Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

Acute Generalized Exanthematous


Pustulosis

Oleh:
dr. Cut Ira Ayu Putri
dr. Dewi Sartika
dr. Lerian Ferdika
dr. Mufti

Dokter Pembimbing:
dr. Radhiyana Putri,Sp.PD
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang memiliki fungsi


sebagai pelindung terhadap segala bentuk trauma.

Reaksi merugikan terhadap obat sering ditemukan dan


mencakup berbagai reaksi ringan hingga berat dan
mengancam jiwa

Acute Generalized Exanthematous Pustulosis merupakan reaksi kulit yang


berat, biasanya terkait dengan obat yang ditandai dengan pembentukan
pustula steril akut dengandasar eritematosa, demam dan neutrofilia.
IDENTITAS PASIEN

Nama : Mega Novita


Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa/Suku : Indonesia/Aceh
Kawin/tidak kawin : Belum Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Lueng Baro
Tanggal pemeriksaan : 25 November 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Demam

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang di antar keluarga dengan keluhan demam sejak 2 hari yang
lalu,naik turun dan memberat sejak 6 jam yang lalu. Demam mengiggil (-).
Keluhan disertai keluarnya bintik-bintik kecil berisi nanah di kulit kepala,
ketiak, leher, badan dan paha kanan kiri. Bintik bintik dirasakan gatal (+),
nyeri seperti dibakar (+), kemerahan (+). Keluhan disertai batuk (+) dahak
(-), sesak (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAK (+), BAB (+). Pasien
mengatakan sebelumnya membeli obat di apotik sekitar 2 hari yang lalu.
Disangkal
RPD

Disangkal
RPK

RPO Paracetomol, methylprednisolone, ambroxol,


cetirizine

RKS Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM

Baik 159cm 68 kg
TANDA-TANDA VITAL

102/70 29
120 x/menit 37,3 °C
mmHg x/menit
STATUS MATA
GENERALISATA Konjungtiva anemis
KEPALA (-/-), sklera ikterik
Tampak bintik-bintik putih (-/-)
berisi nanah, dubor (+) dolor
(+) kalor (+)
HIDUNG
Deviasi septum (-),
pernafasan cuping
hidung (-),
LEHER pendarahan (-)
Tampak bintik-
bintik putih berisi
nanah, dubor (+)
dolor (+) kalor (+) MULUT
Sianosis (-), lidah
kotor (-) pendarahan
KULIT gusi (-).
Sianosis (-/-),
turgor kulit baik
Paru (anterior/posterior)
ABDOMEN Inspeksi : Pergerakan dinding
Inspeksi : Distensi (-) dada tidak simetris
Tampak bintik-bintik Tampak bintik-bintik putih berisi
putih berisi nanah, dubor nanah, dubor (+) dolor (+)
(+) dolor (+) kalor (+) kalor (+)
Palpasi : Soepel,
massa (-) Palpasi : Stem fremitus paru
NT (-) (melemah/+)
Perkusi : Timpani
Aus : Peristaltik Perkusi : Hipersonor (+/-)
(+) normal sonor (-/+), nyeri ketok (+/-)

Aus : Vesikuler (melemah/+), Rh


(-/+) WH (-/-)
COR
Inspeksi : Ictus cordis tidak
EXTREMITAS terlihat
Superior/inferior: Palpasi : Ictus cordis teraba
Edema (-), Clubbing ICS V linea
finger (-), akral midclavicula
hangat (-) Perkusi : Batas jantung
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah Lengkap
Hemoglobin : 11.6 g/dl
Eritrosit : 3.9 10’6/uL 2. Hitung Jenis
Hematokrit : 33 % Trombosit : 431 10’3/uL
MCV : 84.2 fL PDW : 15.5 fL
MCH : 29.5 pg MPV : 10.3 fL
RDW-SD : 43.1 fL P-LCR : 14.9 %
RDW-CV : 13.7 % PCT : 0.301 %
Leukosit : 29.5 10’3/uL

Glukosa ad random :97 mg/dl


Diagnosis Kerja

Acute Generalized Exanthematous Pustulosis

Rencana Terapi

IUFD RL 20 gtt/i
Inj. Meropenem 1 gr/ 8 jam
Inj. Dexametasone 1 amp/ 8 jam
Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
Drip. Paracetamole 1 gr/ 8 jam
Vit D 1x1
Asam folat 1x1
N Asetyl Sistein 3x1
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Acute Generalized Exanthematous Pustulosis
(AGEP) merupakan reaksi kulit yang berat,
biasanya terkait dengan obat yang ditandai
dengan pembentukan pustula steril akut
dengandasar eritematosa, demam dan
neutrofilia.
TINJAUAN PUSTAKA
Insiden AGEP menurut
EuroSCAR sebesar 1-5 kasus
persatu juta individu setiap tahun Perempuan 2:1 laki
dan dapat terjadi pada semua
umur.

AGEP terjadi setelah 24-48 jam Indonesia Januari 2014 -


Penisilin 10-14 hari Desember 2018 tercatat 5 kasus
TINJAUAN PUSTAKA ETIOLOGI

Penyebab PEGA paling sering adalah antibiotik golongan β-laktam


dan makrolida, antikonvulsan, serta anti hipertensi golongan β-
blocker dan calcium channel blocker

kuinolon, sulfonamid, non- steroid anti inflammatory drug


(NSAID), hidroksiklorokuin, terbinafin, diltiazem, ketokonazol,
dan flukonazol telah dilaporkan pada beberapa kasus.
TINJAUAN PUSTAKA PATOFISIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA PATOFISIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA

GEJALA KLINIS

Gambaran mukokutaneus AGEP meliputi puluhan hingga


ratusan pustul non- folikular kecil steril dasar eritematosa
dengan atau tanpa keterlibatan membran mukosa.
DIAGNOSIS BANDING

penyakit pustular tipikal seperti psoriasis pustular generalisata (PPG),


subkorneal pustulosis (Snedon-Wilkinson disease), dan impetigo bulosa
serta penyakit pustular atipikal seperti drug reaction
with eosinophilia and systemic symptoms
(DRESS), sindrom Steven- Johnson/nekrolisis epidermal toksik
(SSJ/NET), eritem multiforma, sindrom Sweet’s, dan pemfigus.
PENATALAKSANAAN

Dressing lembab dan cairan antiseptik dapat digunakan saat fase


pustular untuk mencegah infeksi. Pelembab topikal dapat diberikan saat
fase resolusi pada kulit kering berskuama.
prednison 40-60 mg/hari setara dengan prednison 1-2 mg/kgBB/hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai