CRITICAL APPRAISAL
Disusun oleh:
Suci R. 1102013281
B-6
Dosen Pembimbing:
Dr. Farida Amin, Sp.PK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
2016-2017
TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE
0
Skenario
Seorang laki-laki 57 tahun, bekerja sebagai tukang, datang ke klinik dengan keluhan
nyeri dikedua lutut yang dialami sejak 5 bulan terakhir, terutama saat beraktivitas.
Dokter mendiagnosis pasien menderita penyakit arthritis. Pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 140/90mmhg. Sebelum datang ke klinik,
pasien biasanya diberikan obat terapi ibuprofen, kemudian dokter menyarankan untuk
terapi dengan obat celecoxib.
PICO
• Population : Laki-laki menderita penyakit arthritis
• Intervention : Pemberian terapi obat celecoxib
• Comparison : Pemberian terapi obat non-steroid non selektif obat antiinflamasi
(NSAIDs) ibuprofen
• Outcomes : Pemberian terapi obat celecoxib sama amannya dengan terapi
ibuprofen dari segi keamanan kardiovaskular
1
2
Dipilih artikel berjudul
“Cardiovascular Safety of Celecoxib, Naproxen, or Ibuprofen for Arthritis”
Review Jurnal
3
CRITICAL APPRAISAL
VALIDITY
4
2. Apakah semua pasien yang dimasukkan ke dalam penelitian dipertimbangkan dan
disertakan dalam pembuatan kesimpulan.
Follow up dikatakan lengkap apabila <10%, dan lost to follow up maksimal apabila
>20%. Terdapat pada Results: Patient Population
5
3. Apakah pasien, klinisi dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?
Pada percobaan ini didapatkan double-blind. Karena apabila staff serta pasien
dibutakan, maka intervensi tidak dapat dilanjutkan.
6
5. Selain perlakuan eksperimen, apakah ketiga kelompok mendapat perlakuan yang
sama?
IMPORTENCE
a
Rumus :
a+b
337
= 8072 = 0,04 = 4 %
c
Rumus :
c+ d
7
384
= = 0,04 = 4 %
8040
c. RR (Relative Risk)
Perbandingan antara insiden penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar
dengan insiden penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar.
EER
Rumus :
CER
0,04
= 0,04 = 1
d. OR (Odds Ratio)
Ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit; dihitung
dari angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko)
dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak
terpapar faktor risiko).
a xd
Rumus :
bxc
Artinya, Kelompok yang mendapat terapi celecoxib memiliki resiko 0.87 yaitu
artinya tidak lebih baik dengan terapi ibuprofen dari segi keamanan untuk
kardiovaskular.
Rumus : 1 – RR
=1–1=0
Artinya, hasil persen terapi nol menunjukkan perbaikan yang sama besar
antara intervensi dan kontrol.
8
Rumus : CER – EER
= 0,04 – 0,04 = 0
1
Rumus :
ARR
1
= =0
0
CI = ARR ± 1,96 √ ¿ ¿
Dari data statistic diatas didapatkan perbedaan yang tidak signifikan antara grup
yang mendapat terapi celecoxib dengan grup yang mendapat terapi ibuprofen dengan
nilai p=0.06 (p<0.05)
9
APPLICABILITY
Keuntungan : Celecoxib terbukti resiko gastrointestinal dan renal lebih rendah dari
terapi ibuprofen
Kerugian : Celecoxib terbukti tidak lebih baik dari terapi ibuprofen dalam penyakit
arthtis.
10