Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

UPTD PUSKESMAS JAYA BARU


PERIODE 12-24 FEBRUARI 2018

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menjalani Kepaniteraan Klinik


di SMF/Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Oleh :
Darwinsyah Putra
NIM. 1507101030219

Pembimbing:

dr. Maulid Hidayati


dr. Maisya Zahra

BAGIAN ILMU FAMILY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2018
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
UPTD PUSKESMAS JAYA BARU
PERIODE 12-24 FEBUARI 2018

Disusun Oleh:

Darwinsyah Putra
NIM. 1507101030124

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian FamilyMedicine Fakultas Kedokteran Unsyiah
di UPTD Puskesmas Jaya Baru
Kota Banda Aceh

Disahkan Oleh :
Banda Aceh, 24 Februari 2018

Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. Maulid Hidayati dr. Maisya Zahra


Nip. 19831005 201412 2 001 Nip. 19870302 201403 2 004

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Jeulingke

Maryani, SKM, M.Kes


Nip. 19690729 199803 2 007

Kepala Bagian Family Medicine

Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si


NIP. 19831012 201404 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, tugas Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian Ilmu Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah di Puskesmas
Jeulingke periode 12-24 Februari 2018 telah dapat diselesaikan. Selanjutnya
shalawat dan salam penulis hanturkan kepangkuan alam Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Kepala
Puskesmas Jaya baru Maryani, SKM, M.Kes dan dokter pembimbing saya dr.
Maulid Hidayati dan dr. Maisya Zahra beserta seluruh staf yang telah banyak
membimbing saya mulai mengerjakan tugas hingga membuat laporan ini, juga
kepada teman-teman dokter muda yang telah turut memberikan bantuan berupa
ide, semangat dan dukungan moral, tak lupa pula kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik.
Saya menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa tulisan ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Banda Aceh, Februari

Penulis
LAMPIRAN I
PROMOSI KESEHATAN
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN INDOOR
DIABETES MELLITUS

I. Latar belakang
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik
yang dinyatakan dengan adanya konsentrasi gula darah tinggi dalam darah
(hiperglikemia), diakibatkan karena defisiensi insulin relatif maupun absolut.
Penyakit DM tidak menular yang mengalami peningkatan terus menerus dari
tahun ke tahun. WHO memprediksi kenaikan jumlahpenderita Non Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Berdasarkan Data Badan Pusat
Statistik,diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang berusia di atas 20
tahun adalah sebesar 133 juta jiwa, dengan prevalensi DM pada daerah urban
sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar7,2 %. Pada tahun 2030 diperkirakan
ada 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan8,1 juta di daerah rural.(1)
Efek kronik dari penyakit DM menyebabkan kerusakan organ secara
menyeluruh secara anatomis maupun fungsional. Komplikasi kronik dari
penyakit DM menyebabkan kelainan pada makrovaskular, mikrovaskular,
gastrointestinal, genito urinari, dermatologi, infeksi, katarak, glaukoma dan
sistem muskulo skeletal.(2)
Dengan makin majunya keadaan sosio ekonomi masyarakat Indonesia
serta pelayanan kesehatan yang makin baik dan merata, diperkirakan tingkat
kejadian penyakit diabetesmellitus (DM) akan makin meningkat. Penyakit ini
dapat menyerang segala lapisan umur dansosio ekonomi. Dari berbagai
penelitian epidemiologis di Indonesia di dapatkan prevalensisebesar 1,5-2,3 %
pada penduduk usia lebih besar dari 15 tahun. Pada suatu penelitian diManado
didapatkan prevalensi 6,1 %. Penelitian di Jakarta pada tahun 1993
menunjukkanprevalensi 5,7%.(3)
Melihat tendensi kenaikan kekerapan diabetes secara global yang tadi
dibicarakan terutama disebabkan oleh karena peningkatan kemakmuran suatu
populasi, maka dengan demikian dapat di mengerti bila suatu saat atau lebih
tepat lagi dalam kurun waktu 1 atau 2 dekade yang akan datang kekerapan
DM di Indonesia akan meningkat drastis. Ini sesuai dengan perkiraan yang
dikemukakan oleh WHO seperti tampak pada tabel 1, Indonesia akan
menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap diabetes
sebanyak 12.4 juta orang pada tahun 2025, naik 2 tingkat dibanding tahun
1995.

II. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian diabetes
2. Menjelaskan tentang penyebab diabetes
3. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes
4. Menjelaskan tentang komplikasi diabetes
5. Menjelaskan tentang cara tatalaksana danpencegahan diabetes

III. Tempat, Waktu, dan Peserta


Tempat : Puskesmas Jaya Baru
Tanggal : 22 Februari 2018
Pukul : 08.30-09.00 WIB
Peserta : Pasien Puskesmas Jaya Baru

IV. Metode Penyuluhan


Penyuluhan dilakukan dengan cara presentasi dan tanya jawab yang
berlangsung kurang lebih 30 menit.

V. Materi Penyuluhan
a. Pengertian diabetes
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes
melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya.(4)
b. Penyebab diabetes
Untuk memudahkan mengetahui penyebab diabetes, American Diabetes
Association (ADA) dalam Standards of Medical Care in Diabetes (2009)
memberikan klasifikasi diabetes melitus menjadi 4 tipe yang disajikan dalam :

1. Diabetes melitus tipe 1, yaitu diabetes melitus yang dikarenakan oleh


adanya destruksi sel β pankreas yang secara absolut menyebabkan defisiensi
insulin.
2. Diabetes melitus tipe 2, yaitu diabetes yang dikarenakan oleh adanya
kelainan sekresi insulin yang progresif dan adanya resistensi insulin.
3. Diabetes melitus tipe lain, yaitu diabetes yang disebabkan oleh beberapa
faktor lain seperti kelainan genetik pada fungsi sel β pankreas, kelainan
genetik pada aktivitas insulin, penyakit eksokrin pankreas (cystic fibrosis),
dan akibat penggunaan obat atau bahan kimia lainnya (terapi pada penderita
AIDS dan terapi setelah transplantasi organ).
4. Diabetes melitus gestasional, yaitu tipe diabetes yang terdiagnosa atau
dialami selama masa kehamilan.

c. Tanda dan Gejala Diabetes


Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. Kecurigaan
adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti di bawah
ini:
6. Keluhan klasik DM berupa : poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
7. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur,
dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita.
a. Komplikasi Diabetes
Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama
mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.
b. Tatalaksana Diabetes
8. Jangka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan
rasa nyaman, dan mencapai target pengendalian glukosa darah.
9. Jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikro
angiopati, makro angiopati, dan neuropati.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa


darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien
secara holistik dengan mengajarkan perawatanmandiri dan perubahan perilaku.(5)

Leaflet Campak
Terlampir

VI. Diskusi dan Tanya Jawab


1. Apakah semua diabetes dapat meyebabkan luka ?
Jawaban: Dapat. Apabila Gula darah yang tak terkontrol dapat
menyebabkan penyumbatan-penyumbatan pada pembuluh darah,
terutama di daerah kaki. Kemudian suplai darah berkurang ke kaki yang
menyebabkan kematian sel dan akhirnya menimbulkan gangren atau
luka.
2. Apakah penderita diabetes harus minum obat secara kontinyu?
Jawaban : Iya. Walaupun gula darah sudah di bawah normal, penderita
diabetes sebaiknya melanjutkan minum obat untuk mencegah
komplikasi.

VII. Penutup
Diabetes adalah penyakit metabolik dengan peningkatan gula darah di atas
normal. Penyakit ini dapat berkomplikasi pada ginjal, jantung, mata, dan
menimbulkan luka infeksi di kaki. Tatalaksana minum obat pada penderita DM
harus secara kontinyu dan pengaturan pola makan serta olahraga juga sangat
dianjurkan.
VIII. Daftar Pustaka

1. Soegondo, Sidartawan. Soewondo, Pradana. Subekti, Imam. 1995.


Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Cetakan kelima, 2005.
Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
2. Fauci, Anthony S. Braunwald, Eugene. Kasper, Dennis L. Hauser, Stephen
L.Harrison’s Principle of Internal Medicine. 17th Edition. The McGraw-
HillCompanies. 2008.
4. Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. dkk. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakrta: IPD FKUI. 2006.
5. Hiswani. Peranan Gizi Dalam Diabetes Mellitus.2009
6. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 : PERKENI
2011
IX. Dokumentasi
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai