Anda di halaman 1dari 21

KEGAWATDARURATAN

GINEKOLOGI

Oleh :
Dr, Pua Librana, SpOG (K)
ABORTUS
 Abortus : kehamilan yang berhenti prosesnya pada umur
kehamilan di bawah 20 minggu, atau berat fetus yang
lahir 500 gram atau kurang
PENYEBAB
 Wanita: abnormalitas traktus genitalis, trauma, infeksi,
penyakit vaskular, kelainan endokrin, penyakit sistemik
 Janin: kelainan kromosom, kelainan ovum, blighted
ovum, abnormalitas pembentukan plasenta.
 Sperma : translokasi kromosom
 Penyebab eksternal: radiasi, obat-obatan dan bahan
kimia.
KLASIFIKASI ABORTUS

 Abortus spontan
 Abortus provokatus
 Abortus kompletus (keguguran lengkap)
 Abortus insipiens (keguguran berlangsung)
 Abortus iminens (keguguran mengancam)
 Abortus tertunda (missed abortion)
 Abortus infeksius dan abortus septik
GEJALA
 Nyeri abdomen bawah
 Nyeri lepas
 Uterus terasa lemas atau tegang
 Perdarahan berlanjut
 Lemah
 Lesu
 Demam
 Abdomen terasa tegang & keras
 Mual
 Muntah
KOMPLIKASI

 Perdarahan
 Syok
 Gagal Ginjal Akut
 Perlukaan uterus, vagina atau usus
 Perforasi uterus
PENANGANAN
 Resusitasi sesuai A-B-C
 Lakukan aspirasi vakum manual secara
berurutan, dan kalau perlu lakukan laparotomi
untuk memperbaiki perlukaan uterus
PERAN BIDAN / DOKTER UMUM DALAM
PENATALAKSANAAN ABORTUS

 Bidan/ dokter menginformasikan KB dan alat


kontrasepsi yang memadai agar tdk terjadi kehamilan
yang tidak diinginkan.
 Bidan/ dokter dianjurkan berkolaborasi dengan SpOG
dalam penatalaksanaan abortus.
 Bidan/ dokter harus bisa memberikan pertolongan
pertama pada kasus-kasus abortus
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU (KET)
 Definisi kehamilan ektopik ialah : kehamilan yang
tumbuh dan berkembang di luar kavum uteri.
PENYEBAB

 Faktor tuba
 Faktor ovum
 Penyakit radang panggul
 Kegagalan kontrasepsi (IUD)
 Efek hormonal, meliputi: penggunaan kontrasepsi
 Riwayat terminasi kehamilan sebelumnya.
DETEKSI DINI KET
Gejala
 Amenore

 Mengidam

 Perdarahan bercak atau sedang yang berlanjut


dengan nyeri perut bawah
 Pre-syok/syok yang tidak sesuai dengan jumlah
perdarahan
TANDA:

 Tes kehamilan positif


 Uterus lebih kecil dari usia kehamilan
 Massa pada adnexa
 Nyeri goyang portio
 Kavum Douglasi menonjol
 Cairan bebas dalam perut
PEMERIKSAAN TAMBAHAN:
Teskehamilan
Kuldosentesis
USG
Laboratorium : Hb menurun (anemia)
PEMERIKSAAN KULDOSENTESI PADA
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
DIAGNOSA BANDING
 Abortus
 Appendicitis
 Gastritis akut
 Peritonitis
 Acut/Colic Abdomen
PENATALAKSANAAN KEHAMILAN
EKTOPIK TERGANGGU
 Pasang infus untuk substitusi kehilangan cairan dan
darah
 Transfusi bila konsentrasi Hb  8 g%, Bila tidak
segera tersedia darah, lakukan autotransfusi selama
prosedur operatif.
 Lakukan prosedur parsial salpingektomi
 Lakukan pemantauan dan perawatan pascaoperatif
 Cabut infus dan transfusi setelah kondisi pasien stabil
 Realimentasi, mobilisasi dan rehabilitasi kondisi
pasien sesegera mungkin
 Buat jadwal kunjungan ulang dan rencana reproduksi
lanjutan
JENIS-JENIS KEHAMILAN EKTOPIK
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik

 Tes kehamilan

 Sonografi Transvaginal

 Kuldosintesis

 Pemeriksaan Hematokrit

 Dilatasi dan kuretase

 Laparoskopi
PENATALAKSANAAN
 Terapi medikamentosa
 Terapi Pembedahan
PERAN BIDAN/ DOKTER UMUM
DALAM PENATALAKSANAAN KET

 Harus mengetahui riwayat penyakit pasien


 Dilakukan pemeriksaan fisik ginekologis yang dapat
mengarah ke diagnosa KET
 Ingat!! Bila ada wanita dengan riwayat amenore dan
sakit perut, pikirkan salah satu diagnosanya adalah KET
 Jika tergolong gawat darurat harus segera merujuk ke RS
untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik
(berkolaborasi dengan dokter SpOG)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai