Pengertian
Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh. Pada
akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang
atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat.
Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, danbawah kulit.
B. Etiologi
Belum ada penyebab spesifik Tumor payudara yang diketahui, para peneliti
telahmengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor
resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah
Tumor payudara.
Pasien biasanya datang dengan benjolan/massa di payuidara, rasa sakit, keluar cairan
dari puting susu, kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, nyeri tekan
atau, dari putting. Kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit
jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari
penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar getah bening,
nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk
menetap, anoreksi atauberat badan yang turun, gangguan pencernaan,
pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
Tumor payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi mayoritas
terjadipada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat.
Tumor payudaraumumnya terjadi pda payudara sebelah kiri. Umumnya lesi tidak
terasa nyeri, terfiksasi dankeras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri yang
menyebar pada payudara dan nyeritekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya
berhubungan dengan penyakit payudara jinak.Metastasis ke kulit dapat
dimanifestasikan adanya Tumor payudara pada tahap lanjut.
D. Klasifikasi
1. Tumor jinak
Hanya tumbuh membesar , tidak terlalu berbahaya dan tidak menyebar keluar jaringan.
2. Tumor ganas
Kanker adalah sel yang telah kehilangan kendali danb mekanisme normalnya sehingga
mengalami pertumbuhan tidak wajar , liar , dan kerap kali menyebarjauh ke sel jaringan
lain serta merusak.
E. Patofisiologi
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois
lingkunganmungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada
manusia.Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi
bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat,
jumlah, dan konsentrasi zatkarsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen,
lamanya terkena, adanya zat-zatkarsinogen atau ko-
karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous
3) Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane
sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.Waktu antara fase ke
3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapatahun.
4) Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-
tempat lain bertambah.
F. Pathway
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium meliputi :
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
e. Pemeriksaan sitologik
2. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara
dini.Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker
yang tidak terabaatau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi
pada masa menopause kurangbermanfaat karean gambaran kanker
diantara
jaringan kelenjar kurang tampak
3. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada
mammaeultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan
kista. kadang-kadangtampak kista sebesar sampai 2 cm.
4. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari
mammae ataumengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor
sebagai titik panas karena
peningkatan suplaydarah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
5. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-
pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan
sirkulasi
sekitar sisi tumor
6. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,
dengancara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan bergunaklasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi
7. CT. Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ
lain
8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
H. Penatalaksanaan Medis
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non pembedahan). Penanganan kuratif
dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi
radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran knker. Penanganan non pembedahan
dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.
1. Terapi kuratif :
- Terapi ajuvan, :
tahun
2. Terapi paliatif
a. Terapi utama
b. Terapi ajuvan
- inoperable (radioterapi)
odema lengan
mastitis karsionamtosa
- Borok,perawatan borok.
I. Komplikasi
1. Tulang
Ketika sel kanker menyebar ke tulang, maka tak menutup kemungkinan bisa menyebabkan
beberapa bagian struktur tulang pecah tanpa membentuk tulang baru. Dampaknya, tulang
cenderung lemah dan rentan terhadap patah tulang.
Penyebaran sel kanker ke bagian tulang ini bisa membuat pengidapnya merasakan nyeri
tulang, tulang menjadi lemah dan mudah patah, hingga kelumpuhan. Tak cuma itu, ada pula
gejala lain yang mungkin timbul seperti hiperkalsemia. Kondisi ini merupakan tingginya
kadar kalsium di dalam plasma darah yang ditandai dengan munculnya rasa mual, mudah
mengantuk, hilangnya nafsu makan, rasa haus, dan sembelit.
2. Paru-Paru
Komplikasi kanker payudara juga bisa menyebar ke paru-paru. Kalau sudah begini, maka
pengidapnya akan lebih lemah dan rentan sakit. Alasannya jelas, tubuh akan kesulitan untuk
melawan bakteri dan infeksi, sehingga ia rentan mengidap pneumonia (infeksi paru-paru).
Bagaimana dengan gejalanya? Umumnya sesak napas, efusi pleura (penumpukan cairan di
lapisan paru-paru), batuk berkepanjangan, dan nyeri dada.
Umumnya, kelenjar getah bening merupakan area pertama yang biasanya terkena penyebaran
kanker payudara. Tepatnya, kelenjar getah bening yang berada di bawah lengan, di dalam
payudara, dan di dekat tulang selangka.
Penyebaran ini bisa terjadi sejak kanker payudara berada di stadium IB. Pada stadium ini,
beberapa sel kanker, mungkin dalam jumlah kecil sudah masuk ke dalam kelenjar getah
bening. Gejala yang ditimbulkan, antara lain adanya benjolan pada ketiak atau area tulang
selangka.
J. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
Sekarang Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan
yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak
dan nyeri.
2. Riwayat Kesehatan
Dahulu Adanya riwayat kelainan pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak,
pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan penyinaran
pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium
atau kanker serviks.
Mencari benjolan Karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormone antara lain
estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat pengaruh
hormonal ini seminimal mungkin/setelah menstruasi +
1 minggi dari hari akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan
pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama tinggi.
1) Inspeksi
Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit,
tanda radang, peaue d’ orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain. Inspeksi ini juga dilakukan
dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di
bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.
2) Palpasi
Klien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas lapangan dada, jika
perlu punggung diganjal bantal kecil.
L. Diagnosa Keperawatan
Post Operatif
I. Intervensi