NEONATORUM
Oleh : dr. Meutia Ayudila
Pembimbing : dr. Faisal Husein, Sp.A, MSc
Vital sign
Nadi: 125 kali/ menit, regular, isi cukup.
RR : 56 kali/ menit.
Suhu: 36,4C
Kepala
Normocephali
Rambut : warna hitam, lebat, UUB lunak, terbuka, datar,
ukuran 2 x 1 cm.
Mata : Anemis (-)/(-), Ikterus (-)/(-), oedem palpebra (-)/(-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), rhinorea (-), sekret (-).
Telinga : Daun telinga elastis, fistel (-), otore (-), tidak ada
kelainan
Mulut : Mukosa bibir pucat (+), sianosis (+)
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thorax
Paru
Inspeksi : Dada simetris, , deformitas (-), retraksi suprasternal
(+), retraksi subkostal (-), retraksi intercostals (-)
Palpasi : Gerakan napas simetris, pulsasi iktus cordis teraba
di ICS V linea midclavikula sinistra.
Perkusi : (-)
Auskultasi : Suara Napas Bronkovesikuler, Ronki (-)/(-),
Wheezing (-)/(-)
Jantung
Inspeksi : Iktus Cordis tidak terlihat
Palpasi : (-)
Perkusi : (-)
Auskultasi: S1 S2 Tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-); tali pusat berwarna keputihan, licin,
terawat
Palpasi : H/ L/ R tak teraba; massa (-)
Perkusi : (-)
Auskultasi : Bising Usus Normal
Ekstremitas
Atas : Akral Hangat (+)/(+), Oedem (-)/(-), gerakan
sedikit/ lemah, kelainan bentuk (-)
Bawah : Akral Hangat (+)/(+), Oedem (-)/(-), gerakan sedikit/
lemah, kelainan bentuk (-)
Kulit: Tampak pucat, ikterus (-), sianosis (+).
DIAGNOSIS
NCB-SMK
Asfiksia Neonatorum ec dd/ 1. ARDS
2. Cianotik CHD
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Saturasi oksigen.
Darah lengkap.
Analisa gas darah dan elektrolit.
Gula darah sewaktu.
PENATALAKSANAAN
Terapi
Pasang CPAP, PEEP: 7, 02 : 4L.
Pasang OGT terbuka.
Puasa sementara.
Infus D10% 10 tetes mikro/ menit (200 ml/ 24 jam).
Injeksi Ampicillin 130 mg/ 12 jam (dosis: 50-100 mg/ Kg BB/
hari).
Injeksi Gentamicin13 mg/ 8jam
Observasi kondisi umum & tanda vital; jaga kehangatan
(suhu: 36,5-37,5 C)
Follow-up
Tanggal S O A P
16/01/2017 Sesak napas (+), KU: lemah NCB SMK - Pasang CPAP, PEEP: 7, 02 :
Merintih (+), RR: 56x/menit Asfiksia 4L.
Retraksi dinding HR: 125x/menit berat - Pasang OGT terbuka.
dada (+), T: 36.4 C Gawat nafas - Puasa sementara.
Sianosis (+), SpO2: 98% - Infus D10% 10 tetes
Menangis (-), APGAR skor 3 mikro/ menit (200 ml/ 24
Gerakan (-). Down skor 7 jam).
Hasil Lab - Injeksi Ampicillin 130 mg/
KGDs : 113 12 jam (dosis: 50-100 mg/ Kg
mg/dl BB/ hari).
Hb: 14,4 - Injeksi Gentamicin 13 mg/ 8
Erit: 4,52 jam
Leu: 35,4 - Observasi kondisi umum &
Plt: 211 tanda vital; jaga kehangatan
HT: 43,3 (suhu: 36,5-37,5 C)
17/01/2017 Sesak napas (+), KU: lemah NCB Tx. Lanjut
merintih (+), RR: 85x/menit SMK Observasi kondisi umum
retraksi dinding HR: 143x/menit Asfiksia & tanda vital; jaga
dada (+), sianosis T: 36.8 C sedang kehangatan (suhu: 36,5-
(+), menangis SpO2: 97% Ancaman 37,5 C)
(lemah), gerakan APGAR skor 6 gagal
(+). Down skor 8 nafas
DEFINISI
1. Resusitasi
a. Tahapan resusitasi tidak melihat nilai apgar (lihat bagan)
b. Terapi medikamentosa
A. TAHAPAN RESUSITASI
Positive Pressure Ventilation - Correct Position &
Size of Face Mask
B. TERAPI MEDIKAMENTOSA
EPINEFRIN :
Indikasi :
Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30
detik dilakukan ventilasi adekuat dan pemijatan dada.
Asistolik.
Dosis :
0,1-0,3 ml/kg BB dalam larutan 1 : 10.000 (0,01 mg-
0,03 mg/kg BB) Cara : i.v atau endotrakeal. Dapat
diulang setiap 3-5 menit bila perlu.
Volume ekspander :
Indikasi :
Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami
hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi.
Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau
syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi
kecil/lemah, dan pada resusitasi tidak memberikan respon
yang adekuat.
Jenis cairan :
Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Laktat)
Transfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan
darah banyak.
Dosis :
Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5-10 menit. Dapat
diulang sampai menunjukkan respon klinis.
Bikarbonat :
Indikasi :
Asidosis metabolik, bayi-bayi baru lahir yang mendapatkan
resusitasi. Diberikan bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik.
Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis metabolik
dan hiperkalemia harus disertai dengan pemeriksaan analisa
gas darah dan kimiawi.
Dosis :
1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/Kg BB (4,2%) atau 1 ml/kg bb (8,4%
Cara :
Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5% sama
banyak diberikan secara intravena dengan kecepatan
minimal 2 menit.
Efek samping :
Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari
bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak.
Nalokson :
Nalokson hidrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak
menyebabkan depresi pernafasan. Sebelum diberikan
nalakson ventilasi harus adekuat dan stabil.
Indikasi :
Depresi pernafasan pada bayi baru lahir yang ibunya
menggunakan narkotik 4 jam sebelum persalinan.
Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya baru
dicurigai sebagai pemakai obat narkotika sebab akan
menyebabkan tanda with drawltiba-tiba pada sebagian bayi.
Dosis :
0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml)
Cara :
Intravena, endotrakeal atau bila perpusi baik diberikan i.m
atau s.c
PENATALAKSANAAN
2. Suportif
Jaga kehangatan.
Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka.
Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa darah
dan elektrolit)
Bersihkan
Posisi kepala jalan napas
Kapan harus merujuk :
.
Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap
Rujuk bila bayi tidak memberi respons terhadap tindakan
resusitasi selama 2- 3 menit
Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap :
Rujuk bila telah dilakukan resusitasi secara lengkap, bayi
tidak memberi respons
Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat dirujuk,
lakukan tindakan paling optimal dan berikan dukungan
emosional kepada ibu dan keluarga
Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk :
jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi yang
kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk bayi ini
kurang bila terlalu lama tidak segera dirujuk
Kapan menghentikan resusitasi
Resusitasi dinilai tidak berhasil jika:
Bayi tidak bernapas spontan
Tidak terdengar denyut jantung
Setelah dilakukan resusitasi secara efektif selama 15
menit.
KOMPLIKASI
Edema otak
Ensefalopati hipoksik iskemik
Gagal napas
Syok kardiogenik
Hipertensi pulmonal persisten
Gagal jantung kongestif
PROGNOSIS
Bergantung pada komplikasi metabolik dan kardiopulmonalnya dapat
diobati atau tidak
Asfiksia Ringan Tergantung pada kecepatan penatalaksanaan
Asfiksia Berat dapat terjadi kematian atau kelainan saraf pada
hari-hari pertama. Asfiksia dengan Ph 6,9 dapat menyebabkan
kejang hingga koma dan kelainan neurologis permanen seperti
serebral palsi atau retardasi mental.
...Terima Kasih ..