Anda di halaman 1dari 4

Soal yang berkaitana dengan medikolegal → ditampung dulu

1. Pasien datang setelah kecelakaan mobil. Pasien tidak sadar dan dokter mencurigai
perdarahan otak. Pasien dibawa oleh polisi dan keluarga tidak bisa dihubungi. Akhirnya
dokter bedah saraf memutuskan mengambil tindakan tanpa informed consent. Apakah
Tindakan dokter tersebut benar?
A. Ya, sesuai non malefince tanpa memperhatikan autonomy pasien
B. Ya, sesuai benefince tanpa memerhatikan autonomy pasien
C. Ya, sesuai justice tanpa memerhatikan autonomy pasien
D. Tidak, harus meminta inform consent pasien
E. Tidak, menunggu keluarga pasien

Mengapa jawabannya A? Karena kasusnya emergency jadi yang penting primum non nocere

Kalo beneficience lebih ke memberikan treatment yang bisa mendatangkan benefit untuk pasien.

Tapi dr Wika pilih B (hia hia hia)

Karena beneficence actively doing action yang menolong pasien.

Kalo Maleficence lebih ke refraining from doing something yang bikin harm buat pasien.

Prinsip pertama non maleficence dulu. Kalo ga yakin ga usah dilakuin malah nanti bikin harm. Tapi
buat seorang dokter pasif ga cukup → sbeneficence muncullah. Lakukan apa yang bisa menolong
pasien.

Kasus non-maleficence biasanya kasusnya digambarkan dengan end-life treatment yang mana
dokter withold terapi agresif. Misalnya pada kasus Ca Cancer tahap akhir, dokter gak oprasi karena
pertibangan risk benefitnya buat oprasi lebih ke do harm. Gak nyembuhin, malah menderita lebih
banyak.

Kalo beneficence biasanya actively doing intervention.

2. Seorang dokter mendapatkan undangan acara temu ilmiah tahunan ilmu penyakit dalam di
kota Lombok. Seorang reresentasi dari sebuah perusahaan farmasi mengetahui hal tersebut
dan menawarkan untuk menjadi sponsornya dalam menghadiri acara temu ilmiah tersebut
sebagai bentuk kerjasama. Sponsorsip termasuk transportasi dan akomodasi. Apakah
tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter tersebut?

A. Menolak semua tawaran farmasi .


B. Menerima sponsorsip untuk registrasi saja
C. Menerima semua tawaran dan bentuk kerja sama .
D. Menerima sponsorsip untuk tranportasi saja .
E. Menerima semua sponsorsip tapi menolak bentuk kerja sama.

Jawabannya E

Dokter prinsipnya harus independen dalam KODEKI supaya tidak bias. Ketia ada conflict of interest,
judgement jadi tidak yang terbaik. Hal ini tidak etis.

Kerjasama antara dokter dengan perusahaan masih diperbolehkan dengan aturan-aturan tertentu.
Retribusional boleh: acara temu ilmiah boleh dapat sponsor. Harus lewat institusi, jangan personal.
3. Seorang dokter perusahaan sedang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon
karyawan baru yang akan melamar pekerjaan. Perusahaan tersebut bergerak dibidang
industri makanan ringan. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan tujuh orang calon
karyawan dengan hipertensi dan dua orang dengan vertigo. Dokter kemudian langsung
melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada pimpinan perusahaan. Bagaimanakah
tindakan dokter tersebut?

A. Benar karena sesuai prosedur tetap perusahaan .


B. Salah karena tidak meminta persetujuan pasien dahulu.
C. Salah karena melanggar hak pasien .
D. Salah karena melanggar rahasia pasien .
E. Benar karena yang diperiksan calon karyawan perusahaan.

Confidentiality boleh dibuka jika ada persetujuan di awal. Jadi kasus ini salah, karena tidak meminta
persetujuan pasien dahulu.

Dokter boleh membuka rahasia pasien apabila → wabah (for greater good), di hadapan pengadilan
(pro justitia).

4. (Tantri) Dokter memberikan resep baru kepada pasien setelah dia mengikuti seminar obat
baru. Pasien dengan penyakit kronis sudah berobat selama 6 bulan dan kondisi stabil. Resep
baru tersebut mengharuskan pasien membayar mahal. Bagaimana sikap dokter tersebut?
A. Benar, memberikan terapi baru
B. Salah, belum mendapatkan persetujuan pasien
C. Benar, dokter up date ilmu
D. Salah, resep baru belum teruji
E. Benar, pasien dengan penyakit kronis butuh pengobatan baru

Pasien bersedia tidak dengan option yang Dokter tawarkan? → kalo sertuju bolehlah pake terapi
baru ini. → prinsip autonomy

Jadi hal ini salah karena belum mendapatkan persetujuan pasien. Prinsipnya pasien harus tahu
dirinya diterapi dan taham terapinya bagaimana supaya apa.

Untuk terapi baru harus hati-hati, perlu dipertimbangkan evidence-basednya. Untuk metode
pengobatan yang statusnya dalam research (clinical trials), pasien tidak boleh membayar mahal.
Pasien diperlakukan sebagai research participant jadi ga boleh ada konsekuensi finansial.

5. (Lucy) Sebuah RS ingin mengetahui efektivitas terapi farmakologi antinyeri terbaru untuk
osteoartritis, berdasarkan studi epidemiologi populasi terbesar penderita osteoartritis di RS
tersebut adalah pasien perempuan berusia 48 hingga 72 tahun. Dokter merancang
penelitian RCT dengan tujuan mengevaluasi efektivitas antinyeri tersebut. Antinyeri terbaru
akan diberikan ke pasien dengan osteoartritis di kelompok kasus selama 3 bulan, kemudian
skor nyerinya akan dibandingkan dengan pasien kelompok kontrol yang diberikan placebo.
Apakah prinsip etika yang dilanggar pada kasus tersebut?
a. Beneficence
b. Justice
c. Confidentiality
d. Authority
e. Non maleficence

Ada RCT untuk OA → control dapat placebo, perlakuan dapat obat baru itu. Lho kok unetchial design
ini? Karena menggunakan placebo.

Dalam penelitian, harusnya obat baru dibandingkan dengan obat standar yang sudah ada untuk OA.
Bukan malah dibandingkan dengan placebo.

Pasien yang dapat placebo akan mendapat harm karena nyerinya yang harusnya hilang dengan Tx
standar yang existing; jadi ga bisa hilang karena cuma dikasih kapsul gula (placebo).

On the first place, research akan tetap menyebabkan kerugian (arahnya memang ke non maleficent).
Dan hal ini harus diminimalisasi.

Oleh karena itu hal ini melanggar non maleficent.

Bisa dibandingkan dengan placebo pada kondisi yang tidak life threatening (misal suplemen
makanan, vitamin), atau apda penyakit yang sangat langka tanpa existing standard treatment. Hal ini
membaut diberinya placebo tidak terlalu signifikan.

Lalu bagaimana dengan double blind? Bukankah itu melanggar autonomy? → pada suatu research,
seorang pasien tetaplah seorang research participant → research participant wajib mendapatkan
penjelasan, dan ia mau ikut (penelitian prinsipnya voluntary). Nah gimana kalo research participant
nya pasien, dan penelitinya dokter? Jadi tricky deh, seolah melanggar autonomy → kuncinya di
persetujuan awal dengan pasien.

Kalau dari awal gak setuju join penelitian, boleh banget! Hak pasien untuk menolak dan hanya
menerima standard treatment. Tap kalau pasien bersedia, berarti dokter dah dapet consent untuk
menjalankan penelitian tersebut, TAPI pasien tidak dikenakan biaya apapun karena tidak etis
mengambil uang untuk sebuah tratment yang belum tentu lebih baik daripada standard treatment.

6. (Tantri) Perempuan, 80 th, didiagnosis ca kolon stadium akhir. Akhir2 ini terlihat murung dan
sulit tidur. Keluarga pasien meminta dokter untuk tidak memberitahukan diagnosis kepada
pasien. Dokter setuju. Kaidah bioetik apa yang dilakukan dokter?
A. Respect for autonomy
B. Non Malficient
C. Integrity
D. Justice
E. Benefience

Ini lebih ke non maleficent karena kalau dikasih tahu kondisinya, bisa jadi malah memperburuk
kondisi psikisnya.

7. (Widari) Dr Ajeng sedang praktek di IGD RS Pemalang dan seorang pasien berusia 37 tahun
datang serta meminta untuk disuntik vitamin C. Dari pemeriksaan pasien dinyatakan sehat
dan tidak didapati kelainan fisik. Dokter mengatakan pasien tidak perlu suntik vitamin C.
Pasien marah dan memaksa untuk disuntik dengan mengatakan bahwa pasien merupakan
pasien umum dan dapat membayar sendiri tanpa BPJS. Pasien selalu datang setiap 1 bulan
sekali dan selalu minta disuntik. Dilema yang dihadapi dokter adalah...
A. Non-maleficence vs beneficence
B. Autonomy vs beneficence
C. Non-maleficence vs autonomy
D. Justice vs autonomy
E. Justice vs privacy

Yang dipertimbangkan permintaan pasien → pilih yang ada autonomynya → B C atau D

Pasien mau, tapi gak saya berikan kenapa ya? → tidak ada indikasi

Lebih ke mana? Non maleficent atau beneficent?

Karena tindakan menyuntik berisiko lho → non-maleficent

Jawabannya C

8. (Retty)Tn X usia 70 tahun dengan keganasan stadium


terminal dan sudah parah. Keluarga ingin dokter
melepas alat bantu pasien karena kasihan dengan
pasien. Tetapi dokter menolak. Asas yang
dilakukan dokter adalah
A. Non maleficence
B. Beneficence
C. Justice
D. Respect
E. Autonomy

Dokter menolak euthanasia. Dokter Wika menjawab → beneficence. Dokter bersikeras treatment
dilakukan. Mengapa dokter tetap melanjutkan padahal harm nya adalah penderitaan? Dokter
mempertahankan untuk greater good yaitu menghindari kematian. → Memperpanjang penderitaan
tapi mempertahankan nyawa.

Anda mungkin juga menyukai