Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Geologi daerah Muara Aei, Pesisir Selatan, Sumatera Barat


Geologi daerah Penyelidikan masuk kedalam Peta Geologi Regional
Lembar Painan, Sumatera. Oleh : Kusnama, K. Sutisna, T.C Amin, S.
Koesoemadinata, Sukardi dan B. Hermanto, Tahun 1994. disusun oleh satuan
batuan baik secara vertikal maupun lateral dan untuk lokasi penyelidikan masuk
kadalam Batuan Gunungapi Asam Yang Tak Terpisahkan Semarung ( Qou ) :
Lava, tuf hablur dan kaca, tuf, breksi tuf, ignimbirit dan obsidian yang asam
sampai menengah. Obsidian terdapat dihulu sunai Tebo dibukit cermin batuan ini
ber susunan dasitan. Tuf hablur terdiri dari kuarsa dan felspar dengan masa dasar
silika, klorit, hornblend dan kalsit. Setempat mengandung pecahan andesit, dasit
dan kuarsa porfir dasitan, batuan ini disimpulkan berumur kuarter awal.
Gambar 2.2 Peta Geologi Daerah Muara Aei, Pesisir selatan, Sumatera Barat

2.2 Metode Geolistrik


Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan  dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis (specific
resistivity, conductivity, dielectrical  constant, kemampuan menimbulkan self
potential dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang unik pada klasifikasi geolistrik.
Metoda – metoda ekpslorasi geolistrik sangat beragam, ada metoda yang dapat
dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang dapat dimasukkan
kedalam kategori statis. Salah satu keunikan lain dari metoda geolistrik adalah
terpecah-pecaah menjadi bermacam-macam  mazhab (aliran atau school) yang
berbeda satu dengan yang lain.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik (beda I)
buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus , kemudian mengukur beda
potensial (beda V) pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui
tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum
Ohm yaitu :
R = V/I

dimana R = tahanan (ohm/mohm), V= beda potensial listrik (volt/mvolt) dan I =


beda arus listrik dalam amper/mampe).
Umumnya metoda geolistrik yang sering digunakan adalah yang
menggunakan 4 buah elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta simetris
terhadap titik tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah
elektroda tegangan (MN) di bagian dalam.
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan
serta tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu
(‘Apparent Resistivity’).
Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang terhitung tersebut
merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang
dilalui arus listrik.Bila satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB
terpendek sampai yang terpanjang tersebut digambarkan pada grafik logaritma
ganda dengan jarak AB/2 sebagai sumbu-X dan tahanan jenis semu sebagai
sumbu Y, maka akan didapat suatu bentuk kurva data geolistrik. Dari kurva data
tersebut bisa dihitung dan diduga sifat lapisan batuan di bawah permukaan.
Umumnya, metode resistivitas ini hanya baik untuk eksplorasi dangkal,
yaitu sekitar 100 meter. Jika kedalaman lapisan lebih dari harga tersebut,
informasi yang diperoleh kurang akurat, hal ini disebabkan karena melemahnya
arus listrik untuk jarak bentang yang semakin besar. Karena itu, metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi dalam. Sebagai contoh eksplorasi minyak. Metode
resistivitas lebih banyak digunakan dalam bidang enginering geology (seperti
penentuan kedalaman batuan dasar), pencarian reservoir air, pendeteksian intrusi
air laut, dan pencarian ladang geotermal.
Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya sebelum
dilakukan pengaliran arus listrik, multimeter diset pada tegangan listrik alami
tersebut dan kedudukan awal dari multimeter dibuat menjadi nol. Dengan
demikian alat ukur multimeter akan menunjukkan tegangan listrik yang benar-
benar diakibatkan oleh pengiriman arus pada elektroda AB. Multimeter yang
mempunyai fasilitas seperti ini hanya terdapat pada multimeter dengan akurasi
tinggi.

Gambar 2.3 Cara Kerja Metode Geolistrik


BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai