Anda di halaman 1dari 13

Keuntungan Menggunakan Bahan Bakar Fosil

By kliksma | Januari 25, 2015


0 Comment
Tingkat konsumsi tertinggi di dunia saat ini adalah bahan bakar fosil. Mereka adalah teman terbaik manusia. Beberapa ribu
tahun yang lalu, di era karbon, karena perubahan drastis dalam earths- bahan bakar suasana hari ini fosil terbentuk. Dari hari
telah diekstrak dan menemukan, mereka telah melayani umat manusia dan masih salah satu alat yang paling berguna untuk
kehidupan manusia. Bahan bakar fosil meliputi minyak bumi, batubara dan gas alam.
Keuntungan dari Bahan Bakar Fosil
1 Mudah Tersedia: Karena ini bahan bakar fosil telah seperti utilitas yang besar, semakin banyak ekstraksi akan setiap hari.
Para ahli geologi di seluruh dunia sedang mencoba untuk mencari tahu tambang batubara. Tekanan bahkan lebih sebagai
penduduk meningkat dari hari ke hari. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kilang dan prosedur ekstraksi juga
meningkat banyak. Hal ini membuat ketersediaan bahkan lebih halus.
2 Menghasilkan Jumlah Besar Energi: Bahan bakar fosil yang mudah terbakar. Kebanyakan mesin pembakaran harus didukung
dengan jumlah sedikit bahan bakar untuk dan mereka dapat menghasilkan sejumlah besar energi. Bahan bakar fosil telah
melayani kami selama berabad-abad. Hal ini dianggap sebagai bentuk portabel energi. Revolusi industri telah mempopulerkan
penggunaan bahan bakar fosil di seluruh planet. Semua mesin, perangkat, kendaraan tergantung pada bahan bakar fosil,
mungkin itu batubara, minyak bumi atau gas alam. Sumber bahan bakar berkelanjutan seperti tenaga surya, angin atau panas
bumi memiliki proses yang kompleks untuk memanfaatkan energi dari mereka.
3 Tinggi Nilai Kalori: Semua energi yang dihasilkan memiliki beberapa nilai kalori. Semakin banyak nilai, semakin efektif itu.
Bahan bakar fosil adalah produsen tertinggi nilai kalor dalam hal energi. Ini juga salah satu alasan mengapa mereka masih
lebih dipilih daripada sumber-sumber energi terbarukan atau sumber energi alternatif.
4. Kestabilan: Bahan bakar fosil terdiri dari molekul karbon, dan hidrogen. Hal ini membuat mereka sangat stabil. Energi nuklir,
misalnya diproduksi dari unsur-unsur radioaktif dan energi dihasilkan karena ketidakstabilan mereka. Bahan bakar fosil, karena
keteguhan mereka dalam konstitusi molekul mudah untuk menyimpan juga. Mereka tidak membentuk senyawa lain jika
disimpan dalam kaleng untuk waktu yang lama. Untuk alasan yang sama, membawa bahan bakar fosil juga mudah daripada
bentuk lain dari bahan bakar.
5. Transportasi: Industri membutuhkan pasokan rutin bahan bakar fosil seperti minyak, gas dan batubara. Keuntungan terbesar
dari menggunakan bahan bakar fosil adalah bahwa mereka dapat dengan mudah disimpan dan diangkut dari satu tempat ke
tempat lain. Ini membutuhkan bahan bakar harus cukup kuat untuk dibawa dari satu bagian tanah yang lain. Cadangan besar
batu bara yang diambil dari tambang batu bara untuk industri yang hektar jauh dari tambang. Minyak sedang dilakukan terlalu
jauh pembangkit listrik untuk menghasilkan energi. Transportasi ini mungkin karena bahan bakar ini portabel. Bahkan gas alam
saat ini sedang dipindahkan ke daerah yang berbeda.
6 Berlimpah Tersedia: Meskipun setiap usaha dilakukan untuk membuat penggunaan bahan bakar alternatif yang populer,
masih bahan bakar fosil adalah yang paling umum digunakan. Hal ini karena, ini sangat mudah tersedia. Mereka memiliki
kehadiran besar seluruh dunia. Meskipun diketahui semua orang bahwa bahan bakar fosil akan berakhir satu hari tetapi
mereka masih akan berlangsung selama 40 -50 tahun pada tingkat konsumsi saat ini.
7 Rendah Biaya: Bahan bakar fosil yang tersedia di seluruh dunia dan metode untuk mengekstrak energi dari mereka juga tidak
mahal. Untuk mendapatkan bahan bakar fosil dalam bentuk halus mereka, mereka harus diperlakukan dengan baik. Ini tidak
perlu lebar mengatur dan ekonomis. Tidak seperti sumber-sumber alternatif lainnya seperti tenaga angin atau turbin surya yang
awal biaya investasi terlalu tinggi, bahan bakar fosil memiliki biaya cukup rendah dibandingkan dengan mereka. Biaya tinggi
mencegah banyak orang dari menginstal turbin angin atau panel surya di rumah mereka.
8 Mudah Tetapkan kenaikan: Karena mereka tersedia secara luas, pembangunan pembangkit listrik bahan bakar fosil dapat
mengambil mana saja di dunia selama Anda mendapatkan jumlah besar bahan bakar fosil untuk memberi makan mereka.
Mereka lebih mudah untuk mengekstrak dan proses dan mampu menghasilkan sejumlah besar energi pada satu lokasi.
Oleh-produk dari Setelah Pemurnian
Ekstraksi minyak bumi dilakukan dalam blast furnace. Ada langkah-langkah tertentu yang harus diikuti dalam pemurnian bahan
bakar fosil ini. Setiap langkah yang dilakukan dalam tanur menghasilkan satu atau banyak oleh produk. Produk-produk ini
adalah turunan dari minyak bumi. Naftalena, lilin, benzoil, aspal dan lebih banyak contoh yang ada yang produk banyak
digunakan adalah

Kosmetik yang digunakan di pasar saat ini juga majorly dibuat dari produk sampingan dari minyak bumi. Vaseline adalah salah
satu perusahaan yang paling terkenal. Semua produk ini merupakan industri mereka sendiri. Mereka tidak memiliki link
langsung dengan bahan bakar fosil. Tapi mereka diperoleh dari mereka. Mereka memiliki utilitas mereka sendiri dan ada
industri yang berbasis pada mereka. Industri-industri ini, bahkan dianggap sebagai industri skala kecil, pasti memberikan
kontribusi untuk pembangunan sosial ekonomi negara.

http://kliksma.com/2014/10/keuntungan-menggunakan-bahan-bakar-fosil.html

PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Standar
Proses Pembentukan Minyak Bumi
kar-Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai bon yang
menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan
karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan
perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
-Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode
jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph)
menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya
(2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
(Sumber data:http://dtwh2.esdm.go.id/dw2007/)
-Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat
minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan
penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan
cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh
minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk
memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas
hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik
lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme
tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,
dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik
tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas
dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh
lapisan yang kedap.
Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang
terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi
daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak
bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam
keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya
pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah

pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi.
Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa
batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2 karbida
karbida + H2O ocetylena
C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan
bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk
ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini
adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan
dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang
permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi,
yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut
dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang
kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme).
P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari
tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi
berasal dari zat organik yaitu:
Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam
darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur
vanadium, nikel, dsb.
Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri
dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
pengumpulan zat organik dalam sedimen
pengawetan zat organik dalam sedimen
transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi
akumulasi komersial.
Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun
berbagai faktor geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya didalam
sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian di kenal sebagai pagar
Cox diantaranya adalah:

Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fesies
sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Temperatur reservior rata-rata 107C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200C.
Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang.
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.
Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:
1. Degradasi thermal
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan
suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2. Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon
parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4. Aktifitas bakteri.
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan
memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta
menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
Zat organik sebagai bahan sumber
Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa
jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik
dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
yang berasal dari nabati dan hewani.
Hasil Output Proses Pengolahan Minyak Bumi Minyak Bakar, Diesel, Bensol, Kerosin, Gas Bakar,
Arang Pendidikan Sains Kimia
Sat, 09/12/2006 10:17pm godam64
Proses pengolahan minyak bumi yang berupa lumpur hitam untuk menjadi minyak bumi dalam
bentuk yang beraneka ragam seperti kerosin, bensin, bensol, bio pertamax, bio diesel, minyak
tanah, solar, dan lain sebagainya membutuhkan proses produksi yang panjang. Hasil keluaran
dapat bertingkat-tingat maupun hanya mengeluarkan satu hasil saja.
Penjelasan mengenai tehnik dan cara mengolah minyak bumi mentah menjadi matang dapat
dilihat pada artikel lain di situs organisasi.org ini. Di sini kita akan menjelaskan lebih rinci mengenai
hasil keluarannya, yaitu sebagai berikut di bawah ini :
1. Bensol
Bensol adalah bahan bakar kapal terbang atau pesawat terbang.
2. Minyak Diesel
Minyak diesel adalah cairan yang digunakan untuk menjalanan mesin diesel / disel.
3. Minyak Bakar
Minyak bakar adalah bahan bakar yang dipakai untuk kapal laut dan untuk keperluan operasional
industri.
4. Gas Bakar
Gas bakar adalah gas yang berfungsi sebagai bahan bakar gas untuk kebutuhan hidup rumah
tangga sehari-hari dan juga untuk keperluan bahan industri.
5. Kerosin atau alias Minyak Tanah
Kerosin adalah bahan bakar cair untuk kebutuhan rumah tangga.
6. Bensin
Bensin adalah cairan yang difungsikan untuk bahan bakar kendaraan bermotor seperti mobil dan

motor.
7. Arang atau Batu Ampas
Arang adalah bahan bakar yang banyak dipakai untuk kebutuhan industri.

Tambahan :
Hasil Proses pengolahan minyak bumi juga dapat menghasilkan keluaran lain yang dapat
digunakan seperti sebagaimana berikut di bawah ini :
1. Aspal
Aspal adalah salah satu material yang digunakan untuk membuat jalan raya.
2. Gas Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar plastik
3. Parafin
Parafin adalah salah satu bahan yang dipakai untuk tutup botol, industri tenun menenun, korek api,
korek api, lilin batik dan masih banyak lagi lainnya.
Proses pembentukan minyak bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak
bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak
sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang
chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari
aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai
bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang
terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa
minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga
mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New
Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa:
minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan
membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam
keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya
pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi.
Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa
batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis, karena
lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan berkembangnya
teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam
tulisannya yang berjudul The Occurrence and Origin of Oil and Gas.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang
permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi,
yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut
dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang
memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk

CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar
fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama
pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi
sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh makhluk
hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk berkembang biak
atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa
konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan,
jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga
dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah.
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dan makhluk hidup akan
kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1% senyawa karbon
terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa
fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.
Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang kemungkinan
menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar
laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk
di permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.
Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di
antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal dengan
geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter masingmasing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya. Selanjutnya senyawa
organik ini akan mengalami proses geologi dalam perut bumi. Pertama akanmengalami proses
diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan
terkubur sampai 600 meter saja di bawah permukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50C.
Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan
gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam pemendaman
terjadi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 40 m akan menaik-kan
temperatur 1C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar
antara 50 150 C, proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka
geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas bumi.
Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawasenyawa
karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari molekul. Bila
kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika kedalaman
melebihi 3000 m dan suhu di atas 150C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas
bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.
Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-sama dengan biomarka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan (migrasi) karena
kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata sejauh 5 cm per tahun,
sehingga akan ter-perangkap pada suatu batuan berpori, atau selanjutnya akan bermigrasi
membentuk suatu sumur minyak. Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan
induk) atau minyak yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawasenyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan be-berapa
metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak
bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan hubungan minyak
bumi dengan batuan induk.

https://irwansaah.wordpress.com/2012/01/14/proses-pembentukan-minyak-bumi/

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara dikatakan sebagai bahan bakar fosil
karena pada dasarnya mereka memang fosil. Bahan bakar fosil terbentuk
lewat proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan
juta tahun lalu. Dinosaurus, pepohonan, dan hampir semua mahluk hidup
yang mati, terendapkan di tanah, dan sekarang telah menjadi minyak bumi,
gas alam, atau batu bara. Gas alam berbentuk gas, minyak bumi berbentuk
cair, dan batu bara berbentuk padat. Perbedaan wujud mereka disebabkan
perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut bumi
selama jutaan tahun.
Bahan bakar fosil adalah sumberdaya tak terbarukan karena perlu jutaan
tahun untuk terbentuk, dan sumber yang ada lebih cepat habis ketimbang
terbentuk yang baru. Produksi dan pemakaian bahan bakar fosil
menyebabkan masalah-masalah lingkungan. Gerakan global menuju
pembangkitan energi terbarukan dilakukan untuk membantu memenuhi
meningkatkanya kebutuhan energi.
Ada banyak jenis senyawa hidrokarbon atau terbarukan dalam campuran
bahan bakar tertentu. Campuran khusus hidrokarbon memberi sebuah bahan
bakar sifat karakteristiknya, seperti titik didih, titik beku, kepadatan,
kekentalan, dsb. Sebagian bahan bakar seperti gas alam, misalnya,
mengandung komponen gas dengan titik didih yang sangat rendah. Yang lain
seperti bensin dan diesel mengandung komponen dengan titik didih lebih
tinggi.
Bahan bakar fosil itu penting karena bila dibakar (dioksidasi menjadi karbon
dioksida dan air) akan menghasilkan energi yang besar per satuan berat.
Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar sudah dilakukan di masa
prasejarah. Batu bara digunakan untuk menjalankan tungku pencairan bijih
logam. Hidrokarbon setengah padat juga telah digunakan semenjak zaman
kuno, namun bahan ini umumnya dipakai untuk bahan anti air dan balsem.
Minyak mentah berat, yang lebih kental dari minyak mentah biasa, dan pasir
aspal yang merupakan campuran bitumen dengan pasir dan tanah liat,
menjadi sumber bahan bakar fosil yang penting. Landas minyak dan bahan
sejenis
adalah
batuan
endapan
yang
mengandung
kerogen,
sebuah campuran kompleks senyawa organik dengan berat molekul besar,
yang menghasilkan minyak mentah sintetis ketika dipanaskan (pirolisis).
Bahan ini belum dieksploitasi secara komersial untuk saat ini. Bahan bakar ini
dapat digunakan untuk mesin pembakaran internal, pembangkit listrik bahan
bakar fosil, dan kegunaan lain.
Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Pada paruh terakhir abad ke 18, kincir angin dan air memberi energi untuk
menggiling tepung, menggergaji kayu, atau memompa sementara kayu atau
gambut digunakan untuk memberikan pemanasan di musim dingin.
Penggunaan bahan bakar fosil secara luas diawali oleh batu bara dan
kemudian minyak bumi, untuk mentenagai mesin uap memungkinkan revolusi

industri. Pada saat yang sama, cahaya gas menggunakan gas alam atau gas
batu bara menjadi luas. Penemuan mesin pembakaran internal dan
penggunaannya pada mobil dan truk meningkatkan kebutuhan bensin dan
disel, keduanya dibuat dari bahan bakar fosil. Alat transportasi lain, kereta api
dan pesawat, juga membutuhkan bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar
fosil lainnya mencakup pembangkitan listrik dan industri biokimia. Aspal, sisa
dari ekstraksi minyak bumi, digunakan untuk membangun jalan.
Saat ini di dunia terdapat persediaan batu bara sebesar 905 miliar metrik ton
yang setara dengan 4416 miliar barel (702.1 km3) minyak bumi. Sementara
itu persediaan minyak bumi sendiri adalah 1119 miliar barel (177,9 km3)
hingga 1317 miliar barel (209,4 km3). Gas alam lebih sedikit, yaitu hanya 175181 triliun meter kubik, atau setara 1161 miliar barel minyak bumi.
Produksi harian bahan bakar fosil pada tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Batu bara diproduksi 52 juta barel ekuivalen minyak per hari.
Minyak bumi diproduksi 84 juta barel per hari
Gas alam diproduksi 19 juta barel ekuivalen minyak per hari.
Saat ini diduga cadangan minyak dunia hanya cukup untuk 34 tahun lagi (per
2011). Sementara gas alam tinggal 52 tahun dan batu bara masih cukup
untuk 139 tahun ke depan.
Dampak Lingkungan
Di Amerika Serikat, lebih dari 90% emisi gas rumah kaca datang dari
pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil juga
menghasilkan pencemar lain, seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida,
senyawa organik berbau, dan logam berat.
Di Kanada, sektor listrik adalah sektor industri yang unik karena kontribusi
emisinya yang sangat besar pada semua isu udara. Pembangkitan listrik
menghasilkan sejumlah besar nitrogen oksida dan sulfur dioksida, yang
menyebabkan kabut dan hujan asam serta terbentuknya materi bubuk halus.
Ia merupakan sumber industri yang paling tidak terkendali dalam
menghasilkan pencemaran raksa di Kanada. Pembangkit listrik berbahan
bakar fosil juga memancarkan karbon dioksida yang menyumbang pada
perubahan iklim. Selain itu, sektor ini berpengaruh besar pada air dan habitat
serta spesies. Bendungan dan jalur transmisi berpengaruh nyata pada air dan
keanekaragaman hayati. Menurut ilmuan AS Jerry Mahlman, secara ilmiah
99% pasti kalau bahan bakar fosil menjadi penyebab utama pemanasan
global.
Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan asam sulfat, karbonik, dan nitrik,
yang jatuh ke Bumi sebagai hujan asam, mempengaruhi daerah alamiah dan
lingkungan buatan. Monumen dan pahatan yang dibuat dari pualam dan batu
kapur rentan terhadapnya karena asam melarutkan kalsium karbonat.

Bahan bakar fosil juga mengandung bahan radioaktif, terutama uranium dan
thorium, yang dilepaskan ke atmosfer. Tahun 2000, sekitar 12 ribu ton thorium
dan 5 ribu ton uranium telah dilepaskan dari pembakaran batu bara di dunia.
Diperkirakan kalau tahun 1982, pembakaran batu bara oleh AS telah
melepaskan 155 kali lebih banyak radioaktif ke atmosfer ketimbang insiden
Three Mile Island. Walau begitu, radioaktivitas dari pembakaran batu bara ini
sangat kecil dalam tiap sumber dan tidak memiliki dampak yang nyata pada
fisiologi manusia.
Pembakaran batu bara menyebabkan sejumlah besar abu dasar dan abu
terbang. Bahan ini digunakan dalam berbagai jenis penerapan industri yang
bahkan mencakup 40% produksi AS. Mantan direktur CIA, James Woolsey,
menggariskan argumen keamanan nasional untuk segera berpindah dari
bahan bakar fosil.
http://www.faktailmiah.com/2011/06/30/bahan-bakar-fosil.html
Saturday, February 11, 2012 on 5:50:00 PM | By: bang tierta

Energi Fosil
tulisan ini saya ambil dari tugas makalah konversi tenaga listrik,
semoga bermanfaat.
untuk versi lengkapnya, just contact me.

ENERGI FOSIL
Pada dasarnya energi dibagi menjadi dua yaitu energi terbarukan dan energi tak
terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang mendapatkan energi dari
aliran energi dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti sinar matahari,
angin, udara yang mengalir proses biologi dan panas bumi [1]. Sedangkan energi
tak terbaharui adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
terbatas dan merupakan hasil proses yang terjadi dibawah tanah selama jutaan
tahun. Energi tak terbaharui ini disebut juga energi fosil yang akan menjadi
pembahasan pada makalah ini. Bahan bakar fosil tidak dianggap sebagai sumber
energi terbarukan, tapi sering dibandingkan dan dikontraskan dengan energi
terbarukan dalam konteks pengembangan energi masa depan [1]. Bahan bakar
fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang
mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam.
Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri
dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat
untuk panas [2]. Yang termasuk bahan bakar fosil terdiri dari 3 jenis yaotu batu
bara, minyak, dan gas bumi [3].

BATUBARA
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Batu
bara terbentuk dari sisa tumbuhan dari taman prasejarah yang berubah bentuk
yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Batu bara adalah bahan
bakar fosil yang dapat terbakar dari endapan, batuan organic yang terutama
terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen.
Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis
tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah
sebagai berikut [6] :
Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal.
Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.

Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari
alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.

Silofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk
batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa
bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.

Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur


Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus,
mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti
gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian
seperti di Australia, India, dan Afrika.

Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan


modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang
bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat
terawetkan.
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas
dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus,
sub-bituminus, lignit dan gambut [7]

Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar
air kurang dari 8%.

Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 810% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh


karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.

Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.

Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.
Batu bara ditambang dengan dua metode yaitu tambang permukaan atau
terbuka dan tambang bawah tanah atau dalam. Pemilihan metode penambangan
sangat ditentukan oleh unsure geologi endapan batu bara. Saat ini tambang
bawah tanah telah menghasikan sekitar 60 % dari produksi batu bara dunia,

walaupun beberapa Negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan
tambang permukaan. Tambang terbuka telah menghasilkan 80% dari produksi
batu bara di Australia, sementara di AS hasil dari tambang permukaan adalah 67
%.
Batu bara memiliki berbagai penggunaan penting di seluruh dunia. Penggunaan
yang paling penting adalah untuk membangkitkan tenaga listrik, produksi baja,
pembuatan semen dap roses industry lainnya serta sebagai bahan bakar cair.
Batu bara sudah digunakan sejak jaman dahulu untuk konsumsi energi. Mulai
pada zaman revolusi industry hingga zaman sekarang yang membutuhkan
penggunaan batu bara.
Konsumsi energi kita dapat memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup.
Menekan dampak negative dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup
termasuk penggunaan energi merupakan prioritas global.

MINYAK
BUMI
Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum =
minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50%
sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen,
nitrogen, dan belerang. Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari
pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil [8]
[13].
Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu
[12]:
Pertama, ada bebatuan asal (source rock) yang secara geologis
memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.

Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal


menuju ke bebatuan reservoir (reservoir rock), umumnya sandstone atau
limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung
hidrokarbon tersebut.

Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit


bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri
(misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin
secara terus menerus, dapat menciptakan suatu ruangan bawah tanah yang
menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan
yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa
bergerak kemana-mana lagi.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas
bumi, yaitu [8][13][14] :
1.
Teori Biogenetik (Teori Organik)
2.
Teori Anorganik
Ada 4 macam jenis minyak bumi dan gas digolongkan menurut umur dan letak
kedalamannya, yaitu :
1.
Young-shallow, Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat
masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan
kandungan sulfurnya tinggi.

2.
Old-shallow, Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih
yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek.
3.
Young-deep
4.
Old-deep, Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk
pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling
encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat
lepas, Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat
menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan
bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan
sifat bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta
gas. Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang.
yaitu berkumpul dari proses migrasinya minyak bumi. Minyak Bumi adalah hasil
proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan. Proses eksplorasi
dimulai dengan pencarian wilayah yang mengandung cadangan minyak dan gas
minyak
dan
gas
bumi
tersebut.
Ada beberapa tahapan dalam eksplorasi minyak bumi dan gas, yaitu observasi
geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei seismik, membor sumur uji,
atau
dengan
educated
guess
dan
faktor
keberuntungan.
Obseravsi geologi adalah seperti dijelaskan dalam kajian geologi. Survei gravitasi
adalah metode mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan
perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi. Survei magnetik
adalah metode mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan
perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan. Kedua survei
ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan
(basin).
Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik dilakukan. Survei seismik
menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk
melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai
lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke
permukaan dan ditangkap oleh alatreceivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai
percepatan. Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta
akustik bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan.
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak bumi ditemukan bersama-sama
dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga
minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:

Minyak mentah ringan (light crude oil), mengandung kadar logam dan
belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

Minyak mentah berat (heavy crude oil), mengandung kadar logam dan
belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar
meleleh.
Berikut Diagram proses pengolahan Minyak Bumi

Beberapa hasil dari proses pengolahan minyak bumi, antara lain [10]:
1.
Bensol, Bensol adalah bahan bakar kapal terbang atau pesawat
terbang.
2.
Minyak Diesel, Minyak diesel adalah cairan yang digunakan untuk
menjalanan mesin diesel.
3.
Minyak Bakar, Minyak bakar adalah bahan bakar yang dipakai
untuk kapal laut dan untuk keperluan operasional industri.
4.
Gas Bakar, Gas bakar adalah gas yang berfungsi sebagai bahan
bakar gas untuk kebutuhan hidup rumah tangga sehari-hari dan juga
untuk keperluan bahan industri.
5.
Kerosin atau alias Minyak Tanah, Kerosin adalah bahan bakar
cair untuk kebutuhan rumah tangga.
6.
Bensin, Bensin adalah cairan yang difungsikan untuk bahan bakar
kendaraan bermotor seperti mobil dan motor.
7.
Arang atau Batu Ampas, Arang adalah bahan bakar yang banyak
dipakai untuk kebutuhan industri.
Hasil Proses pengolahan minyak bumi juga dapat menghasilkan keluaran lain
yang maish dapat digunakan seperti berikut:
1.
Aspal, Aspal adalah salah satu material yang digunakan untuk
membuat jalan raya.
2.
Gas Hidrokarbon, Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi
karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar plastic.
3.
Parafin, Parafin adalah salah satu bahan yang dipakai untuk tutup
botol, industri tenun menenun, korek api, korek api, lilin batik dan masih
banyak lagi lainnya.
referensi atau daftar pustaka terlampir di makalah asli. semoga bermanfaat.
kuliah , paper

http://bangtierta.blogspot.com/2012/02/energi-fosil.html

Anda mungkin juga menyukai