Anda di halaman 1dari 20

MORBUS HANSEN TIPE MB DENGAN

REAKSI TIPE II

Oleh:
Muhammad Fadli
Darwinsyah Putra

Pembimbing:
dr. Wahyu Lestari, Sp.KK
PENDAHULUAN
Erythema Nodosum Leprosum (ENL)
merupakan suatu respon spesifik pada lepra Diagnosis dapat ditegakkan dengan
memiliki manifestasi klinis dan histologis timbulnya nodul kemerahan, neuritis,
DEFINISI
yang sama dengan eritema nodosum, terjadi gangguan fungsi saraf tepi, gangguan
DIAGNOSIS
sebelum, selama, atau setelah pengobatan. konstitusi dan adanya komplikasi
pada organ tubuh lainnya pada pasien
ENL dapat terjadi pada pasien dengan
MH.
PREVALENSI penyakit MH jenis multibasiler (LL dan BL)
dengan 50% LL dan 15% pasien BL dapat Tatalaksana pada ENL salah
mengalami reaksi ENL. satunyadengan kortikosteroid.
Pengobatan dengan prednisolon
ENL disebabkan oleh kombinasi aktivasi
TERAPI merupakan terapi pilihan untuk ENL
ETIOLOGI seluler dan respons imunologis humoral
jika thalomid tidak tersedia.
terhadap M.leprae, yang ditandai dengan
pengendapan kompleks imun ekstra-vaskular
yang menyebabkan infiltrasi neutrofil dan
aktivasi komplemen pada banyak organ.
LAPORAN KASUS
• Identitas Pasien
• Nama : Tn. IS
• Umur
• Jenis Kelamin
: 28 tahun
: Laki-laki Teori
• Berat badan : 45 kg
• Tinggi badan : 163 cm
• Kusta merupakan penyakit granulomatosa
• Status gizi : Gizi kurang
kronis yang ditandai dengan tiga tanda
• Agama : Islam kardinal, yaitu lesi kulit yang anestesi,
• Suku : Aceh penebalan saraf perifer, dan ditemukannya
• Pekerjaan : Wiraswasta M. lepra sebagai bakteriologis positif..
• Status Pernikahan : Belum Kawin
• Alamat : Sigli • Indonesia merupakan negara ketiga
• Tanggal Pemeriksaan : 28 Agustus 2017 terbanyak tercatat 33.739 orang penderita
• Nomor RM : 1-13-53-54 dengan prevalensi 1,7 per 10.000 penduduk.
Aceh dilaporkan memiliki angka kejadian
mencapai 592 kasus baru pada tahun 2011,
565 kasus baru tahun 2012 dan 575 kasus
Kasus baru pada tahun 2013.

- Lambert, SM, et al. Comparison of Efficacy and Safety of Ciclosporin to Prednisolone in the Treatment of Erythema Nodosum Leprosum: Two
Randomised, Double Blind, Controlled Pilot Studies in Ethiopia. PLOS Neglected Tropical Diseases | DOI:10.1371. 2016. p.2
- World Health Organization. Leprosy: The Disease; 2017
- Depkes RI. 2015. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
LAPORAN KASUS
•RPS : Pasien laki-laki usia 28 tahun dengan
keluhan bengkak merah di kedua tangan dan kaki
disertai nyeri, gatal muncul secara tiba-tiba sejak 2
Teori
bulan yang lalu. Nyeri pada sendi tangan dan kaki,
demam juga dirasakan yang hilang timbul dan rasa
cepat lelah. • Reaksi tipe 2 (ENL) dapat terjadi pada
•RPD : Pasien sebelumnya didiagnosis dengan pasien dengan penyakit lepra jenis
morbus hansen pada tahun 2015. multibasiler (LL dan BL) sebelum,
selama atau setelah perawatan disertai
•RPO : Pasien sudah mengkonsumsi MDT Dewasa
gangguan sistemik seperti demam dan
dari RS Sigli selama 1 tahun secara teratur dan
malaise dan dapat disertai dengan
dinyatakan tuntas. Selain itu parasetamol 500 mg
uveitis, dactylitis, artritis, neuritis,
dan metil prednisolon 8 mg selama kurang lebih 1
limfadenitis, myositis dan orchitis.
bulan.
•RPK : Tidak ada anggota keluarga mengalami
keluhan yang sama.
•RKS : Pasien sehari-hari bekerja sebagai petugas
kebersihan.

Kasus Tony Burns and Stephen Breathnach. Rook's textbook


of Dermatology 9th edition volume 2. UK: Wiley-Blackwell; 2010.
PEMERIKSAAN FISIK KULIT

Teori
• ENL bermanifestasi paling umum
• Regio : Ante bracii dan Cruris sebagai nodul merah yang menyakitkan
pada wajah dan permukaan ekstensor
• Deskripsi Lesi : Tampak nodul anggota badan. Lesi mungkin dangkal
eritematus, berbatas tidak tegas, atau dalam, dengan supurasi, ulserasi
tepi reguler, ukuran gutata, jumlah atau indurasi ganas saat kronis.
multiple, dan distribusi regional
bilateral.

Kasus
Tony Burns and Stephen Breathnach. Rook's textbook
of Dermatology 9th edition volume 2. UK: Wiley-Blackwell;
2010.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Teori
• Salah satu pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis kusta yaitu
pemeriksaan bakteriologis dengan
• Dari hasil pewarnaan Ziehl-Neelsen menggunakan pewarnaan Ziehl Neelsen.
ditemukan BI: +1 dan MI: 80%. • Hasil bakterial index leprae adalah 1+ jika
setidaknya 1 bacillus di setiap 100 bidang
• Leukositosis 14.900 gr/dl • Bukan hal yang aneh jika pewarnaan solid
M. leprae muncul kembali dalam waktu
singkat pada pasien yang berhasil diobati
dengan obat. Pengukuran MI bergantung
Kasus pada variasi pengamat sehingga tidak selalu
dapat diandalkan.
• Pada ENL sering terjadi leukositosis
neutrofilik.

Thomas, R, Robert, L. Leprosy. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Eighth Edition, Vol.2, Chapter 189; 2008. hlm. 1786-1796.
Kosasih, A., Wisnu, I. M., Daili, E. S., Menaldi, S. L. Kusta. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2011. hlm. 73-88.
DIAGNOSA BANDING

Erythema Nodosum
Erythema
Leprosum
Induratum Sarkoidosis

DIAGNOSIS KLINIS
Morbus Hansen Tipe MB Reaksi Tipe 2 (Erythema
Nodosum Leprosum)
TERAPI
Kasus Teori
- MDT pengobatan bulanan: hari pertama:
- Rifampisin 600 mg •Terapi Tambahan • Tatalaksana pada ENL salah satunya
- Lampren 300 mg - Natrium diklofenak dengan kortikosteroid. Pemberian
- Dapson/DDS 100 mg 50 mg tab 2x1 prednisolon biasanya dimulai dengan
- MDT pengobatan harian: Hari ke-2 sampai - Mecobalamin 500 dosis 30 mg hingga 60 mg per hari, dan
28: mg tab 1x1 ENL biasanya terkendali dalam waktu
- Lampren 50 mg - Ranitidin 150 mg 24 hingga 72 jam. Dosis diturunkan 10
- Dapson/DDS 100 mg tab 2x1 mg setiap minggunya hingga mencapai
- Metil prednisolon 8 mg tab 3x1 dosis 20 mg, lalu diturunkan 5 mg
setiap minggu setelahnya.

• Pemberian Multi Drug Treatment


(MDT) pada pasien dengan ENL harus
tetap berlanjut.

Saonere JA. Leprosy : an overview. J Infect Dis Immun. 2011; 3(14):233-43.


Raffe SF, Thappa M, Kharge S, Tamang K, Hagge D, Lockwood DN.Diagnosis and treatment of leprosy reactions in integrated services.PloSNeglTrop Dis. 2013;
7(3):e2089.
EDUKASI
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien, terutama cara penularan dan
pengobatannya.
 Menjelaskan kepada keluarga pasien untuk membantu mengawasi pasien minum obat sehingga
pengobatan yang diberikan tuntas sesuai waktu pengobatan.
 Menjelaskan kepada pasien dan keluaga mengenai pentingnya asupan nutrisi dan istirahat yang cukup.
 Menjelaskan kepada pasien upaya pencegahan kecacatan.

PROGNOSIS
 Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
 Quo ad sanactionam : Dubia ad malam

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ and Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine : Leprosy. 2012.Ed.8;1. p.2253-60
KRITISI JURNAL
Perbandingan Efektivitas dan Keamanan Ciclosporin
dan Prednisolon dalam Terapi pada Erythema
Nodosum Leprosum : Dua Studi Randomized,
Double Blind, Controlled Pilot di Ethiopa

Saba M. Lambert, Shimelis D. Nigusse, Digafe T. Alembo, Stephen L. Walker, Peter G.


Nicholls, Munir H. Idriss, Lawrence K. Yamuah, Diana N. J. Lockwood

PLOS Neglected Tropical Diseases 2016:1–18


Pendahuluan

• Kusta adalah penyakit granulomatosa kronik yang disebabkan Mycobacterium


Leprae. Pasien dengan reaksi Tipe 2 pada kusta mengakibatkan nodul subkutaneus
lunak yang dinamakan sebagai Erythema Nodosum Leprosum (ENL)

• Ciclosporin merupakan immuno-supresan kuat yang digunakan dalam menangani


penyakit yang salah satunya digunakan pada penderita kusta

• Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efikasi dan efek samping ciclosporin
dan prednisolon terhadap prednisolon saja dalam pengobatan pasien ENL akut atau
ENL kronis dan rekuren.
Metodologi

All Africa Leprosy Rehabilitation and


Tempat Training (ALERT) hospital, Addis
Ababa, Ethiopia

Periode 12 Agustus 2011 - 10 Mei 2012

13 orang pasien ENL akut dan 20


Sampel pasien ENL kronik atau berulang dari
klinik kusta di Rumah Sakit ALERT
Tabel 1. Regimen pengobatan untuk studi ENL.
Hasil
Table 1 Karakteristik umum pasien ENL baru dan ENL kronik
Table 2 Temuan terkait ENL pada rekrutmen pada peserta dengan ENL akut dan kronis.
Gambar 2. Waktu kekambuhan pertama ENL setelah pasien kontrol awal
dengan ENL baru (a) dan pasien dengan ENL kronis (b).
Table 3 Jumlah pasien dengan efek samping, baik dalam studi ENL, berhubungan
dengan Prednisolon atau Ciclosporin
Kesimpulan

Secara ringkas, penelitian ini membahas tentang pengobatan yang dilakukan


pada penderita ENL menggunakan ciclosporin dan prednisolon. Jumlah rata-rata
rekurensi ENL per pasien tidak berbeda secara signifikan antara kedua kelompok
pasien dimana rata-rata jumlah kekambuhan ENL untuk dua kelompok perlakuan
adalah 2,3 kekambuhan per pasien kelompok ciclosporin dan 2,0 kambuhan per
pasien untuk kelompok prednisolon. Ciclosporin menunjukkan hasil yang
menjanjikan dalam pengelolaan ENL akut dalam studi ini. Namun pada ENL kronis
tidak tampak perbedaan signifikan efek steroid pada pasien dengan penggunaan
steroid lama dibandingkan dengan kombinasi ciclosporin
KRITISI JURNAL
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah metode penelitian suatu rendomized Ya
trial ?
2. Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan ? Ya

3. Apakah lokasi studi menyerupai lokasi anda Ya


bekerja atau tidak ?
4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis Ya
dipertimbangkan atau dilaporkan ?
5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan dapat
Ya
dilakukan ditempat anda bekerja atau tidak ?
6. Apakah semua subyek penelitian diperhitungkan Ya
dalam kesimpulan ?
KESIMPULAN Layak baca
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai