Disusun Oleh :
Kelas 7B
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam
terbesar di dunia, dengan banyaknya penduduk beragama Islam maka
dibentuklah lembaga khusus untuk membahas segala persoalan mengenai Islam.
lembaga khusus yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI merupakan lembaga
yang memberikan wadah kepada para ulama zu’ama dan cendikiawan
Islam di Indonesia untuk membina, membimbing kaum muslimin di seluruh
Indonesia, tugas lain dari MUI adalah membantu pemerintah dalam melakukan
hal-hal yang menyangkut dengan umat Islam seperti mengeluarkan fatwa
mengenai kahalalan sebuah makanan, penentuan kebenaran aliran dalam Islam
dan hal- hal yang berkaitan dengan seorang penganut agama Islam dengan
lingkungannya.
Fatwa adalah Jawaban atau penjelasan dari ulama mengenai masalah yang
berkaitan dengan keagamaan dan berlaku untuk umum. fatwa MUI adalah suatu
masalah keagamaan yang telah disetujui oleh anggota komisi dalam rapat
komisi. Di Indonesia sendiri lembaga yang berhak dan berwenang
mengeluarkan sertifikat halal adalah Majelis Ulama Indonesia ( MUI). Salah satu
fatwa MUI No 04 Tahun 2016 tentang Imunisasi banyak menuai pro dan
kontra dari masyarakat. Imunisasi diartikan pengebalan (terhadap penyakit),
dalam istilah kesehatan imunisasi berarti pemberian vaksin untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu . Imunisasi merupakan pemindahan atau transfer
antibodi (daya tahan tubuh) secara pasif, yang diperoleh dari komponen plasma
donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu. Cara pemberian imunisasi bisa
melalui di suntik dan diteteskan pada mulut anak balita (bawah lima tahun).
Vaksin merupakan bibit penyakit (misalkan campak), yang sudah dilemahkan
digunakan untuk vaksinisasi. Vaksinisasi adalah pemberian vaksin (antigen dari
virus atau bakteri yang dapat meransang imunitas (antibodi) dari sistem imun di
dalam tubuh. Sejak adanya Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan, bahwasanya pemerintah mewajibkan imunisasi serta
memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
yang dilakukan dengan pemberian Imunisasi. Hal ini guna memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia, dengan adanya pemberian
imunisasi secara lengkap diberikan gratis oleh pemerintah diharapkan mampu
menekan angka kematian pada bayi. Perintah wajib imunisasi tidak seutuhnya
diterima dan dilaksanakan oleh masyakarat banyak pro dan kontra terkait Fatwa
Majelis Ulama Indonesia No 04 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Banyak persepsi
muncul mengenai kandungan babi yang terdapat didalamnya Hukum Islam
bersumber dari Al-Qur`ān dan Hadis, umat Islam juga telah sepakat bahwasanya
Al-Qur`ān sebagai sumber utama hukum Islam, Al-Qur`ān telah memposisikan
prinsip-prinsip hukum Islam salah satu prinsip yang paling dominan adalah
maslahat. Hukum Islam, istilah ini tidak ditemukan namun dikenal dengan istilah
syariat menurut bahasa berarti sebuah sumber air yang tidak pernah kering,
dimana manusia dapat memuaskan dahaganya. Menurut pengertian bahasa hukum
Islam dapat dijadikan sebagai sumber pedoman, ibarat air penting bagi kehidupan,
hukum Islam sebagai pedoman yang sangat penting dalam kehidupan manusia. 6
Syariah membawa suatu keadilan rahmat dan kemaslahatan bagi semuanya, oleh
karena itu sesuatu yang tidak sesuai berdasarkan syariah keluar dari keadilan
mengarah kesesatan rahmat menuju kepada la’nat dan mengarah kepada
kerusakan semua itu melenceng dari syariah. Islam adalah agama yang rahmatan
lil a’lamin , rahmat bagi segalanya Islam tidak menyulitkan namun sebaliknya
Islam adalah agama yang mudah tiada kesukaran didalamnya, segala aturan telah
diatur didalam Al-Qur`ān dan As-Sunnah, namun yang tidak diatur didalam Al-
Qur`ān dan As-Sunnah dibahas dalam ijtihad para mujtahid, seperti imunisasi
pada balita tidak terdapat didalam Al-Qur`ān dan AsSunnah, dimana Al-Qur`ān
dan As-Sunnah sebagai pedoman utama umat Islam dalam mengambil suatu
hukum. Maslahah dalam bahasa berarti sesuatu yang baik, yang bermanfaat
sedangkan pengertian mursalah menurut bahasa adalah diutus, dikirim dan
dipakai. Menurut Romli, arti dari maslahat adalah kemaslahatan yang menjadi
tujuan syara’ bukan kemaslahatan yang semata-mata berdasarkan keinginan dan
hawa nafsu manusia saja. Sebab, tujuan pensyariatan hukum tidaklain adalah
untuk merealisir kemaslahatan bagi manusia dalam segala segi aspek kehidupan
didunia dan terhindar dari berbagai bentuk yang bisa membawa kepada
kerusakan. Seperti halnya dengan fatwa MUI No 04 Tahun 2016 mengenai
imunisasi , merupakan masalahah yang oleh syari belum di syariatkan hukumnya,
dan juga tidak terdapat dalil daripadanya terkait pengakuan atau pembatalan
maslahah itu. Berpegang dan berhujah dengan Maslahah Mursalah serta
menggunakannya sebagai dasar dalam menetapkan hukum merupakan suatu hal
yang tepat, sebab sejalan dengan tujuan umum syariah dan keberadaannya
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kepentingan manusia pada
zaman dan tempat, hal ini juga dilakukan oleh para sahabat nabi yang telah
mereka wariskan dalam upaya pembinaan hukum dan fatwa.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di simpulkan rumusan masalah
sebagai berikut bagaimana pro kontra imunisasi menurut islam ?
C. Tujuan peneliti
1. Tujuan umum
Menegetahuai pro kontra imunisasi di syariat islam
2. Tujuan khusus
1. Mengetahui pro kontra imunisasi
2. Mengetahui kehalalan imunisasi
3. Mengetahuai bagaimana imunisasi dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, yang berarti kebal atau resisten. Anak
diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Imunisasi
adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imunisasi diartikan “pengebalan”
(terhadap penyakit). Kalau dalam istilah kesehatan, imunisasi diartikan pemberian vaksin
untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan
cara disuntikkan maupun diteteskan pada mulut balita (dibawah lima tahun).
Dengan adanya program imunisasi pemerintah ini tidak lepas adanya pro dan
kontra di masyarakat. Sehingga muncul kelompok anti vaksin dengan beberapa alasan
tertentu yang beberapa di antara kelompok tersebut menggunakan argumen teologis
untuk menolak vaksinasi. Salah satu dasar teologis yang digunakan adalah hadis tahnik
yang secara jelas telah mengajarkan umat islam metode imunisasi yang paling baik
karena berdasarkan petujuk nabi yang berasal dari wahyu Tuhan, sehingga program
imunisasi yang dilakukan pemerintah di anggap sudah tidak diperlukan lagi. Dasar lain
yang digunakan adalah kehalalan produk vaksin yang diberikan masih diragukan sumber
bahannya, prosedur pembuatannya dan sebagainya.
B. Tujuan dan Manfaat Imunisasi
1. Tujuan Imunisasi
- Mencegah penyakit difteri. Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada
hal ini terkadang nyaris tanpa disertai radang tenggorokan yang menyebabkan
infeksi paru-paru dan kerusakan otak.
- Mencegah terjadinya pertusis. Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak
balita. Penyebab penyakit ini adalah kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini
biasanya berada di saluran pernafasan.
- Mencegah tetanus. Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus yang disebabkan
oleh absorbs eksotoksin sangat kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada
masa pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia.
2. Manfaat Imunisasi
Manfaat pemberian imunisasi bagi kesehatan anak adalah penting untuk diketahui oleh
para orang tua yang tentunya menginginkan kesehatan serta pertumbuhan dan
perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal. Adapun manfaat
dari imunisasi yaitu sebagai berikut :
- Untuk anak : Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
- Untuk keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya
akan menjalani masa kabak-kanak yang nyaman.
- Untuk negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
C. Jenis-jenis Imunisasi
a. Imunisasi BCG
Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) dan juga imunisasi BCG ini
bermanfaat dan berguna dalam rangka untuk mencegah timbulnya penyakit TBC.
Dilakukan sekali pada bayi dengan sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila
bayi berusia 1 bulan.
Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka
harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri
TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
b. Imunisasi polio
adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui oral (mulut) dan manfaat imunisasi
polio ini untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau
kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4
bulan.
c. Imunisasi campak
Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak.
Pemberiannya hanya sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya
dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.
d. Imunisasi DPT
Diberikan dalam rangka dan bermanfaat untuk pencegahan terjadinya penyakit
Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan
dan penyumbatan pernafasan, serta mengeluarkan racun yang dapat melemahkan otot
jantung. Penyakit Pertusis yang dalam kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya
pneumonia.
Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga
otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Kalau penyakit campak berat dapat
mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau bisa menyerang otak.
e. Imunisasi hepatitis B
Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna serta bermanfaat dalam rangka untuk
mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu
terus terjadi sampai si anak dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya penyakit
kanker hati.
َاووْ ا فَِإ م ن َ "تَد: صلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم قَا َل َ ك َأ م ن َرسُو َل اللم ِه ٍ ع َْن ُأ َسا َمةَ ب ِْن َش ِري
ْْال َر ُم: اح ٍد ْ ض َع لَهُ َد َوا ًء غ
ِ َي َر دَا ٍء َو َ َ" اللمهَ عَمز َو َج م ل ََْل ي
َ ض ْع دَا ًء ِإم َل َو
“Berobatlah, karena Allah tidak menjadikan penyakit kecuali menjadikan pula obatnya,
kecuali satu penyakit yaitu pikun (tua)”. HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu
Majah
"ِإ م ن اللمهَ َأ ْن زَ َل: صلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم ِ ع َْن َأ
َ قَا َل َرسُو ُل اللم ِه: ب المدرْ دَا ِء قَا َل
َ " المدا َء َوالمد َوا َء َو َج َع َل لِ ُك ِّل دَا ٍء َد َوا ًء فَ تَدَا َووْ ا َو َل تَد
َاووْ ا بَِِ َر ٍام
“Dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah telah
menurunkan penyakit dan obat bagi setiap penyakit, maka berobatlah dan janganlah
berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Dawud)
ْ قَ ِد َم ُأنَاسٌ ِم ْن ُع ْك ٍل َأو: ك قَا َل
َع َُريْ نَةَ فَاجْ تَ َووْ ا ْال َم ِدينَة ِ ع َْن َأن
ٍ َِس ْب ِن َمال
يَ ْش َربُوا ِم ْن َأبْ َوااِْل َ َوَأ ْلبَانَِِا
اح َوَأ ْنٍ َصلمى اللمهُ َعلَ ْي ِه َو َسلم َم بِلِقَ النمب
ُِِّ فََأ َم َرهُ ْم
“Dari Sahabat Anas bin Malik RA: Sekelompok orang ‘Ukl atau Urainah datang ke kota
Madinah dan tidak cocok dengan udaranya (sehingga mereka jatuh sakit), maka Nabi
SAW memerintahkan agar mereka mencari unta perah dan (agar mereka) meminum air
kencing dan susu unta tersebut”. (HR. al-Bukhari)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
- Salah satu dasar teologis yang digunakan adalah hadis tahnik yang secara jelas telah
mengajarkan umat islam metode imunisasi yang paling baik karena berdasarkan
petujuk nabi yang berasal dari wahyu Tuhan, sehingga program imunisasi yang
dilakukan pemerintah di anggap sudah tidak diperlukan lagi.
- Manfaat pemberian imunisasi bagi kesehatan anak adalah penting untuk diketahui oleh
para orang tua yang tentunya menginginkan kesehatan serta pertumbuhan dan
perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal
- Jenis-jenis imunisasi yaitu Imunisasi BCG, imunisasi polio, imunisasi capak,
imunisasi DPT, dan imunisasi hepatitis B.
- Alasan imunisasi masih menjadi pro dan kontra di masyarakat yaitu : Masalah halal
dan haram, Anak-anak memiliki kekebalan tubuhnya sendiri dan menerapkan pola
hidup sehat, Dapat menyebabkan kematian dan kelumpuhan setelah imunisasi, Setelah
diimunisasi terjadi demam.
- Ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa menjaga kesehatan. Salah
satu caranya adalah dengan melakukan upaya preventif. Selain olahraga dan menjaga
asupan gizi, imunisasi dipandang sebagai salah satu cara yang efektif untuk melakukan
pencegahan penyakit.
B. Saran
Makalah ini adalah bagian dari upaya penulis dalam memahami pro dan kontra
imunisasi dengan berbagai macam maknanya.
Dengan adanya tulisan ini, semoga bisa memperjelas maknapro dan kontra
imunisasi. Tulisan ini tentunya bukan tulisan yang sempurna dan tanpa kekurangan.
Namun, penulis telah berupaya untuk mencapai gambaran yang layak. Jika penulis benar,
itu semata-mata karena Allah serta itulah yang penulis kehendak. Tetapi jika ternyata
tidak demikian, maka penulis mohon ampun dan petunjuk kepada Allah atas kesalahan
dan dosa penulis. Cukup kiranya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA