Anda di halaman 1dari 2

Ciri Masyarakat Ilmiah

Masyarakat ilmiah adalah kelompok masyarakat yang warganya memiliki sifat ingin
menegetahui gejala-gejala dengan melakukan pengkajian secara ilmiah, agar diperoleh
kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan (Sutapa, 2010). Terdapat
sejumlah ciri masyarakat ilmiah yang harus dikembangkan dari suatu masyarakat akademik.
Terdapat beberapa ciri masyarakat ilmiah sebgaai budaya akademik, yaitu (Kaelan, 2002)
a. Kritis, setiap insan akademik harus senantiasa mengembangkan sikap ingin tahu,
untuk selanjutnya diupayakan jawaban dan pemecahannya melalui suatu kegiatan
ilmiah (penelitian). Dengan budaya kritis ini, ilmu pengetahuan akan terus
berkembang karena adanya temuan-temuan baru.
b. Kreatif, yaitu sikap inovatif, berusaha menemukan sesuatu yang baru dan berguna
bagi masyarakat.
c. Objektif, artinya kegiatan ilmiah harus dilakukan atas dasar kebenaran ilmiah, bukan
demi kekuasaan, uang, atau ambisi pribadi.
d. Analisis, suatu kegiatan ilmiah harus dilakukan dengan metode ilmiah sebagai
prasyarat untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Oleh karena itu, untuk mencapai
kebenaran ilmiah harus dilakukan terlebih dahulu dengan menganalisis masalah,
kemudian ditarik suatu kesimpulan.
e. Konstruktif, setiap kegiatan ilmiah yang merupakan budaya akademik harus benar-
benar mampu mewujudkan suatu karya baru yang memberikan asas manfaat bagi
masyarakat.
f. Dinamis, Ciri ilmiah sebagai budaya akademik tersebut harus selalu dikembangkan
terus-menerus.
g. Dialogis, proses transformasi ilmu pengetahuan dalam masyarakat akademik harus
memberikan ruang pada peserta didik untuk mengembangkan diri dan melakukan
kritik serta mendiskusikannya.
h. Menerima kritik, Suatu konsekuensi suasana dialogis, yaitu setiap insan akademik
harus senanitasa terbuka terhadap kritik.
i. Menghargai prestasi ilmiah/Akademik, Masyarakat intelektual harus menghargai
suatu kegiatan ilmiah.
j. Bebas dari prasangka, yaitu berarti budaya akademik harus mengembangkan
moralitas ilmiah, yang artinya mendasarkan kebenaran pada suatu kebenaran ilmiah
k. Menghargai waktu, Masyarakat intelektual harus senantiasa memanfaatkan waktu
seefektif dan seefisien mungkin.
l. Memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah, Masyarakat akademik harus memiliki
karakter ilmiah sebagai inti pokok budaya akademik.
m. Berorientasi ke masa depan, Masyarakat akademik harus mampu mengantisipasi suatu
kegitan ilmiah ke masa depan.
n. Kesejawatan/Kemitraan, yaitu berarti masyarakat ilmiah harus memiliki rasa
persaudaraan yang kuat untuk mewujudkan suatu kerja sama yang baik. Oleh karena
itu budaya akademik senantiasa memegang dan menghargai tradisi almamater sebagai
suatu tanggung jawab moral masyarakat intelektual akademik

Daftar Pustaka
Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Sutapa, M., 2010. Sebuah refleksi kebebasan akademik dalam masyarakat ilmiah perguruan
tinggi. Yogyakarta: Jurnal Manajemen Pendidikan UNY, p.112964.

Anda mungkin juga menyukai