yang mudah tiada kesukaran didalamnya, segala aturan telah
diatur didalam Al-Qur`ān dan As-Sunnah, namun yang tidak diatur didalam Al-
Qur`ān dan As-Sunnah dibahas dalam ijtihad para mujtahid, seperti imunisasi
pada balita tidak terdapat didalam Al-Qur`ān dan AsSunnah, dimana Al-Qur`ān
dan As-Sunnah sebagai pedoman utama umat Islam dalam mengambil suatu
hukum. Maslahah dalam bahasa berarti sesuatu yang baik, yang bermanfaat
sedangkan pengertian mursalah menurut bahasa adalah diutus, dikirim dan
dipakai. Menurut Romli, arti dari maslahat adalah kemaslahatan yang menjadi
tujuan syara’ bukan kemaslahatan yang semata-mata berdasarkan keinginan dan
hawa nafsu manusia saja. Sebab, tujuan pensyariatan hukum tidaklain adalah
untuk merealisir kemaslahatan bagi manusia dalam segala segi aspek kehidupan
didunia dan terhindar dari berbagai bentuk yang bisa membawa kepada
kerusakan. Seperti halnya dengan fatwa MUI No 04 Tahun 2016 mengenai
imunisasi , merupakan masalahah yang oleh syari belum di syariatkan hukumnya,
dan juga tidak terdapat dalil daripadanya terkait pengakuan atau pembatalan
maslahah itu. Berpegang dan berhujah dengan Maslahah Mursalah serta
menggunakannya sebagai dasar dalam menetapkan hukum merupakan suatu hal
yang tepat, sebab sejalan dengan tujuan umum syariah dan keberadaannya
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kepentingan manusia pada
zaman dan tempat, hal ini juga dilakukan oleh para sahabat nabi yang telah
mereka wariskan dalam upaya pembinaan hukum dan fatwa.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di simpulkan rumusan masalah
sebagai berikut bagaimana pro kontra imunisasi menurut islam ?

C. Tujuan peneliti
1. Tujuan umum
Menegetahuai pro kontra imunisasi di syariat islam
2. Tujuan khusus
1. Mengetahui pro kontra imunisasi
2. Mengetahui kehalalan imunisasi
3. Mengetahuai bagaimana imunisasi dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, yang berarti kebal atau resisten. Anak
diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Imunisasi
adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imunisasi diartikan “pengebalan”
(terhadap penyakit). Kalau dalam istilah kesehatan, imunisasi diartikan pemberian vaksin
untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan
cara disuntikkan maupun diteteskan pada mulut balita (dibawah lima tahun).
Dengan adanya program imunisasi pemerintah ini tidak lepas adanya pro dan
kontra di masyarakat. Sehingga muncul kelompok anti vaksin dengan beberapa alasan
tertentu yang beberapa di antara kelompok tersebut menggunakan argumen teologis
untuk menolak vaksinasi. Salah satu dasar teologis yang digunakan adalah hadis tahnik
yang secara jelas telah mengajarkan umat islam metode imunisasi yang paling baik
karena berdasarkan petujuk nabi yang berasal dari wahyu Tuhan, sehingga program
imunisasi yang dilakukan pemerintah di anggap sudah tidak diperlukan lagi. Dasar lain
yang digunakan adalah kehalalan produk vaksin yang diberikan masih diragukan sumber
bahannya, prosedur pembuatannya dan sebagainya.
B. Tujuan dan Manfaat Imunisasi
1. Tujuan Imunisasi
- Mencegah penyakit difteri. Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada
hal ini terkadang nyaris tanpa disertai radang tenggorokan yang menyebabkan
infeksi paru-paru dan kerusakan otak.
- Mencegah terjadinya pertusis. Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak
balita. Penyebab penyakit ini adalah kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini
biasanya berada di saluran pernafasan.
- Mencegah tetanus. Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus yang disebabkan
oleh absorbs eksotoksin sangat kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada
masa pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia.
2. Manfaat Imunisasi
Manfaat pemberian imunisasi bagi kesehatan anak adalah penting untuk diketahui oleh
para orang tua yang tentunya menginginkan kesehatan serta pertumbuhan dan
perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal. Adapun manfaat
dari imunisasi yaitu sebagai berikut :
- Untuk anak : Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
- Untuk keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya
akan menjalani masa kabak-kanak yang nyaman.
- Untuk negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
C. Jenis-jenis Imunisasi
a. Imunisasi BCG
Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) dan juga imunisasi BCG ini
bermanfaat dan berguna dalam rangka untuk mencegah timbulnya penyakit TBC.
Dilakukan sekali pada bayi dengan sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila
bayi berusia 1 bulan.
Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka
harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri
TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
b. Imunisasi polio
adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui oral (mulut) dan manfaat imunisasi
polio ini untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau
kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4
bulan.
c. Imunisasi campak
Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak.
Pemberiannya hanya sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya
dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.
d. Imunisasi DPT
Diberikan dalam rangka dan bermanfaat untuk pencegahan terjadinya penyakit
Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan
dan penyumbatan pernafasan, serta mengeluarkan racun yang dapat melemahkan otot
jantung. Penyakit Pertusis yang dalam kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya
pneumonia.
Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga
otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Kalau penyakit campak berat dapat
mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau bisa menyerang otak.
e. Imunisasi hepatitis B
Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna serta bermanfaat dalam rangka untuk
mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu
terus terjadi sampai si anak dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya penyakit
kanker hati.

D. Pandangan Imunisasi menurut Islam


 Dalam islam disebutkan adanya fatwa yang dimaksud mengenai imunisasi yaitu :
a. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap
penyakit tertentu dengan cara memasukkan vaksin.
b. al-Dlarurat adalah kondisi keterpaksaan yang apabila tidak diimunisasi dapat
mengancam jiwa manusia.
c. al-Hajat adalah kondisi keterdesakan yang apabila tidak diimunisasi maka akan
dapat menyebabkan penyakit berat atau kecacatan pada seseorang.
 Ketentuan Hukum :
a. Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk
mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit
tertentu.
b. Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian,
penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan
pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.
c. Imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten
dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan (dlarar).
E. Pro dan Kontra Imunisasi
Berikut ini merupakan alasan imunisasi masih menjadi pro dan kontra di masyarakat
yaitu :
1. Masalah halal dan haram
MUI telah mengeluarkan Fatwa nomor 4 tahun 2016 dijelaskan bahwa imunisasi pada
dasarnya dibolehkan sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan
mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Jika seseorang tidak diimunisasi akan
menyebabkan kematian, penyakit berat atau kecacatan permanen yang mengancam
jiwa, berdasarkan pertimbangan para ahli yang kompeten dan dipercaya, maka
imunisasi hukumnya wajib. Meskipun sudah dikeluarkan dan dipublikasikan Fatwa
tersebut masyarakat masih enggan untuk melakukan imunisasi kepada anak-anaknya.
2. Anak-anak memiliki kekebalan tubuhnya sendiri dan menerapkan pola hidup sehat
Salah satu orang tua yang enggan melakukan imunisasi kepada anak-anaknya yakin
bahwa dengan menerapkan pola hidup sehat, memberikan asupan nutrisi yang baik,
diberikan madu, dan istirahat yang cukup dapat menjaga kekebalan tubuh anaknya
tanpa harus dilakukannya imunisasi.
3. Dapat menyebabkan kematian dan kelumpuhan setelah imunisasi
Salah satu alasan orang tua untuk menolak imunisasi adalah terjadinya kelumpuhan
dan kematian setelah dilakukan imunisasi, karena sebelumnya mereka pernah
mendengar berita bahwa ada seorang anak meninggal setelah dilakukan imunisasi. Jika
para orang tua lebih memikirkan kesehatan anaknya sebaiknya orang tua menyaring
informasi-informasi yang salah dan benar. Mungkin saja saat dilakukan imunisasi anak
tersebut sedang berada pada kondisi yang tidak baik dan dilakukan imunisasi sehingga
terjadinya resisten terhadap imunisasi tersebut dan menyebabkan kelumpuhan dan
kematian.
4. Setelah diimunisasi terjadi demam
Alasan setelah diimunisasi terjadi demam hal ini juga menjadi ketakutan orang tua
untuk melakukan imunisasi kepada anaknya. Padahal demam merupakan suatu respon
tubuh untuk memberi tahu kita bahwa imunisasi tersebut sudah masuk kedalam tubuh
dan mulai diterima oleh tubuh. Demam ini menandakan bahwa tubuh mulai
membentuk imunitas sesuai dengan vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh
F. Hukum imunisasi dipandang boleh dengan alasan :
1. Imunisasi ini sangat dibutuhkan sekali sebagaimana penelitian ilmu kedokteran.
2. Bahan haram yang ada telah lebur dengan bahan-bahan lainnya.
3. Belum ditemukan pengganti lainnya yang mubah.
4. Hal ini termasuk dalam kondisi darurat.
5. Sesuai dengan kemudahan syari’at di kala ada kesulitan.

G. Seputar Hadis Vaksin

ُ‫صلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم قَا َل َما َأ ْن زَ َل اللمه‬


َ ‫النمب‬
ِِِّ ‫ض َي اللمهُ َع ْنهُ ع َْن‬ ِ ‫ع َْن َأ‬
ِ ‫ب هُ َريْ َرةَ َر‬
‫مل َأ ْن َز َل لَهُ ِشفَاء‬
َ ‫دَا ًء ِإ‬
“Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW: Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu
penyakit kecuali menurunkan (pula) obatnya”. (HR. al-Bukhari)

‫َاووْ ا فَِإ م ن‬ َ ‫ "تَد‬: ‫صلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم قَا َل‬ َ ‫ك َأ م ن َرسُو َل اللم ِه‬ ٍ ‫ع َْن ُأ َسا َمةَ ب ِْن َش ِري‬
‫ ْْال َر ُم‬: ‫اح ٍد‬ ْ ‫ض َع لَهُ َد َوا ًء غ‬
ِ ‫َي َر دَا ٍء َو‬ َ َ‫" اللمهَ عَمز َو َج م ل ََْل ي‬
َ ‫ض ْع دَا ًء ِإم َل َو‬
“Berobatlah, karena Allah tidak menjadikan penyakit kecuali menjadikan pula obatnya,
kecuali satu penyakit yaitu pikun (tua)”. HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu
Majah

‫ "ِإ م ن اللمهَ َأ ْن زَ َل‬: ‫صلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم‬ ِ ‫ع َْن َأ‬
َ ‫ قَا َل َرسُو ُل اللم ِه‬: ‫ب المدرْ دَا ِء قَا َل‬
َ ‫" المدا َء َوالمد َوا َء َو َج َع َل لِ ُك ِّل دَا ٍء َد َوا ًء فَ تَدَا َووْ ا َو َل تَد‬
‫َاووْ ا بَِِ َر ٍام‬
“Dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah telah
menurunkan penyakit dan obat bagi setiap penyakit, maka berobatlah dan janganlah
berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Dawud)
ْ‫ قَ ِد َم ُأنَاسٌ ِم ْن ُع ْك ٍل َأو‬: ‫ك قَا َل‬
َ‫ع َُريْ نَةَ فَاجْ تَ َووْ ا ْال َم ِدينَة‬ ِ ‫ع َْن َأن‬
ٍ ِ‫َس ْب ِن َمال‬
‫يَ ْش َربُوا ِم ْن َأبْ َوااِْل َ َوَأ ْلبَانَِِا‬
‫اح َوَأ ْن‬ٍ َ‫صلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم بِلِق‬َ ‫النمب‬
ُِِّ ‫فََأ َم َرهُ ْم‬
“Dari Sahabat Anas bin Malik RA: Sekelompok orang ‘Ukl atau Urainah datang ke kota
Madinah dan tidak cocok dengan udaranya (sehingga mereka jatuh sakit), maka Nabi
SAW memerintahkan agar mereka mencari unta perah dan (agar mereka) meminum air
kencing dan susu unta tersebut”. (HR. al-Bukhari)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
- Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
- Salah satu dasar teologis yang digunakan adalah hadis tahnik yang secara jelas telah
mengajarkan umat islam metode imunisasi yang paling baik karena berdasarkan
petujuk nabi yang berasal dari wahyu Tuhan, sehingga program imunisasi yang
dilakukan pemerintah di anggap sudah tidak diperlukan lagi.
- Manfaat pemberian imunisasi bagi kesehatan anak adalah penting untuk diketahui oleh
para orang tua yang tentunya menginginkan kesehatan serta pertumbuhan dan
perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal
- Jenis-jenis imunisasi yaitu Imunisasi BCG, imunisasi polio, imunisasi capak,
imunisasi DPT, dan imunisasi hepatitis B.
- Alasan imunisasi masih menjadi pro dan kontra di masyarakat yaitu : Masalah halal
dan haram, Anak-anak memiliki kekebalan tubuhnya sendiri dan menerapkan pola
hidup sehat, Dapat menyebabkan kematian dan kelumpuhan setelah imunisasi, Setelah
diimunisasi terjadi demam.
- Ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa menjaga kesehatan. Salah
satu caranya adalah dengan melakukan upaya preventif. Selain olahraga dan menjaga
asupan gizi, imunisasi dipandang sebagai salah satu cara yang efektif untuk melakukan
pencegahan penyakit.
B. Saran
Makalah ini adalah bagian dari upaya penulis dalam memahami pro dan kontra
imunisasi dengan berbagai macam maknanya.
Dengan adanya tulisan ini, semoga bisa memperjelas maknapro dan kontra
imunisasi. Tulisan ini tentunya bukan tulisan yang sempurna dan tanpa kekurangan.
Namun, penulis telah berupaya untuk mencapai gambaran yang layak. Jika penulis benar,
itu semata-mata karena Allah serta itulah yang penulis kehendak. Tetapi jika ternyata
tidak demikian, maka penulis mohon ampun dan petunjuk kepada Allah atas kesalahan
dan dosa penulis. Cukup kiranya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Kontroversi Imunisasi Bayi–Masukan Bagi Ummat Islam”


http://www.tipsbayi.com/kontroversi-imunisasi-bayi-masukan-bagi-ummat-islam.html. 10
Oktober 2021
Anonim, “Pengertian, Tujuan dan Jadwal Imunisasi Lengkap”
http://www.medkes.com/2014/01/pengertian-tujuan-dan-jadwal-imunisasi-lengkap.html. 10
Oktober 2021
Bahraen, Raehanul. “Fatwa-Fatwa Ulama, Keterangan Para Ustadz dan Ahli Medis di Indonesia
Tentang Bolehnya Imunisasi-Vaksinasi”.
http://moslemsunnah.wordpress.com/2012/04/14/fatwa-fatwa-ulama-keterangan-para-ustadz-
dan-ahli-medis-di-indonesia-tentang-bolehnya-imunisasi-vaksinasi/. 10 Oktober 2021.
Indonesia Medicine. “Aspek Imunologi Vaksinasi – Imunisasi”,
http://allergycliniconline.com/2013/11/02/aspek-imunologi-vaksinasi-imunisasi/. 10 Oktober
2021
Lenteraimpian, “Imunisasi” http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/02/imunisasi/. 10
Oktober 2021
Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. “Pedoman Imunisasi di Indonesia”. Cetakan I;
Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, 2011.
Timbang Rasa. “Dosis, Jumlah dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping Imunisasi”.
http://timbangrasaclinic.blogspot.com/2011/10/dosis-jumlah-dan-waktu-pemberian-serta.html.
10 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai