Anda di halaman 1dari 27

JURNAL READING

“Monoterapi Amlodipin atau Hidroklorotiazida


pada pasien hipertensi ringan sampai sedang:
Disusun Oleh Perbandingan keberhasilan dan efeknya pada
Hamdan Muhammad elektrolit”
Qorry Welendri
Sania Dysa Hardi
Sherlly Yunita
Soraya Haji Muhamad

Pembimbing:
Dr. Henny K Koesna,SpPD
Dr. Seno M Kamil,SpPD
Dr. Dinny G Prihadi,SpPD
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU BEDAH
RSUD SOREANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Latar Belakang
Hipertensi adalah suatu penyakit yang dapat dicegah
dan dapat menyebabkan kematian

Hipertensi esensial adalah penyakit kardiovaskular yang


Latar paling umum terjadi pada orang kulit hitam di Afrika
Belakang dan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas
yang paling banyak pada orang dewasa

Amlodipin dan hidroklorotiazida (HCTZ) biasanya


diresepkan di Nigeria baik sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan obat lain
Pada penelitian sebelumnya pada orang Nigeria
dengan hipertensi esensial menunjukkan bahwa
amlodipine lebih efektif dari pada HCTZ dalam
mengurangi tekanan darah
Latar
Belakang
Hydrochlorothiazide dilaporkan mempunyai efek
samping pada Kalium sementara amlodipin tidak
menyebabkan efek samping ke Kalium
Melihat keberhasilan monoterapi
antihipertensi amlodipin dan HCTZ
dan pengaruhnya terhadap profil
Tujuan elektrolit pada pasien dengan
hipertensi ringan sampai sedang
Metode
Metode

Penelitian ini dilakukan di


Penelitian berlangsung
Enugu (Bagian Tenggara
selama 5 bulan
Nigeria)
Karakteristik demografi pasien dan indeks massa tubuh

Baru didiagnosis hipertensi ringan sampai sedang dan berusia antara 33-60
tahun
Hipertensi Ringan BP 140-159 / 90-99mmHg

Inklusi
BP 160-179 / 100-
Hipertensi Sedang 109mmHg.

Pasien diabetes, penyakit ginjal kronis,


penyakit jantung kronis, penyakit hati
Eksklusi dan kanker. Wanita hamil, individu
dengan bukti hipertensi sekunder,
perokok kronis dan pecandu alcohol
Amlodipin
5mg 1 kali/hari
Kriteria sblm sarapan
Inklusi (4 minggu)
HCTZ 25 Mg

Pengobatan dipantau setiap 2 hari


melalui telepon dan evaluasi klinis
dilakukan setiap minggu.
Nilai P <0,05 dianggap signifikan

• Pemeriksaan dalam keadaan duduk dengan menggunakan


sphygmomanometer merkuri
• Pakaian dilepaskan sebelum pengukuran

Elektrolit serum
(Na+, K+, dan Cl-)

• Darah vena (5 mL) diambil dari vena mediana kubiti

Elektrolit urin
(Na+, K+ dan Cl-) Analisis statistic SPSS
Version 20
Hasil
Hasil

Persentase perubahan tekanan darah pada akhir follow up


βP <0,05, ββP <0,01

Gambar 1: Pengukuran tekanan darah sistolik dengan pengobatan amlodipin dan


hidroklorotiazida
βP <0,05, ββP <0,01

Gambar 2: Pengukuran tekanan darah diastolik dengan pengobatan amlodipin dan


hidroklorotiazida
ββP <0,01

Gambar 3: Pengukuran tekanan darah arteri rata-rata dengan terapi amlodipin dan
hidroklorotiazida
βββP <0,001

Gambar 4: Pengukuran Na + serum pada pengobatan amlodipin dan


hidroklorotiazida
Gambar 5: Pengukuran Serum K + setelah pengobatan dengan amlodipin dan
hidroklorotiazida
Gambar 6: Pengukuran Serum Cl- dengan pengobatan dengan amlodipin dan
hidroklorotiazida
ββP <0,01, βββP <0,001

Gambar 7: Konsentrasi Na + Urin pada pengobatan dengan amlodipin dan hidroklorotiazida


ββP <0,01, βββP <0,001

Gambar 8: Konsentrasi Urine K+ dengan pengobatan amlodipine dan


hydrochlorothiazide
βP <0,05, ββP <0,01, βββP <0,001

Gambar 9: Konsentrasi Cl- urin dengan pemberian terapi amlodipin dan


hidroklorotiazida
Diskusi
Diskusi

• Baik amlodipin dan HCTZ secara signifikan mengurangi


tekanan darah pada subjek hipertensi ringan sampai sedang
• Pada akhir follow up, tekanan darah menurun menjadi
normal pada 80% subyek pada kelompok amlodipin
sedangkan 50% pada HCTZ
• Keberhasilan dalam penelitian ini mungkin karena durasi
pengobatan yang lebih singkat dan pemantauan kepatuhan
melalui panggilan telepon
• Keberhasilan dari amlodipin yang diamati dalam penelitian
ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Calvoet
dkk, yang melaporkan bahwa amlodipin secara signifikan
lebih efektif dari pada hydrochlorothiazide dalam
mengurangi tekanan darah yang diukur dalam keadaan duduk
• Amlodipin tidak menyebabkan perubahan signifikan dalam
elektrolit serum sedangkan HCTZ secara signifikan
mengurangi Na+, K+, dan Cl- dari nilai awal
• Pada penelitian ini pengobatan dengan HCTZ secara
signifikan meningkatkan elektrolit urin
Kesimpulannya
Monoterapi jangka pendek
dengan amlodipin lebih efektif
dari pada hydrochlorothiazide
pada penderita hipertensi ringan
sampai sedang
DAFTAR PUSTAKA

Nwachukwu Daniel C, Eze Anthonius A. Nwachukwu Nkiru Z.


Monotherapy with amlodipine or hydrochlorothiazide in patients
with mild to moderate hypertension: Comparison of their efficacy
and effects on electrolytes. Malawi Med J. 2017 Jun;29(2):108–
112.

Anda mungkin juga menyukai