Anda di halaman 1dari 5

1.

Bartholinitis (Infeksi glandula bartholin)


• Kelenjar Bartholin terletak bilateral pada dasar labium minora,
masing-masing berukuran sekitar 0,5 cm
• Etiologi : Streptococcus, gonorrhea, E.coli, Bacteroides spp, Chlamydia
trachomatis
• Patofisiologi
• Obstruksi duktus - Penumpukan sekret mukus - Pembengkakan
(kista bartholin) - Kista dapat mengalami peradangan
(bartholinitis) terutama bila terjadi infeksi - Kista yang terinfeksi
dapat berkembang menjadi abses (abses bartholin)
1. Bartholinitis (Infeksi glandula bartholin)
• Gambaran klinis
• unilateral dan asimtomatik
• kista bartholin : ketidaknyamanan terutama saat berhubungan seksual,
duduk, atau jalan
• bartholinitis akut : kelenjar membesar, merah, nyeri dan lebih panasdari
daerah sekitarnya
• abses bartholin : nyeri vulva yang akut, berkembang secara cepat, dan
progresif
• Teraba massa unilateral pada labia mayor sebesar telur ayam, lembut, dan
berfluktuasi, atau terkadang tegang dan keras
1. Bartholinitis (Infeksi glandula bartholin)
• Tatalaksana :
• Bartholinitis : antibiotik spektrum luas
• Kista bartholin :
• kecil dan asimptomatik : dibiarkan
• Simptomatis dan rekuren : insisi dan emasangan word catheter, marsupialisasi, laser
varporization dinding kista
• Abses bartholin : insisi, pemasangan word catheter, ekstirpasi
• marsupialisasi : Angka rekurens sekitar 10%. komplikasi lebih kecil dari ekstirpasi
dan fungsi lubrikasi dipertahankan. Adapun komplikasi dari tindakan
marsupialisasi berupa dispareuni, hematoma, dan infeksi
• pemasangan word catheter, mudah untuk dilakukan, biaya murah, dan
memberikan tingkat rekurensi yang rendah terhadap kasus abses Bartholin
2. Herpes genitalis
• infeksi menular seksual berulang oleh HSV (80% tipe II) - ulkus genital
• masa inkubasi 3-7 hari
• Gejala :
• sistemik ataupun lokal, demam, parestesia di vulva dan diikuti dengan pembentukan vesikula,
pembentukan vesikula yang banyak - ulkus yang dangkal dan nyeri dan dapat bergabung
menjadi satu. keluhan berlangsung selama ± 14 hari, memuncak pada hari ke 7
• vesikel pada labium minor, bagian dalam labium mayor, klitoris, panas dan gatal
• didaerah vagina dan serviks - leukorea, perdarahan dan disuria
• Virus herpes laten tinggal di dorsal radiks S2, S3 dan S4, reaktivasi dipicu oleh defek dalam
respons imun misalnya kehamilan dan penurunan kekebalan tubuh
• Komplikasi :
• ensefalitis herpes (jarang), infeksi saluran kemih
2. Herpes genitalis
• Diagnosis
• inspeksi
• biakan virus (Vesikula dibuka kemudian diusap dengan kuat)
• Tatalaksana
• tujuan : memperpendek perjalanan klinis, mencegah komplikasi, mecegah
kekambuhan dan mengurangi penularan
• Pada kasus berat atau pasien dengan supresi imun : asiklovir iv 5mg/kgBB
setiap 8 jam selama 5 hari
• untuk pasien rawat jalan yang sakit pertama kali : PO asiklovir 200 mg 5x
sehari selama 5 hari
• untuk kekambuhan : PO asiklovir 200 mg 5x sehari selama 5 hari
• untuk profilaksis : PO asiklovir 200 mg 2-5x sehari atau 400 mg 2x sehari

Anda mungkin juga menyukai