Anda di halaman 1dari 15

silahkan dibuat tugasnya berupa : 1.

buat peta konsepnya (gabungan antara materi


biologi terkait dan ayat Al-Qur'an); 2. buat resumenya disertai gambar dan atau link
video. 3. seandainya kalian mengajarkan konsep biologi tersebut, bagaimana
gambaran langkah pembelajaran/penyajian konsep biologi terintegrasi yang akan
kalian lakukan. tugas ini dikumpulka maksimal minggu depan, dengan teknis
dikumpulkan di PJ terlebih dahulu kemudian PJ mengirimkan via GD.

Misalkan tema pertama adalah kloning, maka yg anda buat

1. Petakonsep tentang konsep cloning dipadukan fatwa MUI tersebut +ayat alquran,
hadits.

2. Resume materi tentang kloning dan isi fatwa tersebut.

3. Bagaimana anda mau mengajarkannya.

Misalnya,

Saya akan memulai menjelaskan tentang cloning meliputi:

A. pengertian, bentuk2 teknologi, kelebihan dan kekurangan, dampak.dll.

B. Saya akan mulai membahas kajian sudut pandang agama Islam, yaitu fatwa MUI
no.... Dimulai dengan mengkaji ayat alquran dan hadits yg terkait, kemudian
mengkaji isi poko fatwa tersebut

C. Saya akan mengkolaborasikan pengetahuan tentang cloning dengan isi fatwa dan
permasalahan sosial yg mungkin akan timbul.

D. Saya akan membuka forum diskusi dengan siswa.

E. Dan sebagainya, tergantung ide anda..

Baru buat untuk tema ke 2, dst.


‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬
ْ ِ‫ب‬

Nama: Tiara Ramadhani

Nim : 1212060118

Kelas : 2C Pendidikan Biologi

TUGAS

*Tema 1 : Imunisasi

*Tema 2 : Kloning

MATERI 1 *IMUNISASI*

A Peta konsep
B Resume materi Imunisasi
 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga jika
nanti terjangkit penyakit, tubuh tidak akan menderita penyakit
tersebut karena telah memiliki sistem memori (daya ingat), ketika
vaksin dimasukan kedalam tubuh maka akan terbentuk antibodi untuk
melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpan sebagai
suatu yang pernah terjadi (Mulyani, 2013). Imunisasi adalah
pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah suatu obat yang
dimasukan kedalam tubuh untuk membantu mencegah suatu penyakit.
Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi-antibodi yang
berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit infeksi (Theophilus,
2007).
 Tujuan Imunisasi
Menurut Notoatmodjo (2007) Program imunisasi bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. penyakit-penyakitnya seperti disentri,
tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio, dan
tuberkolusis. Selain itu ada lagi pendapat lain menurut Muslihatun
(2010) tujuan dalam pemberian imunisasi adalah untuk :
a. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit yang
membahayakan pada tubuh seseorang.
b. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah dan melindungi tubuh
bayi dari penyakit-penyakit yang sangat berbahaya
c. Tujuan imunisasi diharapkan kekebalan tubuh anak dapat
meningkat sehingga angka kesakitan dan kematian semakin menurun
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
d. Tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian serta kecacatan dan bila memungkinkan dapat
menghilangkan sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri.
e. Tujuan imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita yang
mengalami suatu penyakit yang sangat membahayakan serta dapat
mengakibatkan kematian.
 Manfaat Imunisasi
Manfaat pemberian imunisasi menurut Proverawati & Andhini
(2010) dan Mulyani (2013) yaitu :
a) Bagi keluarga : dapat menghilangkan kecemasan dan mencegah
biaya pengobatan yang tinggi jika anak sakit. Bayi yang mendapatkan
imunisasi dasar lengkap maka tubuhnya akan terlindungi dari
penyakit berbahaya dan akan mencegah 16 penularan ke sudaranya
atau teman-teman disekitarnya serta masa kanak-kanaknya pun akan
tenang.
b) Bagi anak : dapat mencegah kesakitan yang ditimbulkan oleh
penyakit infeksi berbahaya yang kemungkinan akan menyebabkan
kecacatan atau kematian pada anak.
c) Bagi Bangsa : dapat memperbaiki tingkat kesehatan dan mampu
menciptakan penerus bangsa yang sehat dan kuat.
 Macam-Macam Imunisasi
-Imunusisasi aktif Imunisasi aktif adalah imunisasi yang dilakukan
dengan cara menyuntikan antigen ke dalam tubuh sehingga tubuh
anak sendiri dan akan membentuk zat antibodi yang akan bertahan
bertahun-tahun lamanya. Biasanya Imunisasi aktif akan lebih bertahan
lama daripada imunisasi pasif (Riyadi & Sukarmin, 2009).
-Imunisasi Pasif Imunisasi pasif adalah pemberian ntibody didalam
tubuh seseorang, dimaksudkan untuk memberikan imunitas secara
langsung tanpa tubuh memproduksi sendiri zat aktif tersebut untuk
meningkatkan kekebalan tubuhnya. Antibodi yang diberikan ditujukan
untuk mencegahan atau mengobati infeksi dalam tubuh, baik infeksi
terhadap bakteri maupun virus (Ranuh dkk, 2008).
 Jenis-Jenis Vaksin Imunisasi Dasar

Atau bisa di klik disini lebih jelasnya https://youtu.be/qqJwhXiN8-s

-Imunisasi BCG = Menurut Hidayat (2008), imunisasi BCG (Bacillus


Calmett Guerin) merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat.
-Imunisasi Hepatitis B = diberikan untuk melindungi bayi dengan
memberi kekebalan dalam tubuhnya terhadap penyakit hepatitis B.
-Imunisasi Polio = Menurut Hidayat (2008), imunisasi polio
merupakan imunisasi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada
anak.
-Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) = Menurut Tumbelaka
dan Hadinegoro (2008), dalam buku Pedoman Imunisasi di Indonesia
difteria adalah suatu penyakit akut yang bersifat toxin-mediated diseas
dan disebabkan oleh kuman corynebacterium diphteriae.
-Imunisasi Campak = merupakan bagian dari imunisasi rutin yang
diberikan pada anak-anak. Imunisasi ini biasa diberikan dalam bentuk
kombinasi dengan gondongan dan campak jerman (vaksin MMR yaitu
mumps, measles, rubella).
 Faktor Pemudah (Presdiposing Factors)
Faktor - faktor ini mencakup tingkat pendidikan ibu, pengetahuan
ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak, dan dukungan
dari pihak keluarga.
 Faktor Pendukung (Enabling Factors)
Faktor pemungkin atau pendukung (enabling) perilaku adalah sarana
dan prasarana atau sumber daya atau fasilitas kesehatan yang
memudahkan terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat, termasuk
juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti pukesmas, posyandu,
polindes, pos obat desa, dokter atau bidan serta kelengkapan alat
imunisasi (Notoatmodjo, 2007).
 Faktor Penguat (Reinforcing Factors)
Faktor ini meliputi sikap dan perilaku petugas kesehatan.
Ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya kesehatan termasuk
tenaga kesehatan yang ada dan mudah dijangkau merupakan salah
satu faktor yang memberi pengaruh yang baik terhadap perilaku
seseorang dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. (Notoatmodjo,
2007).

 Fatwa MUI IMUNISASI


Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah:
- Menimbang :
a. bahwa ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa
menjaga kesehatan, yang dalam prakteknya dapat dilakukan melalui upaya
preventif agar tidak terkena penyakit dan berobat manakala sakit agar
diperoleh kesehatan kembali, yaitu dengan imunisasi;
b. bahwa imunisasi, sebagai salah satu tindakan medis untuk mencegah
terjangkitnya penyakit tertentu, bermanfaat untuk mencegah penyakit
berat, kecacatan dan kematian;
c. bahwa ada penolakan sebagian masyarakat terhadap imunisasi, baik
karena pemahaman keagamaan bahwa praktek imunisasi dianggap
mendahului takdir maupun karena vaksin yang digunakan diragukan
kehalalannya;
d. bahwa atas dasar pertimbangan di atas, maka dipandang perlu
menetapkan fatwa tentang imunisasi untuk digunakan sebagai pedoman.
-Mengingat :
1. Firman Allah SWT, antara lain:

َ ‫َو َمنْ اَحْ َيا َها َف َكا َ َّن َمٓا اَحْ َيا ال َّن‬
‫اس َج ِم ْيعًا‬
“Barang siapa yang menghidupkan seseorang, maka dia bagaikan
menghidupkan manusia semuanya” QS. Al-Maidah [5]: 32
2. Hadis-hadis Nabi SAW, antara lain:
‫إن هللا تعالى َأ ْن َز َل الدَّا َء َوالد ََّوا َء َوجَ عَ َل لِ ُك ِّل دَ ا ٍء دَ َوا ًء فتداووا وال تداووا بالحرام‬
“Dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah
telah menurunkan penyakit dan obat bagi setiap penyakit, maka berobatlah
dan janganlah berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Dawud).
3. Kaidah-Kaidah fiqh:
‫" الدفعأ َول من الرفع‬Mencegah lebih utama dari pada menghilangkan"
-Memperhatikan:
1. Pendapat Imam Al-‘Izz ibn ‘Abd Al-Salam dalam Kitab “Qawa’id Al-
Ahkam” : Fatwa tentang Imunisasi 6 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
َ“Boleh berobat dengan benda-benda najis jika belum menemukan benda
suci yang dapat menggantikannya, karena mashlahat kesehatan dan
keselematan lebih diutamakan daripada mashlahat menjauhi benda najis”.
Menetapkan : FATWA TENTANG IMUNISASI
Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:
1. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara memasukkan vaksin.
2. Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme
yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan, masih utuh atau
bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi
toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lain, yang
bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit tertentu.
3. al-Dlarurat adalah kondisi keterpaksaan yang apabila tidak diimunisasi
dapat mengancam jiwa manusia.
4. al-Hajat adalah kondisi keterdesakan yang apabila tidak diimunisasi maka
akan dapat menyebabkan penyakit berat atau kecacatan pada seseorang.
Kedua : Ketentuan Hukum:
1. Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar
untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya
suatu penyakit tertentu.
2. Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci.
Fatwa tentang Imunisasi 9 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
3. Penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/atau najis
hukumnya haram.
4. Imunisasi dengan vaksin yang haram dan/atau najis tidak dibolehkan
kecuali: a. digunakan pada kondisi al-dlarurat atau al-hajat; b. belum
ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci; dan c. adanya keterangan
tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang
halal.
5. Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan
kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa,
berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka
imunisasi hukumnya wajib.
6. Imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang
kompeten dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan
(dlarar). Link untuk lebih lengkapnya https://youtu.be/6XvuyuEPzyU

C Metode untuk mengajar


Saya akan memulai menjelaskan tentang cloning meliputi:
A. pengertian, bentuk2 teknologi, kelebihan dan kekurangan, dampak.dll.
B. Saya akan mulai membahas kajian sudut pandang agama Islam, yaitu fatwa
MUI no.... Dimulai dengan mengkaji ayat alquran dan hadits yg terkait,
kemudian mengkaji isi poko fatwa tersebut
C. Saya akan mengkolaborasikan pengetahuan tentang cloning dengan isi
fatwa dan permasalahan sosial yg mungkin akan timbul.
D. Saya akan membuka forum diskusi dengan siswa.
E. Dan sebagainya, tergantung ide anda..
Baru buat untuk tema ke 2, dst.
MATERI 2 * KLONING *

A Peta konsep

B Resume materi Kloning


 Pengertian Kloning
Kloning merupakan salah satu kegiatan dalam mengusahakan
memproduksi atau menggandakan dari sejumlah individu, sehingga
untuk hasilnya dilihat secara genetic sama persis (identik) berasal dari
induk yang sama, memiliki susunan (Jumlah dan gen) yang sama.
Kloning berasal dari kata “Clone” yang berasal kata dari bahasa
inggris memiliki arti “Potongan” biasanya dipakai untuk
memperbanyak tanaman. Untuk pertama kalinya cloning muncul
karna usulan dari salah satu para ahli bernama Herbert Webber pada
tahun 1903 . Sekelompok individu makhluk hidup yang di lahirkan
dari satu induk tanpa melakukan proses seksual.

 Pengertian Klon
Klon Sel yaitu sekelompok sel yang identik dari berbagai macam sifat
genetiknya, yang mana kesemuanya berasal dari satu sel.
Klon Gen biasa disebut juga sebagai molekuler yang merupakan
sekelompok salinan dari Gen yang mempunyai sifat identiknya
direplikasi yakni dari satu gen yang di masukan pada sel inang.
 Manfaat Kloning
Kloning manusia memberikan manfaat bagi pasangan yang tidak
subur agar bisa mendapatkan anak.
-Organ manusia bisa dikloninh secara selektif untuk dimanfaatkan
sebagai organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri yang
mampu meminimalisir risiko penolakan.
-Sel-sel yang baru di kloning dan diregenerasi akan menggantikan
jaringan tubuh yang rusak misalnya seperti pada urat syaraf dan
jaringan otot.
-Teknologi kloning juga memungkinkan para ilmuwan medis untuk
menghidupkan dan mematikan sel-sel. Ini bermanfaat untuk
mengatasi kanker dan menghambat proses penuaan.
-Teknologi kloning akan memberikan manfaat pengujian dan
penyembuhan bagi penyakit-penyakit menurun. Manfaatnya yaitu
menemukan obat kanker, menghentikan serangan jantung, dan
membuat tulang, lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan
yang cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan
dan bedah kecantikan.
 Sejarah cloning

Istilah kloning pertama kali diperkenalkan oleh Gurdon dengan


bereksperimen pada tahun 1960.Dalam percobaan ini, Gurdon
berhasil melahirkan berudu baru yang identik dengan sel induk, tetapi
berudu tidak dapat bermetamorfosis menjadi individu dewasa yang
akhirnya mati terurai oleh air.Eksperimen kedua dilakukan oleh
sekelompok ilmuwan pada tahun 1980 di Granada, salah satunya yaitu
Steen Willadsen. Ia berusaha untuk mengkloning domba
menggunakan embrio domba lalu menanamkannya ke dalam sel telur
domba target dengan menghilangkan nukleusnya.Pada tahun 1997,
dengan mengadopsi teknik kloning yang telah ia lakukan dengan
timnya, ia berhasil setelah 277 upaya Dr. Ian Willmuth membuktikan
bahwa teknik kloning dapat dilakukan pada mamalia dewasa, yaitu
domba yang kita kenal sebagai domba Dolly. Domba Dolly
direproduksi tanpa bantuan domba jantan, tetapi diciptakan oleh
kelenjar susu yang diambil dari domba betina.

 Jenis-Jenis Kloning

1. Kloning DNA Rekombinan = Kloning DNA rekombinan yaitu


sebuah perpindahan beberapa rantai DNA yang dikehendaki dari
suatu organisme si satu replikasi genetik. Contoh kloning DNA ialah
penyisipan DNA pada plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.

2. Kloning Reproduktif = Kloning reproduktif ialah suatu teknologi


yang dipakai untuk memperoleh hewan yang sama.

3. Kloning Terapeutik = Kloning terapeutik merupakan salah satu


kloning yang dibuat untuk memproduksi suatu embrio manusia
sebagai bahan dalam penelitian, yang mempunyai tujuan memperoleh
sel batang yang difungsikan, dalam mempelajari perkembangan
manusia dan dalam penyembuhan penyakit.

 Proses Kloning Pada Manusia

1. Menyiapkan Sel Stem Yang mana suatu sel pertama yang nantinya
akan tumbuh dan menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini di ambil dari
manusia yang akan di Kloning.Sel stem di dapatkan dengan
mengambil inti sel yang mempunyai kandungan berupa Informasi
genetic lalu kemudian di pisahkan dari sel.
2. Menyiapkan Sel Telur

Merupakan suatu sel yang di ambil secara sukarelawan dari


perempuan lalu kemudian inti selnya di pisahkan Inti sel dari sel stem
di implantasikan ke sel telur Sel telur di rangsang supaya melakukan
pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah di hari kedua
menjadi sel embrio. Sel embrio yang melakukan pembelahan
dinamakan dengan blastosis lalu melakukan pemisahan diri di hari
kelima dan siap di di implantasikan ke dalam rahim. Embrio akan
berkembang dan tumbuh pada rahim serta menjadi bayi dengan kode
genetic yang sama persis dengan sel stem si donor.

 Contoh Kloning

1. Mengkloning Katak

Penelitian tentang kloning pada katak pertama kali dilakukan oleh


John Gordon pada tahun 1970. Teknik ini dilakukan dengan
mengambil sel telur katak yang belum dibuahi dan menghancurkan
nukleusnya dengan radiasi. Kemudian inti sel telur diganti dengan inti
dari sel-sel tubuh. Dalam percobaan, inti sel diambil dari nukleus sel-
sel usus dari katak betina dari jenis yang sama, setelah itu individu-
individu baru terbentuk. Zigot ini nanti akan dipelihara dalam medium
pembiakan, yaitu benih katak betina.

 2. Kloning Pada Tumbuhan

Kloning dapat dilakukan dari sel-sel tumbuhan, baik dari akar, daun
dan batang nya. Sel yang dikloning dapat ditempatkan pada media
yang sesuai dapat ditumbuhan menjadi individu baru yang sempurna.
Proses yang dilakukan adalah pemotongan organ tumbuhan yang
diinginkan. Kemudian kita mencari kultur jaringan (eksplan),
mengambil sel dan memindahkan ke media yang mengandung nutrisi
sehingga mereka tumbuh dengan cepat. Eksplan ini akan menggumpal
menjadi gumpalan yang disebut kalus. Kalus adalah cikal bakal dari
akar, batang dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan
menjadi tanaman baru.

Untuk lebih lengkapnya https://youtu.be/DqDftSSLO58

 Fatwa MUI KLONING

C Metode untuk mengajar

Anda mungkin juga menyukai