Anda di halaman 1dari 12

Bahan bakar fosil atau yang biasa disebut juga dengan bahan bakar mineral

merupakan sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon, misalnya seperti minyak
bumi, batu bara dan gas alam.Penggunaan bahan bakar fosil telah mampu menggerakkan
pengembangan industri serta menggantikan tenaga air, kincir angin serta pembakaran kayu.

Pada saat menghasilkan listrik, energi dari hasil pembakaran bahan bakar fosil sering
digunakan sebagai penggerak turbin.Pembakaran bahan bakar fosil yang dilakukan oleh
manusia adalah sumber utama dari salah satu gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida yang
dipercaya penyebab terjadinya pemanasan global.

Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon merupakan bahan bakar bio yang didapatkan dari
karbon dioksida di atmosfer sehingga tidak menambah karbon dioksida yang ada di udara.

Berikut ini adalah beberapa contoh bahan bakar fosil, antara lain :

1.Minyak

Bahan bakar fosil yang berasal dari minyak bumi merupakan minyak alami yang
ditemukan di bawah tanah, bahan bakar fosil yang satu ini sangatlah penting. Hal tersebut
dikarenakan tidak banyak digunakan dalam keadaan asli namun diolah menjadi bahan bakar
seperti bensin, minyak tanah, parafin dan lain-lain.

Minyak merupakan salah satu bahan bakar fosil yang paling umum digunakan.
Karena minyak serta produk-produknya sangat bermanfaat bagi kehidupan saat ini.
2.Gas Alam

Bahan bakar fosil lainnya yang banyak digunakan adalah gas alam. Gas alam biasanya
bisa ditemukan di bawah tanah bersama minyak bumi dan batu bara. Gas alam telah
menjadi sumber gas dalam negeri oleh banyak orang selama bertahun-tahun untuk
memanaskan rumah mereka. Bahan bakar ini menghasilkan polusi yang relatif sedikit jika
dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.

3.Batubara

Bahan bakar fosil yang satu ini terbentuk dari pengendapan vegetatif yang terjadi
selama ribuan tahun. Bentuk fosil dari tanaman yang membusuk serta vegetasi lainnya telah
membentuk batu bara. Di Amerika Serikat, batubara digunakan untuk menghasilkan lebih
dari 50 persen listrik. Pembangkit listrik dengan menggunakan batubara memerlukan
cadangan besar batubara agar menghasilkan listrik secara konstan.
Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral yang telah disebutkan di atas sudah menjadi
sumber energi untuk hal-hal penting di dunia ini. Bahan bakar fosil tersebut berguna dan
bermanfaat untuk berbagai hal misalnya memasak, transportasi, dan hal-hal lainnya.

Data Cadangan Energi Fosil


1. Konsumsi Energi

2. Cadangan Energi Fosil


Masalah Energi fosil
Bahan bakar fosil tersebut tidak dapat kita perbarui dan termasuk ke dalam sumber
energi yang tidak terbarukan.Oleh karena itu, persedian bahan bakar fosil ini akan habis
karena terbatas. Dengan bertambahnya jumlah populasi manusia dan peningkatan
konsumsi rata-rata harian, persediaan bahan bakar fosil cepat atau lambah pasti akan habis.

Rata-rata setiap tahunnya jutaan ton batu bara dan galon minyak digunakan untuk
mengekstrak energi dari bahan bakar fosil. Proses ekstraksi dilakukan dengan pembakaran
bahan bakar fosil ini.

Sadar atau tidak energi fosil yang sudah sangat lama mengisi hidup kita butuh jutaan
tahun dalam prosesnya agar bisa diolah, dan setelah diolah kemudian bisa kita gunakan
seperti sekarang.

Energi fosil seperti minyak dan gas merupakan contoh energi fosil yang sudah sangat umum.
Kendaraan bermotor yang kita lihat di jalanan, kapal di lautan, pesawat terbang di udara
pada umumnya menggunakan energi fosil sebagai sumber tenaganya.

Pemakaian energi fosil yang terus menerus akan mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil
seperti batubara , minyak bumi , dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi.

1. Dampak terhadap udara dan iklim

Penggunaan berbagai macam bahan bakar fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara,
dan gas alam) untuk bahan bakar alat-alat industri dan transportasi telah membuat sebuah
perubahan besar pada kondisi iklim dunia.Penggunaan bahan bakar tersebut telah
meningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2) dan tiga gas-gas industri yang mengandung
fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di
atmosfer bumi.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air diawan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yangmerupakan asam kuat. Jika
dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6
yang merupakan pHhujan normal), yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan
asammenyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.Untuk pertanian
dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi.
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya.
Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Sedangkan Gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) diproduksi oleh
proses industri, dan tinggal di atmosfer hampir selama-lamanya karena tidak ada penyerap
atau penghancur alaminya.
Peningkatan GRK tersebut akan menyebabkan fenomena pamanasan global yaitu naiknya
temperatur rata-rata dipermukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri akan mengakibatkan
perubahan iklim, yaitu perubahan pada unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan
bumi, meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah hujan, dan tekanan udara
yang pada akhirnya akan mengubah pola iklim dunia.

2. Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak


bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan.Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan
oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa sampah cair
pabrik ke sungai atau laut juga ikut memegang andil yang besar terhadap pencemaran air
ini. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor.

Dengan adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan
udara sehingga kadar oksigen didalam air akan berkurang dan dapat mengganggu biota-
biota yang berada didalam air tersebut. Pada dasarnya pencemaran air disebabkan oleh
kesalahan manusia.

3. Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari


pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama
dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang
sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga
bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak
dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu.
Penggunaan alat-alat yang menggunakan energi bersih sangat membantu lingkungan dan
pemulihan bumi. Kita bisa ikut berpartisipasi dalam menggunakan alat-alat yang aman
untuk lingkungan seperti yang paling efisien dan digemari saat ini, Pemanas Air Tenaga
Matahari. Salah satunya adalah Inti Solar Water Heater yang terus berkomitmen dan
konsisten mengedukasi Indonesia untuk menggunakan energi ramah lingkungan dan gratis
dari matahari.
Solusi Energi Fosil (Diganti dengan Energi Terbarukan)
Saat ini sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia adalah energi fosil
yang berupa bahan bakar minyak. Indonesia sendiri saat ini masih sangat tergantung pada
energi fosil. Hampir 95% dari kebutuhan energi Indonesia masih disuplai oleh energi fosil.
Sekitar 50% dari energi fosil tersebut adalah minyak bumi dan sisanya adalah gas dan
batubara.

Energi fosil adalah energi yang tak terbarukan dan akan habis pada beberapa tahun
yang akan datang. Diprediksi tidak lebih dari 50 tahun lagi energi fosil di dunia akan habis.
Selain karena akan habis, energi fosil juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Emisi gas
rumah kaca dari pembakaran energi fosil berdampak pada pemanasan global yang
menyebabkan perubahan iklim. Karena itulah energi pengganti fosil sangat diperlukan untuk
kebutuhan energi di masa yang akan datang.

Energi alternatif merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan di atas.


Beberapa energi alternatif telah dikembangkan seperti panas bumi, biomassa, sinar
matahari, nuklir, dan sebagainya. Kebanyakan energi alternatif yang dikembangkan
merupakan energi terbarukan. Namun ada pula yang tidak terbarukan, salah satunya nuklir.
Namun nuklir dapat menjadi energi alternatif karena lebih ramah lingkungan dan sangat
hemat sehingga ketersediaannya di alam dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Berikut inilah 7 sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil;

1.Panas Bumi

Panas bumi merupakan energi yang alami dan terdapat di dalam bumi hasil dari
interaksi antara panas batuan dan air. Energi ini merupakan energi terbarukan. Menurut UU
No. 27/2003; Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas,
uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam satu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.
Sistem panas bumi terdiri dari Heat Sources, Reservoir dan Clay Cap, dan adanya Hydrology
System. Seperti inilah sistem panas bumi:
Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar yaitu mencapai 29.215
MW atau sekitar 40% dari cadangan panas bumi di seluruh dunia. Saat ini potensi tersebut
baru digunakan sekitar 1.281 MW (Data Badan Geologi bulan Desember 2011). Dengan
potensi sebesar itu, Indonesia diprediksi oleh Al Gore, mantan Wakil Presiden Amerika
Serikat, mampu menjadi negara super power pengguna energi panas bumi. Al Gore
mengatakan hal itu saat membuka KTT Asia-Pasific The Climate Project di Jakarta pada
tahun 2011.

Saat ini kapasitas terpasang di Indonesia terdiri dari: Lapangan Sibayak 12 MW,
Gunung Salak 377 MW, Wayang Windu 227 MW, Kamojang 200 MW, Darajat 270 MW,
Dieng 60 MW, Lahendong 80 MW, dan Ulubelu 55 MW.

2. Nuklir

Tenaga nuklir merupakan suatu penggunaan yang terkendali dari reaksi nuklir untuk
menghasilkan energi panas yang kemudian digunakan untuk pembangkit listrik. Menurut UU
No.10/1997; Tenaga Nuklir adalah tenaga dalam bentuk apa pun yang dibebaskan dalam
proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion. Radiasi
pengion merupakan gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena
energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.

Tenaga nuklir sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran. Namun
radiasi yang ditimbulkan oleh energi ini membuat pemerintah sangat sulit
mengembangkannya di Indonesia. Masyarakat menganggap nuklir sebagai suatu hal yang
sangat menakutkan terlebih setelah terjadinya bencana nuklir di berbagai negara di dunia.
Sebenarnya Indonesia sangatlah kaya akan bahan baku nuklir yaitu, uranium dan plutonium.
Namun kekayaan sumber daya mineral tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Penentangan dalam pengembangan nuklir bukan hanya di Indonesia, akan tetapi juga di
dunia internasional. Para penentang menganggap bahwa tenaga nuklir menimbulkan
ancaman bagi banyak orang dan lingkungan. Sementara para pendukung menganggap
bahwa tenaga nuklir adalah sumber energi yang berkelanjutan dan dapat mengurangi emisi
karbon.

Pembangkit listrik tenaga nuklir menyediakan 13% listrik di seluruh dunia. Menurut
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada bulan Januari 2013 terdapat sekitar 390
reaktor nuklir di seluruh dunia yang beroperasi di 31 negara. Beberapa kecelakaan reaktor
yang terjadi adalah bencana Chernobyl (1986), Fukushima Daiichi (2011), Pulau Three Mile
(1979), dan beberapa kecelakaan kapal selam bertenaga nuklir. Hal ini membuat para
ilmuwan terus memperbaiki keselamatan nuklir dan fusi nuklir diyakini paling aman dan
dapat digunakan di masa yang akan datang.

3.Biomassa

Biomassa adalah suatu bahan yang diperoleh dari makhluk hidup baik masih hidup
atau baru mati yang dapat dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang besar. Pada
umumnya biomassa berasal dari tanaman namun juga terdapat biomassa dari hewan.
Biomassa dapat merujuk pada limbah pertanian atau peternakan seperti jerami, serbuk
gergaji, kotoran hewan, sampah dapur, dan sebagainya. Biomassa merupakan sumber
energi dengan jumlah CO2 nol sehingga tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca.

Akhir-akhir ini penggunaan biomassa sebagai energi alternatif berkembang sangat pesat.
Beberapa tumbuhan ditanam untuk memenuhi bahan baku biomassa. Jarak, kelapa sawit,
dan kedelai merupakan tanaman yang digunakan untuk membuat biomassa utamanya
pembuatan biodiesel. Sementara itu tanaman lain seperti sorgum, ubi kayu, dan jagung
digunakan untuk pembuatan bioethanol.
4. Sinar Matahari

Sinar matahari sangat mudah ditemukan di permukaan bumi sehingga energi


matahari merupakan suatu hal yang sangat menjanjikan. Energi matahari (energi surya)
sangat ramah lingkungan dan merupakan energi yang terbarukan sehingga energi ini dapat
digunakan sebagai alternatif dari bahan bakar fosil. Namun, dengan biaya pembangkitan
dari tenaga surya yang membutuhkan biaya lebih mahal dari biaya untuk pembangkitan
tenaga fosil membuat pembangkitan dari tenaga surya ini kurang diminati. Perangkat untuk
mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik, yang disebut dengan fotovoltaik,
masih didatangkan dari luar negeri sehingga membutuhkan biaya yang mahal.

Indonesia telah memanfaatkan energi surya di beberapa provinsi di Indonesia


terutama wilayah terpencil yang sulit dijangkau jaringan PLN. Pada tahun 2002, total
kapasitas PLTS di seluruh wilayah Indonesia hampir mencapai 3 MWp. Pembangkit Tenaga
Surya ini dipasang di wilayah-wilayah terpencil khususnya kawasan timur Indonesia. Namun
sebagian PLTS yang terpasang telah rusak dan belum diperbaiki karena terkendali masalah
ekonomi karena tingginya biaya perawatan.

Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa, sehingga Indonesia


memiliki sumber energi surya yang sangat berlimpah. Intensitas radiasi matahari di seluruh
wilayah Indonesia rata-rata 4,8 kWh/m2 per hari. Dengan berlimpahnya sumber energi
surya ini seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik di Indonesia.

5. Hidrogen

Hidrogen adalah suatu unsur kimia yang memiliki nomor atom 1 dan merupakan
unsur yang memiliki massa paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Di bumi,
kebanyakan hidrogen bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Hidrogen
dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang.

Hidrogen tidak tersedia bebas di alam sehingga tidak dapat ditambang seperti energi
fosil. Hidrogen harus diproduksi. Cara utama untuk memproduksi hidrogen adalah dengan
mengelektrolisis H2O. Kendala yang dihadapi dari teknologi ini adalah umur
dari electrolyzer yang pendek dan harga materialnya yang masih mahal di pasaran.
Hidrogen dapat digunakan untuk sel bahan bakar (fuel cell) yang merupakan alat
elektrokimia yang mirip dengan baterai, namun berbeda karena reaktannya dapat diisi
ulang. Kinerja sel bahan bakar hidrogen menggunakan hidrogen dan oksigen yang bereaksi
dan mengalir seperti bahan bakar biasa. Ia tidak mengalami pembakaran sehingga limbah
yang dihasilkan berupa air murni yang aman untuk dibuang.

Di Kanada dan Amerika Serikat, tabung sel bahan bakar hidrogen mulai
diperjualbelikan. Namun, harganya masih mahal yaitu sekitar 3000 dolar AS. Di Indonesia
sendiri prototipe sepeda motor dengan bahan bakar hidrogen sudah diciptakan oleh Pusat
Penelitian Fisika Terapan LIPI.

6. Air

Air merupakan senyawa yang menutupi hampir 71% permukaan bumi dan terdapat
sekitar 1,4 triliun km3 air di bumi yang sebagian besar berada di laut. Pada dasarnya, air di
seluruh permukaan bumi ini mengalir, contohnya adalah aliran sungai, gelombang pasang
surut, ombak, arus laut, dan sebagainya. Aliran-aliran air tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai pemutar turbin yang menggerakkan generator listrik untuk menghasilkan energi
listrik.
Energi listrik yang berasal dari aliran air ini disebut dengan hidroelektrik
(hydoelectric). Hidroelektrik menyumbang sekitar 19% dari kebutuhan listrik dunia. Energi
listrik dengan tenaga air ini biasanya didapatkan dari sungai-sungai yang dibendung
kemudian dibuat saluran-saluran untuk mengalirkan air ke turbin.

Di Indonesia penggunaan air sebagai sumber energi sudah digunakan sebagai


pembangkit listrik dalam skala besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia
antara lain; PLTA Karangkates, PLTA Gajah Mungkur, dan sebagainya.

7. Angin

Di dunia ada ribuan turbin yang beroperasi dan menghasilkan sekitar 58.982 MW
dan 69% di antaranya berada di wilayah Eropa. Namun penggunaan angin sebagai sumber
energi listrik hanya sekitar 1% di seluruh dunia. Berbagai negara telah membuat investasi
listrik tenaga angin yang sangat besar di antaranya; Jerman, Spanyol, Amerika Serikat,
Denmark, dan India. Jerman merupakan produsen tenaga angin terbesar di dunia dengan
32% dari kapasitas seluruh dunia.
Tenaga angin sangat murah dibandingkan dengan tenaga-tenaga yang lainnya. Ia
merupakan tenaga yang tidak akan habis dan ada terus menerus (terbarukan) dan dijumpai
di banyak tempat di dunia. Tenaga angin juga merupakan tenaga yang bersih dan bebas dari
efek rumah kaca.

Anda mungkin juga menyukai