Anda di halaman 1dari 24

KETUBAN

PECAH DINI
Cut Riska Noviza
NIM. 150611005

Preseptor:
dr. Nilawati, Sp.OG

Bagian/SMF Ilmu OBGYN RSUD CUT


MEUTIA
Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh
ACEH UTARA 2020
Definisi
Ketuban Pecah Dini (premature rupture of the
membrane / PROM ) adalah pecahnya selaput
korioamniotik pada usia gestasi diatas 37 minggu
sebelum mulainya tanda-tanda persalinan.

Bila terjadi pada kehamilan <37 minggu maka peristiwa


tersebut disebut KPD Preterm (PPROM = preterm
premature rupture of the membrane).

24/07/21 2
Ketuban pecah dini spontan (Spontaneous premature rupture
of membrane) adalah ketuban pecah dini setelah atau pada saat
timbulnya onset persalinan

Sedangkan Mochtar (1998) = pecahnya ketuban sebelum in


partu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan
pada multipara kurang dari 5 cm.

Hakimi (2003) = ketuban yang pecah spontan 1 jam atau lebih


sebelum dimulainya persalinan.

24/07/21 3
Epidemiologi

 Insidensi terjadi KPD/PROM yaitu 8 – 10 % dari


semua kehamilan aterm.

 PPROM terjadi pada 1% kehamilan.

 85% dari angka morbiditas dan mortalitas


neonatal berasal dari prematuritas.

24/07/21 4
Etiologi

Penyebab KPD menurut Manuaba 2009 dan


Morgan 2009:
1.Inkompetensi serviks
2.Peningkatan tekanan intrauterin
3.Makrosomia
4.Polihidramnion
5.Kelainan letak
6.Penyakit Infeksi

24/07/21 5
Patofisiologi
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi
uterus dan peregangan berulang.

Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan


biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena
seluruh selaput ketuban rapuh.
Terdapat keseimbangan antara sintesis dan degenerasi ekstraseluler
matriks. Perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen
menyebabkan aktivasi kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban
pecah.

24/07/21 6
Faktor risiko untuk terjadinya KPD:
1.Berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen.
2.Berkurangnya tembaga dan asam askorbik yang berakibat
pertumbuhan struktur abnormal karena akibat dari merokok.

Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase (MMP) yang


dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan inhibitor protease.
Mendekati waktu persalinan, keseimbangan antara MMP dan Tissue Inhibitor
Metaloproteinase (TIMP-1) mengarah pada degradasi proteolitik dari matriks
ekstraseluler dan membran janin. Aktivitas degradasi proteolitik ini meningkat
menjelang persalinan.

24/07/21 7
24/07/21 8
Selaput ketuban sangat kuat  kehamilan muda.
Pada trimester ketiga  selaput ketuban mudah pecah.
Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan
pembesaran uterus, kontraksi uterus, dan gerakan janin.
Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput
ketuban.

Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm  fisiologis


KPD/PROM pada kehamilan prematur disebabkan oleh adanya faktor-
faktor eksternal  Ascending infection dari vagina
KPDP/PPROM  sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten
serviks, solusio plasenta.

24/07/21 9
Patofisiologi
ascending
FAKTOR LAIN Infeksi
infection

infeksi
Pembesaran
aktifitas iL-1 dan intraamnion
uterus
prostaglandin
kontraksi uterus infeksi sistemik
dan peregangan
berulang kolagenase
jaringan
gerakan janin
ketuban tipis,
depolimerasi Lemah(rapuh)
MMP tidak
kolagen pada mudah pecah
seimbang
selaput korion/ spontan.
amnion,
Diagnosis

1. Anamnesis
2. Inspeksi
3. Pemeriksaan inspekulo  pengambilan cairan yang keluar dari
vagina untuk mengecek warna, bau, dan pH nya.
4. Mikroskopis (tes pakis).
5. Dilakukan juga kultur dari swab untuk chlamydia, gonnorhea, dan
stretococcus group B

24/07/21 11
Gejala Klinis
keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina, cairan vagina
berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut
masih merembes atau menetes
Janin mudah diraba.
tidak adanya his dalam satu jam
nyeri uterus, denyut jantung janin yang semakin cepat serta perdarahan
pervaginam sedikit  (jrg terjadi)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan alpha-fetoprotein (AFP), konsentrasinya tinggi didalam
cairan amnion tetapi tidak dicairan semen dan urin
Pemeriksaan darah lengkap dan kultur dari urinalisa
Tes pakis
Tes lakmus

Pemeriksaan USG

24/07/21 14
Penatalaksanaan
Konservatif
•Rawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4x500mg atau
eritromisin bila tidak tahan dengan ampisilin dan metronidazol 2 x
500mg selama 7 hari).
•Jika umur kehamilan kurang dari 32-34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar.
•Jika usia kehamilan 32-37 minggu belum inpartu, tidak ada infeksi,
tes busa negatif berikan dexametason, observasi tanda-tanda
infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada usia kehamilan 37
minggu.

24/07/21 15
•Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan
tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi setelah 24 jam.
•Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi,
nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterin).
•Pada usia kehamilan 32-37 minggu berikan steroid untuk kematangan paru janin,
dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomietin tiap minggu. Dosis
betametason 12mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, dexametason IM 5 mg
setiap 6 jam selama 4 kali.

24/07/21 16
Aktif
Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitoksin.
Bila gagal  seksio cesarea.
Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis
tinggi dan terminasi persalinan.
Bila skor pelvik <5, lakukan pematangan pelviks,
kemudian induksi.
Jika tidak berhasil lakukan Seksio Cesarea.
Bila skor pelviks >5 lakukan induksi persalinan

24/07/21 17
24/07/21 18
KOMPLIKASI
1. Persalinan prematur
2. Infeksi:
 
Komplikasi Ibu:
Endometritis
Penurunan aktivitas miometrium Komplikasi Janin:
(distonia, atonia) Asfiksia janin
Sepsis (daerah uterus dan Sepsis perinatal sampai
intramnion memiliki vaskularisasi kematian janin.
sangat banyak)
Syok septik sampai kematian ibu.

24/07/21 19
24/07/21 20
3. Hipoksia dan Asfiksia
4. sindrom deformitas janin

24/07/21 21
Pencegahan
Pada pasien perokok, diskusikan tentang pengaruh
merokok selama kehamilan  usaha untuk
menghentikan, motivasi untuk menambah berat
badan yang cukup selama hamil, anjurkan pasangan
agar menghentikan koitus pada trimester akhir.

24/07/21 22
Prognosis

Prognosis pada ketuban pecah dini sangat bervariatif tergantung pada:


Usia kehamilan
Adanya infeksi/sepsis
Faktor risiko/penyebab
Ketepatan Diagnosis awal dan penatalaksanaan

Prognosis dari KPD tergantung pada waktu terjadinya, lebih


cepat kehamilan, lebih sedikit bayi yang dapat bertahan.
Umumnya bayi yang lahir antara 34 dan 37 minggu mempunyai
komplikasi yang tidak serius dari kelahiran prematur.

24/07/21 23
TERIMAKASIH

07/24/21

Anda mungkin juga menyukai